Anda di halaman 1dari 13

SISTEM PEREKONOMIAN TRADISIONAL

KERINCI

FIRZA
S861502014

Sebelum VOC masuk telah ada perdagangn


tradisional
Jalur Sutera
Masuknya VOC

Perekonimian Indonesia Boeke


mengalami dualisme ekonomi atau dua
sistem ekonomi yang berbeda dan
berdampingan kuat. Dua sistem tersebut
bukan sistem ekonomi transisi dimana
sifat dan ciri-ciri yang lama makin
melemah dan yang baru makin menguat
melainkan kedua-duanya sama kuat dan
jauh berbeda

wilayah sumatera telah terjadi kontak


perdagangan di pantai barat dan timur.
wilayah pesisir.
daerah perdalaman masih menggunakan
ekonomi tradisional.

Suku Minangkabau

orang juganya terkenal sebagai perantau.


Ada sesuatu yang unik dari pekerjaan
yang oleh orang Minang setelah sampai
ditanah perantauan, yakni manggaleh
(berdagang). salah satu perdagangan
yang digeluti adalah menjual makanan.
Tujuan utama merantau adalah untuk
menuntut ilmu, disamping untuk keperluan
ekonomi

Pasca PRRI di Sumbar Barat, terjadi


peningkatan jumlah perantau ke berbagai
daerah di Indonesia. Pemerintah juga
melakukan pembagian wilayah, sehingga
wilayah Minangkabau mengecil. Wilayah
Sumatera Barat yang kita lihat saat sekarang
bukan merupakan wilayah Minangkabau dahulu.
Salah satu daerah yang terjadi pemisahan
adalah wilayah Kerinci. Saat sekarang ini,
Kerinci menjadi salah satu kabupaten di Provinsi
Jambi.

Dalam pola ekonomi tradisonal Kerinci ada hal


yang sangat menarik untuk dilihat, yakni pasar.
Masyarakat biasa menyebut pasar tradisonal
dengan sebutan balai. Pasar tradisional dilakukan
dengan siklus yang rutin satu kali dalam
seminggu, dan lokasinya terdapat di daerah
tertentu. Nama pasar dikaitkan dengan nama hari
seperti balai senayan adalah untuk menyebut
pasar di hari senin, balai selasa untuk sebutan
pasar di hari selasa dan seterusnya.

Sistem interaksi dalam pasar tradisional


sama halnya di lain tempat yakni, tawar
menawar harga masih berlaku. Tetapi
setelah terjadi penawar, harga telah
ditetapkan tidak jarang terjadi pedagang
memberikan tambahan terhadap barang
yang dibeli. Terutama yang membeli
adalah kerabat, tetangga, dan orang
terdekat lainnya. Inilah salah satu
kekuatan dan keuntungan ekonomi
tradisional.

Hal seperti ini tidak akan terjadi pada pasar


modern, dimana tidak ada interaksi, tawar
menawar. Harga telah ditentukan dan dipasang
label pada setiap produk, sedikit uang sedikit
barang. Tidak ada belas kahisan kepada
konsumen. Istilahnya ada uang ada barang.
Dalam pasar modern, uang menjadi prioritas
utama sehingga menjadikan masyarakat kapitalis.
Walaupun disatu sisi kehadiran pasar modern
memiliki dampak yang positif, rakyat bisa
mengenal sistem ekonomi baru dan produk dari
luar yang tidak bisa ditemukan pada pasar
tradisional.

Weber melihat bahwa pasar bukanlah ciri


khas dari modernitas, tetapi pasar modern
memiliki ciri khas tertentu. Dia
perpandangan bahwa rasionalisasi
aktivitas ekonomi melibatkan
penghapusan pembatas adat dan
tradisional pada pertukaran pasar, yang
memungkinkan berlakunya pertukaran
yang murni instrumental dan kalkulatif.

Ada hal yang menarik saat para pembeli


datang ke pasar, mereka tidak datang
dengan membawa sedikit barang yang
bisa dijual di pasar, seperti membawa satu
ekor ayam, bebetapa butir telur, beras,
dan hasil pertanian lain yang dimiliki.
Sebelum mencari barang keperluan,
barang dibawa dijual, bahkan kalau ada
yang cocok, bisa langsung ditukar (barter).
Tradisi seperti ini masih terasa pada pesar
tradisional di Kerinci.

Sementara dari sisi pelaku ekonomi atau pedagang


tradisional, beberapa hari sebelum ke pasar mereka
mencari dan mempersiapkan apa yang akan dijual.
Setelah jual beli selesai, para pedagang pulang.
Tetapi mereka tidak pulang dengan tangan kosong,
akan tetapi dengan membawa barang dari pasar
yang dianggap bisa dijual kembali di desa.
Biasanya di jual ke pada orang-orang yang tidak ke
pasar karena tidak memiliki uang. Pedagang ini
menjadi solusi bagi mereka, subsistensi untuk hari
itu bisa terpenuhi. Pembayaran bisa secara
berangsur-angsur, atau menunggu bayaran upah
selanjutnya.

kesimpulan, dualisme ekonomi memang masih


terlihat hingga saat sekarang. Yakni
perekonomian tradisional dan modern masingmasing berdiri. Tetapi yang sangat perlu
diperhatikan oleh pemerintah adalah, sistem
ekonomi modern belum sepenuhnya bisa
diterapkan untuk daerah, karena kehidupan
petani masih bersifat subsitensi. Jika
dipaksakan tidak mengherankan apabila akan
terjadi tindakan kriminalitas. Diakibatkan
kebutuhan tidak terpenuhi dan harga kebutuhan
meningkat

Anda mungkin juga menyukai