Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

SAFETY ENGINEERING
Mekanika dan Struktur
Permukaan Berjalan dan Bekerja

Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.

Andrew Silaen
Hutami Nuke Ardani
Julia Fransiska
Sadam Samsudin

21070110120004
L2H 009 126
21070110130065
L2H 008 068

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2013

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk menjamin keamanan dalam melakukan pekerjaan dan kehidupan
sehari-hari diperlukan pengetahuan mengenai hal-hal yang ada dilingkungan sekitar.
Pada kehidupan nyata, sesuatau kejadian dapat terjadi sesuai dengan waktu dan
tempat yang berbeda. Jadi dapat dideskripsikan bahwa kejadian tidak akan sema dari
satu kejadian-dengan kejadian lain. Maka dari hal tersebut perlu diketahui pula
untuk dapat pengetahuan mengenai sekitar.
Banyak faktor yang dapat menimbulkan kegagalan dan kerusakan pada
suatu produk, barang ataupun fasilitas. Faktor tersebut juga dapat tidak hanya
menyebabkan kegagalan pada benda namun akan memberikan efek negatif pada
manusi yang berada pada lingkungan sekitarnya. Perlu dilakukan suatu pengetahuan
untuk dapat melakukan penganalisaan dan pengidentifikasian mengenai gejalagejala dan faktor-faktor penyebab dari hazard, failure, atau pun kematian.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah safety engineering ini mengenai mechanics and
structures dan permukaan berjalan serta bekerja ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui dan memahami mechanics and structures dari faktorfaktor penerapan safety engineering.
2. Dapat mengetahui dan memahami permukaan berjalan serta bekerja dari
faktor-faktor penerapan safety engineering.
3. Dapat mengaplikasikan teori yang ada ke dalam kehidupan sehari-hari.
1.3 Batasan masalah
Batasan masalah yang diambil dalam makalah ini adalah pada materi yang
diulas adalah berdasarkan buku safety engineering.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Mechanics and Structures
2

Forces, Distribution and Materials


Kekuatan besar lebih mungkin menyebabkan kegagalan atau kerusakan
dari yang kekuatan yang kecil.
Gaya yang terdapat pada tubuh sangat penting. sebagai suatu peraturan,
kekuatan besar lebih mungkin menyebabkan kegagalan atau kerusakan dari yang
kecil.
F= sA
Dimana
s = tegangan pada material
A = Wilayah dimana gaya diterapkan

Safety Factor
Secara teknisnya, safety factor membuat allowance mengacu dari rasio
beban kegagalan stress/regangan maksimum dari material yang dapat terjadi.
Maksimum safe stress juga sering disebut sebagai stress yang diijinkan (allowable
stress). Untuk struktur baja, stress diijinkan berasal pada titik yield dalam strain
stres (beban per elongasi unit unit daerah atau deformasi). diagram dari tes
laboratorium.
Untuk materal lainnya stress yang diperbolehkan berdasarkan kekuatan
utama dari tes laboratorium yang sama.
SF =

failure producing load


allowable stress

Kinds of forces and stresses


tension (tegangan),

compression, torsion, shear (geser) , bending

(bengkok), bearing (bantalan), colum buckling (tekuk).


2.1.1 Mode kegagalan strutural
Disamping beban statik, beban dinamis dapat menyebabkan kerusakan.
Pengaruh kerusakan dan kelelahan adalah merupakan beban dinamis. Kemampuan
material untuk menahan pengaruh beban memberikan kenaikan properti disebut
dengan toughness.
3

2.1.2 Causes of strutural failure


1. Design Errors
2. Faulty Materials
3. Physical Damage
4. Overloading and Inadequate support
5. Poor of faulty workmanship
6. Poor maintenaince, use and inspection
Untuk penjelasan masing penyebab dari failures adalah sebagai berikut:
1. Design error
Salah satu bentuk design error ini dapat tercipta dari kesalahan dalam
membuat asumsi . Dan bentuk lainnya adalah membuat asumsi kondisi statis
atau beban, walaupun asumsi dinamis lebih mewakili kondisi yang nyata.
terdapat bentuk lainnya pula yaitu akibat salah dalam memilih material.
Pemilihan yang salah tersebut dikarenakan kekurangan pengetahuan atau data
mengenai material tertentu.
2. Faulty material
Dua faktor yang dapat mempengaruhi keamanan material adalah
kekurangan homogenitas dan perubahan sifat dari waktu ke waktu.
Satu cara untuk mengatasi homogenitas adalah melalui tes. Atau cara lain
melakukan grading material.

