Anda di halaman 1dari 8

Step 1

Flatus : keluarnya gas dari saluran anus


Distensi :proses peningkatan tekanan abdominal yg menghasilkan peningkatan
tekanan dlm perutdan menekan dinding perut dan menjadi pembesaran
(kembung)
Step 2
1.
2.
3.
4.
5.

Why the patient have off a bloating?


Why the patient has passed stole and flatus since two days ago?
Why is the patient vomiting containing food and has a greenish color?
What is mekanism of flatus?
What is the causes of a mass in the right inguinal region and extended to
his right scrotum with time (patogenesis)?
6. Why the mass appears when the patient is in standing position coughing
and straining and disappears when in the lying position?
7. What is the interpretation from the patient denies any hard, small, black
collored stole?
8. What is the relation between cronic cough with this case and not
undergone the abdominal surgery?
9. What is interpretation abdominal pain during palpation?
10.Why the anamnesis shows another symptoms including stomached and
decreasing urin output?
11.Why in the percution found hipertympany and metalic sound?
12.What is the diagnosis and DD?
13.What is the etiology in this case?
14.What is the risk factor of this case?
15.What is the treatment in this case?
16.What the complication in this case?
Step 7
1. Why the patient have off a bloating?
Kembung
Untuk memahami kembung ada 2 hal yang harus diketahui:
Gejala/bloating: merupakan perasaan (subyektif) perut seperti lebih besar
dari normal, jadi merupakan suatu tanda atau gejala ketidaknyamanan,
merupakan hal yang lebih ringan dari distention.
Tanda/distention: merupakan hasil pemeriksaan fisik (obyektif) dimana
didapatkan bahwa perut lebih besar dari normal, bisa didapatkan dari
observasi saat menggunakan baju jadi kesempitan dan lambung jelas
lebih besar dari biasanya
Ada 3 hal yang dapat menyebabkan membesarnya ukuran perut dan
harus dibedakan, yaitu air,udara, dan jaringan dalam perut.
Kembung dibedakan menjadi 2 bagian yaitu:
Berkelanjutan, biasanya akibat adanya massa atau pembesaran organ
dalam perut seperti tumor, cairan (asites), atau jaringan lemak
(kegemukan)
Sementara/hilang timbul , yang berhubungan dengan peningkatan gas
atau cairan dalam lambung, usus halus maupun usus besar.

Penyebab kembung:
Produksi gas yang berlebihan
Produksi gas yang berlebihan biasanya disebabkan oleh bakteri, melalui 3
mekanisme. Pertama, jumlah gas yang dihasilkan oleh setiap individu
tidak sama sebab ada bakteri tertentu yang menghasilkan banyak gas
sementara yang lainnya tidak. Kedua, makanan yang sulit dicerna dan
diabsorbsi di usus halus menyebabkan banyaknya makanan yang sampai
di usus besar sehingga makanan yang harus dicerna bakteri akan
bertambah dan gas yang dihasilkan bertambah banyak. Contohnya adalah
pada kelainan intoleransi laktosa, sumbatan pancreas, dan saluran
empedu. Ketiga, karena keadaan tertentu bakteri tumbuh dan
berkembang di usus halus dimana biasanya seharusnya di usus besar.
Biasanya hal ini berpotensi meningkatkan flatus (buang angin/kentut)
Sumbatan mekanis
Sumbatan dapat terjadi di sepanjang lambung sampai rectum, jika bersifat
sementara dapat menyebabkan kembung yang bersifat sementara.
Contohnya adalah adanya parut di katub lambung yang dapat
mengganggu aliran dari lambung ke usus. Sesudah makan makanan
bersama udara tertelan, kemudian setelah 1-2 jam lambung
mengeluarkan asam dan cairan dan bercampur dengan makanan untuk
membantu pencernaan. Jika terdapat sumbatan yang tidak komplit makan
makanan dan hasil pencernaan dapat masuk ke usus dan dapat mengatasi
kembung. Selain itu kondisi feces yang terlalu keras juga dapat menjadi
sumbatan yang dapat memperparah kembung.
Sumbatan fungsional
Yang dimaksud sumbatan fungsional adalah akibat kelemahan yang tejadi
pada otot lambung dan usus sehingga gerakan dari saluran cerna tidak
baik yang menyebabkan pergerakan makanan menjadi lambat sehingga
terjadi kembung. Hal ini bisa terjadi pada penyakit gastroparesis, irritable
bowel syndrome(IBS) dan Hirschprung's. Selain itu faktor makanan seperti
lemak juga akan memperlambat pergerakan makanan, gas, dan cairan ke
saluran cerna bawah yang juga berakibat kembung. Serat yang digunakan
untuk mengatasi sembelit juga dapat menyebabkan kembung tanpa
adanya peningkatan jumlah gas, namun adanya kembung ini disebabkan
oleh melambatnya aliran gas ke usus kecil akibat serat.
Hipersensitifitas saluran cerna
Beberapa orang ada yang memang hipersensitif terhadap kembung ,
mereka merasakan kembung padahal jumlah makanan, gas, dan cairan di
saluran cerna dalam batas normal, biasanya bila mengkonsumsi makanan
yang mengandung lemak.
Sumber: Dr.Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,MMB (Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FKUI-RSCM), Dr Helmin Agustina Silalah
2. What is mekanism of flatus?
a. gas yang masuk
a.i. gas yang ditelan lambung keluar ke sendawa atau GIa.ii. gas yang
terbentuk karna bakteribakteri di kolon bercampur dengan metana
+hydrogen +o2 ledakana.iii. gas yang berdifusi ke traktus GI
a.iii.1. normalnya
a.iii.1.a. yang masuk 7-10 liter

