Anda di halaman 1dari 3

The Freedom Writers

Ringkasan:
Freedom Writers merupakan film yang diangkat dari kisah nyata
perjuangan seorang guru di wilayah New Port Beach, Amerika
Serikat

dalam

membangkitkan

kembali

semangat

anak-anak

didiknya untuk belajar.


Misi Erin sangat mulia, ingin memberikan pendidikan yang layak
bagi

anak-anak

bermasalah

yang

bahkan

guru

yang

lebih

berpengalaman pun enggan mengajar mereka.


Di dalam kelas mereka duduk berkelompok menurut ras masingmasing. Tak ada seorang pun yang mau duduk di kelompok ras yang
berbeda. Kesalahpahaman kecil yang terjadi di dalam kelas bisa
menjadikan perkelahian antar ras.
Film ini lebih menampilkan bagaimana satu orang yang peduli pada
pendidikan anak-anak yang sudah dianggap sebagai sampah
masyarakat mampu merubah mereka menjadi orang yang lebih
berguna.
Masalah apa yang dihadapi oleh anak-anak?
Rasisme dan Gank, permasalahan yang ditampilkan yaitu masalah
ras , masalah pertama datang adalah seorang kerabat eva (ras kulit
hitam) ditembak oleh seorang dari ras lain dan penangkapan
ayahnya oleh ras kulit putih. Keadaan yang terjadi waktu itu masih
kental

dengan

suasana

rasisme

dimana

masing-masing

ras

berlomba untuk mendapatkan pengakuan. Dengan kondisi keluarga


yang kacau balau, masing-masing anak melakukan pelarian dengan
bergabung

bersama

beranggotakan

satu

bergantung pada geng.

gank
ras

yang

yang

senasib

sama.

dan

Kehidupan

tentu

saja

anak-anak

Pencegahan :
Ms. Erin memberi bantuan kepada siswanya agar tidak terus
terjerumus pada permasalahan ya timbul karena rasisme tersebut
dan Ms. Erin juga melakukan berbagi macam cara untuk meredam
permasalahan yang ada. Contohnya Ms. Erin memberikan cara
pembelajaran yang berbeda dengan mengubah bentuk tempat
duduk

mengacak

siswa-siswanya

jadi

tidak

hanya

duduk

bergelombol pada teman-temannya satu ras, dan mengadakan


permainan lines game.
Penyelesaian:
Teratasinya permasalahan anak-anak muridnya, semakin lama
siswanya sudah mulai bisa akrab satu dengan yang lain sehingga
tidak ada lagi yang berkelahi tentang perbedaan ras itu. Ms. Erin
juga menyuruh mereka membuat sebuah jurnal harian disana
sehingga siswanya bisa menuliskan apa yang selama ini mereka
rasakan. Setelah itu Ms. Erin juga menyuruh mereka menshare kan
ceritanya itu.
Advokasi (Aksi Sosial):
Setelah mengamati siswa-siswanya Ms. Erin berpikir bahwa siswasiswanya tersebut haus akan ilmu pengetahuan yang ada di dunia
luar. Oleh karena itu, Ms. Erin meminta ijin untuk mengajak para
muridnya tour keliling museum. Ms. Erin ingin menyadarkan mereka
bahwa apa yang terjadi diantara mereka belum sepadan dengan
penderitaan yang dialami oleh orang yang hidup pada jaman
kekuasaan Hitler seperti Anne Frank.
Pemeliharaan dan pengembangan:
Setelah semua siswa membaca buku berjudul The Diary of Anne

Frank, siswa diperintahkan menulis surat untuk Miep Gies yang


merupakan orang yang menolong Anne Frank. Siswa tertarik dan
mereka bekerjasama mengumpulkan dana untuk mengundang Miep
Giess ke sekolahnya untuk menceritakan kejadian yang terjadi pada
jaman kekuasaan Hitler tersebut, mereka juga melakukan banyak
perubahan yang mereka beri judul Taste for Change dan Concert for
Change kemudian buku harian yang telah mereka tulis, diketik dan
dikumpulkan menjadi satu buku dengan nama The Freedom Writers
Diary.
Kesimpulan:
Menurut kelompok kami, kecerdasan yang dimiliki Ms. Erin adalah
kecerdasan sosial yaitu

Inteligensi Interpersonal (kemampuan

individu dalam menjalin relasi dengan orang lain yang mampu untuk
masuk ke dalam diri orang lain, mengerti dunia orang lain, mengerti
pandangan, sikap orang lain dan umumnya dapat memimpin
kelompok)

Anda mungkin juga menyukai