Anda di halaman 1dari 4

Alam Semesta dan Tata Surya

(Seri Ilmu Alamiah Dasar Bag 2)

Teori-teori tentang terbentuknya alam semesta ialah Teori Keadaan (Steady State
Theory) dan Teori Ledakan Besar (Big-Bang Theory). Teori Keadaan Tetap,
menyatakan bahwa tiap-tiap galaksi yang terbentuk tumbuh menjadi tua dan
akhirnya mati. Jadi teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga
besarnya dan juga tak terhingga tuanya (tanpa awal dan akhir). Sedangkan Teori
Ledakan Besar ialah meledaknya massa yang sangat besar dengan dahsyat, karena
adanya reaksi inti.
Berdasarkan Hipotesis Fowler, galaksi berawal dari suatu kabut gas pijar dengan
massa yang sangat besar. Kabut ini kemudian mengadakan kontraksi dan
kondensasi sambil terus berputar pada sumbunya. Ada massa yang tertinggal,
yakni pada bagian luar dari kabut pijar tadi. Massa itu juga mengadakan kontraksi
dan kondensasi maka terbentuklah gumpalan gas pijar yaitu bintang-bintang. Bagi
yang bermassa besar masih berupa kabut bintang. Dengan cara yang sama, bagian
luar bintang yang tertinggal juga mengadakan kondensasi sehingga terbentuklah
planet. Demikian juga bagian planet membentuk satelit bulan.
Bima Sakti atau Milky Way, berbentuk seperti kue cucur. Matahari kita terletak
kira-kira pada jarak 2/3, dihitung dari pusat galaksi itu sampai ke tepiannya.
Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat, benda-benda lain seperti planet,
satelit, meteor-meteor, komet-komet, debu dan gas antarplanet beredar
mengelilinginya. Teori-teori yang mendukung terbentuknya tata surya, antara lain
Hipotesis Nebular, Hipotesis Planettesimal, Teori Tidal, Teori Bintang Kembar,
Teori Creatio Continua dan Teori G.P. Kuiper.

Susunan Tata Surya


Matahari kita dikelilingi oleh sembilan planet. Empat buah yang dekat dengan
Matahari disebut planet dalam, yaitu Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Lima

lainnya yang disebut planet luar berada relatif jauh dengan Matahari dan
umumnya besar-besar. Mereka adalah Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan
Pluto.
Anggota. tata. surya yang lain adalah:
1. Asteroida, berbentuk semacam planet tetapi sangat kecil, bergaris tengah
500 mil, jumlahnya lebih dari 2.000 buah dan terletak antara Mars dan
Jupiter.
2. Komet atau bintang berekor. Garis edarnya eksentrik, perihelionnya sangat
dekat dengan matahari, sedangkan aphelionnya sangat jauh, berupa bola gas
pijar seperti matahari.
3. Meteor, merupakan batuan dingin yang terjadi akibat gaya tarik bumi
sehingga masuk ke atmosfer menjadi pijar karena bergesekan dengan
atmosfer.
Bumi
Berbagai upaya telah ditempuh untuk menentukan umur tata surya termasuk
bumi. Teori tentang itu antara lain Teori Sedimen, Teori Kadar Garam, Teori
Geotermal dan Teori Radioaktivitas. Teori yang terakhir inilah yang dianggap
paling benar. Teori ini berlandaskan perhitungan waktu paruh dari peluruhan zat
radioaktif. Dengan mengetahui kadar zat radioaktif dibandingkan dengan kadar
zat luruhannya dapat diketahui kapan zat itu terbentuk. Berdasarkan teori ini, kita
dapat menghitung bahwa bumi berumur antara 5 sampai 7 ribu juta tahun.
Bumi ternyata tidak sepenuhnya bulat, tetapi agak pipih di kedua kutubnya.
Bergaris tengah ekuatorial 7.923 mil sedangkan antarkutub 7.900 mil. BJnya 5,5
dan beratnya 6,6 x 1021 ton.
Berbagai upaya telah ditempuh untuk menentukan umur tata surya termasuk
bumi. Teori tentang itu antara lain Teori Sedimen, Teori Kadar Garam, Teori
Geotermal dan Teori Radioaktivitas. Teori yang terakhir inilah yang dianggap
paling benar. Teori ini berlandaskan perhitungan waktu paruh dari peluruhan zat
radioaktif. Dengan mengetahui kadar zat radioaktif dibandingkan dengan kadar

