Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I.
A. Man (Ketenagaan)
1. Analisis Kebutuhan Perawat di Ruang Rawat Inap
Kajian Teori
Analisis kebutuhan perawat di ruang rawat inap berdasarkan
klasifikasi pasien, perhitungannya berdasarkan :
a.
b.
c.
d.
e.
KABID Perawatan
KA IRNA
KUPP
Kasubbid Etik dan Mutu Askep
Kepala Ruangan
Suwarno H.M, S.Kep
Wakaru Bougenvile
Ns. Agus Tri Wibawa, S.Kep
Administ
rasi
Vita Rahmawati, AMD
Koor PKMRS
Koor PIN
Koor Inventaris
dan Umum
Triningsih
3. Jumlah Tenaga
Kualifikasi tenaga keperawatan diruang Bougenvile RSUD Ngudi Waluyo
Wlingi dengan rincian sebagai berikut :
a.
Tenaga Keperawatan
Kualifikasi
S1
Keperawatan
DIII
Keperawatan
Masa
Kerja
< 5 Tahun
> 5
Tahun
< 5 Tahun
> 5 Tahun
Jumlah
0
4
3
7
Jumlah
Total
4
10
Persentase
28.6 %
71.4 %
Koor As
Ns. Tulus
Jumlah
14
14
100%
Kualifikasi
Dokter Spesialis Penyakit
Dalam
Dokter Spesialis Paru
Dokter Spesialis Syaraf
Dokter Spesialis Jantung
Dokter Spesialis THT
PPDS
Dokter Umum
Tenaga Farmasi
Tenaga Gizi
Administrasi
Pekarya
Outsourching
Jumlah
Jumlah
Prosentase
15 %
1
2
1
1
2
2
1
1
3
3
20
5%
10 %
5%
5%
10 %
0 %
10 %
5%
5%
15 %
15 %
100 %
4. Kualifikasi Tenaga
Berdasarkan hasil data dan wawancara yang didapatkan diruang
Bougenvile didapatkan sebagai berikut :
Pengalaman Kerja
No
Jenis
Nama
Masa
Pendidikan
Status
Jabatan
Tenaga
Suwarno
HM,
Perawat
Kerja
S1 Kep
PNS
S.Kep
Ag
Ns.
us
Triwibawa,
S.Kep
Perawat
S1 Kep
PNS
Kepala
21
Ruangan
Tahun
Wakil
Kepala
Ruang
18
Tahun
Tahun
Uraian
19942006
Staf
Bougenvile
20062008
Staf R.Dahlia
2008-2009
Staf R. PICU
2009-2013
Staf R. IGD
2013-
Karu
sekarang
Bougenvile
1997-2003
2003-2006
R. Anak
R. Dahlia I
2006-2010
R. Paviliun
2010-2013
R. Dahlia II
2013-
R. Bougenvil
sekarang
Dyah
AMK
Un
tari
,
Perawat
D3 Kep
PNS
Staf
25
19911994
R. Dahlia II
Tahun
19942004
R. Paviliun
Azizatul
Perawat
D3 Kep
PNS
Staf
Munifah, AMK
23
1992-1999
R. Anak
tahun
1999-2007
R. IGD
2007-2010
R. Dahlia 2
2010-2013
R. Paviliun
2013-
R. Bougenvil
sekarang
6
Mochtar Fauzi,
Perawat
D3 Kep
PNS
Staf
AMK
14
2001-2008
R. Bedah
Tahun
2008-2010-
R. Anggrek
2010-
R. Bougenvil
sekarang
7
Qunin
Zulfa,
Perawat
D3 Kep
PNS
Staf
AMK
11
Tahun
2004-2009
R. Dahlia 2
2009-
R. Bougenvil
sekarang
8
Yuyun
Perawat
D3 Kep
PNS
Staf
Yuliastuti,
15
2001-2005
Mitra Keluarg
tahun
2005-2009
RS. Anisa
2009-
R. Bougenvil
AMK
sekarang
9
Solik, AMK
Perawat
D3 Kep
Non
Staf
PNS
2007-2008
PKM Nganju
Tahun
2008-2009
Klinik Blitar
2009-2010
R. Dahlia 2
2010-2011
PKM Blitar
2011-
R. Bougenvil
sekarang
10
Ratna
Hayati,
Perawat
D3 Kep
AMK
Non
Staf
PNS
3
Tahun
2010-2011
Klinik BPS
2011-
R. Bougenvil
sekarang
11
Deny
AMK
Aditya,
Perawat
D3 Kep
Non
PNS
Staf
2
Tahun
2013sekarang
R. Bougenvil
12
Nugroho DS,
Perawat
D3 Kep
Non
Staf
2012-
R. Bougenvil
Tabel 3.3 Kualifikasi Tenaga Keperawatan Ruang Bougenvile RSUD Ngudi Waluyo Wlingi
13 Ari
Sodik,
Amd.Kep
Perawat
D3 Kep
Non
PNS
Staf
5
Tahun
Administrasi
D3 Mars
Non
PNS
Staf
3
Tahun
16 Triningsih
Pekarya
SMA
PNS
Staf
23
Tahun
17 Suprapti
Pekarya
SMA
PNS
Staf
21
Tahun
18 Suswanti
Pekarya
SMA
PNS
Staf
16
Tahun
14 Fita
Rahmawati,
AMD
2010-Juni
2015
Juli
2015
sekarang
2012sekarang
R. Anak
Abdul Rifai
R. Bougenvil
19922004
20042005
20052012
2012
sekarang
19942005
20052012
2012
sekarang
19992007
2007-2013
2013
sekarang
R. Paviliun
Penyaji Gizi
R. Dahlia I
R. Bougenvil
R. Bougenvil
R. Dahlia I
R. Paviliun
R. Bougenvil
R. Paviliun
R. Dahlia 1
R. Bougenvil
Analisa :
Dari tabel diatas didapatkan bahwa di Ruang Bougenvile RSUD Ngudi Waluyo terdapat 4
tingkat pendidikan S1 Keperawatan, serta 10 tenaga perawat berpendidikan D3
Keperawatan. tinggi diharapkan perawat mampu memberikan asuhan keperawatan secara
profesional kepada kinerja serta mutu rumah sakit. Dilihat dari masa kerja perawat sebagian
besar perawat memiliki ilmu yang dilakukan terbilang up to date.
5.
Pasien
a. Skor Ketergantungan Pasien
Berikut adalah skor ketergantungan pasien dalam 3 hari terakhir
mulai dari hari Selasa 1 Desember 2015 sampai dengan hari kamis 3
Desember 2015
Hari
Jumlah Jam
Total
Partial
Minimal
Care
Care
Care
1
Selasa
2
32
2
2
Rabu
4
26
7
3
Kamis
6
26
5
Rata rata
dalam 3
4
28
3
Hari
Sumber Data : Data Sekunder, 2015
Jumlah
Perawatan/Hari
36
37
37
144
142
112
31.3
132,67
6.
rumus dari Gilliess (1982) dimana dihitung dengan keadaan ratarata jumlah
jam perawatan pasien selama 3 hari terakhir, yaitu :
Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan perhari dapat dihitung
menggunakan formula sebagai berikut:
Jam keperawatan yang dibutuhkan klien/hari X klien rata-rata/hari X
hari/tahun
( Hari/tahun Hari libur masing-masing perawat) X jam kerja tiap perawat
Tanggal, 1 Desember 2015
M=2x2
= 4
P = 32 x 4
= 128
T=2 x6
= 12
Total
292 x7
= 104
T=4 x6
= 24
Total
292 x7
= 10
P = 26 x 3
= 78
T=4 x6
= 24
Total
= 4 6 jam
= 8 jam
= 60 menit/klien/hari
No
1.
Pertanyaan
Manakah
bukan
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10
4/6
5/5
ini
3/7
yang X
B/S
merupakan
tujuan pemasangan
gelang
identitas
pada pasien ?
2.
identitas
pasien adalah
3.
