Anda di halaman 1dari 5

SGD 15, MODUL HERBAL LBM 1

Ketua : Nefrizal
-PENGENALAN OBAT TRADISIONALSTEP 1
1. TRAD-CAM : Pengobatan nonkonvensional (tradisional) untuk meningkatkan
derajat kesehatan , promotif , preventif, rehab. Yg diperoleh melalui pend.
Dgn kualitas keamanan dan efektifitas yg tinggi. Dngn ilmu peng. Biomedik.
2. Ilmu pengetahuan biomedik : ilmu yg meliputi anatomi, biokim, histo, bio, sel
dan mol, fisiologi, mikro dan imun yg di jadikan dasar ilmu kedokteran klinik.
STEP 2
1. Apa saja 3 kriteria obat tradisional di Indonesia dan apa saja perbedaannya ?
2. Tujuan pengobatan komplementer alternative/ TRAD-CAM ?
3. Apa saja ruang lingkup dari TRAD-CAM berdasar ilmu biomedik ?
4. Isi dari permenkes ri no.1109/menkes/per/007 ?
5. Apa saja (+) dan () obat tradisional ?
6. Sebutkan pembagian obat tradisonal ?
7. Standart kualitas dan keamanan TRAD-CAM ?
8. Bagaimana tahapan pengembangan obat ?
9. Macam2 BSO obat tradisional ?
10.Masalah dan hambatan dalam penyelenggaraan TRAD-CAM ?
STEP 3
1. Apa saja 3 kriteria obat tradisional di Indonesia dan apa saja perbedaannya ?
a. Jamu (ex, sidomuncul, obh, jamu bersih darah) / empirical base herbal
medicine
- Turun temurun / empiris
- Bahan baku tdk terstandarisasi
- Pengobatan sndri
- Tidak perlu syarat uji
b. Obat herbal terstandar (ex, diapet, kiranti, mastin, tolak angin) /
scientifiec base medicine
- Pembuktian khasiat berdasar uji preklinik
- Bhan baku terstandarisasi
- Pengobatan sndri
- Uji toksikolog, kimiawi, farmakologi
c. Fitofarmaka (ex,stimuno, reumeneer) / clinical base herbal medicine
- Pembuktian dalam preklini dan klinik
- Bahan baku dan produk jadi terstandarisasi
- Untuk pe.kes formal
- Uji fitofarmakologi

2. Tujuan pengobatan komplementer alternative/ TRAD-CAM ?


- Tujuan khusus :
- Memberi perlindungan pd pasien
- Mempertahankan mutu pelkes
- Memberi kepastian hukum
Tujuan umun : Pengobatan nonkonvensional (tradisional) untuk
meningkatkan derajat kesehatan , promotif , preventif, rehab. Yg
diperoleh melalui pend. Dgn kualitas keamanan dan efektifitas yg
tinggi. Dngn ilmu peng. Biomedik.
3. Apa saja ruang lingkup dari TRAD-CAM berdasar ilmu biomedik ?
a. Intervensi tubuh dan pikiran : hipnoterapi dan mediasi
b. System pelkes alternative : akupuntur, acupressure, akuropati, naturopati,
c. Cara penyembuhan manual : touch, osteopati, pijat urut
d. Pengobatan farmakologi dan biologi : jamu, herbal dan gurah
e. Diit dan nutrisi untuk preventif dan rehab : makronutrien dan mikronutrien
f. Cara lain dalam diagnose dan pengobatan : terapi ozon, eecp (untuk
jantung koroner tnpa op.)
4. Isi dari permenkes ri no.1109/menkes/per/2007 ?
Pasal 1 : pengertian dari pengobatan herbal
Pasal 2 : perlindungan hukum dari obat tradisional, tujuan penyelenggaraan
pengobatan, dll
Pasal 3 : upaya peningkatan kes dari promotif, kuratif dan rehab
Pasal 4 : tentang ruang lingkup dan jenis pelkes komplementer alternative
Dikatakan komplementer alternative dapat dilakukan di indo dan
diintergrasikan dalam faskes dgn syarat aman bermanfaat bermutu dan
terjangkau ditetapkan dgn keputusan mentri yg membentuk kelompok kerja
depkes, organisasi profesi, praktisi dan pakar dalam bidang komplementer
alternative
5. Apa saja (+) dan () obat tradisional ?
+ efek samping kecil
+ efek sinergis ( antar OH memiliki komponen yg saling mendukung, namun
ada beberapa OH yg saling menurunkan efeknya )
+ pada satu tanaman memiliki lebih dari 1 manfaat
+ jamu lebih bermanfaat untuk penyakit degenerative dan metab
+ mudah di dapat (masyarakat memiliki tanaman kesehatan keluarga/ toma )
-