zat luruhannya dapat diketahui kapan zat itu terbentuk. Berdasarkan teori ini, kita
dapat menghitung bahwa bumi berumur antara 5 sampai 7 ribu juta tahun.
Inti dalam bumi tebalnya 815 mil, inti luar 1.360 mil, mantel bumi 1.800 mil dan
lapisan lithosfer 20 mil. Lapisan bumi yang cair disebut hidrosfer yang menutupi
71% muka bumi dengan kedalaman rata-rata 4.000 meter. Sedangkan lapisan yang
berupa gas disebut atmosfer, terdiri dari troposfer setebal 10 mil. Di sini terdapat
segala kegiatan cuaca seperti awan, hujan, badai, petir maupun lalu lintas udara.
Sesudah troposfer ialah stratosfer dengan ketebalan mulai dari 10 - 50 mil. Pada
lapisan ini terdapat lapisan ozon yang dapat menolak datangnya sinar ultra violet
berintensitas tinggi dari matahari yang dapat merusak lapisan ionosfer.
Berbagai upaya telah ditempuh untuk menentukan umur tata surya termasuk
bumi. Teori tentang itu antara lain Teori Sedimen, Teori Kadar Garam, Teori
Geotermal dan Teori Radioaktivitas. Teori yang terakhir inilah yang dianggap
paling benar. Teori ini berlandaskan perhitungan waktu paruh dari peluruhan zat
radioaktif. Dengan mengetahui kadar zat radioaktif dibandingkan dengan kadar
zat luruhannya dapat diketahui kapan zat itu terbentuk. Berdasarkan teori ini, kita
dapat menghitung bahwa bumi berumur antara 5 sampai 7 ribu juta tahun.
Dikatakan demikian, karena segala senyawa berurai menjadi ion-ion pada
temperatur yang sangat rendah. Sekarang lapisan ozon ini telah robek/berlubang
akibat pemakaian bahan kimia jenis CFC. Lapisan ionosfer penting untuk dinding
pemantul gelombang radio.
Berbagai upaya telah ditempuh untuk menentukan umur tata surya termasuk
bumi. Teori tentang itu antara lain Teori Sedimen, Teori Kadar Garam, Teori
Geotermal dan Teori Radioaktivitas. Teori yang terakhir inilah yang dianggap
paling benar. Teori ini berlandaskan perhitungan waktu paruh dari peluruhan zat
radioaktif. Dengan mengetahui kadar zat radioaktif dibandingkan dengan kadar
zat luruhannya dapat diketahui kapan zat itu terbentuk. Berdasarkan teori ini, kita
dapat menghitung bahwa bumi berumur antara 5 sampai 7 ribu juta tahun.
Teori Wegener mengungkapkan bahwa benua dan samudera bermula dari satu
kontinen. Oleh karena lapisan kulit bumi, pada awalnya goyah dan bumi bergerak

mengadakan rotasi maka lapisan tersebut retak dan secara perlahan serta terus
menerus memisahkan diri menjadi benua-benua. Pegunungan Himalaya dan
Samudera Hindia (Indonesia) terbentuk karena kerutan geoinklinal, sedangkan
Atlantik karena pergeseran horizontal. Lithosfer, hidrosfer maupun troposfer
merupakan tempat tinggal berbagai makhluk hidup dan disebut biosfer.
Berbagai upaya telah ditempuh untuk menentukan umur tata surya termasuk
bumi. Teori tentang itu antara lain Teori Sedimen, Teori Kadar Garam, Teori
Geotermal dan Teori Radioaktivitas. Teori yang terakhir inilah yang dianggap
paling benar. Teori ini berlandaskan perhitungan waktu paruh dari peluruhan zat
radioaktif. Dengan mengetahui kadar zat radioaktif dibandingkan dengan kadar
zat luruhannya dapat diketahui kapan zat itu terbentuk. Berdasarkan teori ini, kita
dapat menghitung bahwa bumi berumur antara 5 sampai 7 ribu juta tahun.
Harry Hess berpendapat bahwa di bumi ada enam lempengan utama sebagai
berikut.
1. Lempengan Amerika, terdiri dari Amerika Utara dan Selatan serta 1/2 dasar
bagian barat Samudera Atlantik;
2. Lempengan Afrika, yang terdiri dari Afrika dan sebagian samudera
sekitarnya;
3. Lempengan Eurasia, terdiri dari Asia, Eropa, dan dasar laut sekitarnya;
4. Lempengan India, yang meliputi anak benua itu dan dasar samudera
sekitarnya;
5. Lempengan Australia terdiri dari Australia dan samudera di sekitarnya;
6. Lempengan Pasifik, yang mendasari samudera Pasifik.

Anda mungkin juga menyukai