Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

GENETIKA TUMBUHAN
ACARA 1
PENGAMATAN PERILAKU KROMOSOM

Semester :
Ganjil 2015

Oleh :
Andriani Chaerunnisa
A1L114040

KEMENTERIAN RISET,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
LABORATORIUM PEMULIAAN TANAMAN DAN BIOTEKNOLOGI
PURWOKERTO
2015

I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju seiring


dengan pesatnya perkembangan jaman. Manusia semakin cerdas dan terus
mempelajari semua aspek kehidupan pada mahluk hidup. Salah satu ilmu yang
terus berkembang adalah ilmu genetika. Ilmu genetika mempelajari genetika
mahluk hidup seperti penurunan sifat organisme dari induk ke anaknya.
Mahluk hidup tingkat tinggi memiliki beragam organ-organ pada tubuhnya.
Organ-organ tersebut saling berkerja dan membentuk sistem organ. Kinerja salah
satu organ tersebut mempengaruhi kinerja dari organ lainnya. Organ-organ
tersebut tersusun atas jaringan yang kompleks, dimana jaringan tersebut saling
menyambung satu sama lain menurut fungsinya. Jaringan sendiri tersusun oleh
sel, sel merupakan bagian terkecil dari mahluk hidup.
Sel pada mahluk hidup terdiri dari banyak organel di dalamnya. Organel sel
tersebut memiliki bentuk dan fungsi yang beragam. Aktifitas sel dikontrol oleh
inti sel atau nukleus. Sel dapat melakukan pembelahan untuk memperbanyak diri.
Seperti pada bahasa latin Omnis cellula e cellula yang berarti sel berasal dari
sel. Dapat juga diartikan bahwa sel yang baru terbentuk dari sel sebelumnya.
Pembelahan sel dapat terjadi pada sel tubuh dan sel kelamin.
Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui dan melihat bagaimana
pembelahan sel terjadi. Khususnya pembelahan mitosis yang terjadi pada akar
bawang merah. Seperti yang kita tahu bahwa pembelahan mitosis terjadi dari
profase, metafase, anafase dan telofase.

B. Tujuan
Mengetahui perilaku kromosom pada pembelahan mitosis.

II.

TINJAUAN PUSTAKA

Sel adalah satuan kehidupan terkecil yang tidak dapat diperkecil lagi. Sel
untuk pertama kali ditemukan lebih dari 300 tahun yang lalu, tidak lama setelah
mikroskop pertama dibuat oleh Antonio van Leeuwenhoek. Umumnya sel itu
sangat kecil dengan diameter jauh lebih kecil 1 mm, sehingga tidak terlihat oleh
mata telanjang. Pada sel yang paling sederhana, yaitu bakteri sebuah dinding sel
mengelilingi suatu membrane (plasma) sangat tipis dan mengandung asam lemak,
yang mengelilingi permukaan daerah dalam yang tidak berstruktur. Sifat

terpenting sel adalah kemampuannya untuk tumbuh dan membelah diri untuk
menghasilkan molekul-molekul seluler baru dan memperbanyak dirinya. Untuk
menjalankan fungsi-fungsi ini, sel itu secara kimia pasti bersifat secara canggih,
memang sel yang paling sederhana sekalipun mengandung hamper 1000 molekul
yang berbeda. Jadi, pada hakikatnya sel merupakan pabrik kecil yang tumbuh
dengan