Efek farmakologi lemah


Bahan baku blm terstandarisasi
Mudah tercemar mikroba/ mudah rusak
Penggunaan membutuhkan suatu proses tertentu untuk mendapatkan
manfaatnya

6. Standart kualitas dan keamanan TRAD-CAM ?


Standart kualitas : mutu dari OT tersebut

Keamanan : berkaitan dgn toksikologi yg dikehendaki dalam OT ( uji


toksisitas)
Mengacu permenkes lupa,
-pasal 2: OT,OH,Fitofarmaka wajib memiliki ijin pom
-untuk mendapat ijin pom harus didaftrkan
Pasal 3 : kecuali untuk penelitian, khusus ot impor digunakan sndri dalam
jumlah terbatas, pameran dalam jumlah terbatas, tdk memiliki penandaan
tdk perlu ijin, bahan baku galenik(ekstrak tumbuhan atau hewan)
Pasal 4 : harus menggunakan bahan yang berkhasiat dan memenuhu
persyaratn mutu,aman dan kemanfaatan
Dibuat sesuai dngn ketentuan
Pada penandaan obat berisi info yang lengkap dan objektif yg menjamin
hasilnya akan sesuai
Pasal 34 : dilarang mengandung bahan kimia hasil isolasi atau bahan sintetik,
tdk mengandung narkotika, dan tdk berasal dari hewan atau tanaman yg
dilindungi, obat juga dilarang dalam bentuk sediaan iv, tetes mata,
parenteral, dll
Tidak boleh mengandung etanol >1%
Penandaan :
Jamu
- Tulisan jamu jelas
- Logo pd kri pembungus gambar ranting daun warna hijau dsar putih
OHT
-

OHT jelas tulisan


Logo nanti disertakan di step 7

FITOFARMAKA
-

Tulisan harus jelas


Logo nanti disertakan di step 7

7. Bagaimana tahapan pengembangan obat ?


Tahapan OT :
Ending seharusnya dijadikan fitofarmaka, setiap bahan atau senyawa harus :
1. Tahap seleksi : pencarian bahan(harus jelas berkhasiat, pengalaman,
alternative jarang)
9 spesies tanaman unggulan :
a. Cabe jawa
b. Temulawak
c. Kunyit
d. Jati belanda
e. Sambiloto
f. Jahe
g. Mengkudu

h. Salam
i. Jambu biji
a. diuji preklinik ( ada dua bagian, toksisitas akut dan toksisitas kronik ) uji
khasiat hemodinamik(farmakokinetik, farmakodinamik, toksikologi)
dengan sample hewan untuk melihat efek terapinya yang telah
disesuaikan
b. teknologi farmasi
simplisia obat serbuk kering, bsonya bagaimana ?, ekstrak, infusa atau
yang lainnya ?
c. uji klinik
diuji pada manusia setelah melewati 2 tahap awal, dengan RCT. Mengacu
pada good clinical praktis. ada 4 fase ,
1. melihat keamanan dan toleransi pada manusia sehat
2. penggunaan dan dosis awal( pasien sedikit tnpa pembanding untuk uji
toksik kronis sama sediaan obat dan akhir dengan pembanding )
3. jumlah besar pasien sampel banyak 5000 orang. Memastikan efek
terapi
4. efek setelah dipasarkan
fitofarmaka dapat diresepkan oleh dokter

8. Macam2 BSO obat tradisional ?


Sedian yang dilarang : tdk boleh dalam bentuk intra vaginal, tetes mata,
parenteral (im,sc) supusitoria pengecualian pasien hemmoroid.
Macam2 bentuk
a. Rajangan biasa atau potongan simplisia
b. Serbuk
c. Pil
d. Pastiles
e. Capsul
f. Tablet
g. Cairan atau emulsi
h. Topikal (parem ;pasta seperti bubuk yg skin kontak, pilis ditaruh di dahi,
tapel di perut, krim atau salep)
9. Masalah dan hambatan dalam penyelenggaraan TRAD-CAM ?
Masalah dan hambatan:
- Belum menjadi program prioritas dalam peny. Pelkes
- Masih lemah pembinaan dan pengawaan
- Terbatasnya kemampuan tenkes dalm melakukan bimbimngan
- Masih terbatasnya program pengembangan pelkes trad-cam di pusat
dan daerah
- Anggaran terbatas

10.Kenapa jamu tidak dimasukan dalam obat fitofarmaka ?

Jamu diteliti terus agar bisa jadi fitofarmaka,


11.Persamaan dan perbedaan masing ?
12.Jenis-jenis tanaman yang tidak boleh di jadikan fitofarmaka ?

STEP 4

Anda mungkin juga menyukai