RADIOGRAPHIC
INTERPRETATION
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pemeriksaan bahan merupakan suatu cara untuk mengetahui keadaan dari suatu
bahan, dengan menggunakan metode-metode yang ada dalam tata cara untuk
mengetahui retak atau cacat dari suatu bahan.
Metode NDT (Non Destructive Test) merupakan metode yang mudah
dilakukan untuk mengetahui cacat atau retakan yang ada pada suatu bahan benda
uji. Dengan metode NDT (Non Destructive Test) benda uji yang diteliti lebih
mudah diketahui cacat atau retakannya yang ada pada permukaannya.Metode
yang digunakan adalah metode Radiographic Test yang merupakan pengujian
pada material untuk mengetahui jenis, dan luas cacat didalam material dengan
cara menembakkan sinar Alpha, Beta maupun Gamma, dengan alat khusus,
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Instruksional Umum :
Mahasiswa mampu melakukan pengujian NDT (Non Destructive Test)
dengan cara radiografi untuk mendeteksi Internal Discontinuity.
1.2.2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 2.1 Sketsa cacat las porositas dan image pada foto radiografi
b. Incomplete Penetrationatau kurangnya penetrasi (LOP) terjadi ketika
logam las gagal menembus sendi. Ini adalah salah satu diskontinuitas las
yang paling pantas. Kurangnya penetrasi memungkinkan riser stres alam
dari yang retak mungkin merambat. Tampilan pada radiografi adalah area
gelap dengan yang terdefinisi dengan baik, tepi lurus yang mengikuti
muka tanah atau akar di tengah-tengah lasan tersebut.
Gambar 2.2 Sketsa cacat las incomplete penetration dan image pada foto
radiografi
Gambar 2.3 Sketsa cacat las incomplete fusion dan image pada fotoradiografi
d. Undercutadalah erosi logam dasar di sebelah akar las. Penyebabnya adalah
teknik pengelasan yang rendah, dan ketidakseimbangan dalam kondisi
pengelasan. Dalam gambar radiografi yang muncul sebagai garis tidak
teratur gelap offset dari centerline dari lasan tersebut.
Gambar 2.4 Sketsa cacat las undercut dan image pada foto radiografi
e. Crackatau retak dapat dideteksi dalam radiograf hanya ketika mereka
menyebar dalam arah yang menghasilkan perubahan ketebalan yang
sejajar dengan sinar x-ray. Retak akan muncul sebagai garis bergerigi dan
sering tidak teratur sangat samar. Celah kadang-kadang dapat muncul
sebagai ekor pada inklusi atau porositas. Berdasarkan arahnya ada dua
jenis crack, yaitu :
1. Longitudinal crack dalah sebuah retakan yang terletak searah dengan
sumbu pengelasan. Dapat ditemukan pada lasan dan base metal.
Penyebabnya adalah pemanasan atau masalah pendinginan yang cepat,
juga disebabkan oleh tegangan susut di daerah kendala tinggi.
Gambar 2.5 Sketsa cacat las crack dan image pada foto radiografi
2. Transverse crack adalah retak yang terletak dalam pengelasan
melintang dengan arah sumbu las. Penyebabnya adalah kekerasan pada
weld metal.
f. Worm Holesadalahakibat jebakan gas antara dendrit solidifying dari logam
las, sering menunjukkan array herringbone. Penyebabnya adalah gas
yangmungkin timbul dari kontaminasi permukaan yang akan dilas, atau
dicegah dari gas yang keluar dari bawah las oleh celah sendi.
Gambar 2.7 Sketsa cacat lasslag inclution dan image pada foto radiografi
h. Of any shape in anydirection disebabkan ketika fluksi elektroda dilapisi
terkontaminasi dengan uap air. Airitu berubah menjadi gas ketika
dipanaskan dan menjadi terjebak dalam proses pengelasan. Cluster
porositas, porositastampil seperti biasa dalam film radiografi tetapi
indikasi akan dikelompokkan berdekatan.
i. Offset atau tidak cocok adalah istilah-istilah yang terkait dengan suatu
kondisi dimana dua potong yang dilas bersama-sama tidak benar. Gambar
radiografi menunjukkan perbedaan yang nyata dalam kepadatan antara dua
potong. Perbedaan kepadatan ini disebabkan oleh perbedaan ketebalan
material. Garis gelap lurus disebabkan oleh kegagalan logam las untuk
memadukan dengan luas lahan.
