Anda di halaman 1dari 24

EKPLOITASI EKOSISTEM

LAUT DI INDONESIA

OLEH :
HADI PERMANA
ICHSAN SUKMA NURSANDI
MUHAMMAD FAUZI NUGRAHA
MUHAMMAD LUTHFI ZULFIQAR
MUHAMMAD RASHIF NAUFAN

PENDAHULUAN
Perikanan adalah sektor terpenting di Indonesia
karena ikan menadi salah satu sumber protein
untuk 240 Juta orang di Indonesia. Dengan
17.504 pulau, Indonesia adalah negara
kepulauan terbesar di dunia, garis pantainya
mencapai 95.181 kilometer persegi. Enam
puluh
lima
persen
dari
total
467
kabupaten/kota yang ada di Indonesia berada
di pesisir. Pada 2010 populasi penduduk
Indonesia mencapai lebih dari 237 juta orang
dimana lebih dari 80% hidup di kawasan pesisir.

BATASAN MASALAH
PADA KASUS INI YANG KAMI BAHAS ADALAH :
1. Overfishing di Indonesia
2. Pengrusakan Habitat

EKOSISTEM LAUT INDONESIA


Pusat Penelitian Oseanografi LIPI mengungkap
hanya 5.3% terumbu karang Indonesia yang
tergolong sangat baik. Sementara 27,18%-nya
digolongkan dalam kondisi baik, 37,25% dalam
kondisi cukup, dan 30,45% berada dalam
kondisi buruk.
Penyebab kerusakan ekosistem laut di Indonesia
diantaranya adalah pembangunan di kawasan
pesisir, pembuangan limbah dari berbagai
aktivitas di darat atau laut, penangkapan ikan
yang menggunakan sianoda dan alat tangkap
terlarang serta penambangan terumbu karang.

Eksploitasi (exploitation) adalah


pemanfaatan yang secara sewenangwenang atau terlalu berlebihan terhadap
sesuatu subyek
Eksploitasi pada ekosistem laut dapat
berupa :
1. Overfishing

2. Pengrusakan Habitat Ekosistem Laut


(Habitat Destructions)

Overfishing
Overfishing adalah penangkapan ikan yang
berlebih untuk sistem yang mengarah ke
degradasi kesuluruhan sistem pada
ekosistem laut.

Jenis-Jenis Overfishing
1. Growth Overfishing adalah Ikan
ditangkap sebelum mereka sempat tumbuh
mencapai ukuran.

2.
Recruitment
Overfishing
adalah
Pengurangan melalui penangkapan terhadap
suatu stok sedemikian rupa sehingga jumlah
stok induk tidak cukup banyak untuk
memproduksi
telur
yang
kemudian
menghasilkan rekrut terhadap stok yang
sama.

3.
Biological
Overfishing
adalah
Kombinasi dari growth overvishing dan
recruitment
overfishing
akan
terjadi
manakala tingkat upaya penangkapan dalam
suatu perikanan tertentu melampaui tingkat
yang diperlukan.

4. Economic Overfishing adalah upaya


penangkapan ikan bila tingkat upaya
penangkapan
dalam
suatu
perikanan
melampaui tingkat yang diperlukan.

5. Ecosystem Overfishing adalah jenis


penangkapan ikan yang dapat terjadi
sebagai
hasil
dari
suatu
perubahan
komposisi jenis dari suatu stok sebagai
akibat dari upaya penangkapan yang
berlebihan,
dimana
spesies
target
menghilang dan tidak digantikan secara
penuh oleh jenis pengganti.

6. Malthuasian Overfishing adalah suatu


upaya penangkapan ikan yang cenderung
menggunakan cara-cara penangkapan yang
bersifat merusak, seperti dinamit untuk ikan
ikan pelagis, sianida untuk ikan-ikan di
terumbu
karang
dan/atau
insektisida
dibeberapa perikanan laguna dan estuarine.
(Widodo, J dan Suadi).