3. Physical Damage
Benda bisa saja rusak akibat digunakan, penyalah gunaan dan kejadian tak
terduga, dan dimensi yang dimodifikasi.
kontrol yang dapat dilakukan adalah berdasarkan penempatan. Dan juga
dengan menggunakan hambatan. Misal untuk penempatan kabel di saluran akan

mengurangi kemungkinan kerusakan pada kawat. Kontrol lainnya, design


struktural yang memungkinkan untuk beberapa kerusakan.
4. Overloading and Inadequate support
Bila tidak diramalkan oleh desainer dan pengguna, perubahan dapat
menyebabkan overloading dan tidak memadai support.
support yang tidak memadai mengacu pada kapasitas yang tidak cukup.
Jika desainer atau pengguna mengabaikan masalah tersebut akan menimbulkan
masalah pada hasilnya.
5. Poor of faulty workmanship
Bahan, produk, struktur tidak akan sama saat setelah pembuatan,
perakitan atau kontruksi. Penting untuk melakukan maintenance untuk
mencegah

korosi

atau

kerusakan.

Penggunaan

dengan

normal

dapat

mempengaruhi dari struktur intregritasnya. Komponen yang telah usang perlu


dilakukan identifikasi dan diganti. Elemen dengan unsur berkarat juga perlu
membutuhkan penguatan dan pergantian. Inspeksi merupakan metode penting
untuk mengidentifikasi pergantian sifat. Berbagai metode pemeriksaan dapat
mungkin, tergantung pada perubahan produk atau fasilitas. Dalam beberapa
kasus yang peralatan khusus dan canggih mungkin membutuhkan inspeksi
kondisi struktur dan komponennya.
6. Controlling structural hazards
Bukan presepsi yang mudah untuk mengurangi dan mengontrol struktur
dari hazard. Pengetahuan mengenai teknologi termasuk yang penting.dibutuhkan
pula

komunikasi

yang

baik

antara

designer

dan

pembangun.

Perlu

memperhatikan penggunaan lingkungan. Skill dan perawatan dalam perakitan


juga perlu.tidak semua struktur failure menyebabkan cedera, kematian dan
kerusakan utama. Di beberapa desain, titik kegagalan dikendalikan untuk
meminimalkan efek samping.

2.1.3 Aplikasi
Perlu diketahui pula dan mengerti mengenai prinsip dari mesin. Hal
tersebut akan membantu untuk mengenal hazard dan pemilihan serta
implementasi pengontrolan.
1. Statika
Bidang mekanika statika berhubungan dengan gaya yang bekerja pada tubuh.
Mekanika statika meliputi tubuh yang istirahat atau kesetimbangan.
2. Mengelas
Kekuatan mengelasan fillet biasanya diberikan sebagai kekuatan per linear inci
las untuk ukuran fillet tertentu. karena mengelasan filet tidak sering penuh
ketebalan ukurannya, ukuran fillet diambil

sesuatu dengan yang kurang

berdasarkan ukuran ketebalan.


3. Dynamics
Mekanik dinamis adalah sesuatu yang berhubungan dengan gaya yang bekerja
pada tubuh menyebabkan percepatan. gerak dapat mungkin untuk linier dan sudut.
impuls, momentum dan energi kinetik adalah bagian dari bidang dinamika.
Banyak masalah dinamika penting bagi sengineers keselamatan. beberapa contoh
yang memutuskan apakah peralatan berputar akan terbang bagian dan apakah benda
mengenai tubuh akan menyebabkan cedera.
4. Gesekan
Gesekan adalah sesuatu yang berhubungan dengan satu tubuh dalam kontak
dengan yang lain yang berada di suatu

ambang geser atau sliding tertentu.