a.iii.1.b. yang keluar 0,6 liter


a.iii.2. sisanya di absorpsi ke daraha.iv. faktor
a.iv.1. flatus lebih besara.
iv.1.a. makanan (kacang2an, kubis karbohidrat tidak terabsorpsia.
iv.2. Flatus berbau
a.iv.2.a. Berasal dari sulfidaMekanisme flatusGas dapat memasuki traktus
gastrointestinal dari tiga sumber yang berbeda: Udara yang ditelan Gas
yang terbentuk sebagai hasil kerja bakteri Gas yang berdifusi dari darah
ke dalam traktus gastorintestinalKebanyakan gas dalam lambung adalah
nitrogen dan oksigen yang berasal dari udarayang ditelan, dan pada orang
normal biasanya dikeluarkan melalui sendawa.
Hanya sebagian kecil gas yang biasanya ada dalam usus halus, dan
banyak dari udaraini berjalan dari lambung masuk ke dalam traktus
intestinal. Sebagai tambahan, karbondioksida dalam jumlah cukup juga
sering timbul karena reaksi antara cairan lambungyang asam dan
bikarbonat dalam cairan pankreas kadang-kadang terlalu cepat
untukmembebaskan karbon dioksida yang diabsorbsi.Dalam usus besar,
bagian terbesar dari gas berasal dari kerja bakteri,
termasukkhususnya karbon dioksida, metana, dan hidrogen. Gas-gas
tersebut terjadi bersamaandengan jumlah yang bervariasi dari oksigen
dan nitrogen dari udara yang dielan, kadang-kadang terbentuk campuran
yang benar-benar bisa meledak; penggunaan kauter elektrikselama
sigmoidoskopi bisa menyebabkan ledakan kolon, pada keadan yang
jarang. Makanan tertentu diketahui menyebabkan pengeluaran flatus
yang lebih besar dariusus besar dibandingkan makanan yang lain
( kacang-kacangan, kubis, bawang, kembangkol, jagung, dan makanan
tertentu mengiritasi seperti cuka.Beberapa dari makanan ini
bertindak sebagai medium yang baik untuk bakteripembentuk gas,
terutama karena tipe karbohidrat yang berfermentasi tak
terabsorbsi(sebagai contoh kacang-kacangan mengandung gula yang tak
dpat dicerna yang masukke dalam kolon dan merupakan makanan utama
bagi bakteri kolon), tetapi pada contohlain, gas ledakan yang berlebihan
berasal dari iritasi usus besar, yang mencetuskanekspulsi cepat dari gas,
sebelumgas diabsorbsi.
Fisiologi kedokteran, Guyton & Hal
3. Why the patient has pased stole and flatus since two days ago?
otilitas intestinal adalah suatu hal yang penting pada manajemen
keperawatan pascabedah.
NyeriKlien yang mengalami ketidaknyamanan defekasi seperti pasca
bedah hemorhoidbiasanya sering menekan keinginan untuk defekasi guna
menghindari nyeri. Klienseperti ini akan mengalami konstipasi sebagai
akibatnya.
IritanZat seperti makanan pedas, toxin baklteri dan racun
dapat mengiritasi saluranintestinal dan menyebabkan diare dan sering
menyebabkan flatus.
Gangguan sensorik dan motorik Cedera pada sumsum tulang belakan
dan kepala dapat menurunkan stimulus sensoriuntuk defekasi. Gangguan
mobilitas bisamembatasi kemampuan klien untuk meresponterhadap

