Gangguan Jantung
Gangguan Jantung
GANGGUAN KARDIOVASKULAR
A. RDH (REUMATOID HEART DISEASE)
1. Pengertian
RHD atau Penyakit jantung rheumatic adalah penyakit yang ditandai
dengan kerusakan pada katub jantung akibat serangan karditis
rheumatic akut yang berulang kali ( arif mansjoer, 1996 )
Penyakit jantung rheumatic adalah suatu komplikasi yang biasa
ditemukan pada demam rheumatic, dimana satu atau beberapa katub
jantung mengalami penyempitan, terutama katub metral.
2. Etiologi
Disebabkan oleh karditis rheumatic akut dan fibrosis, dan beberapa
factor predisposisi lainnya, seperti :
a. Faktor Genetik
Banyak penyakit jantung rheumatic yang terjadi pada satu keluarga
maupun pada anak-anak kembar, meskipun pengetahuan tentang
factor genetic pada penyakit jantung rheumatic ini tidak lengkap,
namun pada umumnya disetujui bahwa ada factor keturunan pada
penyakit jantung rheumatic, sedangkan cara penurunannya belum
dapat dipastikan
b. Jenis Kelamin
Dahulu sering dinyatakan bahwa lebih sering didapatkan pada anak
wanita dibanding anak laki-laki, tetapi data yang lebih besar
menunjukkan tidak ada perbedaan jenis kelamin. Kelainan katub
sebagai gejala sisa penyakit jantung rheumatic menunjukkan
perbedaan jenis kelamin. Pada orang dewasa gejala sisa berupa
stenosis mitral sering didapatkan pada wanita. Sedangkan
insufisiensi aorta lebih sering ditemukan pada laki-laki
c. Golongan Etnik dan Ras
Di Negara-negara barat umumnya stenosis mitral terjadi bertahuntahun setelah penyakit jantung rheumatic akut, tetapi di India
menunjukkan bahwa stenosis mitral organic yang berat sering kali
tejadi dalam waktu yang singkat, hanya 6 bulan 3 tahun.
d. Umur
Umur agaknya merupakan factor predisposisi terpenting pada
timbulnya penyakit jantung rheumatic, penyakit ini paling sering
dini
faringitis
streptokokus
dengan
penisilin
1-2
minggu.
Ini
jarang
ditemukan
pada
orang
tidak tentu.
4) Leukositosis.
Kelompok
Tirah baring
Mobilisasi bertahap
Klinis
- Karditis ( - )
( minggu )
( minggu)
- Artritis ( + )
- Karditis ( + )
- Kardiomegali (-)
- Karditis ( + )
- Kardiomegali(+)
- karditis ( + )
- Gagal jantung (+ )
>6
> 12
b. Eradikasi dan selanjutnya pemberian profilaksis terhadap kuman
sterptococcus dengan
yang
terinfeksi
kuman
streptokokus
beta
berdebar-debar.
Nyeri abdomen, Mual, anoreksia dan penurunan hemoglobin.
Arthralgia, gangguan fungsi sendi.
Kelemahan otot
Akral dingin
Mungkin adanya sesak.
Manifestasi khusus:
Carditis:
takikardia terutama saat tidur ( sleeping pulse )
kardiomegali
suara bising katup ( suara sistolik )
perubahan suara jantung
perubahan ECG (PR memanjang)
Precordial pain
Precardial friction rub
Lab : leukositosis, LED meningkat, peningkatan ASTO,.
Polyarthritis
Nyeri dan nyeri tekan disekitar sendi Menyebar pada sendi lutut,
siku, bahu, lengan ( gangguan fungsi sendi )
Nodul subcutaneous:
Timbul benjolan dibawah kulit, teraba lunak dan bergerak bebas,
Muncul sesaat, pada umumnya langsung diserap.
Terdapat pada permukaan ekstensor persendian
Khorea:
Pergerakan ireguler pada ekstremitas, involunter dan cepat.
Emosi labil
Kelemahan otot
Eritema marginatum:
bercak kemerahan umum pada batang tubuh dan telapak tangan.
Bercak merah dapat berpindah lokasi tidak permanen
eritema bersifat non pruritus
b. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
1) Penurunan curah jantung b/d adanya gangguan pada penutupan
sinovial.