Gesekan memungkinkan kita untuk berjalan, mengendarai kendaraan dan pada


peralatan listrik.
Gesekan memiliki batas, namun gesekan akan mencegah gerakan sampai
koefisien gesekan terlampaui. Karena gesekan terus digunakan,

akan

menyebabkanpelumas yang digunakan untuk mengurangi gesekan.


5. Fluid Mechanics
Mekanika fluida adalah suatu studi tentang gaya pada cairan. kadangkadang dapat juga disebut hidrolik ketika cairan saja yang terlibat dan tidak

terdapat gas. Untuk mengerti mekanik fluida adalah hal yang penting untuk
memprediksi dan mengontrol sifat dari fluida.
Perbedaan utama antara mekanika padat dan cairan adalah bahwa cairan
memiliki kekuatan geser sangat sedikit. Sifat penting lainnya dari cairan adalah
kepadatan, berat jenis, kompresibilitas, viskositas, tegangan permukaan dan
tekanan uap.
6. Tanah
Cabang dari teknik yang berhubungan dengan tindakan kekuatan pada tanah
disebut mekanika tanah atau rekayasa tanah. hampir semua struktur akhirnya
berada di tanah. Media ini juga dimana kendaraan melakukan perjalanan (jalan
dan rel) bergantung pada dari kekuatan tanah yang cukup untuk mendukung.
a. Sifat tanah
Banyak sifat tanah yang
didokumentasikan. Sifat ini membantu
mengklasifikasikan tanah dan digunakan untuk menerapkan praktek-praktek
rekayasa tanah. Sifat penting meliputi berat badan, kepadatan, modulus elastisitas,
ketahanan internal, geser, kohesi, perubahan volume anad akibat berbagai
penyebab.
Perubahan volume di tanah hasil dari beberapa faktor. Ketika beberapa
tanah kering maka akan menyebabkan terjadinya penyusutan. Ketika kelembaban
meningkat maka struktur tanah akan mengembang. Ketika terkompresi oleh
bebean secara eksternal, tanah akan mengurangi volumenya. Diantara partikel
kecil dalam ukuran dari beban. Sesuatu hal yang mengurangi volume air didalam
tanah yang jenuh disebut dengan konsolidasi.
b. Bearing
Pondasi seharusnya mentransfer beban struktur ke tanah. Dan tidak hanya
menopang pondasi dan tanah membawa beban bangunan dan isinya, tetapi beban
juga dapat disebabkan oleh angin dan beban eksternal yang dikenakan lainnya.
Tanah harus membawa beban bantalan serta momen yang mungkin muncul.
Dalam kasus kegagalan pondasi besar, pondasi jarang gagal atau rusak.
Kegagalan sering melibatkan kompresi tanah, yang tidak sama kompresi tanah
atau gerakan, dan perubahan dalam kondisi tanah ( meliputi kadar air, volume,
kandungan kimia)

c. Piles (tumpukan)
Tumpukan adalah kolom bawah tanah yang ramping digunakan untuk
mendukung beban di bidang yang berada di atas. Beban transfer ke tanah oleh
gesekan dan adhesi sepanjang sisi tumpukan dan dengan bantalan di bagian
bawah. Desainer menetapkan jumlah, jarak, ukuran, jenis dan sudut tumpukan
yang diperlukan untuk memenuhi kapasitas tanah lokal dan beban agar dapat
diantisipasi.
d. Retaining walls (dinding penahan)
Tanah dapat memberikan tekanan lateral terhadap dinding penahan seperti
fluida. Tanah juga dapat mengerahkan salah satu dari dua jenis tekanan lateralya
yaitu tekanan aktif dan tekanan pasif. Tekanan aktif terjadi ketika dinding
menolak kecenderungan slide tanah ke dinding. Tekanan aktif dan tekanan pasif ,
keduanyya merupakan fungsi dari berat satuan tanah, kuadrat dari tinngi tanah
terkendali dan hambatan internal tanah juga. Gaya yang dapat menambah tekanan
pada dinding penahan adalah berasal dari selokan yang buruk yang menyebabkan
tanah dibelakang dinding bertindak seperti cairan.
e. Angle of repose
ketika tanah sedang digali, dinding dalam kondosi terkendali akan
cenderung runtuh di beberapa titik waktu. Ketika hal tersebut akan terjadi,
kejadian tersebut tidak selalu dapat diprediksi. Dinding yang tersisa akan
membentuk suatu sudut, yang disebut sudut istirahat. Sudut yang dibentuk
bervariasi dengan jenis tanah, kadar air, kehadiran bahan longgar dan faktor
lainnya. Tanah atau bahan massal lainnya yang tertumpuk.
Sisi geser keluar dan membentuk beberapa sudut. Contohnya adalah pada
dinding mengendarai kapal akan mengurangi atau mundur ke sudut kurang dari
sudut istirahat untuk mengurangi bahaya dari gua.
f. Dewatering
Mengubah kadar air pada tanah dapat memiliki efek yang signifikan.
salah satu efek adalah terjadinya perubahan sifat untuk menahan beban tanah.
Memompa air membentuk tanah untuk konstruksi satu fasilitas mungkin akan
menyebabkan pengurasan atau penyusutan di daerah sekitarnya dan menyebabkan
kerusakan pada pondasi dan bangunan yang ada.

7. Beams (balok)
Pemuatan balok merupakan aspek penting dari keamanan struktural.
beban pada materi balok dan jenis pembebanan merupakan suatu faktor yang
dapat menentukan ukuran beban yang dapat membawa. membungkuk atau
defleksi dapat membuat bahaya bahkan sebelum terjadi kegagalan total.
8. Floors
Menentukan beban aman di lantai adalah situasi yang biasa ditemui.
Beban akan tertranfer dari balok yang ditempatkan diatas lantai ke lantai itu
sendiri. Balok mentransfer beban ke dinding atau balok.
Desainer menemukan nilai-nilai beban lantai dalam pergelangan tangan
atau kode bangunan. Tugas ini adalah untuk memberikan suatu sistem yang
ekonomis, menarik dan fungsional pada sistem lantai itu sehinggan akan aman
apabila membawa beban yang diharapkan. Biasanya ada dua komponen beban.
Untuk yang pertama adalah beban mati termasuk berat bangunan dan komponenkomponennya. Sedangkan yang lainnya adalah beban hidup yang merupakan
beban yang ditempatkan di lantai. Orang akan mengira beban hidup yang berbeda
engan gudang, kantor, dan garasi parkir. Di kantor, lemari arsip dapat
didistribusikan di antara wilayah kerja atau terkonsentrasi pada satu lokasi.
Perancang harus mempertimbangkan kondisi penggunaan tersebut dalam desain
lantai. Beberapa kode bangunan mengharuskan beban lantai yang digunakan
dalam desain akan diperlihatkan.
9. Columns
Kolom merupakan suatu

anggota struktural yang memiliki panjang

didukung 10 kali lebih besar dari dimensi lateral yang terkecil. Dari hal tersebut
juga dapat dimuat dalam kompresi. Ada colums panjang dan menengah.Apabila
kolom panjang gagal oleh tekuk atau berlebihan lateral lipatan. Pada kolom
menengah gagal dengan kombinasi menghancurkan dan tekuk.
Untuk kolom panjang beban kritis didefinisikan sebagai beban aksial
maksimum yang mungkin masih tersisa sementara secara lurus. Pada titik
pembebanan kritis, kolom tidak stabil dan akan tunduk dengan mudah, jika beban
lateral sedikit dipaksakan.

P=

N E I 2
L2

Keterangan :
N = faktor penyesuaian kondisi
E = modulus dari elastisitas material
L = panjang dari column
10. Multiple modes of failure
Untuk setiap perakitan komponen struktural,

terdapat beberapa cara

yang bisa menyebabkan gagal. Seorang desainer harus menganalisis perakitan dan
mengidentifikasi semua moda kegagalan. Untuk menentukan modus kegagalan
yang paling mungkin terjadi, masing-masing harus dianalisa. Struktur bahkan
sangat sederhana yang kompleks.
2.2 Permukaan Berjalan dan Bekerja
Permukaan dan perangkat di mana orang berdiri, berjalan, bekerja dan memanjat
berpotensi besar menyebabkan kecelakaan, cedera dan kematian. Terjatuh merupakan
20 % kecelakaan yang menyebabkan kematian. Tergelincir dan jatuh adalah penyebab
utama kecelakaan dan kematian di rumah.
1. Tersandung
Kebanyakan orang tersandung diakibatkan karena permukaan jalan atau
lantai trotoar yang tidak teratur. Pada saat tersandung, gerakan kaki sangat
terganggu pada saat melangkah. Jika gangguan gerak sudah maksimal akan
mengakibatkan terjatuh.

Bahaya Tersandung
Kondisi yang menyebabkan tersandung adalah permukaan jalan yang

tidak teratur, adanya sesuatu yang menonjol di lantai atau permukaan


jalan, dan lainnya. Papan lantai yang melengkung, hilangnya ubin pada
lantai, ubin yang tidak rata, tepi karpet yang longgar adalah beberapa
contoh permukaan jalan yang tidak teratur.

10

Kebanyakan orang tidak memperhatikan kondisi detail dari lantai


atau permukaan dimana mereka berjalan. Garis normal adalah 15 derajat
dibawah relative horizontal untuk memandang oleh mata.
Tidak semua insiden tersandung menyebabkan terjatuh atau luka
yang serius. Kondisi sekitar bisa saja berpotensi menyebabkan cedera
yang serius pada saat tersandung.

Kontrol
Bahaya tersandung dapat dikontrol, kebanyakan peralatan rumah

yang baik adalah yang dibutuhkan. Peralatan, benda bekas, dan limbah
harus diambil dan barang sperti pipa, kayu, pallet dan laci dokumen yang
menggangu jalan harus disingkirkan. Satu atau dua perubhan dalam
elevasi harus dihindari dan perpotongan dari lantai yang berbeda harus
berada ditingkat yang sama.Inspeksi dan perawatan dapat menghilangkan
bahaya tersandung. Paku yang menonjol atau obeng harus disingkirkan
atau dipasang sesuai dengan permukaan lantai, lantai yang rusak, papan
lantai atau karpet harus diperbaiki, matras yang kusut harus disingkirkan
dan kabel kabel listrik atau objek objek yang mirip yang membentang
sepanjang jalan harus dikurangi ( ketika ada kabel listrik atau kabel
komunikasi sementara harus ditutupi dengan plester untuk meminimasi
bahaya tersandung ).
Perubahan di ketinggian sangat sulit untuk dilihat, tapi mereka dapat
membuatnya menjadi lebih terlihat dengan membuat berbagai tingkat dan
berbagai warna. Menghindari pola yang bertekstur yang cenderung
mengakibatkan perubahn elevasi. Mengubah tingkatan harus dilakukan
dengan baik atau memasang tanda tanda peringatan di tempat yang
memungkinkan terjadinya bahaya tersandung. Langsung memantulkan
sinar yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan.
2. Tergelincir
Tergelincir adalah dimana satu atau dua kaki bergeser secara bersamaan
yang dapat menyebabkan orang terjatuh. Bahkan maupun bila tidak terjatuh,
tergelincir dapat menyebabkan strain pada otot dan sendi. Dalam kondisi

11

terjatuh

akibat

tergelincir,

posisi

kaki

menjadi

tidak

tepat

dan

mengakibatkan suatu posisi yang tidak stabil. Keadaan permukaan sepatu


juga dapat mengakibatkan seseorang tergelincir. Permukaan sepatu yang
kurang baik berpotensi besar mengakibatkan seseorang tergelincir.
Perbedaan koefisien statis dan dinamis dapat mempersulit gerakan. Sangat
sulit memprediksi atau mengetahui kapan tergelincir itu dapat terjadi.
Namun, kegiatan seperti mendorong, menarik, mempercepat, mengubah
sudut dan melemparkan akan menghasilkan lebih tinggi kekuatan horizontal
di antarmuka kaki-permukaan daripada berjalan normal. Ketika seseorang
mengetahui permukaan jalan yang mereka lalui licin, maka seseorang
tersebut akan memperlambat langkahnya untuk menghindari tergelincir.
Pengkuran Kelicinan Lantai dan Sepatu
Terdapat sejumlah metode yang dapat mengukur tingkat kelicinan
pada lantai.
Salah satu contohnya adalah dengan menggunkan slip meter yang
dapat ditarik disepanjang lantai. Ada empat spesifikasi slip meter,
yang pertama slip meter yang ditarik secara horizontal, slip meter
horizontal penguji, slip meter topaka, dan slip dynamometer yang
ditarik secara horizontal.
Salah satu contoh alat yang lain adalah pendulum ayun. itu
memberikan pembacaan tarik seperti sepatu pada akhir pendulum
berayun untuk waktu yang singkat di permukaan.
Jenis yang ketiga adalah dengan cara mengartikulasikan
perangkat

lengan.

Ini

adalah

suatu

alat

bangku-atas

yang

menempatkan beban pada setiap materil sepatu dan lantai.


Bahaya Tergelincir
Salah satu bahaya yang terkait dengan tergelincir adalah memiliki
kombinasi bahan sepatu dan lantai dan finishing yang dapat
menyebabkan tergelincir. Bahan sepatu dan lantai yang dipoles lebih
cenderung menjadi licin daripada yang kasar. Bahaya lain adalah
perubahan tiba-tiba dalam kondisi lantai. Sebagai contoh, ketika
bergerak dari permukaan kering yang basah, berlumpur, es atau
berminyak ada potensi peningkatan untuk tergelincir kecuali kaki

12

dapat menyesuaikan gaya berjalan dan gerakan. Sebuah permukaan

lantai yang miring juga sangat perpotensi menyebabkan tergelincir.


Kontrol
Berbagai pekerjaan yang dilakukan harus terhindar dari benda
benda yang dapat mengakibatkan tergelincir. Air, lumpur,es, minyak,
dan benda benda lain yang dapat mengakibatkan tergelincir harus
dibuang atau dijauhkan. Dalam beberapa kasus seperti penyemprotan
yang berlebihan pada lantai harus dihindari pada tempat dimana
orang biasanya berjalan.
Di daerah yang permukaannya basah harus cepat dikeringkan untuk
meminimalkan cairan yang terdapat pada permukaan lantai. Dalam
situasi situasi tertentu permukaan lantai harus benar benar bebas
dari cairan, minyak dan bahan bahan lainnya yang dapat
menyebabkan

tergelincir.

Sebagai

solusi

sementara,

dapat

menggunakan bahan penyerap untuk menyerap cairan cairan yang


terdapat pada lantai yang dapat menyebabkan tergelincir. Pada saat
keadaan lantai memang benar benar licin, sebaiknya diberikan
tanda, agar pejalan kaki yang mau melewatinya dapat berhati hati
agar tidak menyebabkan tergelincir. Di lokasi yang memang benar
benar bersalju sebaiknya diberikan tanda peringatab berbahaya.
Cara mengontrol yang lain adalah dengan memperhatikan jenis
sepatu yang kita gunakan untuk melewati jalan yang akan kita lewati.
Biasanya terdapat banyak sepatu yang di desain khusus untuk
melewati berbagi kondisi jalan yang kan dilewati, contohnya pada
daerah yang bersalju biasanya terdapat sepatu khusus yang didesain
untuk melewati daerah tersebut.
Pemilihan, aplikasi, dan perawatan dari permukaan lantai yang akan
dilalui. Permukaan lantai yang akan dilalui harus selalu dirawat
dengan baik agar memudahkan pejalan kaki untuk melaluinya.
3. Terjatuh

13

Terjatuh dapat menyebabkan cedera. Terjatuh dapat disebabkan karena


tersandung, tergelincir, dan sandungan yang terjadi pad tempat seseorang
berdiri atau berjalan.
Tiga aspek yang penting dari terjatuh :
a. Terjadinya kesalahan posisi dan gerakan badan
b. Akibatnya
c. Kemampuan untuk menahan dari akiabt tersebut

Perpindahan suatu gerak


Salah satu karateristik dari terjatuh adalah seberapa jauh tubuh
bergerak vertical pada saat terjatuh. Dengan mengetahui jarak suatu
objek yang jatuh, s, memberikan rumus kecepatan v saat jatuh :
V = u0 + 2 gs
Dimana
U0 = Kecepatan awal
G = gravitasi
Jika berat tubuh adalah W, diketahui, Yang bisa menghitung energi

kinetik di titik di mana tubuh mencapai kecepatan v :


KE = mv2/2 = Wu2/2g
Akibat
Cedera yang dihasilkan dari seseorang ketika terjatuh dipermukaan
adalah di bagian fungsi pada tingkat perlambatan. Dari perkiraan
jarak berhenti, kita dapat menentukan tingkat perlambatan a ;
a = V2/ 2s
dimana:
V = Kecepatan pada titik dampak
S = jarak berhenti
Untuk menentukan G berasal dari :
G = V2/2gs = a/g
Secara umum, terdapat hubungan yang sama dari orang yang
mendarat yang diikuti pada saat terjatuh. Kekuatan dampak F
adalah :
Fi= Wa/g
Kemampuan material untuk menahan kekuatan dampak dapat
ditentukan dari
F= sA
Dimana:
s = tegangan pada material
A = Wilayah dimana gaya diterapkan

14

Pencegahan Terjatuh dan Cedera


Terdapat empat tujuan perlindungan pada saat terjatuh :
a. Mencegah orang untuk terjatuh
b. Mencegah Objek untuk terjatuh
c. Mengurangi tingkat energy pada saat terjatuh
d. Mengurangi dampak cedera

Mencegah orang untuk terjatuh


a. Menjauhkan bahaya tersandung dan tergelincir. Mencegah
bahaya tersandung dan tergelincir dapat dilakukan pada
permukaan dimana orang orang berjalan dan berdiri.

Gambar 2.1 Mencegah bahaya tergelincir

b. Peringatan dan Penghalang. Di tempat tempat khusus yang


berbahaya membutuhkan suatu peringatan atau penghalang agar
orang tidak berlari atau berdiri di tempat tersebut.

Gambar 2.2 Peringatan dan Penghalang

c. Pagar Pembatas. Pagar pembatas sangat berguna agar mencegah


orang agar tidak terjatuh. Pagar pembatas dapat dibuat dengan
bahan logam, kayu, ataupun bamboo.
d. Pegangan. Pada saat orang berjalan untuk berpindah dari suatu
tingkat ke tingkat yang lain sangat membutuhkan pegangan agar
tidak terjatuh. Desain dari pegangan tangan harus baik, dan
nyaman. Pada saat memanjat pegangan juga sangat diperlukan
untuk mendukung pada saat memanjat.
e. Perangkat pembatas, seperti pagar baik di tempat tinggi, maupun
di tangga

15

Gambar 2.3 Pembatas

f. Jaring Pengaman, biasanya diterapkan pada konstruksi bangunan


tinggi untuk menjaga pekerja atau benda yang terjatuh

Gambar 2.4 Jaring Pengaman

Mencegah Objek untuk terjatuh


a. Housekeeping - jika benda seperti peralatan, sampah, dll
dibiarkan tergeletak di tempat tinggi, ada kemungkinan akan
jatuh ke permukaan bawah. Untuk itu diperlukan tata peralatan
yang rapi dan bersih agar tempat kerja menjadi nyaman serta
tidak beresiko terjadi kecelakaan karena kejatuhan benda
b. Pagar Standar terdapat bagian toe-board yang dapat mencegah
benda

jatuh

langsung

kebawah.

Bagian

ini

merupakan

penghalang di ujung bagian permukaan alas bawah.


c. Zona Jatuh - daerah berpagar atau dijaga, di mana orang-orang di
tingkat yang lebih rendah tidak bisa masuk sehingga puing yang
jatuh tidak akan mengenai mereka
d. Perlindungan Bagian Atas Kepala - melindungi pekerja maupun
orang yang melintas dari material yang terjatuh dari aktivitas

16

yang berada di atas. Perlindungan ini berupa atap disepanjang


area dimana terdapat aktivitas diketinggian. Peralatan seperti
forklift juga didesain memiliki atap dibagian atas setir untuk
melindungi sopir forklift dari benda yang terjatuh.
e. Cover untuk menutup lubang pada lantai dan dinding oleh
pipa, saluran, konveyor, dll
f. Penyusunan dan Penyimpanan
Penyusunan dan penyimpanan material yang tepat dapat

mencegah objek terjatuh


Space kerja yang memadai serta lorong lalu lintas dibutuhkan
untuk meminimasi bahaya ketika melewati daerah susunan

material
Adanya pagar penghalang untuk peralatan material handling
dapat mengurangi bahaya menabrak susunan material di atas

dan bahaya merusak rak penyimpanan


Mengurangi Tingkat Energi
Pada beberapa kasus, manusia dapat mengontrol energi ketika
tubuhnya terjatuh, sehingga mengurangi cidera. Terdapat dua metode
yang digunakan untuk mengurangi tingkat energi ini, yaitu :
a. Meminimasi jarak vertikal dengan meminimasi jarak
ketinggian dari jatuhnya manusia atau benda ke
permukaan dibawahnya dapat mengurangi tingkan energi
dari jatuhnya manusia atau benda tersebut sehingga
dampak dari jatuh tersebut dapat diminimalisir
b. Meminimasi berat benda yang berada di ketinggian
meminimasi berat benda ini dapat dilakukan dengan
memanajemen atau mengatur agar benda-benda yang

lebih ringan ditempatkan di area yang lebih tinggi


Mengurangi Dampak Cidera
Melindungi Dampak (dengan bantalan)
o Padding (bahan pengisi/pelapis) biasa diterapkan pada
dinding, lantai, dan permukaan vertikal lain untuk menyerap
energi sehingga dapat mengurangi dampak akibat terjatuh
dengan sistem kerja seperti bantalan. Contohnya adalah

17

lapangan gymnastik, basket, badminton dimana lapangan


didesain khusus dengan di-padding sehingga ketika atlet
terjatuh, cidera dapat diminimalisir
o Inflated Cube benda ini seperti balon berbentuk kubus atau
balok lebar yang dapat dijadikan sebagai penyelamatan ketika
terjadi evakuasi gedung sehingga pekerja yang masih terjebak
didalam gedung yang berada dilantai atas, dapat langsung
melompat melalui jendela dan terjatuh diatas inflated cube
ini.
Mendistributsikan kekuatan mendistribusikan kekuatan dari
dampak cidera ke area yang lebih luas. Dengan pendistribusian
kekuatan ini, maka dampak atau rasa sakit akan terbagi di area
yang

lebih

luas,

Pendistribusian

sehingga

kekuatan

ini

tidak

terjadi

dipakai

cidera

dibeberapa

fatal.
alat

keselamatan seperti :
o Helm atau hard hat sehingga ketika jatuh atau kejatuhan
benda, kepala tidak mengalami cidera yang lebih fatal
o Kneepad alat ini digunakan dibagian lutut. Biasa dipakai
oleh para pekerja yang sering melakukan perkerjaan dengan
mengandalkan lutut sebagai penopang tubuh. Kecuali itu alat
ini juga digunakan untuk mengurangi rasa sakit atau bahkan
cidera lutut ketika terjatuh dengan posisi lutut membentur
permukaan
o Safety harness vs Lifebelt safety harness lebih aman
daripada lifebelt, karena safety harness dirancang agar ketika
jatuh, energi didistribusikan diberbagai anggota tubuh dan
alat ini juga mencengkeram tubuh agar jatuhnya lebih stabil
dan tubuh dapat segera kembali melakukan keselamatan
dengan bergerak. Namun life belt hanya mencengkeram

18

menyilang dada dan perut, sehingga besar kemungkinan


manusia mengalami cidera yang lebih parah.

19

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan uraian yang telah diberikan, dapat diambil beberapa
kesimpulan adalah sebagai berikut :
1. Mechanics dan structure dan permukaaan jalan serta bekerja perlu
diketahui agar dapat mengidentifikasi dan menganalisis kejadian yang
dapat menyebabkan kerusakan, dan kegagalan.
2. Kegagalan dan kerusakan yang terjadi dapat diatasi dengan
memperhatikan faktor faktor yang telah diberikan pada bab
pembahasan sebelumnya.
3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
1. Designer dan pengguna perlu mengetahui faktor-faktor yang terdapat
pada bab pembahasan agar dalam melakukan perancangan sesuatu.

20

Anda mungkin juga menyukai