Oleh:
Auliya Ashar
010911051
IDENTITAS
Nama
: Tn. A
Jenis kelamin
: Laki-laki
Umur
: 59 tahun
Status
: Menikah
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Alamat
: Surabaya
Pekerjaan
: Tidak bekerja
No. Rekam Medik : 10.96.69.13
Pemeriksaan
: 15 Agustus 2013
Tanggal MRS
: 15 Agustus 2013
I.
KELUHAN UTAMA
Batuk darah
II.
ANAMNESIS
A. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh batuk disertai darah sejak pagi. Sebanyak 2x 1
gelas aqua saat dirumah dan gelas aqua saat perjlanan ke RS. Darah
berwarna merah segar tidak bercampur makanan. Di ruangan pasien
kembali batuk berdarah sebanyak 2 gelas aqua. 3 bulan smrs pasien
batuk berdahak disertai busa warna pink. Tidak ada mual muntah, sesak
maupun nyeri dada.
Sebelumnya pasien mempunyai riwayat batuk lama tahun 2005 dan
diberi obat TB selama 6 bulan, namun obat hanya diminum selama 5 bulan
karena pasien sudah merasa tidak sakit. Pasien kembali batuk dan diberi
obat TB tahun 2010 selama 14 bulan dan obat diminum tuntas, tahun 2011
dinyatakan sembuh.
Tidak ada keringat malam, maupun penurunan nafsu makan. Pasien
mempunyai riwayat minum obat TB.
BAB normal, BAK normal tidak ada keluhan.
B. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki riwayat penggunaan OAT sebanyak dua kali,
terakhir dinyatakan sembuh tahun 2011. Riwayat kencing manis sejak tahun 2009
dan diberi obat injeksi insulin (keluarga lupa nama obatnya) 6 U 1x sebelum atau
sesudah makan. Riwayat stroke tahun 2009. Pasien tidak memiliki riwayat
penyakit jantung, kencing manis, darah tinggi. Pasien tidak memiliki riwayat
penyakit tumor. Pasien tidak memiliki riwayat sakit ginjal. Pasien tidak memiliki
riwayat sakit kuning maupun sakit liver. Pasien tidak memiliki riwayat kelainan
darah. Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat. Pasien tidak memiliki riwayat
kejang. Pasien tidak memiliki riwayat rambut rontok. Pasien tidak memiliki
keluhan perubahan warna kulit ketika terkena cahaya matahari. Pasien tidak
memiliki riwayat kontak dengan hewan sebelumnya. Pasien mengatakan sudah
menopause sejak 2 tahun yang lalu.
D. Riwayat Psikososial
Pasien sebelum sakit merokok 2 pack sehari dan minum kopi sehari 2
cangkir kopi, sejak 2009 sakit mulai berhenti merkok maupun minum kopi.
E. Anamnesis Sistem
Kulit :
Kepala
Mata
Telinga
Mulut
Leher
Jantung:
Nyeri dada -
Paru
Alat pencernaan
: mual-, muntah -, muntahdarah -, BAB hitam -, BAB
merahsegar -, hemoroid-,
Saluran kencing
nyeri kencing -
Alat kelamin
Alat gerak
Sistemuratsaraf
Endokrin
-,keringat banyak-
III.
PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum
Keadaan
: lemah
Kesadaran : GCS 4-5-6
Tek.darah : 130/80 berbaring pada lengan kanan
Nadi
: 84 kali per menit, teratur,kuat angkat
Pernafasan : 24 kali per menit, pernafasan cuping hidung (-)
Suhu axiler : 36,7C
Suara bicara: normal
Gizi
: cukup
Kulit
: tonus normal, turgor normal, kulit hangat, kering, merah
B. Kepala Leher
Umum
Anemia (-), icterus (-), cyanosis (-), dsypnea (-).
Mata
Alis: normal
Bola mata: normal
Kelopak: normal
Konjungtiva: normal
Telinga
Bentuk
Lubang telinga
Can.audit.ext
Pendengaran
Sclera: normal
Pupil: bulat, isokor, reflex cahaya +
Lensa: normal
: normal
: normal
: normal
: normal
Hidung
Penyumbatan
: tidak ditemukan penyumbatan
Daya penciuman : normal
Mulut
Bibir
Gusi
Lidah
Mukosa
Palatum
Leher
Kel.limfe
Trakea
Tiroid
Vena Jugularis
Arteri Carotis
C. Thorax
Umum
Bentuk
Payudara
Kulit
Axilla
: normal,
: normal, ginekomasti : normal, spider nevi: tidak ditemukan kelainan
Paru
Depan
Kanan
Kiri
Pemeriksaan
Belakang
Kanan
Kiri
INSPEKSI
Normal (simetris)
Bentuk
Pergerakan
Simetris
simetris
Sama
Sama
Sama
sama
Pemakaian
otot
napas bantu
PALPASI
Trachea
Pergerakan
Di tengah
Simetris
menurun
menurun
menurun
+
+
+
Nyeri di epigastrium
Pelebaran ICS
menurun
menurun
menurun
+
+
+
PERKUSI
Suara ketok
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Nyeri ketok
Kronig isthmus
Normal
Suara nafas
Vesikuler
menurun
Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler
menurun
menurun
Vesikuler
menurun
Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler
menurun
Suara amforik
Suara Percakapan
Bronkofoni/Egofoni
Ronkhi
Wheezing
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
D. Abdomen
Inspeksi
Bentuk: flat
Umbilicus: supel, tak tampak massa, masuk
kedalam, meterorismus Kulit: turgor normal
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
Bawah
Pemeriksaan Penunjang
Lab
Darah Lengkap:
RBC : 4,10 x 10^6
Hb
: 13,5
Hct
: 39,6
Plt
: 249
WBC : 6,6 x 10^3
Lym 33,8 %
Mono 6,3 %
Kimia Klinik:
BUN
13,4
Albumin
4,2
Glukosa
123
Kreatinin
0,9
SGOT
23
SGPT
18
Kalsium
7,2
Elektrolit:
Na
138
K
5,0
Cl
100
Gas Darah :
pH
7,437
pCO2
46,5
pO2
82,2
HCO3
31,6
BEecf
7,2
SO2
96,3
Foto Thorax :
(3,60-4,69)
(10,8-14,2)
(37,7-53,3)
(155-366)
(4.5 10.5)
(18,0-48,3)
(4,40-12,7)
mg/dL
g/dL
mg/dL
mg/dL
u/L
u/L
ma/dl
(10-20)
(3.4-5)
(40-121)
(0,5-1,2)
(15-37)
(12-78)
(7,6 11,0)
mmol/l
mmol/l
mmol/l
136-144
3,5-5
97-103
(5-8)
(35-45)
(80-107)
(21-25)
(-3,5 - +2,0)
V.
VI.
VII.
ANALISIS
PPL
Planning
Dx
- FOB
1. Hemoptoe
2. Diabetes melitus
Tx
Trandelenburg
- VS
- Klinis
posision
- Keluhan
Asam traneksamat 3x1
amp
- Codein 3x10 mg
- O2 nasal 3 lpm prn
Melanjutkan
terapi
- GDP
-G2JPP
Mx
insulin sebelumnya 6 U
Sputum
BTA/gram
Kultur MTB
-Vital sign
-Klinis
-Keluhan
-BGA
-HbA1C
3. Tuberculosis paru
Ex
Menjelaskan kepada pasien
Keluhan
Berat
badan
Efek
samping
obat
Pemeriksaa
n fisik
DD:
Karsinoma bronkogen
Foto thorax
lateral
Cytology
Endoskopi
CT scan / MRI
Tumor marker
Pembedahan
Radiasi
kemoterapi
VS
Klinis
Keluhan
PEMBAHASAN
Berdasarkan anamnesis didapatkan keluhan utama yaitu batuk darah. Pasien
mengeluh batuk disertai darah sejak pagi, sebanyak 2x 1 gelas aqua saat dirumah dan
gelas aqua saat perjalanan ke RS. Darah berwarna merah segar tidak bercampur makanan. Di
ruangan pasien kembali batuk berdarah sebanyak 2 gelas aqua. 3 bulan smrs pasien batuk
berdahak disertai busa warna pink. Tidak ada mual muntah, sesak maupun nyeri dada.
Diagnosis banding pasien dengan keluhan batuk darah yaitu infeksi tropik, keganasan, dan
gangguan hematologi. Gangguan hematologi yaitu anemia aplastik, perdarahan, dan
ITP.Dugaan anemia aplastik dieliminasi karena tidak didapatkan tanda kronisitas anemia,
demam, dan tanda trombositopeni seperti ekimosis dan petchie. Dugaan perdarahan
dieliminasi karena tidak didapatkan mutiple site bleeding seperti terjadinya perdarahan gusi,
epistaxis, petechie, echymosis, hematuri dalam satu waktu. Dugaan ITP (idhiophatik
trombositopeni purpura) disingkirkan karena tidak didapatkan purpura pada kulit atau
mukosa, demam yang biasanya mungkin ditemukan pada penderita ITP, atau tanda anemia.
Dugaan keganasan, saat ini tidak didapatkan penurunan nafsu makan dan berat badan dalam
waktu lama, sesak, nyeri persisten di dada, pembengkakan leher dan wajah, meskipun pada
pasien ini ada kemungkinan besar untuk menderita keganasan dengan riwayat pengobatan TB
dua kali serta ditemukannya batuk lama selama 3 bulan dan berdarah sehingga perlu
pemeriksaan foto thorax lateral, bronkoskopidan biopsi. Infeksi tropik yaitu tuberculosis paru,
dan pneumonia. Dugaan pneumoni dapat disingkirkan karena tidak didapatkan demam > 40
0
C, menggigil, batuk dahak, sesak nafas, dan nyeri dada. Tuberculosis paru mempunyai
kemungkinan yang paling besar karena didapatkan batuk dengan busa warna pink selama 3
bulan dengan riwayat pengobatan TB sebanyak 2 kali namun trias klinis dari TB tidak
ditemukan pada pasien ini.
Batuk darah pada usia diatas 40 tahun mempunyai kemungkinan besar disebabkan
oleh karsinoma bronkogen, dan tuberkulosis. Curiga karsinoma bronkogenik karena usia
pasien 59 tahun, batuk > 2 minggu, batuk darah, dilakukan konfrimasi diagnosa dengan foto
thorax, cytology, endoskopi, biopsi, CT scan / MRI, tumor marker. Curiga tuberkulosis paru
karena didapatkan batuk dengan busa warna pink selama 3 bulan dengan riwayat pengobatan
TB sebanyak 2 kali, pemeriksaan fisik pada penderita TB tidak khas, pada foto radiologis
tampak infiltrat di suprahiler kanan, pemeriksaan laboratorium dalam batas normal,kemudian
untuk planning diagnosanya dilakukan pemeriksaan dahak sebanyak 3 kali (pagi-sewaktu-
pagi) dengan cara pengecatan. Berdasarkan pemeriksaan, pasien ini memiliki diagnosa
banding batuk darah ec tuberculpsis paru atau keganasan.
Berdasarkan jumlah darah yang keluar, Pursel membagibatuk darah menjadi:
derajat 1 : bloodstrek, derajat 2 : 1-30 cc, derajat 3 : 30-150 cc, derajat 4 : 150-500 cc,
massive : 500-1000 cc atau lebih. Pada pasien ini batuk darah 2 kali sebelum masuk rumah
sakit sebanyak 1 gelas aqua yaitu 350 cc dan saat di rumah sakit sebanyak 900 cc, total
1250 ccjadi pasien ini termasuk derajat massive.
Penatalaksaan pasien ini diruangan yaitu: 1. Menenangka pasien dan memberitahu
pasien agar jangan takut untuk membatukkan darahnya. 2. Pasien diminta berbaring pada
posisi paru yang sakit atau sedikit trendelenberg. 3. Jaga agar jalan nafas tetap terbuka, bila
terdapat tanda-tanda sumbatan jalan nafas perlu dilakukan pengisapan atau bila diperlukan
dilakukan pemasangan pipaendotrakeal. 4. Pemasangan iv line atau IVFD untuk penggntian
cairan atau pemberian obat, pasien ini diberi cairan PZ 14 tpm. 5. Transfusi darah dibrikan
bila hematrokit turun dibawah nilai 25-30% atau Hb dibawah 10 gt% dan perdarahan masih
berlangsung. 5. Pemberian asam traneksamat 3x1 amp, mekanisme kerja merupakan
competitive inhibitor dari aktivator plasminogen dan penghambat plasmin berperan
menghancurkan fibrinogen, fibrin dan faktor pembekuan darah lain untuk membantu
mengatasi perdarahan akibat fibrinolisis yang berlebihan, pemberian codein 3x10 mg yang
mekanisme kerjanya dengan menekan pusat batuk di medula oblongata. 6. Batuk darah
massive planning terapi dilakukan bronkoskopi, embolisasi artifisial atau Bronchial Artery
Embolization (BEA) yaitu dengan cara penyuntikan gel-foam atau polivinil alkohol melalui
katerisasi pada arteri bronkialis.