memasukkan

unsure-unsur

pembangun,

berupa

molekul-molekul

sederhana seperti glukosa, dan karbondioksida dan dengan car tertentu


mengubahnya menjadi berbagai molekul yang mengandung karbon, yang
dibutuhkan untuk berfungsinya sel-sel (Watson, 1988).
Di dalam sebuah sel terdapat kromosom. Kromosom sendiri adalah suatu
struktur makromolekul yang berisi DNA di mana informasi genetik dalam sel
disimpan. Kata kromosom berasal dari kata khroma yang berarti warna dan soma
yang berarti badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer / kinekthor
yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom yang
mengandung kromonema & gen berjumlah dua buah (sepasang). Kromosom
merupakan alat transportasi materi genetik (gen atau DNA) yang sebagian besar
bersegregasi menurut hukum Mendel. Dalam pengertian lain menjelaskan bahwa
kromosom adalah susunan beraturan yang mengandung DNA yang berbentuk
seperti rantai panjang. Setiap kromosom dalam genom biasanya dapat dibedakan
satu dengan yang lainnya oleh beberapa kriteria, termasuk panjang relatif
kromosom, posisi suatu struktur yang disebut sentromer yang memberi kromosom
dalam dua tangan yang panjangnya berbeda-beda, kehadiran dan posisi bidang
(area) yang membesar yang disebut knot (tombol) atau kromomer. Selain itu,

adanya perpanjangan arus pada terminal dan material kromatin yang disebut
satelit, dan sebagainya. (Campbell dkk . 2009)
Pembelahan mitosis menghasilkan dua sel anak dengan kopi genom identik
dari sel induk. Sebelum pembelahan, DNA direplikasi sehingga sel memasuki
mitosis dengan dua kali komplemen diploid normal. Pembelahan memakan waktu
30-60 menit pada mamalia, tetapi dapat jauh lebih lama pada vetrebata berdarah
dingin. Periode di antara dua episode pembelahan sel berturut-turut disebut
interfase. Urutan kejadian pada mitosis dibagi dalam empat tahap yaitu profase,
metafase, anafase, dan telofase. (Campbell dkk . 2009)
Profase ditandai dengan munculnya kromosom Sepanjang tahap ini,
kromosom terus memadat, memendek dan menebal. Masing-masing terdiri atas
dua untuai pararel yang disebut Kromatid, saling berhubungan pada sentromer,
suatu segmen konstruksi bersama bagi kedua untai.. Bersamaan dengan kejadian
ini, sentriol bereplikasi dan bermigrasi ke kutub yang berlawanan dari sel. Ini
diikuti oleh pecahnya selaput inti yang menandakan akhir profase. (Bloom dan
fawcett. 1994)
Metafase dimulai dengan tersususnya kromosom dalam bidang yang sama di
pusat sel untuk membentuk lempeng ekuatorial. Tersusunnya kromosom secara
teratur ini diikuti dengan pembentukan kumparan mitotik, barisan fusiform dari
mikrotubul, sebagian meluas dari sentriol ke kromosom pada lempeng ekuatorial,
sedangkan yang lain meluas dari kutub ke kutub
Kejadian dini dalam anafase adalah pemisahan kinektokor tunggal dari
setiap pasang kromosom menjadi dua, sehingga masing-masing kromatid

memilikinya sendiri. Saudara kromatid, tidak terikat lagi oleh kinektokor bersama
, kemudian bebas bergerak ke kutub berlawanan dari kumparan sebagai
kromosom terpisah
Pada telofase, kromosom berkumpul di kutub kumparan, dan tak lama
kemudian segmen dari selaput inti dibentuk di sekitarnya. Kromosom kemudian
terurai kehilangan kemampuan dapat dipulas kecuali bagi daerah yang akan tetap
padat sebagai heterokromatin dari nukleus interfase. Pada akhir perubahan ini
lengkaplah kariokinesis. (Bloom dan fawcett. 1994)

III.

METODE PRAKTIKUM
A. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan pada praktikum adalah akar bawang merah, larutan
0,002 M hidroxichinolin, larutan 45% CH3COOH, larutan HCl dan larutan aceto
orcein/carmin. Alat yang digunakan pada praktikum adalah kaca preparat, cover
glass, beker glass, penangas air, pembakar bunsen, mikroskop dan jarum.