Di
bawah
merupakan
dari
urutan
prosedur
pelaksanaan
pemasangan gelang
yang tepat, antara
lain
4.
Hal
dibawah
merupakan
ini X
7/3
10/0
10/0
1/9
10/0
7/3
6/4
tujuan
Manakah
bukan
lima
yang
merupakan
momen
cuci
tangan
6.
Alat
yang
biasa
dipergunakan untuk
penanda
luka
operasi, adalah
7.
memberikan
penandaan
luka
pada
sebelum
memberikan
obat,
antara lain
9.
Apa
yang
harus
dapat
menyebutkan
identitas
sebelum
perawat
akan
mengambil
sampel
darah
10.
pada
pasien
dengan
Apabila
di
bed
7/3
6/4
10/0
termasuk
8/2
7/3
73
73
73
73
53
46
46
73
87
kita
sampaikan
pada
keluarga
pasien
jatuh
tidak
mengalami kejadian
jatuh
12.
Sampah
non-
infeksius adalah
13.
sampah
infeksius adalah
14.
Yang
dimasukkan
dalam
tempat
sampah kardus
15.
Alasan
pentingnya
memilah
infeksius
sampah
dan
non
infeksius adalah
Nilai
73
Keterangan :
Nilai 40 59 = sangat kurang
Nilai 60 69 = kurang
Nilai 70 75 = sedang
Nilai 76 80 = baik
Nilai > 80
= sangat baik
67
5 perawat
Sangat Puas
Puas
2 perawat
3 perawat
40%
60%
Tidak
Sangat Tidak
Puas
Puas
0%
0%
Shift sore
Shift malam
B. Material/Machine
1. Penataan Gedung/Lokasi Dan Denah Ruangan
Lokasi penerapan proses manajerial keperawatan ini dilakukan pada
Ruang Bougenvile Rumah Sakit Umum Daerah Ngudi Waluyo Wlingi
dengan uraian denah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Ruang Dahlia 1
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Musholah dan Gedung Graha
Wiyata Husada
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Ruang Anggrek
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Ruang Pertemuan dan Instalasi Gizi
e. Penataan Ruangan
Ruang Bougenvile berbentuk huruf U. Ruang Stase Perawat (Ners
Station), Ruang petugas jaga, dan dapur terletak ditengah. Ruang
Kepala Ruangan dan Ruang administrasi terletak disebelah Timur Ners
Station.
1)
sebagai berikut:
a)
2 almari kecil
1 kamar mandi
2 almari kecil
14 almari kecil
14 kursi plastik
d) Kamar Isolasi
Kamar Isolasi terletak pada sisi utara dan selatan Ruang
Bougenvile. 1 kamar pada sisi utara dan 1 kamar pada sisi
selatan dengan jumlah tempat tidur 4 (2 TT/kamar), Kamar
isolasi terletak berdekatan dengan ruangan lain kelas 3 dan
kelas 2 dengan keadaan pintu ruang perawatan yang selalu
terbuka. Masing-masing kamar berisi :
4 almari kecil
e) Kamar Titipan
Kamar Titipan terletak pada sisi utara Ruang Bougenvile.
Terdiri dari 1 kamar dengan total tempat tidur 5 , masingmasing kamar berisi:
5 almari kecil
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Spoolhoek
Ruang Bougenvile memiliki tempat pembuangan kotoran bekas
pelayanan khususnya berupa cairan dan tempat pencucian alat
medis yang berada sederat dengan kamar mandi pasien sebelah
selatan
8)
Gudang
Ruang Bougenvile memiliki gudang yang berada sederet dengan
kamar mandi pasien sebelah selatan. Terletak pada sisi Timur
bagian luar namun di fungsikan bagi tempat istirahat CS
9)
11) Dapur
Berada di belakang nurse station, berdampaingan dengan ruang
perawat jaga yang berisi 1 buah tabung gas, 1 buah kompor gas,
serta dilengkapi alat-alat memasak seperti rice cooker, dispenser,
piring, gelas, sendok, dll.
12) Ruang Tindakan
Berada pada sisi utara Nurse Station tetapi tidak di fungsikan
sebagai ruang tindakan namun sebagai gudang
13) Ruang Dokter/ Ruang KIE (belum tersedia)
14) Ruang Linen Kotor (belum tersedia)
Linen kotor di letakkan pada trolli yang diletakkan pada bagian luar
sisi timur ruangan.
15) Denah Ruangan
Pada ruangan terdapat tanda arah jalur evakuasi yang dapat dilihat
pada ruangan tersebut dan terdapat penjelasan nama ruanganruangan walau terbuat dari kertas. Serta tidak semua bed pasien
terdapat penomoran.
f. Denah Ruangan:
TT5
FARMASI
R.U ISOLASI
1&2
Pin
tu
TT4
U
R.U 2.3 &
2.4
DEPO
dar
ura
t
TT3
TT2
TT1
R.U
3.3
R.
Administrasi
R. Jaga
petugas
R.U
3.4
R.U
3.5
WC
pasien
WC
pasien
R.U
3.6
R.U
3.7
WC
pasien
KMpasien
evak
uasi
Toilet Petugas
R.U
3.2
Jalu
r
R.U
3.1
Pintu Masuk
lemariob
at
I.3
I.1
I.4
I.2
R. Tindakan
Lemari
linen
R.S
3.1
KM.
Pasien
R. Isolasi
pasienpiringC
uci
R.tas
mahasis
wa
R.
Perawat
Taman
.T
Teras
R. Kepala
Ruang
Nurs
e
station
R.
Dapur
R.S
3.2
Spoel
hock
tabung
O2
R.S
3.3
R.S
3.4
R.S kelas 2
Wc.
pasien
R.S
3.5
R.S kelas 2
Wc.
pasien
R.S
3.6
KM
pasien
R.S
3.7
R.S kelas 2
2. Sarana/Fasilitas
a.
2)
Nurse Station
Kondisi kurang rapi, karena dijadikan juga sebagai tempat untuk
penempatan dokumen. Nurse station terletak tepat di tengah dari
sisi utara dan selatan kamar perawatan
3)
Kamar mandi
Kamar mandi cukup bersih dan lokasi berada di luar (dekat pintu
masuk Ruang Bougenvile)
4)
Kipas Angin
Terdapat 1 kipas angin yang berada di depan Nurse Station dan
Ruang kepala ruangan
5)
Pendingin ruangan/ AC
Terdapat 1 buah AC di ruang kepala ruangan
6)
Televisi
Terdapat 1 televisi di ruang jaga perawat
7)
8)
Jam dinding
Terdapat di depan nurse station
9)
Pesawat telpon
Terdapat 2 buah pesawat telpon masing-masing 1 buah di nurse
station dan kepala ruangan
10) Wastafle
Terdapat 1 buah wastafle untuk cuci tangan bagi petugas
b. Fasilitas Untuk Pasien
1)
Tempat Tidur
Tempat tidur berjumlah 39 bed
2)
Almari kecil
Almari kecil terdapat di setiap pasien berjumlah 39 almari
3)
Kamar mandi
Kamar mandi berjumlah 7 kamar mandi.
