I.
PENDAHULUAN
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Korosi
Korosi adalah degradasi (perusakan atau penurunan
kualitas) material akibat interaksi dengan lingkungan. Untuk
logam, reaksinya disebut reaksi elektrokimia sedangkan untuk
non logam disebut degradasi atau pelapukan. Secara umum,
kata korosi identik dengan karat. Jenis-jenis korosi antara lain:
a.
Korosi basah: korosi dalam lingkungan air.
b.
Korosi atmosferik: korosi dalam lingkungan campuran
udara + uap.
c.
Korosi kering: korosi tanpa adanya fasa cair (proses
oksidasi).
d.
Korosi temperatur tinggi: korosi pada temperatur di atas
+ 500C : oksidasi, sulfidasi, karburasi, nitridasi, dll.
B. Mekanisme Korosi
Korosi terjadi jika terjadi reaksi elektrokimia, yakni jika
ada:
elektrolit
konduktor listrik
Proses elektrokimia yang terjadi pada korosi merupakan
reaksi oksidasi dan reduksi.
Reaksi oksidasi :
M M n ne
Reaksi reduksi :
2H 2e H 2
O2 4H 4e H 2 O
O2 2H 2 O 4e 4OH
M n ne M
Yang terjadi di bawah titik air:
Awal :
Fe Fe2 2e
O2 2H 2 O 4e 4OH
Berikutnya :
Fe2 2H 2 O Fe(OH ) 2 2H
Gambar 2. Korosi
corrosion .rate
K .W
D. A.t
(1)
METODOLOGI
1
3
3.8
3.9
0.27
0.28
1.05
1.06
1.06
1.08
-0.01
-0.02
3.34
3.55
0.5
3.9
0.27
1.06
0.8
0.26
3.42
1
3
3.8
3.8
0.26
0.25
1.06
1
0.39
0.03
0.67
0.97
3.21
3.08
0.5
3.8
0.26
1.04
-0.04
3.21
1
3
3.9
3.8
0.27
0.24
1.04
1.03
1.07
1.02
-0.03
0.01
3.42
2.95
3.8
0.28
1.03
1.04
-0.01
3.46
HCl
NaCl
Aqua
-des
p
cm
d
cm
Mo
gr
Mi
gr
W
gr
A
(cm2)
0.5
3.7
0.29
1.08
1.05
0.03
3.50
1
3
3.8
3.9
0.29
0.28
1.11
1.09
1.02
1.05
0.09
0.04
3.59
3.55
0.5
3.8
0.25
1.08
1.04
0.04
3.08
1
3
3.8
3.8
0.26
0.26
1.05
1.06
1.03
1.03
0.02
0.03
3.21
3.21
0.5
3.7
0.26
1.03
1.09
-0.06
3.13
1
3
3.7
3.8
0.27
0.28
1.06
1.07
1.08
1.06
-0.02
0.01
3.25
3.46
3.7
0.29
1.09
1.04
0.05
3.50
NaOH
HCl
NaCl
Aqua
-des
A. Analisis Data
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan
data korosi atmosferik dan korosi basah sebagai berikut.
Tabel 1. Data Korosi Basah
Larut
-an
p
cm
d
cm
Mo
gr
Mi
gr
W
gr
A
(cm2)
NaOH
0.5
3.9
0.26
1.05
1.06
-0.01
3.29
0.000002000
0.000001500
Korosi Basah
0.000001000
0.000000500
Korosi
Atmosferik
0.000000000
-0.000000500 0.5 1 3
M M M
0.000000500
Laju Korosi (NaCl)
0.000000000
0.5 1 3
-0.000000500 M M M
-0.000001000
Korosi Basah
Korosi
Atmosferik
-0.000001500
0.000025000
0.000020000
0.000015000
Korosi Basah
0.000010000
0.000005000
Korosi
Atmosferik
0.000000000
0.5 1 M3 M
M
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum P1
Rekayasa Bahan antara lain :
a. Korosi terbagi menjadi korosi atmosferik dan korosi
basah.
b. Beberapa kondisi di lingkungan dapat menyebabkan
sebuah suatu bahan logam dapat terkorosi, misalnya pH
lingkungan.
c. Laju korosi dipengaruhi oleh pH dimana larutan asam
lebih cepat daripada larutan basa.
B. Saran
Adapun saran untuk praktikum ini antara lain :
a. Peralatan untuk praktikum seharusnya sudah disiapkan
dan tidak ada kerusakan untuk menimalisir error yang
terjadi.
b. Waktu untuk korosinya sebaiknya diperlama menjadi
seminggu supaya terlihat perbedaan beratnya.
REFERENSI
[1] Lab Bahan, Ed., Modul Rekayasa Bahan. Surabaya, Indonesia:
Dyah Sawitri, Doty Dewi Risanti, Lizda Johar Mawarani, 2015.
LAMPIRAN
Mekanisme NaOH dalam korosi yaitu bahwa NaOH
merupakan larutan elektrolit sehingga dalam terjadinya korosi
akan sangat cepat di bandingkan dengan larutan. Dan pada
larutan HCl merupakan larutan asam sehingga pH nya tinggi,
dimana pH sangat berpengaruh terhadap korosi logam. Pada
larutan NaOH merupakan larutan yang bersifat basa dan untuk
mempengaruh korosinya termasuk lambat dan pelan.
Sedangkan pada Aquades H2O pH nya netral dimana laju
korosinya sangat lambat. Dan untuk mencegah korosi ini
sebaiknya logam di lapisi dengan cat anti korosi, dan selalu di
perbarui jika catnya luntur.