4) Hipertermia berhubungan dengan Peradangan pada membran
kerusakan
pertukaran
gas
berhubungan
dengan
cidera
berhubungan
dengan
Gerakan
urine
adekuat).
Melaporkan
penurunan
episode
Kaji
perubahan
warna
3.
memadai
diperlukan
untuk
berlebihan.
Stres emosi menghasilkan vasokontriksi
Berikan
kondisi
psikologis yang
meningkatkan
TD
dan
Kolaborasi
untuk
oksigen
Diberikan
untuk
meningkatkan
untuk
digitalis
Rasional
serebral secara
langsung
penurunan
curah
jantung
jantung
mencetuskan
gagal
distress
dapat
pernapasan.
Namun
Pantau
pernapasan,
catat
dispnea
tiba-tiba
atau
pernapasan.
tromboemboli paru.
Intervensi
keluhan
Rasional
nyeri. 1. Memberikan informasi sebagai dasar
10 )
2. Pantau tanda-tanda vital (TD, 2. Mengetahui
Nadi, RR , suhu).
keadaan
umum
dan
3. Pertahankan
posisi
teknik
relaksasi 5. Membantu
menurunkan
meningkatkan
spasme
sendi-sendi,
rasa
imageri,visualisasi )
nyeri.
6. Kolaborasi untuk pemberian 6. Menghilangkan nyeri
analgetik
B. VSD (Ventrikel Septum Defek)
1. Pengertian
Ventrikel Septum Defek (VSD) yaitu kelainan jantung bawaan
berupa lubang pada septum interventrikuler, lubang tersebut dapat
hanya satu atau lebih yang terjadi akibat kegagalan fungsi septum
interventrikuler semasa janin dalam kandungan, sehingga darah bisa
mengalir dari ventrikel kiri ke kanan ataupun sebaliknya. VSD yaitu
defek yang biasanya terjadi pada septum pars membranaseum dan
terletak dibawah katup aorta kadang defek terjadi pada pars
muscolorum. VSD perimembraneus dapat pula terletak baik dibawah
cincin katup aorta maupun pulmonal, keadaan ini disebut doubly
commited vsd VSD biasanya bersifat tunggal tetapi dapat pula
multiple, vsd muskuler yang multiple disebut swiss cheese vsd .
2. Klasifikasi
Menurut ukurannya VSD dapat dibagi menjadi :
1. VSD kecil
a) Biasanya asimptomatik
b) Defek kecil 1 5 mm
c) Tidak ada gangguan tumbuh kembang
d) Bunyi jantung normal, kadang ditemukan bising peristaltik yang
menjalar ke seluruh tubuh perikardium dan berakhir pada waktu
e)
f)
c)
d)
e)
Defek 5 10 mm
BB sukar naik sehingga tumbuh kembang terganggu
Mudah menderita infeksi, biasanya memerlukan waktu lama
dari
90%
kasus
penyakit
jantung
bawaan
yang
sianotik
Sering terjadi batuk dan infeksi saluran nafas berulang
Terjadi gangguan pertumbuhan yang makin hebat
Terlihat adanya jari-jari tabuh
Pada pemeriksaan auskultasi,bunyi jantung dengan split yang
sempit
Pada pemeriksaan
palpasi,hepar
terasa
besar
akibat
bendungan sistemik.
4. Patofisiologi
VSD ditandai dengan adanya hubungan septal yang
memungkinkan darah mengalir langsung antar ventrikel biasanya
dari kiri ke kanan. Diameter defek bervariasi dari 0,5 3,0 cm.
Kira kira 20% dari defek ini pada anak adalah defek sederhana,
banyak diantaranya menutup secara spontan. Kira kira 50 % 60% anak anak menderita defek ini memiliki defek sedang dan
menunjukkan gejalanya pada masa kanak kanak. Defek ini sering
terjadi bersamaan dengan defek jantung lain. Perubahan fisiologi
yang terjadi sebagai berikut:
normal
kardiomegali dan
walaupun
peningkatan
dapat
vaskulatur
terlihat sedikit
pulmonal.
EKG
dapat
Murmur
Jumlah defek
Evaluasi besarnya pirau
Evaluasi tahanan vaskular paru
Evaluasi beban kerja ventrikel kanan dan kiri
Mengetahui defek lain selain VSD.
vaskularisasi
sedikit meningkat.
b. Pada VSD sedang, menunjukkan kardiomegali sedang
dengan konus pulmonalis yang menonjol,hilus membesar
dengan vaskularisasi paru meningkat.
c. Pada VSD besar yang disertai hipertrofi pulmonal atau
sindroma eisenmenger tampak konus pulmonal sangat
menonjol dengan vaskularisasi paru yang meningkat di
daerah hilus namun berkurang di perifer.