B. Prosedur Kerja
1. Umbi bawang merah dipilih yang bagus dan sehat dan dikecambahkan di air
sampai muncul akar.
2. Akar bawang merah dicuci dengan air sampai bersih.
3. Ujung akar bawang merah dipotong sepanjang 1 cm dan masukkan ke dalam
larutan 0,002 M Hydroxychinolin, simpan di ruang gelap dengan suhu 20 C
selama 1 jam.
4. Ujung akar bawang merah difiksasi dengan menggunakan larutan 45%
CH3COOH selama 10 menit.
5. Bahan dimaserasi dengan campuran larutan HCl dan CH 3COOH dengan
perbandingan 3 : 1 pada suhu 60C selama 3 menit.
6. 1 mm bagian ujung akar bawang merah diambil dan diletakkan di atas gelas
preparat.
7. Pewarnaan dilakukan dengan aseto orcein atau aseto carmin (larutan staining).
8. Ujung akar bawang merah ditutup dengan gelas penutup ( cover glass) dan
dihancurkan dengan cara ditekan.
9. Dilewatkan di atas nyala api bunsen.
10. Preparat diamati di bawah mikroskop.

IV.
No
1

Fase
Profase

Metafase

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil
Gambar
1.
2.
3.
4.
5.

Keterangan
Sentriol
Membran Nukleus
Sentromer
Dinding sel
Kromatid

Perbesaran : 40 kali
Jumlah Kromosom : 16
Preparat
: Akar bawang
merah
1. Sentriol
2. Benang spindle
3. Sentromer
4. Kromatid
Perbesaran : 40 kali
Jumlah Kromosom : 16
Preparat
: Akar bawang

merah

Anafase

1.
2.
3.
4.

Sentriol
Benang spindle
Sentromer
Kromatid

Perbesaran : 40 kali
Jumlah Kromosom : 16
Preparat
: Akar bawang
merah
4

Telofase

1.
2.
3.
4.
5.

Nukleus
Dinding Nukleus
Kromatid
Sentromer
Dinding sel (Pemisah)

Perbesaran : 40 kali
Jumlah Kromosom : 16
Preparat
: Akar bawang
merah

B. Pembahasan
Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana
informasi genetik dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari kata khroma
yang berarti warna dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri atas dua
bagian, yaitu sentromer / kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk
bulat dan lengan kromosom yang mengandung kromonema & gen berjumlah dua
buah (sepasang). Sastrosumarjo (2006) menjelaskan bahwa kromosom merupakan
alat transportasi materi genetik (gen atau DNA) yang sebagian besar bersegregasi

menurut hukum Mendel, sedangkan pendapat lain menjelaskan bahwa kromosom


adalah susunan beraturan yang mengandung DNA yang berbentuk seperti rantai
panjang.
Kemampuan organisme bereproduksi merupakan suatu karakter yang
membedakan mahkluk hidup dan benda mati. Keberlangsungan kehidupan
didasarkan pada reproduksi sel atau pembelahan sel. Pembelahan sel merupakan
bagian dari proses siklus sel. Proses siklus sel terdiri dari fase interfase dan fase
mitosis atau pembelahan. Interfase merupakan fase yang paling lama, terjadi
sekitar 90% dari siklus sel, sedangkan fase mitotik hanya terjadi selama 10% dari
waktu siklus sel. Interfase dibagi menjadi tiga subfase, yaitu fase G1, fase S, dan
fase G2. Selama tiga subfase tersebut, sel malakukan

pertumbuhan dengan

menghasilkan protein dan organel sitoplasma seperti mitokondria dan retikulum


endoplasma. Selama subfase S, kromosom melakukan duplikasi, kemudian pada
subfase G2, kromosom berkembang menjadi lebih lengkap untuk mempersiapkan
diri menuju fase pembelahan. Fase M adalah fase pembelahan pada sel yang
dilakukan untuk memproduksi sel anak atau keturunannya. Sebuah sel manusia
menjalani proses siklus sel selama 24 jam. Fase M berlangsung kurang dari 1 jam,
fase S berlangsung kurang lebih 12 jam, fase G1 berlangsung 5-6 jam, dan fase
G2 berlangsung 4-6 jam (Campbell dkk . 2009: 228-236).
Mitosis merupakan pembelahan sel yang berlangsung pada jaringan titik
tumbuh (meristem), seperti pada ujung akar atau pucuk tumbuhan. Proses mitosis
terdiri dari empat fase, yaitu profase, metafase, anafase dan telofase. Menurut
Crowder (1988), secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan mitosis pada
akar bawang merah adalah sebagai berikut:

