PENDAHULUAN
I.1.
I.2.
BAB II
KAJIAN TEORI
City Branding adalah proses atau usaha membentuk merek dari
suatu kota untuk mempermudah pemilik kota tersebut untuk
memperkenalkan kotanya kepada target pasar (investor, tourist, talent,
event) kota tersebut dengan menggunakan kalimat posisitioning, slogan,
icon, eksibisi, dan berbagai media lainnya. City branding merupakan
strategi dari suatu negara atau daerah untuk membuat positioning yang kuat
didalam benak target pasar mereka, seperti layaknya positioning sebuah
produk atau jasa, sehingga negara dan daerah tersebut dapat dikenal secara
luas di seluruh dunia.
City Branding diperlukan untuk dapat bersaing dengan negaranegara lain, mengingat arus globalisasi sekarang yang semakin meningkat
dalam hal attention, influence, markets, investments, business, visitors,
residents, talent, dan events. Untuk dapat bersaing, sebuah daerah ataupun
daerah harus merubah orientasi mereka dalam pengelolaan kawasan dari
local orientation ke global-cosmopolit orientation, karena tidak hanya di
belahan dunia tertentu yang berkompetisi, namun jangkauannya di seluruh
dunia.
Sebuah city branding bukan hanya sebuah slogan atau kampanye
promosi, akan tetapi suatu gambaran dari pikiran, perasaan, asosiasi dan
ekspetasi yang datang dari benak seseorang ketika seseorang tersebut
(customer) melihat atau mendengar sebuah nama, logo, produk, layanan,
event, ataupun berbagai simbol dan rancangan yang menggambarkannya.
City branding semata-mata bukanlah pekerjaan dari public sector,
akan tetapi tugas dan kolabotasi dari stakeholders yang terkait dengan kota
atau daerah tersebut, baik itu pemerintah kota, pihak swasta, pengusaha
interest group dan masyarakat. Sebuah kota layaknya sebuah brand, harus
bersifat fungsional. Fungsionalitas berarti dapat dilihat sebagai sebuah
benefit atau keuntungan. Sebuah kota harus berfungsi sebagai lahan untuk
para pencari kerja, industri, pemukiman, transportasi umum, hiburan, serta
rekreasi.
Dalam membuat sebuah city branding, terdapat beberapa kriteria
yang harus dipenuhi, diantaranya:
BAB III
GAMBARAN UMUM KABUPATEN BOGOR
Kabupaten Bogor adalah salah satu kabupaten yang terdapat di
provinsi Jawa Barat. Beribukota di Cibinong, Kabupaten Bogor berbatasan
dengan Kabupaten Tanggerang, dan Kota Tanggerang Selatan (Banten),
Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi di utara; Kabupaten
Karawang di timur, Kabupaten Cianjur di tenggara; Kota Bogor di tengah;
Kabupaten Sukabumi di selatan; dan Kabupaten Lebak (Banten) di Barat.
Kabupaten Bogor terbagi atas 40 kecamatan, yang terdiri dari 16 kelurahan
dan 410 desa. Dengan luas 289.838.304 Ha dan jumlah penduduk mencapai
4.771.932 jiwa di tahun 2010, menjadikan Kabupaten Bogor sebagai salah
satu kabupaten terpadat di Jawa Barat. Koordinat Kabupaten Bogor terletak
pada 618 64710 LS dan 1062345-10713,30 BT
BAB IV
TINJAUAN POTENSI
BAB V
LOGO
Makna logo:
Filosofi yang kedua adalah pada huruf O bentuk tulisannya lebih besar
dari huruf B, G, dan R. Bentuk tulisan
sangat mirip dengan
kacamata, yang diartikan sebagai kacamata surga wisata, karena di
Kabupaten Bogor banyak sekali tempat-tempat yang memiliki panorama
yang eksotis dan menarik untuk dikunjungi.
Filosofi ketiga yakni pada tulisan
terdapat gambar
seorang laki-laki dan talas. Laki-laki yang berada di dalam gambar tersebut
berasal dari legenda Tangkuban Perahu, yakni Sangkuriang, yang sekarang
banyak dikenal masyarakat sebagai ikon khas budaya Sunda. Sedangkan
talas yang berada di huruf O kedua merupakan tanaman khas dari
Kabupaten Bogor yang kini sudah banyak sekali diolah menjadi makanan
ataupun produk olahan lain, dimana talas Bogor dengan talas di kota-kota
lain memiliki cita rasa dan tekstur yang berbeda.
BAB VI
KESIMPULAN