GENETIKA TUMBUHAN
ACARA 1
PENGAMATAN PERILAKU KROMOSOM
Semester :
Ganjil 2015
Oleh :
Andriani Chaerunnisa
A1L114040
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Mengetahui perilaku kromosom pada pembelahan mitosis.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Sel adalah satuan kehidupan terkecil yang tidak dapat diperkecil lagi. Sel
untuk pertama kali ditemukan lebih dari 300 tahun yang lalu, tidak lama setelah
mikroskop pertama dibuat oleh Antonio van Leeuwenhoek. Umumnya sel itu
sangat kecil dengan diameter jauh lebih kecil 1 mm, sehingga tidak terlihat oleh
mata telanjang. Pada sel yang paling sederhana, yaitu bakteri sebuah dinding sel
mengelilingi suatu membrane (plasma) sangat tipis dan mengandung asam lemak,
yang mengelilingi permukaan daerah dalam yang tidak berstruktur. Sifat
terpenting sel adalah kemampuannya untuk tumbuh dan membelah diri untuk
menghasilkan molekul-molekul seluler baru dan memperbanyak dirinya. Untuk
menjalankan fungsi-fungsi ini, sel itu secara kimia pasti bersifat secara canggih,
memang sel yang paling sederhana sekalipun mengandung hamper 1000 molekul
yang berbeda. Jadi, pada hakikatnya sel merupakan pabrik kecil yang tumbuh
dengan
memasukkan
unsure-unsur
pembangun,
berupa
molekul-molekul
adanya perpanjangan arus pada terminal dan material kromatin yang disebut
satelit, dan sebagainya. (Campbell dkk . 2009)
Pembelahan mitosis menghasilkan dua sel anak dengan kopi genom identik
dari sel induk. Sebelum pembelahan, DNA direplikasi sehingga sel memasuki
mitosis dengan dua kali komplemen diploid normal. Pembelahan memakan waktu
30-60 menit pada mamalia, tetapi dapat jauh lebih lama pada vetrebata berdarah
dingin. Periode di antara dua episode pembelahan sel berturut-turut disebut
interfase. Urutan kejadian pada mitosis dibagi dalam empat tahap yaitu profase,
metafase, anafase, dan telofase. (Campbell dkk . 2009)
Profase ditandai dengan munculnya kromosom Sepanjang tahap ini,
kromosom terus memadat, memendek dan menebal. Masing-masing terdiri atas
dua untuai pararel yang disebut Kromatid, saling berhubungan pada sentromer,
suatu segmen konstruksi bersama bagi kedua untai.. Bersamaan dengan kejadian
ini, sentriol bereplikasi dan bermigrasi ke kutub yang berlawanan dari sel. Ini
diikuti oleh pecahnya selaput inti yang menandakan akhir profase. (Bloom dan
fawcett. 1994)
Metafase dimulai dengan tersususnya kromosom dalam bidang yang sama di
pusat sel untuk membentuk lempeng ekuatorial. Tersusunnya kromosom secara
teratur ini diikuti dengan pembentukan kumparan mitotik, barisan fusiform dari
mikrotubul, sebagian meluas dari sentriol ke kromosom pada lempeng ekuatorial,
sedangkan yang lain meluas dari kutub ke kutub
Kejadian dini dalam anafase adalah pemisahan kinektokor tunggal dari
setiap pasang kromosom menjadi dua, sehingga masing-masing kromatid
memilikinya sendiri. Saudara kromatid, tidak terikat lagi oleh kinektokor bersama
, kemudian bebas bergerak ke kutub berlawanan dari kumparan sebagai
kromosom terpisah
Pada telofase, kromosom berkumpul di kutub kumparan, dan tak lama
kemudian segmen dari selaput inti dibentuk di sekitarnya. Kromosom kemudian
terurai kehilangan kemampuan dapat dipulas kecuali bagi daerah yang akan tetap
padat sebagai heterokromatin dari nukleus interfase. Pada akhir perubahan ini
lengkaplah kariokinesis. (Bloom dan fawcett. 1994)
III.
METODE PRAKTIKUM
A. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada praktikum adalah akar bawang merah, larutan
0,002 M hidroxichinolin, larutan 45% CH3COOH, larutan HCl dan larutan aceto
orcein/carmin. Alat yang digunakan pada praktikum adalah kaca preparat, cover
glass, beker glass, penangas air, pembakar bunsen, mikroskop dan jarum.
B. Prosedur Kerja
1. Umbi bawang merah dipilih yang bagus dan sehat dan dikecambahkan di air
sampai muncul akar.
2. Akar bawang merah dicuci dengan air sampai bersih.
3. Ujung akar bawang merah dipotong sepanjang 1 cm dan masukkan ke dalam
larutan 0,002 M Hydroxychinolin, simpan di ruang gelap dengan suhu 20 C
selama 1 jam.
4. Ujung akar bawang merah difiksasi dengan menggunakan larutan 45%
CH3COOH selama 10 menit.
5. Bahan dimaserasi dengan campuran larutan HCl dan CH 3COOH dengan
perbandingan 3 : 1 pada suhu 60C selama 3 menit.
6. 1 mm bagian ujung akar bawang merah diambil dan diletakkan di atas gelas
preparat.
7. Pewarnaan dilakukan dengan aseto orcein atau aseto carmin (larutan staining).
8. Ujung akar bawang merah ditutup dengan gelas penutup ( cover glass) dan
dihancurkan dengan cara ditekan.
9. Dilewatkan di atas nyala api bunsen.
10. Preparat diamati di bawah mikroskop.
IV.