keinginan defekasi ketika dia tidak dapat menemukan toilet atau


mendapatbantuan. Akibatnya, klien bisa mengalami konstipasi.
Atau seorang klien bisamengalami fecal inkontinentia karena sangat
berkurangnya fungsi dari spinkter ani. Konstipasi dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu konstipasi absolut ( dimana feses dangas tidak bisa keluar) dan
relatif (dimana hanya gas yang bisa keluar) (Winslet, 2002).
Kegagalan mengerluarkan gas dan feses per rektum juga suatu gambaran
khas ileusobstruktif. Tetapi setelah timbul obstruksi, usus distal
terhadap titik ini harusmengeluarkan isinya sebelum terlihat obstipasi.
Sehingga dalam ileus obstruktif usushalus, usus dalam panjang bermakna
dibiarkan tanpa terancam di usus besar. Lewatnyaisi usus dalam bagian
usus besar ini memerlukan waktu, sehingga mungkin tidak adaobstipasi,
selama beberapa hari.
Mekanisme flatusGas dapat memasuki traktus gastrointestinal dari tiga
sumber yang berbeda:
Udara yang ditelan
Gas yang terbentuk sebagai hasil kerja bakteri
Gas yang berdifusi dari darah ke dalam traktus gastorintestinal
Kebanyakan gas dalam lambung adalah nitrogen dan oksigen yang
berasal dari udarayang ditelan, dan pada orang normal biasanya
dikeluarkan melalui sendawa.Hanya sebagian kecil gas yang biasanya ada
dalam usus halus, dan banyak dari udaraini berjalan dari lambung masuk
ke dalam traktus intestinal. Sebagai tambahan, karbondioksida dalam
jumlah cukup juga sering timbul karena reaksi antara cairan lambungyang
asam dan bikarbonat dalam cairan pankreas kadang-kadang terlalu cepat
untukmembebaskan karbon dioksida yang diabsorbsi.Dalam usus besar,
bagian terbesar dari gas berasal dari kerja bakteri,
termasukkhususnya karbon dioksida, metana, dan hidrogen. Gas-gas
tersebut terjadi bersamaandengan jumlah yang bervariasi dari oksigen
dan nitrogen dari udara yang dielan, kadang-kadang terbentuk campuran
yang benar-benar bisa meledak; penggunaan kauter elektrikselama
sigmoidoskopi bisa menyebabkan ledakan kolon, pada keadan yang
jarang. Makanan tertentu diketahui menyebabkan pengeluaran flatus
yang lebih besar dariusus besar dibandingkan makanan yang lain
( kacang-kacangan, kubis, bawang, kembangkol, jagung, dan makanan
tertentu mengiritasi seperti cuka.Beberapa dari makanan ini
bertindak sebagai medium yang baik untuk bakteripembentuk gas,
terutama karena tipe karbohidrat yang berfermentasi tak
terabsorbsi(sebagai contoh kacang-kacangan mengandung gula yang tak
dpat dicerna yang masukke dalam kolon dan merupakan makanan utama
bagi bakteri kolon), tetapi pada contohlain, gas ledakan yang berlebihan
berasal dari iritasi usus besar, yang mencetuskanekspulsi cepat dari gas,
sebelumgas diabsorbsi.
Fisiologi kedokteran, Guyton & Hall
4. Why is the patient vomiting containing food and has a greenish color?
Obstruksidistensi usustek.intra lumen meningkatketumpuk tdk bisa
lanjutdikeluarkan/muntah