5. Echocardiografi:
a. Pemeriksaan echocardiografi pada VSD meliputi M-Mode,
dua dimensi doppler. Pada doppler berwarna dapat
ditemukan lokasi,besar dan arah pirau.
b. Pada
defek
yang
kecil,
M-Mode
dalam
yang
dilakukan
sebelum
pembedahan
dapat
1. Pengkajian
a. Riwayat keperawatan : respon fisiologis terhadap defek
(sianosis, aktifitas terbatas)
b. Kaji adanya komplikasi
c. Riwayat kehamilan
d. Riwayat perkawinan
e. Pemeriksaan umum: keadaan umum, berat badan, tanda
tanda vital, jantung dan paru
f. Kaji aktivitas anak
g. Kaji adanya tanda-tanda gagal jantung : nafas cepat, sesak
nafas, retraksi, bunyi jantung tambahan (mur-mur), edema
tungkai, hepatomegali
h. Kaji adanya tanda hypoxia kronis : clubbing finger
i. Kaji pola makan, pertambahan berat badan.
2. Diagnosa Keperawatan
Pre op
a. Penurunan
curah
jantung
yang
berhubungan
dengan
malformasi jantung.
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
berhubungan
penyakitnya.
dengan
ketidaktahuan
terhadap
Intervensi keperawatan
rasional
hasil
1.
Observasi kualitas 1.
jantung yang
asuhan keperawatan
berhubungan
dengan
malformasi
jantung
hasil
2.
memberikan data
komplikasi.
Tegakkan derajat
2.
mengetahui
memperkuat kontraktilitas
otot jantung sehingga
cardiak outpun meningkat /
sekurang kurangnya klien
bisa beradaptasi dengan
keadaannya.
4.
mengurangi
Perubahan
Setelah diberikan
Hindarkan kegiatan
menghindari kelelahan
nutrisi kurang
asuhan keperawatan
pada klien
berhubungan
kriteria hasil :
dengan
kelelahan pada
saat makan dan
porsi.
meningkatnya
Mencapai BB
kebutuhan
normal
kalori.
Nafsu makan
meningkat.
Hindarkan kelelahan
sering
terpenuhi
Pertahankan nutrisi
peningkatan kebutuhan
dengan mencegah
metabolisme harus
Mengimbangi kebutuhan
metabolisme yang
meningkat.
Intoleransi
Setelah diberikan
aktivitas
asuhan keperawatan
melakukan permainan
beradaptasi dan
berhubungan
antara
kriteria hasil :
pemakaian
oksigen oleh
tubuh dan suplai
oksigen ke sel.
pasien mampu
melakukan aktivitas
mandiri.
aktifitasnya.
toleranan terhadap
kemampuan.
aktifitas.
berkepanjangan
PERTANYAAN
1. Demam pada rematik akut terjadi pada berapa minggu
a. 1-2 minggu
b. 2-3 minggu
c. 3-4 minggu
d. 1 bulan
Jawaban b
2. Menurut ukurannya VSD dapat dibagi menjadi :
a. 1 VSD
b. 2 VSD
c. 3 VSD
d. 4 VSD
Jawaban d
3. Salah satu tanda gejala VSD Kecil :
a. Ditemukan bising pansistolik di sela iga 3 4 garis sternal kemudian
menjalar sepanjang garis sternum kiri bahkan ke seluruh prekordium.
b. Fisik bayi tampak kurus dengan dyspnoe-takipnoe serta retraksi sela
iga
c. Bising yang terdengar nada rendah,pansistolik dan tidak terlokalisir
d. Pada pemeriksaan palpasi,hepar terasa besar akibat bendungan
sistemik.
Jawaban A
4. Ada berapa faktor yang berpengaruh pada kasus jantung bawaan
a. 1 faktor
b. 2 faktor
c. 3 faktor
d. 4 faktor
Jawaban b
5. VSD kecil mempunyai ukuran defek sebesar
a. 1-5 mm
b. 5-10 mm
c. 10-15 mm
d. 15-20 mm
Jawaban A