Luka Akibat Gigitan Dan Sengatan Binatang
Luka Akibat Gigitan Dan Sengatan Binatang
Oleh:
INTAN SEPTIANA
22020111120015
22020111120018
KATA PENGANTAR
Alhamdulilahirabbil`alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah
melimpahkan
rahmat-Nya
sehingga
makalah
ini
dapat
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Racun adalah zat atau senyawa yang masuk ke dalam tubuh
dengan berbagai cara yang menghambat respons pada sistem
biologis dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan, penyakit,
bahkan kematian. Keracunan sering dihubungkan dengan pangan
atau bahan kimia. Pada kenyataannya bukan hanya pangan atau
bahan kimia saja yang dapat menyebabkan keracunan. Di
sekeliling kita ada racun alam yang terdapat pada beberapa
tumbuhan dan hewan. Salah satunya adalah gigitan ular berbisa
yang sering terjadi di daerah tropis dan subtropis. Mengingat masih
sering terjadi keracunan
menambah
pengetahuan
masyarakat
kami
menyampaikan
setiap bagian bawah sisi kepala di belakang mata. Bisa ular tidak
hanya terdiri atas satu substansi tunggal, tetapi merupakan
campuran kompleks, terutama protein, yang memiliki aktivitas
C. TUJUAN
1
BAB II
ISI
untuk
mengimobilisasi
secara
cepat
dan
mulai
nukleotidase,
kolin
esterase,
protease,
menjadi
mempengaruhi
bisa
jantung
dan
hemotoksik,
sistem
yaitu
pembuluh
bisa
yang
darah;
bisa
Tidak
semua
ular
berbisa
pada
waktu
menggigit
bawah kulit).
Gejala sistemik: hipotensi, otot melemah, berkeringat,
menggigil, mual, hipersalivasi (ludah bertambah banyak),
muntah, nyeri kepala, pandangan kabur
ekimosis
Edema
menghitam
umumnya
pengertian
pengelolaan
gigitan
terjadi
mengenai
ular.
Metode
sehingga
menghambat
alat
tajam),
pengisapan
kortikosteroid
harus
dihindari
sirkulasi;
penatalaksanaan
resusitasi
perlu
BAB III
STUDI KASUS
Kasus :
Seorang laki-laki berusia 51 tahun digigit ular pada lengannya saat
sedang merapikan semak-semak di kebun. Sesaat setelah digigit, laki-laki
itu merasakan nyeri di seluruh lengan yang menjalar ke seluruh badan.
Lengan tampak membengkak dan membiru.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tidak semua ular berbisa pada waktu menggigit menginjeksikan
bisa pada korbannya. Orang yang digigit ular, meskipun tidak ada bisa
yang diinjeksikan ke tubuhnya dapat menjadi panik, nafas menjadi
cepat, tangan dan kaki menjadi kaku, dan kepala menjadi pening.
Gejala dan tanda-tanda gigitan ular akan bervariasi sesuai spesies ular
yang menggigit dan banyaknya bisa yang diinjeksikan pada korban.
Korban yang terkena gigitan ular harus segera diberi pertolongan
pertama sebelum dibawa dan dirawat di rumah sakit. Pada umumnya
terjadi salah pengertian mengenai pengelolaan gigitan ular. Untuk
mengobati korban gigitan ular dianjurkan menggunakan serum anti bisa
ular.
B. Saran
1 Penduduk di daerah di mana ditemuakan banyak ular berbisa dianjurkan
untuk memakai sepatu dan celana berkulit sampai sebatas paha
sebab lebih dari 50% kasus gigitan ular terjadi pada daerah paha
bagian bawah sampai kaki.
2 Ketersedian SABU untuk daerah di mana sering terjadi kasus gigitan ular.
3 Hindari berjalan pada malam hari terutama di daerah berumput dan
bersemak semak.
4 Apabila mendaki tebing berbatu harus mengamati sekitar dengan teliti.
5 Jangan membunuh ular bila tidak terpaksa sebab banyak penderita yang
tergigit akibat kejadian semacam itu.
DAFTAR PUSTAKA
http://ifan050285.wordpress.com/2010/03/24/penatalaksanaan-keracunan-akibatgigitan-ular-berbisa/
http://dr-medical.blogspot.com/2008/12/snake-bite-gigitan-ular.html
http://masmamad.blogspot.com/2009/09/penatalaksanaan-gigitan-ular-snakebite.html
http://www.pom.go.id/RacunUlarBerbisa.pdf
http://pkugombong.blogspot.com/gigitan-ular-snake-bite.html