Obtruksi usus halusempedu keluar di duodenumobstruksi ileusmuntah


hijau krn tercampur cairan empedu
5. What is the causes of a mass in the right inguinal region and extended to
his right scrotum with time (patogenesis)?
6. Why the mass appears when the patient is in standing position coughing
and straining and disappears when in the lying position?
7. What is the interpretation from the patient denies any hard, small, black
collored stole?
Otot perut tegangfeses kecilusus tdk relaksasi
zat besi berlebihbercampur darahbesi di oksidasikeluar hitam
usus besarhitam karena terlalu di usus besar
kecil hitamrectum bermasalah
darah ke hitam atau merah apa bedanya? Merah segar bawah, hitam atas
krn teroksidasi
hematemesis : muntah darah
melena: bab darah hitam
hemoptu : batuk darah
bab darah merah segar : hematokezia
8. What is the relation between cronic cough with this case and not
undergone the abdominal surgery?
Penjahitanadesi perlekatanperlekatan berlebihpenyempitan
ususobstruksi usus
Infeksipasien tdk minum antibiotikalat tdk bersih
9. What is interpretation abdominal pain during palpation?
Obstruksi ususmeransang sarafmerangsang hipotalamuspenyempitan
shg tdk bisa terdistensi dg baik
Hiperperistaltikgerkan makin kenceng utk mendorong obstruksiotot trs
bekerjagerakan mendorong lbh kuat makanya nyerilama2 otot pegel
10.Why the anamnesis shows another symptoms including stomached and
decreasing urin output?
Riwayat penyakit
Jika kembung berkesinambungan pembesaran organ dalam abdomen,
cairan abdomen, tumor, atau kegemukan mungkin menjadi penyebabnya.
Jika kembung terjadi bersamaan dengan meningkatnya flatus hal ini
biasanya disebabkan oleh aktifitas bakteri. Riwayat diet seperti susu atau
olahan susu, sorbitol, laktosa, kemungkinan tidak tercernanya gula
dengan baik dapat juga menyebabkan kembung.
Pemeriksaan dengan sinar X
Pemeriksaan pengosongan lambung
USG, CT scan, dan MRI
Test Gangguan penceraan dan gangguan penyerapan
Test nafas dengan hidrogen dan methan
11.Why in the percution found hipertympany and metalic sound?
12.What is the diagnosis and DD?
Inguinal hernias are one of the most common reasons a primary care
patient may need referral for surgical intervention. The history and
physical examination are usually sufficient to make the diagnosis.
Symptomatic patients often have groin pain, which can sometimes be
severe. Inguinal hernias may cause a burning, gurgling, or aching

sensation in the groin, and a heavy or dragging sensation may worsen


toward the end of the day and after prolonged activity. An abdominal
bulge may disappear when the patient is in the prone position.
Examination involves feeling for a bulge or impulse while the patient
coughs or strains. Although imaging is rarely warranted, ultrasonography
or magnetic resonance imaging can help diagnose a hernia in an athlete
without a palpable impulse or bulge on physical examination.
Ultrasonography may also be indicated with a recurrent hernia or
suspected hydrocele, when the diagnosis is uncertain, or if there are
surgical complications. Although most hernias are repaired, surgical
intervention is not always necessary, such as with a small, minimally
symptomatic hernia. If repair is necessary, the patient should be
counseled about whether an open or laparoscopic technique is best.
Surgical complications and hernia recurrences are uncommon. However, a
patient with a recurrent hernia should be referred to the original surgeon,
if possible.
Hernia is a general term describing a bulge or protrusion of an organ or
tissue through an abnormal opening within the anatomic structure.
Although there are many different types of hernias, they are usually
related to the abdomen, with approximately 75% of all hernias occurring in
the inguinal region.1 Abdominal wall hernias account for 4.7 million
ambulatory care visits annually. More than 600,000 surgical repairs for
inguinal hernias are performed nationwide each year,2 making it one of
the most common general surgical procedures performed in the United
States.
View/Print Table
SORT: KEY RECOMMENDATIONS FOR PRACTICE
CLINICAL RECOMMENDATION
EVIDENCE RATING REFERENCES
Although imaging techniques such as ultrasonography, computed
tomography, and magnetic resonance imaging are rarely needed to
diagnose inguinal hernias, they may be useful in certain clinical situations.
C
18
Ultrasonography has good sensitivity and specificity for the detection of
groin hernias.
C
8
Small, minimally symptomatic, first hernias do not necessarily require
repair, and these patients may be followed expectantly. They should be
counseled on symptoms of incarceration or strangulation, and to seek
prompt evaluation if these occur.
C
16, 17
Patients with symptomatic, large, or recurrent inguinal hernias should be
referred for repair, generally within one month of detection.
C
18