No
1
Fase
Profase
Metafase
Keterangan
Sentriol
Membran Nukleus
Sentromer
Dinding sel
Kromatid
Perbesaran : 40 kali
Jumlah Kromosom : 16
Preparat
: Akar bawang
merah
1. Sentriol
2. Benang spindle
3. Sentromer
4. Kromatid
Perbesaran : 40 kali
Jumlah Kromosom : 16
Preparat
: Akar bawang
merah
Anafase
1.
2.
3.
4.
Sentriol
Benang spindle
Sentromer
Kromatid
Perbesaran : 40 kali
Jumlah Kromosom : 16
Preparat
: Akar bawang
merah
4
Telofase
1.
2.
3.
4.
5.
Nukleus
Dinding Nukleus
Kromatid
Sentromer
Dinding sel (Pemisah)
Perbesaran : 40 kali
Jumlah Kromosom : 16
Preparat
: Akar bawang
merah
B. Pembahasan
Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana
informasi genetik dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari kata khroma
yang berarti warna dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri atas dua
bagian, yaitu sentromer / kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk
bulat dan lengan kromosom yang mengandung kromonema & gen berjumlah dua
buah (sepasang). Sastrosumarjo (2006) menjelaskan bahwa kromosom merupakan
alat transportasi materi genetik (gen atau DNA) yang sebagian besar bersegregasi
pertumbuhan dengan
a) Interfase
Pada tahap ini sel tidak membelah. Nukleus terdiri dari RNA
ribosom dan merupakan tempat sintesis protein serta materi yang berwarna
gelap dikenal sebagai kromatin atau bentuk benang-benang kromosom
sehingga bentuk kromosom tidak dapat dilihat secara jelas. Pada salah satu
ujung sel, terdapat 2 pasang protein yang disebut sentrioles, tetapi pada
tumbuhan, sentriosol tidak muncul.
b) Profase
Pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin
meneebal menjadi kromosom dan mulai menduplikasi menjadi kromatid.
Ciri-cirinya:
a. Kromosom mengerut dan menebal. Pemendekan ini akibat dari
berpilinnya kromosom.
b. Terlihat dua sister chromatid dan kromosom tampak rangkap dua.
c.
d.
e.
f.
c)
d) Anafase
Pada tahap ini fase inikromatid akan tertarik oleh benang
gelendong menuju kutub-kutub pembelahan sel. Ciri-cirinya:
1) Dua sister kromosom bergerak ke arah kutub yang berlawanan.
Sentromernya tertarik karena kontraksi dari benang gelendong. Selain itu
2)
3)
4)
e)
a.
b.
c.
d.
bagian). Ciri-cirinya:
Benang-benang gelendong hilang.
Selaput inti dan nucleolus terbentuk kembali
Struktur kromosom istirahat dan dianggap proses selesai
Sekat sel terbentuk kembali dan sel membelah dua sel anakan. Terjadi
sitokinesis
(pembelahan
sitoplasma),
semua
benda-benda
dalam
sitoplasma membelah dan pindah ke dalam sel anak. Sel baru ini
mempunyai sifat kenampakan seperti interfase
Setiap mahluk hidup pastinya akan melakukan pembelahan sel. Tidak
terkecuali tumbuhan. Tumbuhan melakukan pembelahan sel untuk :
1. Mengganti sel sel yang rusak dikarenakan adanya serangan hama,
penyakit, gangguan dari luar dan untuk meregenerasi sel yang lama
menjadi sel yang baru
2. Melakukan perkembangan sel dari yang tadinya sedikit menjadi semakin
banyak dan akhirnya sel dapat terdeferensiasi menjadi organ khusus yang
menunjang kehidupan tumbuhan
kontraksi dari benang gelendon dan sekat sel mulai terbentuk dekat bidang
equator. Fase terakhir yang diamati adalah telofase, terlihat dimana benang
gelendong hilang dan sekat sel terbentuk kembali. Pengamatan fase-fase tersebut
harus dengan teliti agar tidak tertukar pengamatan antar fase. Keempat fase yang
diamati sesusai dengan literatur yang telah dipaparkan diatas.
Kesalahan kesalahan sering terjadi saat praktikum, salah satunya adalah saat
melakukan pemotongan. Seringkali yang dipotong adalah bagian ujung akkar,
padahal seharusnya bagian tengahnya yang dipotong. Hal ini mengakibatkan
penngamatan berjalan tidak lancar karena sel-sel yang diamati bisa saja mati.
Kesalahan lain biasanya terjadi pada penempatan posisi mikroskop, pengaturan
pembesaran ataupun pada saat melakukan pewarnaan. Kesalahan kesalahan kecil
seperti itu bisa membuat praktikum menjadi gagal
V.
Praktikum
pengamatan
prilaku
kromosom
menjelaskan
bagaimana
B.
Saran
Dalam melakukan praktikum ini praktikan harus lebis jeli dan teliti dalam
hal mengamati karena praktikum ini memerlukan kesabaran dan kejelian yang
tinggi
DAFTAR PUSTAKA
Bloom dan fawcett 1994. Buku ajar histologi. EGC Penerbit buku kedokteran.
Jakarta
Campbell, N.A., J.B. Reece, L.G. Mitchell. 2009. Biology, Eight Edition. Pearson
Benjamin Cummings. San Francisco : xlvi + 1267 hlm.
Eka Fibayani Imaniar, Made Pharmawati. 2014. Kerusakan kromosom Bawang
Merah (Allium cepa l.) Akibat Perendaman Dengan Etidium Bromida.
Jurnal simbiosis ii (2): 173- 183
Sastrosumarjo, S. 2006. Panduan laboratorium. Bogor: IPB Press.
Watson, james. 1988. DNA Rekombinan Suatu Pelajarn Singkat. Jakarta :
Erlangga.
William. 2006. Biologi Molekuler Dan Sel. Jakarta : Erlangga.