Hipokalsemia dapat terjadi pada bayi baru lahir dan bisa terjadi pada bayi cukup
bulan maupun kurang bulan.1 Hipokalsemia dapat ditemukan berdasarkan pemeriksaan klinis
dan laboratorium yang abnormal pada neonatus. 1
Ion kalsium berperan dalam proses biokimiawi koagulasi darah, eksitabilitas
neuromuskular, integritas membran sel, dan banyak aktifitas seluler enzym. 1 Pada bayi cukup
bulan secara fisiologis nilai terendah kadar kalsium terjadi pada 24- 48 jam setelah lahir.
Kadar terendah ini menyebabkan jatuh kedalam kondisi hipokalsemia pada bayi dengan
resiko tinggi termasuk bayi dari ibu diabetes melitus, bayi prematur, dan bayi dengan
asfiksia.1
Hipokalsemia yang terjadi diawal 72 jam setelah kelahirannya disebut sebagai
hipokalsemia awitan dini, sedangkan hipokalsemia awitan lambat terjadi setelah hari ke 3
sampai 5 awal kehidupan dan membutuhkan terapi yang lebih lama. Penyebab hipokalsemi
awitan dini antara lain : bayi prematur, bayi dengan ibu diabetes mellitus (gestasional dan
insulint dependent), asfiksia, hyperparatiroidism maternal, Inrauterine Growth restriction
(IUGR), iatrogenik. Penyebab hipokalsemi awitan lambat antara lain : hipokalsemi yang
diinduksi fosfat, hipokalsemi yang berhubungan dengan hipomagnesium atau renal tubular
acidosis, hipokalsemi yang berhubungan dengan defisiensi vitamin D, hipokalsemi karena
sindrom hipoparatiroid, bayi dengan ibu hiperparatiroid. 2-5
Pada keadaan asfiksia perinatal, terjadinya hipokalsemia karena terdapat peningkatan
produksi kalsitonin, peningkatan endogen kadar fosfat, insufisiensi renal, dan berkurangnya
sekresi hormon paratiroid.5
Manifestasi klinis hipokalsemi dapat asimtomatik maupun simtomatik. Awitan dini
hipokalsemia biasanya asimtomatik berbeda dengan awitan lambat yang dapat terdeteksi
secara klinis. Hipokalsemi simtomatis menunjukkan gejala, melibatkan gangguan
neuromuskular berupa mioklonik jerk, jitternes, exaggerated startle, dan kejang. Dapat juga
memperlihatkan keterlibatan kardiovaskular berupa takikardi, gagal jantung, prolonged QT
interval, penurunan kontraksi otot jantung. Gejala biasanya tidak spesifik dan tidak
tergantung dengan tingkat keberatan hipokalsemia. Apnea, sianosis, takipnoea, muntah dan
laringospasm adalah gejala lain yang dilihat.2
30 menit0 dengan monitor jantung. Akses vena umbilikal dapat digunakan untuk pemberian
injeksi kalsium, namun ujung dari kateter berada pada vena cava inferior. Nekrosis hepatis
dapat terjadi bila ujung caeter berada pada cabang dari vena porta. Akses arteri umbilikal
tidak dianjurkan untuk memberikan kalsium injeksi, dapat menyebabkan arterial spasm dan
intestinal necrosis. Nekrosis kulit dan jaringan subkutaneus dapat terjadi disebabkan karena
ekstravasasi. 2,5,6
Maka pemberian kalsium secara intravena wajib dicek sedikitnya 2 jam sekali untuk monitor
dari ekstravasasi dan menghindari nekrosis jaringan subkutaneus.
Prolong atau resisten Hipokalsemia 2,5,6
Kondisi ini perlu dipikirkan pada kondisi dibawah ini;
-