Anda di halaman 1dari 18

Syirkah (Partnership) dan akad-akad dalam bisnis islam

Di susun oleh:
Annisaul Khoeriyah
Sheree Diba Sulhan
Novian Kamaruloh
MANAGEMENT INFORMASI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYAHTULLAH
JAKARTA

Prinsip dasar syirkah dalam


system ekonomi syariah
Konsep syirkah inilah yang menjadi perbedaan utama antara
lembaga keuangan Islam dengan lembaga keuangan
konvensional. Dalam ekonomi kapitalisme bunga bank (interest
rate) merupakan nadi dalam sistem perekonomian kontemporer.
Dalam ekonomi syariah sistem bagi hasillah (profit and loss
sharing) yang kemudian menjadi jantung dari sektor moneter
Islam, bukan bunga. Karena sesungguhnya, bagi hasil
sebenarnya sesuai dengan iklim usaha yang memiliki kefitrahan
untung atau rugi. Tidak seperti karakteristik bunga yang
memaksa agar hasil usaha selalu positif. Jadi penerapan sistem
bagi hasil pada hakikatnya menjaga prinsip keadilan tetap
berjalan dalam perekonomian. Karena memang kestabilan
ekonomi bersumber dari prinsip keadilan yang dipraktikkan
dalam perekonomian. Salah satu skim bagi hasil yang sangat
populer di dunia perekonomian komtemporter adalah syirkah.

Definisi Syirkah
Secara

etimologi
al-syirkah
berarti
al-ikhtilath
(percampuran) dan persekutuan, yaitu percampuran
antara sesuatu dengan yang lainnya, sehingga sulit
dibedakan.

Secara terminologi, menurut ulama Malikiah :

Izin untuk bertindak secara hukum bagi dua orang yang


bekerjasama
terhadap harta mereka.
Menurut ulama Syafiiyah dan Hanabilah :
Penetapan hak bertindak hukum bagi dua orang atau
lebih pada sesuatu yang mereka sepakati.
Menurut ulama Hanafiah :
Akad yang dilakukan oleh orangorang yang
bekerjasama dalam modal dan keuntungan.

Hukum
Syirkah
QS. An-Nisa : 12

Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak


meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai
saudara laki-laki ( seibu saja ) atau seorang saudara perempuan
( seibu saja ), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu
seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari
seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu.
QS. Shad : 24
Sesungguhnya kebanyakan dari orang yang berserikat itu sebagian
dari mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang
yang beriman dan beramal sholeh.
Hadits riwayat Abu Dawud, dari Abu Hurairrah, Rasulullah
Saw bersabda :
Aku jadi yang ketiga antara dua orang yang berserikat selama yang
satu tidak khianat kepada yang lainnya, apabila yang satu berkhianat
kepada pihak yang lain, maka keluarlah aku darinya.

Macam Macam
Syirkah

SYIRKAH

AMLAK

JABARI

UQUD

IKHTIYARI

INAN

MUFAWADHA
H

ABDAN/AMA
L

WUJUH

MUDHARABA
H

MUTHLAQAH

MUQAYADAH

Akad - Akad Syirkah Dalam


Bisnis Islam
1. Akad Musyarakah
Akad kerjasama antara kedua pihak atau lebih untuk suatu
usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan
kontribusi dana dan kerja dengan keuntungan dan risiko
akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.

Akad - Akad Syirkah Dalam


Bisnis Islam
2. Syirkah Amlak (Hak Milik)
Yaitu penguasaan harta secara kolektif,
berupa bangunan, barang bergerak atau
barang berharga. Yaitu perserikatan dua
orang atau lebih yang dimiliki melalui
transaksi jual beli, hadiah, warisan atau yang
lainnya. Dalam bentuk syirkah seperti ini
kedua belah pihak tidak berhak mengusik
bagian rekan kongsinya, ia tidak boleh
menggunakannya tanpa seijin rekannya.

Akad - Akad Syirkah Dalam


Bisnis Islam
3. Syirkah Al-Inan
Yaitu kerja sama antara dua orang atau lebih dengan
harta masing-masing untuk dikelola oleh mereka
sendiri, dan keuntungan dibagi di antara mereka,
atau salah seorang sebagai pengelola dan mendapat
jatah keuntungan lebih banyak daripada rekannya.
Jenis syirkah ini yang sering dilakukan oleh
kebanyakan orang, karena tidak disyaratkan adanya
kesamaan modal, usaha dan tanggung jawab.

Akad - Akad Syirkah Dalam


Bisnis Islam
4. Syirkah Abdan
Yaitu kerja sama antaradua orang atau lebih
dalam usaha yang dilakukan oleh tubuh
mereka, yakni masing-masing hanya
memberikan konstribusi kerja (amal), tanpa
konstribusi modal (ml), seperti kerja sama
sesame dokter di klinik, atau sesama arsitek
untuk menggarap sebuah proyek, atau kerja
sama dua orang penjahit untuk menerima
order pembuatan seragam sekolah.