4)
Dapur
Nama Barang
Standar
Ketersedian
(buah)
Oktober
2015
Presentase
1:1
39
100%
133%
spygmomanometer manual
Stetoscope
3/R
100%
Branchard
100%
Infusion Pump
0%
Lampu tindakan
1/R
100%
Film Viewer
1/R
100%
0%
1:1/3 (13)
23%
10
Emergency Set
1/R
Tidak Lengkap
100%
11
BVM
100%
12
NeckCollar (rigid)
100%
13
Oxygen terapi
4/R
100%
14
1/R
0%
15
Defibrilator
1/R
0%
16
ECG
1/R
100 %
17
1/R
0%
18
Matras decubitus
1/R
100%
19
Nebulizer
1/R
0%
20
Pen light
1/R
0%
21
Pulse oxymetry
1/R
0%
22
Section pump
1/R
200%
23
Syring pump
1/R
0%
24
Tensimeter Digital
1/R
0%
25
Termometer Digital
1:1
2.5%
26
Timbangan
2/R
50%
27
Spygmomanometer digital
1/R
0%
1:1/4 (10)
10%
28 Eskrap
29
Bengkok
3/R
33%
30
1/R
100%
31
Korentang
3/R
100%
32
Tempat Korentang
3/R
67%
33
Reflek hamer
2/R
50%
34
Alat Sterilisator
100%
35 Gunting verband
2/R
50%
3/R
100%
37 Stic pump
12
12
100%
100%
100%
100%
41 Irigator set
50%
200%
43 Eskrah
100%
200%
45 Anascopy
0%
100%
100%
48 Tong spatel
100%
100%
50 Manset dewasa
100%
51 Gunting vasia
100%
100%
53 Gunting lancip
200%
54 Pinset anatomi
150%
55 Sepatu bud
100%
56 Sarung tangan
100%
57 Kacamata google
100%
58 Helm
100%
59 Pispot
1:1/2 (20)
15
75%
60 Urinal
1:1/2 (20)
45%
No
Nama Barang
1.
Kursi roda
2.
Standart
Kondisi
Jumlah
Persentase
Baik
Rusak
2-3/R
100%
Lemari emergency
1/R
100%
Meja pasien
1:1
39
39
100%
Over bedtake
1:1
0%
Standart infus
1:1
39
39
100%
Lampu senter
2/R
50%
Baskom mandi
8-12/R
30%
Baki/Nampan
2-3/R
17
17
566%
Troli obat
1/R
100%
10
Troli injeksi
1/R
100%
11
Dorongan O2
1/R
100%
12
Tempat sampah
pasien
1:1
5%
13
Tempat sampah
medis/non medis
2/R
100%
14
Tempat sampah
benda tajam (sharp
container)
1/R
100%
15
Piring
1:1
19
19
49%
16 Sendok
17 Piring snack
18 Gelas
1:2 (78)
20
20
26%
1:1
16
16
41%
1:2 (78)
22
22
28%
16
16
19 Tempat sayur
/mangkuk
20 Ceret
1:2 (78)
1%
21 Garpu
1:2 (78)
12
12
15%
22 Troli verbading
1/R
100%
23 Troli pispot
1/R
100%
Jumlah yang
No
Nama Barang
Standart
ada
Persentase
Baik
Rusak
1.
Bantal
1:1
20
20
51%
2.
Guling
1:1
13%
Selimut tebal
1:1
58
57
146%
Sketsel
1:2(78)
5%
1:3 (117)
74
74
63%
Kasur
1:1
40
29
11
74%
1:5 (195)
95
95
49%
Sprai hijau
7
Perlak kecil
1:3 (117)
37
37
32%
Perlak besar
1:3 (117)
37
37
32%
10 Sarung O2
1:1/3 (13)
10
10
77%
11 Scort petugas
1:1 (21)
38%
12 Serbet makan
1:1/4 (10)
80%
13 Stick laken
1:3 (117)
51
51
44%
1:3 (117)
40
40
34%
1:1
100%
1:1
11
11
28%
Jenis Barang
Ada
11
12
13
15
16
17
18
Lembar
kedokteran
19
20
Lembar konsultasi
21
Lembar
instruksi
perawat/bidan
22
23
Lembar
permintaan
ambulance
25
26
27
Surat
pernyataan
penanggung biaya
28
Resep umum
persetujuan
tindakan
&
laporan
pemakaian
pengantar
dan
Tidak Ada
Jumlah
29 Resep BPJS
30 Resep alat
31 Buku ekspedisi
33 Buku injeksi
34 Buku bon
38 Buku pengamat
40 Buku TTV
obat
50 Lembar Askep
52 Lembar perumusan
intervensi perawatan
diagnosa
dan
pulang
59 Buku inventaris
62 Spidol boardmaker
64 Pensil
65 Staples
66 Whiteboard
METHOD
Metode yang diterapkan di Ruang Bougenvil di RSUD Ngudi Waluyo adalah model
Keperawatan TIM. Gambarannya sebagai berikut :
Gambar 3.1 Metode Penugasan
Kepala Ruang
Katim 1
Katim 2
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Pasien
Pasien
Kepala Ruang
Uraian Tugas
Dilakukan
Kepala Ruang
1. Melaksanakan
fungsi
perencanaan
(p1)
meliputi:
a. Menyusun rencana kerja harian, mingguan,
masing-masing.
c. Mengidentifikasi
tingkat
ketergantungan
jumlah
berdasarkan
perawat
aktivitas
yang
dan
Tidak
dilakukan
strategi
pelaksanaan
perawatan.
f.
terwujudnya
visi
dan
misi
tenaga
rencana
kebutuhan
kepala
perawatan/
kepala
instalasi.
i.
l.
mutu.
2. Melaksanakan
fungsi
penggerakan
dan
metode
penugasan
yang
digunakan.
b. Merumuskan tujuan metode penugasan.
dan
mengendalikan
tenaga
mengendalikan
sistem
keperawatan.
f.
Mengatur
dan
ruangan.
g. Menyelenggarakan konferen.
petugas
lain
yang
Memberikan
orientasi
siswa/mahasiswa
kepada
keperawatan
yang
orientasi
pasien/keluarganya
kepada
meliputi:
penjelasan
dengan
petugas
lain
staf
keperawatan
yang
bertugas
dan
diruang
rawatnya.
n. Memberi
kesempatan/ijin
keperawatan
kepada
untuk mengikuti
staf
kegiatan
sesuai
kebutuhan
dan
alat
mengkoordinasikan
agar
selalu
dalam
kegawatan,
untuk
kelancaran
infeksi/non
pemberian
infeksi,
asuhan
keperawatan.
r.
ulang
pada
saat
t.
mengembalikan
berkasi
mahasiswa
keperawatan
dinas.
x. Mengatur
dan
keperawatan,
mengendalikan
membuat
daftar
tenaga
dinas,
dan
ruangan.
3. Melaksanakan
mengendalikan
fungsi
sistem
pengawasan,
dan
menilai
untuk
mahasiswa
memperoleh
penilaian
yang
kinerja
berada
tenaga
dibawah
pengarahan
tentang
Melalui
komunikasi,
mengawasi
dan
mengenai
asuhan
keperawatan
upaya
membandingkan
pelaksanaan
dengan
dan
rencana
44
90%
5
10%
dalam
pelaksanaan
lebih
disempurnakan
dengan
adanya
pengelompokan
pasien
belum
maksimal
dikarenakan
sudah ditunjuk untuk PJ penyuluhan tetapi masih belum bisa terlaksana secara
konsisten, serah terima dilakukan antar PP.
b. Ketua Tim
1
Uraian Tugas
2
TD
TD
Ketua Tim
a. Bersama
penanggung
ruangan/kepala
jawab
ruangan/perawat
associate
dengan
mempertimbangkan
kemampuan
masing-masing anggota.
c. Menyusun
rencana
asuhan
f.
j.
Membuat
laporan
pasien
dan
Melakukan
bersama
ronde
Kepala
keperawatan
Ruang
dan
mengevaluasi
keperawatan
diprogramkan
pasien
dan
pelayanan
yang
sudah
membuat
pembaharuan
sesuai
dengan
kebutuhan pasien.
n. Mendelegasikan pelaksanaan asuhan
dan
memberikan
instruksi
keperawatan.
q. Memimpin
pertemuan
keperawatan
untuk
tim
menerima
anggota
tim,
pelaksanaan
penyuluhan
kepada
dan
berkomunikasi
proses
yang
asuhan
dilakukan
oleh
anggota tim.
x. Membantu
kepala
ruangan
16
69.5%
7
30.5%
18
78.2%
5
21.3%
Berdasarkan tabel diatas dapat diinterpretasikan dari kedua ketua TIM sama-sama
tidak menyusun rencana asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai dengan
evaluasi, tidak membuat laporan pasien dan mencatat kasus dari pasien, kejadian
diluar dugaan yang tidak diinginkan, tidak mengatur waktu istirahat, dan prosentase
yang didapatkan untuk rincian tugas yang dilakukan dari 2 ketua TIM dalam rentang
terendah sebanyak 69.5% sampai dengan rentang tertinggi yaitu 78.2% dengan
prosentase rata-rata sebanyak 73.85%, hal ini memungkinkan untuk menerapkan
metode penugasan TIM.
c.