Penyebab Overfishing
1. Kenaikan pesat dalam permintaan untuk produk
perikanan
2. Kemajuan teknologi penangkapan Yang Cepat
3. Terjadinya kegiatan penangkapan dengan
menggunakan alat dan cara-cara yang tidak ramah
lingkungan (Destructive Fishing)
4. Menggunakan jaring mesh size yang lebih kecil
5. Lebih banyak waktu, tenaga dan uang di sektor
perikanan
6. Terbukanya akses ke penangkapan ikan
7. Sumber daya perikanan bersifat milik umum,
sehingga akses tidak diatur ke banyak sumber daya
8. Subsidi dari pemerintah untuk industri perikanan

Dampak dan Akibat


Overfishing
1. Produksi perikanan terus menurun setiap
tahunnya.
2. Makin mengecilnya ukuran ikan
3. Hilangnya beberapa spesies tangkapan
utama
4. Pengrusakan habitat ekosistem laut
5. Keseimbangan rantai makanan terganggu
6. Mata pencaharian ekonomi menurun
7. Kondisi terumbu karang buruk

Penangkapan Ikan Yang Tidak Ramah Lingkungan


atau Malthuasian Overfishing di Sulawesi
Selatan
Hasil penelitian COREMAP-LIPI : 64,88%
nelayan adalah pelaku PITRaL. Dari pelaku
PITRaL tersebut 68% adalah pengebom,
27% pembius dan 5%
Kepulauan Spermonde ,Sulawesi Selatan
merupakan salah satu pusat kegiatan
PITRaL.

Bom yang digunakan adalah pottasium


nitrate.
Radius bom seukuran botol minuman
suplemen = 15 meter
dengan hasil tangkapan 1-5kuintal
Radius bom seukuran botol bir = 50 meter
dengan hasil tangkapan berton-ton

Dampak Malthuasian
Overfishing di Sulawesi Selatan
1. Kerusakan Terumbu Karang Sulawesi Selatan.
Tingkat kerusakan kawasan terumbu karang
mencapai 55%.
Kerusakan terparah di tiga daerah yaitu
Kepulauan Spermonde di Selat Makassar, Taka
Bonerate dan pulau Sembilan di kabupaten
Sinjai.

Terumbu karang menjadi kurang produktif


Produksi ikan turun sekitar 15 ton per tahun

Upaya Masalah Overfishing


1. Kebijakan pembatasan alat tangkap dengan
menetapkan besar lubang mata jaring.
2. Pembentukan kawasan konservasi laut
dibeberapa tempat yang dianggap masih
memiliki potensi plasma nutfah yang cukup
tinggi. Seperti Takabonerate, dan Wakatobi.
3. Kebijakan
pengendalian
alat
tangkap
melalui mekanisme perizinan.

Terkhusus
untuk
mengatasi
persoalan
pencurian ikan dan destructive fishing,
pemerintah menempuh beberapa cara :
1. Menempatkan armada AL di wilayah-wilayah
perbatasan laut Indonesia
2. Membentuk satuan Polairut (Polisi Perairan
dan Laut) dibawah Polda untuk mengatasi
pelanggaran yang terjadi di dalam wilayah
perairan Indonesia.
3. Membentuk satuan Pengawas Jagawana
dibawah Kementerian Kehutanan untuk
menjaga wilayah-wilayah konservasi laut
yang berada di dalam tanggung jawab
Kementerian Kehutanan.

Dari sisi penegakan hukum, pemerintah


menyiapkan
perangkat
hukum
untuk
menjerat pelaku pelanggaran baik pencurian
ikan maupun penggunaan alat tangkap yang
tidak ramah lingkungan, diantaranya :
1. UU No. 45 tahun 2009 tentang Perikanan
(Perubahan dari UU No. 31 tahun 2004)
2. UU No. 60 tahun 2007 tentang Konservasi
ikan
3. UU No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan
Kawasan Pesisir, laut dan Pulau-pulau kecil

Kesimpulan
Laut Indonesia adalah pusat penting
keanekaragaman hayati laut dunia sekaligus
tempat penangkapan ikan sangat berharga
yang menyediakan makanan dan mata
pencaharian untuk jutaan orang. Untuk
memastikannya terus terjaga untuk generasi
mendatang adalah dengan memulihkan
kondisi dan melindungi ekosistem laut, serta
pada saat yang sama juga membatasi
overfishing.

Anda mungkin juga menyukai