Anda di halaman 1dari 4

Hidup sehat tanpa ketergantungan alkohol

Sep.17,2012
Oleh: dr. Yayas Ramaswari
Staf Dokter Klinik Remaja Kisara
Baru-baru ini kita dikejutkan oleh berita tewasnya belasan pemuda akibat minum minuman
keras (miras). Apa sih miras itu? Apa segitu membahayakannya?

Miras ialah segala jenis minuman yang memabukkan, sehingga dengan meminumnya
menjadi hilang kesadarannya,yang termasuk minuman keras seperti arak, minuman yang
banyak mengandung alkohol, seperti wine, whisky brandy, sampagne. Berdasarkan Kepres
No. 3 Tahun 1997 tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol, minuman
beralkohol dibagi menjadi 3 golongan.
1. Golongan A: kadar etanol 1-5% (Bir Bintang dan Green Sands).
2. Golongan B: Kadar etanol 5-20% (Anggur Malaga).
3. Golongan C: Kadar etanol 20-55% (Brandy dan Whisky).
Terus, kok bisa membahayakan sih?
Jangan lupa, alkohol digolongkan dalam Napza lho karena alkohol memiliki efek
menenangkan sistem saraf pusat, mempengaruhi fungsi tubuh maupun prilaku seseorang,

mengubah suasana hati dan perasaan. Selain bersifat menenangkan, alkohol juga bersifat
merangsang bagi yang meminumnya.
Bila alkohol yang diminum banyak, enzim dehidrogenase tidak cukup untunk
memetabolisme alkohol menjadi asetaldehida. Sebagai penggantinya hati menggunakan
sistem enzim lain yang dinamakan Microsomal Ethanol Oxidizing System (MEOS).
Asetaldehida yang dihasilkan dari pemecahan alkohol oleh enzim dehidrogenase manakala
berinteraksi kembali dengan alkohol akan menghasilkan senyawa yang susunannya
mendekati morfin. Itulah sebabnya orang menjadi kecanduan atau alkoholik.

Konsentrasi alkohol yang kita minum beredar dalam darah,, menimbulkan euphoria ringan
dan stimulasi terhadap perilaku lebih aktif seiring meningkatnya konsentrasi alkohol dalam
darah. Kemudian, efek yang dapat dilihat dalam jangka pendek adalah risiko mabuk atau teler
sehingga dapat menyebabkan penurunan kesadaran.

Minum minuman keras alkohol dalam jangka panjang akan menyebabkan terserang berbagai
penyakit, seperti kerusakan jantung, tekanan darah tinggi, stroke, kerusakan hati, kanker
saluran pencernaan, gangguan pencernaan, impotensi, kesulitan tidur, kerusakan otak dengan
perubahan kepribadian, dan sulit dalam mengingat dan berkonsentrasi.
Belum masalah ketergantungan alkohol yang berbahaya, muncul masalah miras oplosan yang
baru-baru ini merenggut korban nyawa. Bukan sekali dua kali, tetapi masih saja ada korban
berjatuhan karena masalah miras oplosan.
Apa sih miras oplosan itu? Miras oplosan adalah minuman keras beralkohol yang dicampur
dengan minuman lain, obat-obatan, bahkan dengan metanol yang jelas sangat berbahaya.
Alkohol yang aman untuk dikonsumsi adalah alkohol dengan komposisi 2 atom karbon atau
etanol, sedangkan metanol atau alkohol dengan satu atom karbon biasanya digunakan untuk
bahan bakar dan tentu saja berbahaya untuk dikonsumsi tubuh.
Miras oplosan ini menjadi sangat berbahaya karena campuran alkohol dan bahan lain yang
ditambahkan ke dalam miras tersebut. Campuran seperti susu, minuman berenergi, minuman
bersoda ditambahkan ke dalam miras untuk menambah cita rasa miras yang biasanya pahit
sehingga lebih enak dikonsumsi. Hal ini bisa sangat membahayakan karena biasanya miras
yang dicampur dibuat secara tradisional sehingga tidak diketahui berapa kadar alkoholnya
dan bagaimana interaksi komposisi campuran tersebut.
Cara yang paling baik untuk menghindari ketergantungan alkohol adalah dengan tidak
mencobanya sama sekali. Remaja adalah masa yang sangat rentan untuk terjerumus ke dalam
dunia ketergantungan alkohol. Mengapa demikian? Karena remaja adalah masa-masa
pencarian jati diri dan terkadang remaja cenderung lebih suka mendengarkan dan melakukan
apa yang grup atau teman kumpul-kumpulnya lakukan dibandingkan dengan orang tua atau
guru-guru di sekolah yang belum tentu apa yang dilakukan oleh teman-temannya itu benar.
Salah satu alasan paling sering dilontarkan adalah karena ikut teman, dianggap tidak gaul
kalau tidak coba atau nggak setia kawan oleh teman-temannya (yang kebetulan adalah
peminum alkohol) sehingga remaja yang labil akan mencobanya.
Alasan lainnya adalah karena keingintahuan atau coba-coba. Remaja memiliki sifat ingin tahu
yang sangat besar dan jika nggak dibarengi dengan pengetahuan dan arahan dari lingkungan
yang baik maka tidak mungkin remaja dapat coba-coba minum miras dan akhirnya
menyebabkan ketergantungan yang berakibat fatal.
Keinginan untuk melarikan diri dari masalah adalah alasan seseorang khususnya remaja
untuk minum minuman keras. Putus dari pacar, masalah di sekolah, keluarga yang tidak
harmonis merupakan contoh yang sering terjadi. Efek menenangkan dari alkohol membuat
peminumnya lupa dengan masalah yang sedang terjadi.
Jadi, bagaimana cara kita mengantisipasinya?
Cara termudah untuk mencegah akibat fatal dari ketergantungan alkohol adalah TIDAK
mencobanya sama sekali. Sekali peminum kecanduan, maka ia akan memiliki ketergantungan
fisik dan psikologis. Mencegah adalah cara terbaik.

Mengatasi rasa rendah diri, stres, dan tekanan emosional. Rasa rendah diri membuat remaja
mengikuti apa yang dikatakan teman-temannya, yang belum tentu benar, bahkan
menyesatkan. Yakinlah dalam diri kita, bahwa kita memiliki kelebihan yang tidak dimiliki
orang lain. Kekurangan kita membuat diri kita manusiawi, dan ingatlah bahwa nilai kita
sejajar di mata Tuhan, yang membedakan adalah prilaku kita. Pikirkan akibat buruk yang
terjadi sebelum mencobanya, dampak bagi masa depan kita dan keluarga kita.
Lakukan hal yang positif untuk menjauhkan kita dari alkohol seperti olahraga atau bila kita
punya hobi tertentu seperti melukis atau bernyanyi, tidak ada salahnya kita mengembangkan
minat kita yang dapat memberi prestasi membanggakan buat kita.
Kiat-kiat menolak ajakan:
Untuk dihargai teman bukan berarti kita harus mengikuti setiap kemauan teman kita,
memiliki pendirian dan prinsip yang kuat membuat kita lebih dihargai
Menolak ajakan harus dengan jelas dan tegas seperti: Maaf, saya tidak bisa ikut, atau
Tidak, terima kasih
Dan bila merasa sudah berada dalam lingkungan yang berbahaya segeralah pergi dari
lingkungan itu seperti Maaf, saya harus pergi karena ada keperluan di tempat lain,

Anda mungkin juga menyukai