Perawat Pelaksana
Uraian Tugas
Perawat Pelaksana
1
D
2
T
3
T
4
T
5
T
ANGGOTA TIM
a. Memberikan
pelayanan
keperawatan
secara langsung
berdasarkan proses
keperawatan
dengan sentuhan
kasih sayang:
1) Menyusun rencana
perawatan sesuai
dengan masalah
klien.
2) Melaksanakan
tindakan perawatan
sesuai dengan
rencana.
3) Mengevaluasi
tindakan
keperawatan yang
telah diberikan.
4) Mencatat atau
melaporkan semua
tindakan perawatan
dan respon klien
pada catatan
perawatan.
b. Melaksanakan
program medik
dengan penuh
tanggung jawab:
1) Pemberian obat.
2) Pemeriksaan
laboratorium.
3) Persiapan klien
yang akan
operasi.
c. Memperhatikan
keseimbangan
kebutuhan fisik,
mental, sosial, dan
spiritual klien:
1) Memelihara
kebersihan klien
dan lingkungan.
2) Mengurangi
penderitaan klien
dengan memberi
rasa aman, nyaman.
3) Pendekatan dan
komunikasi
terapeutik.
d. Mempersiapkan
klien secara fisik
dan mental untuk
menghadapi
tindakan perawatan
dan pengobatan
atau diagnosis.
e. Melatih klien untuk
menolong dirinya
sendiri sesuai
dengan
kemampuannya.
f. Memberikan
pertolongan segera
pada klien gawat
atau sakarotul
maut.
g. Membantu kepala
ruangan dalam
ketatalaksanaan
ruang secara
administratif:
1) Menyiapkan
data klien baru,
pulang, atau
meninggal.
2) Sensus harian
atau formulir.
3) Rujukan dan
penyuluhan
PKMRS
h. Mengatur dan
menyiapkan alatalat diruangan
menurut fungsinya
supaya siap pakai.
i. Menciptakan dan
memelihara
kebersihan,
keamanan,
kenyamanan, dan
keindahan ruangan.
j. Melaksanakan
tugas dinas
pagi/sore/malam
atau hari libur
secara bergantian
sesuai dengan
jadwal dinas.
k. Memberikan
penyuluhan
kesehatan
sehubungan
dengan
penyakitnya.
l. Melaporkan segala
sesuatu mengenai
keadaan klien baik
secara lisan
maupun tulisan.
m. Membuat laporan
harian klien.
n. Operan dengan
dinas berikutnya.
o. Menerima bantuan
bimbingan katim/ ka
shift dan
melaksanakan
pendelegasian dari
kepala ruangan.
Total
11
Prosentase (%)
13
13
73.
26.
86.
6
13.
3
86. 13.
6
6
13
11
11
86.
6
13.
6
73.
3
26.
6
73.
3
26.
6
Dilakukan :
Rata-Rata Prosentase 79.95
(%)
Tidak dilakukan : 20.5
Tabel 3.3 Perawat Pelaksana
tertinggi 86.6% menunjukkan bahwa beban kerja antar perawat tidak sama. Setelah
dihitung jumlah rata-rata hal apa saja yang sudah dilakukan oleh perawat pelaksana
didapatkan prosentase rata-rata 79.95% sehingga dapat dikatakan fungsi tersebut
dijalankan dengan baik. Sehingga peran fungsi perlu dipertahankan sesuai dengan
uraian tugasnya. Tugas mampu tercapai tetapi metode yang ditetapkan tidak berjalan
optimal.
Langkah-Langkah
01/12/15
02/12/15
03/12/15
Persiapan :
1.
2.
sebelumnya
Membaca laporan shift
3.
sebelumnya.
Shift yang akan
mengoperkan,
menyiapkan hal-hal yang
4.
akan di sampaikan.
Shift yang akan
menerima membawa
buku catatan operan /
5.
catatan harian
Kedua kelompok sudah
siap.
Prosedur Pelaksanaan
1
2
3
4
5
10
11
Memberikan kesempatan
anggota shift yang
menerima operan untuk
melakukan klarifikasi /
bertanya tentang hal-hal
atau tindakan yang
kurang jelas.
Lakukan prosedur 1 7
untuk pasien berikutnya
sampai seluruh pasien di
operkan.
Perawat yang
mengoperkan
menyerahkan semua
berkas catatan
perawatan kepada tim
yang akan menjalankan
tugas beriikutnya
Penutup :
1.
2.
3.
Mengucapkan selamat
istirahat bagi anggota tim
/ shift sebelumnya.
Mengucapkan selamat
bekerja untuk tim / shift
berikutnya
4.
5.
Total
persentase
Rata-Rata
Keterangan :
= Dilakukan
-
= Tidakdilakukan
berlaku. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan agar operan efektif adalah
operan dilaksanakan tepat waktu pada saat pergantian dinas yang telah disepakati,
operan diipimpin oleh katim, operan diikuti oleh semua perawat yang akan dan telah
selesai berdinas dan harus berjalan ke pasien dan bertemu pasien secara langsung.
Pre confrence
Tanggal
No.
Langkah-Langkah
01/12/15
D
02/12/15
T
03/12/15
D
1.
2.
Jelaskan tujuan
konferensI awal
3.
Berikan Pengarahan
kepada anggota tim
tentang rencana
kegiatan pada shift pagi.
Lakukan pembagian
tugas
kepada tim
4.
5.
6.
Berikan kesempatan
pada masing masing
ketua tim untuk
Menjelaskan pasien
kelolaannya serta
membagi tugas kepada
anggota Tim
Memberikan
Kesempatan kepada
Tim untuk
mempresentasikan
kasus special yang
menjadi prioritas,
meliputi :
Identifikasi Klien
: nama, umur,
no Register
Diagnosa medis
Diagnosa
keperawatan
dan data focus
Yang
menunjang
diagnosa.
Tindakan
keperawatan
yang sudah di
lakukan
dan
hasilnya.
Rencana tindak
Lanjut
Masalah yang di
hadapi
Berikan Kesempatan
kepada Tim yang lain
untuk mendiskusikan/
bertanya/
menanggapi,
Memberikan
masukan.
8
9
10
11
12
13
14
membacakan SOP
untuk pelaksanaan
tindakan
Tanyakan kesiapan
anggota
tim untuk Melakukan
Kegiatan pelayaan
keperawatan
Sampaikan kontrak
waktu untuk
pelaksanaan middle
konferens
Mengucapkan Salam
Mengucapkan selamat
bekerja
Total
Prosentase
Rata -rata
Keterangan
D = Dilakukan
T = Tidak dilakukan
POST CONFRENCE
No.
Langkah-Langkah
Tanggal
01/12/15
02/12/15
03/12/15
D
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Memberikan kesempatan
kepada tim untuk
Mempresentasikan kasus
special yang menjadi
prioritas,
meliputi :
Identifikasi
Klien
:nama, umur, no
Register
Diagnosa medis.
Diagnosa
keperawatan
dan
data
focus
yang
menunjang diagnosa.
Tindakan
keperawatan
yang
sudah di lakukan dan
hasilnya.
Rencana
tindak
lanjut
Masalah yang di
Hadapi
Berikan kesempatan kepada
Tim yang lain untuk
mendiskusikan/ bertanya/
menanggapi, memberikan
masukan.
Karu / Katim mencatat hasil
diskusi anggota tim.
10
Karu memberikan
kesimpulan dari diskusi yang
telah di lakukan.
Karu memberikan
penekanan pada hal-hal
yang perlu di perhatikan
Tanyakan kesiapan anggota
tim untuk melakukan
kegiatan Pelayanan
keperawatan.