a) Interfase
Pada tahap ini sel tidak membelah. Nukleus terdiri dari RNA
ribosom dan merupakan tempat sintesis protein serta materi yang berwarna
gelap dikenal sebagai kromatin atau bentuk benang-benang kromosom
sehingga bentuk kromosom tidak dapat dilihat secara jelas. Pada salah satu
ujung sel, terdapat 2 pasang protein yang disebut sentrioles, tetapi pada
tumbuhan, sentriosol tidak muncul.
b) Profase
Pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin
meneebal menjadi kromosom dan mulai menduplikasi menjadi kromatid.
Ciri-cirinya:
a. Kromosom mengerut dan menebal. Pemendekan ini akibat dari
berpilinnya kromosom.
b. Terlihat dua sister chromatid dan kromosom tampak rangkap dua.
c.
d.
e.
f.
c)

Kromatid-kromatid dihubungkan oleh sentromer.


Nukleolus menjadi kabur dna hilang oleh sentromer.
Selaput inti mulai menghilang.
Benang gelendong mulai terbentuk
Kromosom mulai bergerak ke tengah atau equator dari sel.
Metafase
Pada tahap ini kromosom atau kromatid berjejer teratur dibdiang
pembelahan atau bidang ekuator. Sehingga pada tahap inilah kromosom

atau kromatid mudah diamati atau dipelajari dengan ciri-ciri :


1) Benang-benang gelendong menjadi jelas pada permulaan metafase dan
teratus seperti kumparan.
2) Masing-masing kromosom terletak berbaris pada bidang equator.
Sentromer melekat pada benang gelendong. Beberapa benang gelendong
mencapai kutub tanpa melekat pada sentromer.
3) Sentromer membelah dan masing-masing kromatid menjadi kromosom
tunggal. Metafase berakhir.

d) Anafase
Pada tahap ini fase inikromatid akan tertarik oleh benang
gelendong menuju kutub-kutub pembelahan sel. Ciri-cirinya:
1) Dua sister kromosom bergerak ke arah kutub yang berlawanan.
Sentromernya tertarik karena kontraksi dari benang gelendong. Selain itu
2)
3)
4)
e)

mungkin ada gaya tolak menolak dari belahan sentromer itu.


Terjadi penyebaran kromosom dan DNA yang seragam di dalam sel.
Anafase adalah fase terpendek dari fase-fase mitosis
Pada akhir anafase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang equator
Telofase
Pada tahap ini terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti
menjadi dua bagian) dan sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua

a.
b.
c.
d.

bagian). Ciri-cirinya:
Benang-benang gelendong hilang.
Selaput inti dan nucleolus terbentuk kembali
Struktur kromosom istirahat dan dianggap proses selesai
Sekat sel terbentuk kembali dan sel membelah dua sel anakan. Terjadi
sitokinesis

(pembelahan

sitoplasma),

semua

benda-benda

dalam

sitoplasma membelah dan pindah ke dalam sel anak. Sel baru ini
mempunyai sifat kenampakan seperti interfase
Setiap mahluk hidup pastinya akan melakukan pembelahan sel. Tidak
terkecuali tumbuhan. Tumbuhan melakukan pembelahan sel untuk :
1. Mengganti sel sel yang rusak dikarenakan adanya serangan hama,
penyakit, gangguan dari luar dan untuk meregenerasi sel yang lama
menjadi sel yang baru
2. Melakukan perkembangan sel dari yang tadinya sedikit menjadi semakin
banyak dan akhirnya sel dapat terdeferensiasi menjadi organ khusus yang
menunjang kehidupan tumbuhan