A = consistent, good-quality patient-oriented evidence; B = inconsistent or


limited-quality patient-oriented evidence; C = consensus, disease-oriented
evidence, usual practice, expert opinion, or case series. For information
about the SORT evidence rating system, go to
http://www.aafp.org/afpsort.xml.
Inguinal hernias have a 9:1 male predominance,3 with a higher incidence
among men 40 to 59 years of age. It has been estimated that more than
one-fourth of adult men in the United States have a medically
recognizable inguinal hernia.4 Men with a diagnosed hiatal hernia have
been shown to have double the risk of an inguinal hernia. Among women,
taller height, chronic cough, umbilical hernia, older age, and rural
residence have been associated with a higher incidence of inguinal hernia.
Neither smoking nor alcohol use has been shown to affect hernia
occurrence. Several studies have demonstrated that men who are
overweight or obese have a lower risk of inguinal hernia than men of
normal weight.4,5
Although this article focuses on inguinal hernias, other diagnostic
possibilities should be considered in a patient with groin pain (Table 1). In
athletes, groin pain most commonly results from an overuse injury
associated with adductor tendons and muscles, and a specific differential
diagnosis should be considered in these patients (Table 2).6,7 Any mass
palpated in the inguinal region should prompt a thorough clinical
evaluation because there are many possible diagnoses
Ileus obstruksi
Definis
iIleus obstruktif adalah suatu penyumbatan mekanis pada usus dimana
merupakanpenyumbatan yang sama sekali menutup atau menganggu
jalannya isi usus (Sabara,2007)

13.What is the etiology in this case?


Etiologi
Kondisi yang sehari-hari yang sering dihadapi seorang dokter bedah
adalah
mechanical bowel obstruction. Obstruksi ini dapat disebabkan kelainan
ekstrinsik maupun
intrinsik dinding usus, dan kadang-kadang dapat disebabkan karena isi
lumen sendiri.

Beberapa penyebab dari mechanical bowel obstruction terdapat pada


tabel dibawah ini5
14.What is the risk factor of this case?
15.What is the treatment in this case?
Rehidrasi
Pada pemeriksaan dengan USG untuk
obstruksi usus halus dan usus besar didapatkan gambaran
4
:
o pada pemeriksaan simultan akan tampak bagian usus yang distensi dan
bagian
usus yang kolap,
o cairan peritoneal bebas
o tampak isi dari usus,
o peristaltic pendulating paradoksical,
o cairan pada lumen usus
o edema dinding usus antara serosa dan mukosa
o tampak gambaran massa tanpa perstaltik, terisi cairan
o usus yang berdilatasi.
Pemeriksaan dengan CT-Scan memiliki beberapa keuntungan
dibandingkan dengan
pemeriksaan rontgen dengan kontras, antara lain 4
:
o dapat menentukan dengan pasti letak obstruksi
o dapat menentukan berapa besar lumen yang tersumbat dan
penyebabnya
o dapat mengetahui adanya closed loop obstruction dan adanya
strangulasi
o dapat mengetahui adanya proses inflamasi atau tumor baik didalam
maupun
diluar rongga abdomen
o dapat melihat adanya pneumoperitonium yang minimal dan
pneumatosis
cystoides intestinalis yang tidak tampak pada foto polos abdomen biasa.
Dari beberapa penelitian diketahui bahwa keakuratan CT-Scan dalam
mendiagnosis
obstruksi usus > 95%. Spesifik dan sensitifitasnya > 94%. MRI jauh lebih
baik daripada CTScan
dalam menentukan lokasi dan penyebab obstruksi.
3,4
16.What the complication in this case?

Anda mungkin juga menyukai