Mengucapkan salam
11
Mengucapkan selamat
7
8
9
bekerja
Total
Prosentase
Rata rata
Keterangan :
D:
Dilakukan
T:
Tidak Dilakukan
Conference adalah diskusi kelompok tentang beberapa aspek klinik dan kegiatan
konsultasi. Pre conference adalah diskusi tentang aspek klinik sebelum melaksanakan
asuhan keperawatan pada pasien. Post conference adalah diskusi tentang aspek klinik
sesudah melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien. Berdasarkan hasil observasi
yang telah dilakukan selama 3hari, dalam melaksanakan postconference didapatkan data
0% perawat melaksanakan postconference sesuai dengan juknis yang telah ditetapkan
sedangkan dalam pelaksanaan postconference sulit dievaluasi disebaban karena
preconference dilakukan bersamaan dengan operan.
Berdasarakan data diatas dapat disimpulkan :
2)
3)
2. Ronde Keperawatan
Dari hasil observasi selama 3 hari di ruang Bougenvil, perawat tidak pernah
melakukan ronde keperawatan. Saat melakukan wawancara kepada perawat,
perawat mengatakan bahwa ronde keperawatan hampir tidak pernah dilakukan
karena terbatasnya tenaga perawat dan kesibukan perawat, ronde keperawatan
hanya dilakukan pada saat ada mahasiswa yang sedang praktek di Ruang
Bougenville..
3. Orientasi Pasien baru
Pada tanggal 1 3 ovember 2015, jumlah pasien baru ada 5 orang. Berdasarkan observasi
yang dilakukan, capaian SOP Orientasi Pada Pasien Baru sebagai berikut :
No
Tahapan Prosedur
P1
P2
P3
P4
P5
1.
Pelaksanaan
Berikan salam pada
pihak
Persentase
50%
12,5%
37,5%
50%
50%
42,5%
Perkenalkan perawat
yang bertanggung jawab
3.
selama perawatan
Perkenalkan dokter yang
bertanggung jawb selama
perawatan
4.
5.
sakit
Jelaskan tentang ruangan
/ lingkungan
(kamar mandi, ruang
perawat, ruang sholat,
depo obat dan
6.
laboratorium).
Perkenalkan pasien baru
dengan pasien yang
sekamar lainnya (bila
7.
ada)
Tanyakan kembali
kejelasan akan informasi
yang telah disampaikan
8.
Catat pada
checklist/lembar
penerimaaan pasien
baru, dan lengkapi tanda
tangan oleh kedua belah
4. Discharge Planning
Dari hasil pengkajian tanggal 1-3 November 2015 didapatkan data sebagai berikut :
Rata rata Discharge Planning diruang Bugenvil mulai tanggal 1-3 November 2015
No.
1.
Daftar Pertanyaan
Nomor Register
Tanggal 1
Tanggal 2
Tanggal 3
2.
Nama Pasien
3.
Alamat
4.
Diagnosa Medis
5.
Tanggal MRS
6.
Tanggal KRS
7.
Status Pulang
8.
Rencana Kontrol
9.
Rencana Keperawatan
selama dirumah
10.
Aturan diet/nutrisi
11.
Obat-obatan yang
13.
Jumlah
11
10
11
Prosentase
76%
dibawa pulang
14.
Lain-Lain
5. Supervisi
Supervisi adalah merencanakan, mengarahkan, membimbing, mengajar,
mengobservasi, mendorong, memperbaiki, mempercayai dan mengevaluasi secara terusmenerus dengan sabar, adil serta bijaksana sehingga setiap perawat dapat memberikan
asuhan keperawatan dengan baik, terampil, aman, cepat dan tepat secara menyeluruh
sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan perawat (Kron, 1997) Adapun hal mengenai
10
Pengkajian
pengkajian
Data dikaji sejak pasien masuk sampai pulang
kehidupan
Diagnosa keperawatan
telah dirumuskan
Merumuskan diagnosa keperawatan actual/potensial
Rencana tindakan
atau criteria
Rencana tindakan mengacu pada tujuan dengan
kalimat perintah, terinci dan jelas
Tindakan
tindakan keperawatan
3
Evaluasi
85
dilaksanakan
3
% % % % % % % % %
RATA-RATA
77,4%
Pertanyaan
P1
Manakah
yang X
bukan
merupakan
P2
X
P3
P4
X
P5
P6
X
P7
X
P8
X
P9
P10
B/S
4/6
tujuan pemasangan
gelang
2.
identitas
pada pasien ?
Isi label dari gelang
dengan
3.
5/5
ini
3/7
7/3
10/0
10/0
1/9
10/0
7/3
identitas
pasien adalah
Di
bawah
merupakan
dari
urutan
prosedur
pelaksanaan
pemasangan gelang
yang tepat, antara
4.
lain
Hal
dibawah
merupakan
ini X
tujuan
6.
merupakan
momen
tangan
Alat
yang
cuci
biasa
dipergunakan untuk
penanda
7.
luka
operasi, adalah
Mengapa kita perlu X
untuk
memberikan
penandaan
8.
luka
9.
pada
sebelum
memberikan
obat,
antara lain
Apa yang
harus
dapat
menyebutkan
identitas
sebelum
perawat
akan
mengambil
10.
sampel
darah
Hal-hal yang perlu
6/4
7/3
6/4
10/0
infeksius adalah
Yang
termasuk
8/2
7/3
73
73
73
73
53 46
67%
46
73
87
diperhatikan
pada
pasien
dengan
lain
Apabila
di
bed
kita
sampaikan
pada
keluarga
pasien
jatuh
tidak
mengalami kejadian
12.
jatuh
Sampah
13.
infeksius adalah
Di bawah ini yang
non-
termasuk
14.
sampah
15.
harus
dimasukkan
dalam
tempat
sampah kardus
Alasan pentingnya
memilah
infeksius
sampah
dan
non
infeksius adalah
Hasil
73
Presentase rata-rata
Sumber : Data Primer, 2015
N
o.
P1
P2
P3
P4
P5
Hasil
50
%
50
%
37,5
%
87,5
%
75
%
Persentase rata-rata
60%
Berdasarkan tabel diatas dapat di-interpretasikan perawat sebelum melakukan tindakan yang
sesuai dengan SOP sebanyak 60%. Sehingga kepatuhan perawat terhadap SOP perlu ditingkatkan
lagi terutama dalam hal berikut :
-
Mengucapkan salam
Memvalidasi nama pasien melalui keluarga atau mencocokkan dengan Rekam Medik
N
o.
P1
P2
P3
P4
P5
1.
2.
3.
71
%
86
%
100
%
57
%
71
%
Hasil
Persentase rata-rata
77%
Berdasarkan tabel diatas dapat di-interpretasikan implementasi perawat terhadap cuci tangan
yang sesuai dengan SOP sebanyak 77%. Dapat disimpulkan perawat cukup sesuai dengan SOP,
namun perlu ditingkatkan lagi terutama dalam hal berikut :
-
x100% = 0/7x100% = 0
Formula = JumlahPasienBeresikoTerjadiDekubitus
Jumlah Pasien Yang Terkena Kejadi n Tidak Diharapkan Dalam Pemberian Obat
x100%
JumlahPasienPadaHariTersebut
0
110 x100%
0
110 x100%
TANGGAL
Variabel
TOTAL
1-12-2015
14-10-2015
15-10-2015
Salah Pasien
Salah waktu
Salah dosis
Salah obat
Salah dokumentasi
Jumlah Kesalahan
Jumlah pasien/hari
29
30
30
Total pasien
89
JumlahPasienYangBeresikoJatuh
0
32 x100%
x100%
No
TANGGAL
Variabel
1.
2.