Pada praktikum digunakan bahan-bahan seperti larutan 0,002 M


hidroxichinolin, larutan 45% CH3COOH, larutan HCL dan lartan aceto orcein atau
aceto carmin. Pemberian larutan 0,002 M hidroxichinolin pada akar bawang
merah adalah untuk melakukan kondensasi dan penebalan sel. Ujung akar bawang
merah dilakukan fiksasi dengan larutan 45% CH 3COOH selama 10 menit untung
menghentikan aktifitas pembelahan sel pada ujung akar bawang merah. Bahan
yang hampir jadi di maserasi dengan campuran larutan HCL dan CH 3COOH
untuk melunakan bagian ujung akar. Setelah sebelum dilakukan pengamatan
dengan mikroskop, preparat ujung akar bawang merah diberi larutan aceto orcein
yang berfungsi sebagai larutan pewarna agar sel pada ujung akar bawang merah
dapat terlihat dengan cukup jelas
Kromosom dapat terlihat jelas pada pemotongan akar pukul 07.3009.00.Dikarenakan pada jam-jam tersebut. fase profase, metafase, anafase dan
telofase akan jelas terlihat Sehingga pengamatan perilaku kromosom pada
pembelahan mitosis akar bawang merah dapat diamati dengan baik. (Eka Fibayani
Imaniar, Made Pharmawati. 2014)
Pada praktikum, pengamatan perilaku kromosom pada pembelahan mitosis
akar bawang merah ditemukan fase-fase dalam pembelahan mitosis. Fase pertama
yang diamati adalah profase, dimana kromosom mulai mengerut dan menebal lalu
selaput inti mulai menghilang dan kromosom mulai bergerak ke tengah atau
equator dari sel. Fase selanjutnya adalah metafase, terlihat bahwa masing-masing
kromosom terletak berbaris pada bidang equator dan sentromer melekat pada
benang gelendong. Fase ketiga yang diamati adalah anafase, dimana dua sister
kromosom bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Sentromernya tertarik karena

kontraksi dari benang gelendon dan sekat sel mulai terbentuk dekat bidang
equator. Fase terakhir yang diamati adalah telofase, terlihat dimana benang
gelendong hilang dan sekat sel terbentuk kembali. Pengamatan fase-fase tersebut
harus dengan teliti agar tidak tertukar pengamatan antar fase. Keempat fase yang
diamati sesusai dengan literatur yang telah dipaparkan diatas.
Kesalahan kesalahan sering terjadi saat praktikum, salah satunya adalah saat
melakukan pemotongan. Seringkali yang dipotong adalah bagian ujung akkar,
padahal seharusnya bagian tengahnya yang dipotong. Hal ini mengakibatkan
penngamatan berjalan tidak lancar karena sel-sel yang diamati bisa saja mati.
Kesalahan lain biasanya terjadi pada penempatan posisi mikroskop, pengaturan
pembesaran ataupun pada saat melakukan pewarnaan. Kesalahan kesalahan kecil
seperti itu bisa membuat praktikum menjadi gagal

V.

Praktikum

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan

pengamatan

prilaku

kromosom

menjelaskan

bagaimana

terjadinya proses pembelahan mitosis dalam kromosom dan fase-fasenya mulai


dari profase, metafase, anafase, dan telofase

B.

Saran

Dalam melakukan praktikum ini praktikan harus lebis jeli dan teliti dalam
hal mengamati karena praktikum ini memerlukan kesabaran dan kejelian yang
tinggi

DAFTAR PUSTAKA
Bloom dan fawcett 1994. Buku ajar histologi. EGC Penerbit buku kedokteran.
Jakarta
Campbell, N.A., J.B. Reece, L.G. Mitchell. 2009. Biology, Eight Edition. Pearson
Benjamin Cummings. San Francisco : xlvi + 1267 hlm.
Eka Fibayani Imaniar, Made Pharmawati. 2014. Kerusakan kromosom Bawang
Merah (Allium cepa l.) Akibat Perendaman Dengan Etidium Bromida.
Jurnal simbiosis ii (2): 173- 183
Sastrosumarjo, S. 2006. Panduan laboratorium. Bogor: IPB Press.
Watson, james. 1988. DNA Rekombinan Suatu Pelajarn Singkat. Jakarta :
Erlangga.
William. 2006. Biologi Molekuler Dan Sel. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai