Anda di halaman 1dari 4

EVALUASI MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN - LIMBAH CAIR

Pengertian Limbah Cair


Limbah cair adalah sisa atau pembuangan dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang
berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan
atau merusak ekosistem air, Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste water)
adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah,
air permukaan, serta buangan lainnya.
Air merupakan sumber yang penting bagi kehidupan manusia. Namun banyak dijumpai
perairan alami seperti sungai dan danau dijadikan tempat pembuangan sampah. Air menjadi
kotor oleh limbah, tinja, logam berat, pestisida dan sebagainya.
Berdasarkan sumber-sumbernya limbah cair dapat berasal dari limbah infiltrasi, limbah
industri, limbah domestik (rumah tangga).
Limbah infiltrasi adalah limbah yang meresap kedalam tanah dan mengandung bahanbahan pencemar. Pada areal perkebunan limbah hujan mencuci daun-daunan yang terkena
pestisida masuk kedalam tanah yang disebut juga sebagai limbah infiltrasi. Limbah industri
juga sering terinfiltrasi kedalam tanah bila air limbah tersebut menggunakan kolam yang
terbuat dari tanah.
Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan organik maupun anorganik,
yaitu :
1.
Garam anorganik, seperti magnesium sulfat dan magnesium khlorida yang berasal dari
kegiatan pertambangan atau pabrik pupuk.
2.
Asam anorganik, seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolah bijih logam
dan bahan bakar fosil yang mengandung kotoran berupa ikatan belerang.
3.
Senyawa organik, seperti pelarut dan zat warna yang berasal dari industri
penyamakan kulit dan industri cat.
4.
Logam berat, seperti cadmium, air raksa (merkuri dan krom yang berasal dari
industri pertambangan, cat, zat warna, baterai dan penyepuhan logam.
Zat-zat tersebut jika masuk ke perairan akan menimbulkan pencemaran yang dapat
membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia.Karakteristik limbah cair meliputi sifat
sifat fisika, kimia dan biologi.
Sifat-sifat tersebut dapat dipahami dengan mempelajari konsentrasinya dan sejauh
mana tingkat pencemaran yang dapat ditimbulkan limbah terhadap lingkungan. Pemahaman
tentang karakteristik dapat diketahui melalui pengambilan sampel, misalnya : limbah cair
mempunyai tingkat keasaman, pH= 6 dan mengandung kadar besi 5 mg/l. Konsentrasi yang
dikandung limbah akan menentukan beban limbah terhadap lingkungan.
Ada tiga jenis sifat dalam karakteristik limbah yaitu :
1.
SifatFisik
Sifat fisik limbah cair meliputi temperatur, bau, warna, kekeruhan dan jumlah padatan
terlarut.
a) Bau
Bau merupakan parameter yang subjektif. Sifat bau limbah disebabkan karena zat-zat
organik yang telah terurai dalam limbah dan mengeluarkan gas-gas seperti Sulfida dan
Amoniak yang menimbulkan penciuman tidak enak, misalnya : bau seperti telur busuk

b)

c)

d)

2.

menunjukkan adanya Hidrogen Sulfida yang dihasilkan oleh permukaan zat-zat organik dalam
kondisi Anaerobik. Bau yang tidak enak dapat disebabkan adanya campuran dari Nitrogen,
Sulfur dan Fosfor yang berasal dari pembusukan protein yang dikandung limbah. Adanya bau
yang diakibatkan limbah merupakan suatu indikator bahwa terjadi proses alamiah, sehingga
dengan adanya bau ini akan lebih mudah untuk menghindarkan tingkat bahaya yang
ditimbulkan oleh limbah dibandingkan dengan limbah yang tidak menghasilkan bau
dikarenakan lebih sulit diketahui.
Warna
Warna dalam air disebabkan adanya ion-ion logam besi, mangan, humus, plankton, tanaman air
dan buangan industri. Selain itu warna juga dapat disebabkan zat-zat terlarut dan zat
tersuspensi. Meskipun tidak menimbulkan sifat racun, warna air limbah menjadikan
pemandangan lebih jelek.
Kekeruhan
Kekeruhan air disebabkan karena ada partikel koloid yang terdiri dari kwartz, tanah liat,
sisa bahan-bahan, protein dan ganggang yang terdapat dalam limbah, sehingga dapat dilihat
dengan mata secara langsung. Adanya kekeruhan membuat hilang nilai estetika.
Padatan
Zat padat dalam limbah dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu padatan terlarut dan
padatan tersuspensi. Jenis padatan terlarut maupun tersuspensi dapat bersifat organis atau
sifat inorganis tergantung dari mana sumber limbah. Padatan tersuspensi terdiri dari
partikel koloid dan partikel biasa.
Temperatur
Temperatur menunjukkan derajat atau tingkat panas air limbah. Skala temperatur yang
biasa digunakan adalah Skala Fahrenheit (oF) dan Skala Celcius (oC).
3.
Sifatkimia
Karakter kimia air limbah meliputi :

a) Biochemical Oksigen Demand (BOD) adalah jumlah oksigen terlarut yang dibutuhlan oleh
organisme hidup untuk memecah atau mengoksidasi bahan-bahan buangan didalam air. Jika
konsumsi oksigen tinggi yang ditunjukkan dengan semakin kecilnya sisa oksigen terlarut,
berarti kandungan polutannya organiknya tinggi.
b) Chemical Oksigen Demand (COD ) adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk
mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat dalam air, secara kimia.
c) Senyawa Organik dan Anorganik Senyawa organik terdiri dari karbon dengan unsur O, N, P,
S, H. Sedangkan senyawa anoranik terdiri atas unsur lain yang bukan tersusun dari karbon
organik. Unsur-unsur yang terdapat dalam jumlah banyak akan bersifat toksik dan
menghalangi proses-proses biologis.
d) Keasaman Air (pH). Keasaman air diukur dengan pH meter. Keasaman ditetapkan
berdasarkan tinggi rendahnya konsentrasi ion hidrogen dalam air. Limbah cair yang
mempunyai pH tinggi atau rendah dapat mempengaruhi organisme dalam air. Air yang
mempunyai pH rendah (pH<7) membuat air menjadi korosif terhadap bahan konstruksi besi
yang kontak dengan air. Limbah cair dengan keasaman tinggi bersumber dari buangan yang
mengandung asam seperti air pembilas pada pabrik kawat atau seng.
e) Alkalinitas (basa) nilai pH tinggi, ph>7 Tinggi rendahnya alkalinitas ditentukan senyawa
karbonat, garam-garam hidroksida, kalsium, magnesium, natrium dalam air. Kesadahan dalam
air disebabkan oleh tingginya kandungan zat-zat tersebut. Semakin tinggi kesadahan suatu
air semakin sulit air berbuih.

f) Oksigen Terlarut Oksigen telarut berlawanan dengan BOD, semakin tinggi BOD semakin
rendah oksigen terlarut. Kemampuan air untuk mengadakan pemulihan secara alami benyak
tergantung pada tersedianya oksigen terlarut.
Penyebab Pencemaran Limbah Cair
Ada berbagai kemungkinan yang dapat menjadi penyebab timbulnya pencemaran
limbah itu bisa karena kelengahan kita, suatu misal terjadinya kebocoran pipa pada saluran
air kotor menuju bak penampungan atau septic tank yang tanpa sepengetahuan kita
menyebabkan sumber air bersih dalam tanah ikut tercemar karenanya. Kemungkinan yang
terparah bila semuanya disebabkan karena adanya unsur kesengajaan dari pihak yang tak
bertanggungjawab. Bisa jadi karena alasan alasan tertentu seperti kecilnya kesadaran diri
akan menjaga lingkungan menyebabkan sebagian pihak merasa tak apa dan bukan hal yang
besar bila limbah tersebut dibiarkan atau dibuang ke tempat yang salah.
Contoh Limbah cair yang berasal dari rumah tangga (domestik) maupun Industri.
Air limbah domestik terdiri atas :
1) Tinja ( faeces ),yang mengandung mikroba pathogen
2) Air seni (urine), pada umumnya mengandung nitrogen dan Posfor campuran air seni dan tinja
disebut Excreta
3) Grey water atau air bekas cucian dapur, mesin cuci dan kamar mandi
Air cucian dari setiap rumah tangga berkumpul dan menyatu pada parit-parit kota
mengalir menuju parit yang lebih besar kemudian ke sungai bercampur dengan segala macam
limbah mulai dari detergen, busa sampho, kaporit dan karbol serta cucian bekas kotoran
lainnya. Kaporit dan larutan karbol serta detergen merupakan racun bagi bakteri pembusuk
dalam air sungai. Apabila konsentrasinya semakin tinggi maka bahan-bahan organik sukar
membusuk sehingga menambah endapan dalam dasar parit dan parit akhirnya cepat
tersumbat.
Dampak Pencemaran Limbah Cair dari Industri dan Rumah Tangga
Limbah cair bisa berupa limbah yang yang terbentuk dari bahan organik dan
anorganik. Apabila meresap kedalam permukaan tanah, limbah cair dapat merusak tanah
terutama kesuburan tanah dan juga sumber air yang ada di dalamnya. Bila kita hidup pada
tanah yang telah tercemar dan mengkonsumsi segala sesuatu darinya bisa membahayakan
kesehatan tubuh dan berbagai penyakit seperti diare, dan disentri dapat timbul di tengah
tengah kita.

Limbah cair pada perairan atau sungai juga dapat merusak air sungai, mengotori air
sungai, mengganggu bahkan merusak ekosistem air yang dapat berdampak kematian pada

makhluk hidup yang ada, dan yang pasti dapat menyebabkan banjir juga jiga limbah tersebut
merupakan sampah yang dibuang oleh masyarakat, dan bbisa menyebabkan penyakit jugabagi
orang-orang yang tinggal di sekitar perairan atau sungai.

Anda mungkin juga menyukai