TOTAL
1-11-2015
2-11-2015
3-11-2015
10
32
Berdasarkan data diatas tidak didapatkan angka kejadian jatuh (0%), akan tetapi jumlah pasien yang beresiko jatuh yaitu 26 pasien
perhitungan resiko jatuh jarang sekali dilakukan diruangan, sekalipun terdapat penurunan kondisi yang membuat pasien tersebut beresiko
mengalami jatuh. Ruang selatan terdapat 8 pasien dengan resiko rendah dan 4 pasien dengan resiko tinggi jatuh tidak dipasangkan gelang
identifikasi resiko jatuh dan Ruang utara terdapat 9 pasien dengan resiko rendah dan
5 pasien dengan resiko tinggi jatuh tidak dilakukan pemasangan gelang identifikasi resiko
jatuh.
d. Kejadian infeksi karena jarum infus
Kejadian Phlebitis
Berdasarkan tabel diatas dapat diinterpretasikan bahwa dari 10 pasien yang dipilih
secara acak pada 1 Desember 3 Desember 2015 di ruang Bougenvile sebagian
besar pasien tidak mengalami tanda phlebitis sebanyak 60% (6 pasien), 20% (2
pasien) mengalami awal thrombophlebitis dan 20% (2 pasien) tidak ada tanda
phlebitis
D. MONEY
1. Sistem Gaji dan Remunerasi SDM
Sumber dana gaji pegawai golongan PNS di RSUD Ngudi Waluyo
Wlingi berasal dari pemerintah daerah, sedangkan sumber dana gaji
pegawai Non-PNS berasal dari rumah sakit itu sendiri yang diatur sesuai
dengan peraturan BLUD (Badan Layanan Umum Daerah). Sistem
remunerisasi diberikan kepada pegawai golongan PNS sesuai dengan
pangkat/golongan, jabatan, pendidikan dan masa kerja. Sedangkan untuk
pegawai honorer pemberian remunerasi berdasarkan pendidikan dan masa
kerja pegawai. Selain itu baik pegawai PNS atau non PNS mendapatkan
bonus saat hari raya Idul Fitri
2. Sumber Pendapatan Ruang Bougenvile
Sumber pendapatan Ruang Bougenvile berasal dari pembayaran
pasien umum dan pasien peserta jaminan kesehatan nasional (JKN):
1)
Pasien Umum
Pembayaran yang dilakukan sepenuhnya oleh pasien
2)
Anggota Polri;
d) Pejabat Negara;
e) Pegawai Pemerintah non Pegawai Negeri;
f)
b)
Investor;
b)
Pemberi Kerja;
c)
d)
Veteran;
e)
Perintis Kemerdekaan
f)
g)
Oktober 2015 tidak ada masalah dalam proses pembayaran atau klaim
BPJS sehingga pemasukkan keuangan ruang Bougenvile lancar.
4. Tarif Rawat Inap
Rawat
Inap
KELAS I
Jenis Pelayanan
Paket Perawatan
Biaya
(Rp)
Kamar
Orang/hari
75.000
Orang /visite
25.000
Orang /visite
15.000
Konsultasi Dokter
Spesialis
Orang/konsultasi
25.000
Perawatan
Orang /hari
20.000
Asuhan Gizi
Orang /hari
10.000
Kamar
Orang/hari
55.000
Orang /visite
25.000
Orang /visite
15.000
Konsultasi Dokter
Spesialis
Orang/konsultasi
25.000
Perawatan
Orang /hari
20.000
Asuhan Gizi
Orang /hari
10.000
Kamar
Orang/hari
40.000
Orang /visite
25.000
Orang /visite
15.000
Konsultasi Dokter
Spesialis
Orang/konsultasi
25.000
Perawatan
Orang /hari
20.000
Asuhan Gizi
Orang /hari
10.000
KELAS II
KELAS III
c. Tarif JKN
d.
Rawat Inap
Paket Perawatan
Kelas I
Kelas II
Kelas III
pasien
69
73
87
229
42%
a. Askes
16
3%
b. Jamkesmas
55
57
69
181
33,2%
c. Jamkesda SPM
13
26
4,8%
d. Jamkesda Kartu
0,2%
e. BPJS mandiri
27
26
39
92
16,8%
TotaI
167
207
545
100%
BPJS
167
Analisa
Dari data yang didapatkan dalam 3 bulan terakhir, jumlah total pasien adalah 545
pasien, dengan prosentase pasien umum 42% dan sisanya pasien BPJS 58%. hal ini
menunjukkan sebagain besaar pengunjung di rumah sakit Ngudi waluyo telah memiliki
asuransi kesehatan nasional maupun mandiri.
E. MARKET/MUTU
Mutu adalah terbebas dari kerusakan atau cacat guna memuaskan kebutuhan
pelanggan, adapun standar mutu adalah melalui Input, Proses, dan Output.
a. Input
Adapun Input adalah segala sumber daya yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiantan seperti tenaga (man), dana (money), fasililitas (material),
organisasi (method).
b. Proses
Sedangkan proses meliputi interaksi professional antara pemberi pelayanan dengan
konsumen (pasien dan masyarakat). Setiap tindakan korektef dibuat dan
meminimalkan resiko terulangnya keluhan atau ketidakpuasan pada pasien lainnya.
Program keselamatan pasien bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pasien
dan mutu pelayanan.
c. Output
Output yaitu hasil pelayanan kesehatan atau pelayanan keperawatan yaituberupa
perubahan yang terjadi pada pasien termasuk kepuasan pasien. Hal ini dapat dilihat
dari beberapa indicator-indikator mutu.
1. KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN
Tabel Data Pengunjung Asal Darah Pasien
No.
Nama Kecamatan
Agustus
September
Oktober
Wlingi
21
12.6%
19
11,4%
22
10,6%
Talun
11
6.6%
21
12,6%
23
11%
Gandusari
21
12,6%
20
12%
29
14%
Kesamben
16
8,6%
20
12%
24
11,6%
Selopuro
29
9,5%
18
11%
27
13%
Binangun
10
6%
13
7,8%
17
8,2%
Doko
10
6%
16
9,6%
12
5,8%
Garum
10
6%
4,8%
11
5,3%
Selorejo
14
8,4%
4,2%
13
6,3%
10
Wates
5,4%
1,8%
3,4%
11
Sutojayan
2,4%
2,4%
2,4%
12
Kanigoro
1,2%
2,4%
1,9%
13
Ngelegok
1,2%
0,6%
0,5%
14
Sanan Kulon
1,2%
0%
0,5%
15
Srengat
0,6%
0,6%
0%
16
Ponggok
1,8%
3%
0,9%
17
Wonodadi
0,6%
0%
0%
18
Panggung Rejo
1,2%
0%
1,4%
19
Wonotirto
0,6%
0,6%
0%
20
Kademangan
0%
0%
0%
21
Bakung
0%
0,6%
0,5%
22
Udan Awu
0%
0,6%
0,5%
23
4,2%
3%
1,9%
Total Penderita
167
98%
167
98%
207
99,7%
175
Naik/Turun
Turun
Kabupaten
167
4,57%
Tetap
167
0%
Naik
1,7%
Indikator
Standar
1.
BOR
75% - 85%
2.
ALOS
5-7 Hari
3.
TOI
1-3 Hari
Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah
sakit (Depkes RI, 2005).
Tabel BOR Periode Bulan Januari - Oktober 2015 di ruang Bugenvil RSUD Ngudi
Waluyo Wlingi
No
Bulan
BOR
1.
Januari
72%
2.
Maret
72%
3.
April
68%
4.
Juni
64%
5.
Juli
47%
6.
Agustus
67%
September
63%
Oktober
75%
Rata-rata
66%
Jumlah pasien
36 Pasien
37 Pasien
37 Pasien
Total/rata/rata
37 Pasien
Keterangan :
TT = Tempat Tidur
No
.
1.
2.
3.
Kelas 1
Kelas
2
Kelas 3
Titipan
Ruang
Isolasi
BOR
BOR
rata rata
89,6 %
Selasa, 1
Desember 2015
Pagi
4/4
9/12
12/14
5/5
4/4
87,1 %
Sore
4/4
9/12
13/14
4/5
4/4
87,1 %
Malam
4/4
10/12
14/14
5/5
4/4
94,8 %
Pagi
4/4
10/12
14/14
5/5
4/4
94,8 %
Sore
3/4
10/12
14/14
4/5
4/4
89,7 %
Malam
3/4
10/12
14/14
5/5
4/4
92,3 %
Pagi
3/4
10/12
14/14
5/5
4/4
92,3 %
Sore
0/4
10/12
14/14
2/5
4/4
76,9 %
Malam
1/4
10/12
14/14
5/5
4/4
87,1 %
Rabu, 2
Desember 2015
93,6 %
Kamis, 3
Desember 2015
89,5 %
Ruangan
Jumlah Bed
85,4%
Kondisi Baik
Kondisi Rusak
Kelas I
Kelas II
14
12
Kelas III
19
17
Titipan
Ruang isolasi
ALOS menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini
disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu
pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan
yang lebih lanjut Data ALOS Juli September 2015 di Ruang Bougenvil RSUD Ngudi Waluyo.
Rumus
Bulan
BOR
1.
Januari
4,9
2.
Maret
4,9
3.
April
5,5
4.
Juni
6,2
5.
Juli
4,8
6.
Agustus
September
5,5
Oktober
Rata-rata
5,1
5,2 Hari
Januari
0,38
2.
Maret
0,78
3.
April
0,71
4.
Juni
0,45
5.
Juli
6.
Agustus
1,5
September
1,4
Oktober
0,66
Rata-rata
0,985 Hari
Dari data diatas didapatkan bahwa tenggang Perputaran tempat tidur di Ruangan
Bougenvil pada Juli 2015 sampai Oktober 2015 adalah 1 hari. Hal tersebut sesuai dengan
standar yang dimiliki oleh RSUD Ngudi Wlingi yaitu 1-3 hari.
3. INDIKATOR MUTU BERKAITAN DENGAN KEPUASAN PASIEN
a. Kepuasan Pasien Dengan Pelayanan Yang Diberikan.
Pasien
a. Tingkat Kepuasan Pasien
1) Tingkat kepuasan dilakukan dengan metode kuesioner yang sudah ada di Ruang
Bougenvil.
2) Langkah pertama adalah mengetahui berapa pasien yang dapat dimasukkan dalam
penilaian tingkat kepuasan. Syaratnya antara lain dirawat selama 3 hari, tidak pulang
paksa, dan pulang hidup. Data jumlah pasien didapatkan dari rekam medis.
3) Langkah kedua dilakukan penilaian tingkat kepuasan pada pasien yang masuk kriteria
penilaian. Kemudian klien mengisi kuesioner yang berisi 3 pertanyaan data umum dan
22 pertanyaaan data pelayanan perawatan. Dengan skor jawaban 1 sampai 5. Scoring
dimulai dari tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering dan selalu.
4) Langkah ketiga melakukan perhitungan dan scoring
Berikut ini dipaparkan mengenai kepuasan pasien di Ruang Bougenvil.
Pertanyaan
Manakah
bukan
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10
4/6
5/5
ini
3/7
7/3
10/0
yang X
B/S
merupakan
tujuan pemasangan
gelang
identitas
pada pasien ?
2.
identitas
pasien adalah
3.
Di
bawah
merupakan
dari
urutan
prosedur
pelaksanaan
pemasangan gelang
yang tepat, antara
lain
4.
Hal
dibawah
merupakan
ini X
tujuan
Manakah
bukan
lima
yang
merupakan
momen
tangan
cuci
6.
Alat
yang
biasa
10/0
1/9
10/0
7/3
6/4
7/3
dipergunakan untuk
penanda
luka
operasi, adalah
7.
memberikan
penandaan
luka
pada
pasien
sebelum
memberikan
obat,
antara lain
9.
Apa
yang
harus
dapat
menyebutkan
identitas
sebelum
perawat
akan
mengambil
sampel
darah
10.
pada
dengan
Apabila
di
bed
kita
sampaikan
keluarga
pada
pasien
jatuh
tidak
mengalami kejadian
jatuh
12.
Sampah
non-
6/4
10/0
termasuk
8/2
7/3
73
73
73
73
53
46
46
73
87
infeksius adalah
13.
sampah
infeksius adalah
14.
Yang
dimasukkan
dalam
tempat
sampah kardus
15.
Alasan
memilah
infeksius
pentingnya
sampah
dan
non
infeksius adalah
Hasil
Presentase rata-rata
Sumber : Data Primer, 2015
73
67%
No
1
2
3
4
5.
Pernyataan
Ya
1
tdk
Ketepatanan
pemakaian gelang
Identitas
- Biru =laki-laki,
pink=perempuan
- Gelang identitas
berisikan nama
pasien, umur , no
register dan alamat
Pemasangan gelang
sampel darah
menggunakan etiket
sesuai gelang identitas
Melakukan prosedur
Tindakan
dengan
mencocokan
minimal
menggunakan
dua
identitas pasien
TOTAL
PROSENTASE (%)
Rata-rata prosedur
Dilakukan
3
2
60 40
52 %
Ya
2
3
Tdk ya tdk
4
5
tdk ya
tdk
2
40
ya
3
60
3
60
2
40
2
40
3
60
6
ya tdk
8
tdk
Ya
60
40
40 60
10
tdk
60 40
Tdk
ya
ya
60 40
9
tdk
7
Ya
60 40
40
60
48 %
Dari data diatas dapat diinterpretasikan bahwa dari 10 sampel perawat yang berada di Ruang bougenvil pada 1
Desember 3 Desember 2015 sebagian besar yaitu 52% dapat melakukan prosedur ketepatan identifikasi pasien dengan
benar.
4.2 Sasaran 2 : Peningkatan Komunikasi yang Efektif
Tabel Observasi Ketepatan Identifikasi Pasien pada 1 Desember 3 Desember 2015 di Ruang Bougenvil 2015
N
o
1
2
3
Pernyataan
1
Ya Td
k
Komunikasi
terapeutik
antara
perawat dan pasien
Komunikasi
efektif
antara
perawat
dengan perawat
Perawat
Menggunakan
komunikasi
yang
2
ya
3
tdk
Ya
tdk ya
tdk
5
ya tdk
6
Ya
tdk
7
Ya Td
k
8
ya
tdk
ya
tdk ya
10
Td
k
jelas dan
mudah
dipahami oleh pasien
4 Perintah
lengkap
secara lisan
dan
yang melalui telepon
atau
hasil
pemeriksaan
dituliskan
secara
lengkap
oleh
penerima perintah
5. Perintah
lengkap
pemeriksaan
dikonfirmasi
oleh
pemberi
perintah
atau
yang
menyampaikan hasil
pemeriksaan
4
2
5
1
4
2
TOTAL
66,7 33,3 83,3 16,6 66.7 33,3
PROSENTASE (%)
3
50
3
50
3
50
3
50
3
50
3
50
3
50
3
50
3
50
3
4
2
4 2
50 66,7 33,3 66,7 33,3
60,01
Rata-rata prosedur
dilakukan
Rata-rata prosedur tidak 39,99
dilakukan
Sumber : Data Primer, 2015
Dari data diatas dapat diinterpretasikan bahwa dari 10 perawat yang bekerja di Ruang Bougenvil pada 1 Desember 3 Desember 2015
sebagian besar (60.1%) hanya dapat melakukan prosdur komunikasi yang efektif pada saat pelayanan secara benar.