Akad - Akad Syirkah Dalam


Bisnis Islam
5. Syrikah Wujuh
Yaitu kerja sama antara dua orang atau lebih yang
memiliki reputasi dan nama baik serta ahli dalam bisnis.
Mereka membeli barang secara kredit (hutang) dari suatu
perusahaan dan menjual barang tersebut secara tunai,
lalu keuntungan yang didapat dibagi bersama atas dasar
kesepakatan di antara mereka.
Disebut syirkah wujh karena didasarkan pada kedudukan,
ketokohan,
atau
keahlian
seseorang
di
tengah
masyarakat. Tak seorang pun memiliki modal, namun
mereka memiliki nama baik, sehingga mereka membeli
barang secara hutang dengan jaminan nama baik
tersebut.

Akad - Akad Syirkah Dalam


Bisnis Islam
6. Syirkah Mufawwadah
Yaitu kerja sama antara dua orang atau lebih.
Setiap pihak memberikan suatu porsi dari
keseluruhan dana dan berpartisipasi dalam kerja.
Setiap pihak membagi keuntungan dan kerugian
secara sama.

Akad - Akad Syirkah Dalam


Bisnis Islam
7. Akad Mudharabah

persetujuan antara pemilik modal dengan pengelola untuk


mengelola uang dalam bentuk usaha tertentu, keuntungannya
dibagi sesuai kesepakatan bersama, sedangkan kerugian
menjadi tanggungan pemilik modal saja.
Pada akad mudharabah di bagi menjadi 2 yaitu :
1. Mudharabah Muthlaqah : Mudharabah untuk kegiatan usaha

yang cakupannya tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha,


waktu, dan daerah bisnis sesuai permintaan pemilik dana atau
modal.
2. Mudharabah Muqayyadah : Mudharabah untuk kegiatan usaha
yang cakupannya dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu,
dan daerah bisnis sesuai permintaan pemilik dana.

Skema Akad
Mudharabah

Rukun Syrikah
RUKUN

Syirkah adalah sesuatu


yang harus ada ketika syirkah itu
berlangsung.
Menurut
ulama
Hanafiah, rukun syirkah hanya ijab
dan qabul atau serah terima.
Sedangkan orang yang berakad
dan obyek akad bukan termasuk
rukun, tapi syarat.
Menurut
jumhur ulama, rukun
syirkah meliputi shigat (lafaz) ijab

Syarat Syirkah
Syarat-syarat umum syirkah (termasuk untuk syirkah

inan dan wujuh) :


1. Syirkah itu merupakan transaksi yang boleh
diwakilkan, artinya salah
satu pihak jika
bertindak hukum terhadap obyek syirkah itu, dengan
izin pihak lain, dianggap sebagai wakil seluruh
pihak yang berserikat.
Juga, anggota serikat
saling mempercayai.
2. Presentase pembagian keuntungan untuk masingmasing pihak yang
berserikat dijelaskan ketika
akad berlangsung.
3. Keuntungan diambil dari hasil laba harta
perserikatan, bukan dari
harta lain.

Syarat Syirkah
Syarat

khusus dalam syirkah al-uqud : modal


perserikatan itu jelas dan tunai, bukan berbentuk utang
dan bukan pula berbentuk barang.
Syarat khusus untuk syirkah al-mufawadhah, menurut
ulama Hanafiah :
1. Kedua belah pihak cakap dijadikan wakil
2. Modal yang diberikan masing-masing pihak harus
sama, kerja yang dilakukan juga sama, keuntungan yang
diterima semua pihak kuantitasnya juga harus sama,
3. Semua pihak berhak untuk bertindak hukum dalam
seluruh objek perserikatan itu.
4. Lafaz yang digunakan dalam akad adalah lafaz almufawadhah. Jika
salah satu syarat tidak terpenuhi,
maka akadnya tidak sah, dan
berubah menjadi syirkah
al-inan

Hikmah
Syirkah
Manusia tidak dapat hidup sendirian , pasti membutuhkan

orang lain dalam memenuhi kebutuhan. Ajaran Islam


mengajarkan agar kita menjalin kerjasama dengan siapapun
terutama dalam bidang ekonomi dengan prinisip saling
tolong-menolong dan saling menguntungkan (mutualisme),
tidak menipu dan tidak merugikan. Tanpa kerjasama maka
kita sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Syirkah pada hakikatnya adalah sebuah kerjasama saling
mrnguntungkan dalam mengembangkan potensi yang
dimiliki baik berupa harta atau pekerjaan. Oleh karena itu
Islam menganjurkan umatnya untuk bekerjasama sesuai
prinsip diatas. Hikmahnya adalah adanya saling tolongmenolong, saling membantu dalam kebaikan, menjauhi sifat
egoisme, menumbuhkan rasa saling percaya, menyadari
kelemahan dan kekurangan, dan menimbulkan keberkahan
dalam usaha jika tidak berkhianat. QS. Al-Maidah: 2

WASSALAMUALAIKUM
WR.WB

Anda mungkin juga menyukai