4.3 Sasaran 3 : Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai (High-Alert Medication)
Tabel Observasi Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai (High-Alert Medication)
No
Pernyataan
1
Ya
2
tdk ya
3
tdk ya
4
tdk ya
5
tdk
ya
6
tdk
ya
7
tdk Ya
8
tdk ya
9
tdk ya
tdk Ya
10
Tdk
Perawat selalu
mengecek 7 Benar dalam
memberikan obat
obatan baik oral maupun
Injeksi
2
Perawat menjelaskan
Pernyataan
1
ya
2
3
Mengembangkan
suatu
pendekatan
untuk
memastikan
tepat-lokasi,
tepat-prosedur, dantepatPasien
Mencocokan
lokasi,
prosedur, danpasien yang
Benar
Memastikanbahwasemua
dokumen, foto (imaging),
hasil pemeriksaan
yang
Relevan tersedia,
diberi
label Dengan baik,
dan
2
tdk ya
3
tdk ya
tdk ya
4
tdk
5
ya
6
tdk Ya
7
tdk Ya
8
tdk
ya
9
tdk
Ya
tdk ya
10
tdk
dipampang
Melakukan
verifikasi
Ketersediaan
peralatan
Khusus dan/atau implant
yang dibutuhkan
Perawat
menggunakan
suatutanda yang jelasdan
dimengerti
untuk
identifikasi lokasi operasi
Dan Melibatkan pasien di
dalam proses penandaan
Perawat Selalu
memberikan inform consent
untuk persetujuan tindakan
medis
Total
No
1
Pernyataan
9
ya
tdk
ya
10
tdk
v
d. Setelah
Cairan
Pasien
terkena
tubuh
e. Setelah
kontak
dengan liingkungan
sekitar pasien
3 Setiap
melakukan
tindakan
Atau
kontak
dengan Pasien
selalu
memakai APD
4 Perawat dalam melakukan
tindakan
dari pasien satu
ke pasien
lainnya selalu
mengganti
handscoen
atau
menggunakan
handsrub
5 Kepatuhan
membuang
sampah
infeksius-non
infeksius Dan
sampah
tajam degan tepat
Jumlah
4
5
6
Prosentase
44 56 66
Prosentase dilakukan
48.7%
Sumber: Data Primer, 2015
3
44
5
56
4
44
2
22
7
3
6
4
5
88 33 77 44 56
Prosentase tdk dilakukan
5
56
4
44
6
3
66 44
51.3%
5
56
4
44
5
44
4
56
Berdasarkan tabel diatas dapat diinterpretasikan bahwa dari 10 perawat yang bekerja di Ruang Bougenvil pada 1 Desember 3
Desember September 2015 sebagian perawat (51.3%) tidak melakukan prosedur untuk Pengurangan Risiko Infeksi Terkait Pelayanan
Kesehatan.
Pernyataan
Ya
1 Ruangan
menyediakan
handrail untuk
mengurangi
resiko pasien
dari cedera
karena jatuh
2 Terdapat side
rail di setiap
tempat tidur
Pasien
3 Perawat
melakukan
perhitungan
resiko jatuh
pada pasien *
4 Perawat
memasangkan
Gelang
identifikasi
resiko jatuh
(gelang
kuning) pada
semua pasien
dengan resiko
jatuh.**
tdk
ya
Prosentase
25%
Persentase Ratadi kerjakan dan
rata tidak di kerjakan
3
tdk
75
%
ya
4
Tdk
ya
5
tdk
ya
6
tdk
ya
tdk
ya
7
Tdk
8
ya
9
Tdk
ya
10
tdk
ya
Tdk
75
%
25%
75
%
25
%
25%
75%
Berdasarkan tabel diatas dapat diinterpretasikan bahwa perhitungan resiko jatuh jarang sekali dilakukan sekalipun terdapat
penurunan kondisi yang membuat pasien tersebut beresiko mengalami jatuhdan pemberian gelang resiko jatuh tidak pernah di berikan
di ruangan meskipun pasien memiliki kondisi resik jatuh tinggi. Dari perhitungan yang telah kami lakukan, terdapat:
a. Ruang selatan : 8 pasien dengan resiko rendah dan 4 pasien dengan resiko tinggi jatuh tidak dipasangkan gelang
identifikasi resiko jatuh
b. Ruang utara
: 9 pasien dengan resiko rendah dan 5 pasien dengan resiko tinggi jatuh tidak dilakukan pemasangan
gelang identifikasi resiko jatuh.
Keterangan :
Dari rata-rata total pasien yang berjumlah 30 orang yang berada di Ruang Bougenvil yang telah dilakukan pengkajian jatuh menggunakan
skala MORSE didapatkan hasil 9 orang (30%) dengan resiko tinggi jatuh, tetapi sebagian besar belum terpasang gelang identifikasi resiko jatuh.
No
TANGGAL
Variabel
1.
Jumlah
Kejadian
Dekubitus
2.
Jumlah
Pasien
Beresiko
Terjadi
Dekubitus
TOTAL
2 3 4 5
6 7 8
9 10 11
12 13 14
15 16
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
31
1 3 2 3
Formula =
- 2
Jumlah kejadian
decubitus
X100
%
= 0/41 x 100% = 0 %
41
No Variabel
1 2 3 4
1.
Jumlah
Kejadian
Dekubitus
Jumlah
Pasien
Beresiko
terjadi
Dekubitus
2.
5 6 7
8 9 10
11 12
TOTAL
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29
30
2
2 2
- 2
41
Jumlah kejadian
decubitus
X100
%
Formula =
No Variabel
1.
2.
Jumlah
Kejadian
Dekubitus
Jumlah
Pasien
Beresiko
terjadi
TOTAL
1 2 3 4
5 6 7
8 9 10
11 12
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 1
3 1 1
25 26 27 28 29
30
34
Dekubitus
Jumlah kejadian
decubitus
X100
%
Formula =
= 0 /41 x 100 % = 0%
NO
1
2
PARAMETER
SKOR
1
..
2
.
3
.
7
.
10
...
Skala nyeri
1.
2.
3.
4.
Kejadian Phlebitis
Intervensi
1. Observasi kanul
2. Resite kanul
3. Resite kanul dan pertimbangkan
perawatan
4. Memulai perawatan
Berdasarkan tabel diatas dapat diinterpretasikan bahwa dari 10 pasien yang dipilih secara acak pada 1 Desember 3 Desember 2015 di ruang
Bougenvile sebagian besar pasien tidak mengalami tanda phlebitis sebanyak 60% (6 pasien), 20% (2 pasien) mengalami awal thrombophlebitis
dan 20% (2 pasien) tidak ada tanda phlebitis
5.2 Angka Kejadian Jatuh
TANGGAL
Variabel
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.
2.
Jumlah
Pasien
Jatuh
Jumlah
Pasien
Yang
Beresiko
Jatuh
Adalah
Pasien
Baru
1 1 3 2 3
2 1
11 12 13 14
TOTAL
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
= 0/41 X 100 % = 0 %
41
TANGGAL
1
Jumlah
Pasien
jatuh
Jumlah
Pasien
Yang
Beresiko
2.
Jatuh
Adalah
Pasien
Baru
TOTAL
2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30 31
1.
2 2 2 - 3 - 2 - - 3-2-2
2-2-2
4--3-2
= 0/41 X 100 % = 0 %
2-
41
TANGGAL
Variabel
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.
2.
Jumlah
Pasien
Jatuh
Jumlah
Pasien
Yang
Beresiko
Jatuh
Adalah
Pasien
Baru
2 1 1
3 1 1
11 12 13 14
TOTAL
15 16 17 18 19 20 21
1 1
= 0/41 X 100 % = 0 %
Keterangan : Tidak ada pasien yang jatuh pada bulan Oktober (0%)
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
36
No
TANGGAL
Variabel
1-11-2015
1.
2.
TOTAL
2-11-2015
3-11-2015
10
32
Berdasarkan data diatas tidak didapatkan angka kejadian jatuh (0%), akan tetapi jumlah pasien yang beresiko jatuh yaitu 26
pasien perhitungan resiko jatuh jarang sekali dilakukan diruangan, sekalipun terdapat penurunan kondisi yang membuat pasien
tersebut beresiko mengalami jatuh. Ruang selatan terdapat 8 pasien dengan resiko rendah dan 4 pasien dengan resiko tinggi jatuh
tidak dipasangkan geang identifikasi resiko jatuh dan Ruang utara terdapat 9 pasien dengan resiko rendah dan 5 pasien dengan
resiko tinggi jatuh tidak dilakukan pemasangan gelang identifikasi resiko jatuh.