Gambar 2.8 Sketsa cacat lasoffset dan image pada foto radiografi
2.3 Perhitungan
Perhitungan Tw ( IQI )
Tw=Tm+Tr+Tf........(2.1)
Dengan:
Tw
: Tebal las-lasan
Tm
: Tebal material
Tr
: Tebal root
Tf
: Tebal muka las-lasan
PenghitunganUg
Ug didapatkan dari pembacaan tabel berdasarkan tebal material yang
diuji.
Penghitungan Source to film distance
SFD=SOD+Tw......................................................................................(2.2)
Dengan:
SFD : Source to film distance
SOD : source of distance
Tw
: Tebal las-lasan
Penghitungan Unsharpness geometry
F = 4.2 mm
Ug=
Dengan:
...............................................(2.3)
Ug
: geometri unshapness
: Focus size
Tw
: tebal las-lasan
SOD
: source of distance
Perhitungan (EPS)
EPS=
..................................(2.4)
maximum reinforcement, mm
category b & c buut
other
weld
weld
2.5
0.8
3
1.5
4
2.5
5
2.5
6
3
6
4
6
5.5
6
6
8
8
2. Tabel T-276 untuk menentukan essential wire (wire ID#) yang harus
muncul di dalam film RT.
tabel T-276 IQI selection
IQI
mimimal single wall material
thickness range, in. (mm)
hole
tyipe
designati
on
12
source side
essenti
wire type
al
essential
hole
wire
5
27
hole type
designati
on
10
diameter,
in.
0.0032
0.004
0.005
0.0063
0.008
0.01
wire
diameter,
in.
0.032
0.04
0.05
0.063
0.08
(m
m)
0.08
0.1
0.13
0.16
0.2
0.25
set C
(m
m)
0.81
1.02
1.27
1.6
2.03
identit
y
1
2
3
4
5
6
diameter,
in.
0.01
0.013
0.016
0.02
0.025
0.032
wire
identit
y
11
12
13
14
15
wire
diameter,
in.
0.1
0.126
0.16
0.2
0.25
(m
m)
0.25
0.33
0.41
0.51
0.64
0.81
set D
(m
m)
2.54
3.2
4.06
5.08
6.35
8..1
film side
essenti
wire type
al
essential
hole
wire
27
4
identit
y
6
7
8
9
10
11
wire
identit
y
16
17
18
19
20
27
27
27
27
27
27
10
27
11
27
12
27
13
nominal
material thickness
range, in
up to 0.25 inch
over 0.25 to 0.375
over 0.375 to 0.625
over 0.625 to 0.75
over 0.75 to 1.5
over 1.5 to 2.00
over 2.00 to 2.50
over 2.50 to 4.00
over 4.00 to 6.00
over 6.00 to 8.00
tabel 6.5
wire IQI requrements (see 6.17.1)
nominal
source side
maximum wire
material thickness
diameter
range, in
in
mm
Up to 6 inch
0.01
0.25
over 6 to 10
0.013
0.33
over 10 to 16
0.016
0.41
over 16 to 20
0.02
0.51
over 20 to 38
0.025
0.63
over 38 to 50
0.032
0.81
over 50 to 65
0.04
1.02
over 65 to 100
0.05
1.27
over 100 to 150
0.063
1.6
over 150 to 200
0.1
2.54
film side
maximum wire
diameter
in
mm
0.008
0.2
0.01
0.25
0.013
0.33
0.016
0.41
0.02
0.51
0.025
0.63
0.032
0.81
0.04
1.02
0.05
1.27
0.063
1.6
BAB III
METODOLOGI PENGUJIAN
3.1 Alat dan Bahan
1. Surveimeter / Monitor area
2. X-ray generator
3. Film radiografi
4. Screen
5. IQI
6. Penggaris
7. Viewer
8. Densitometer
9. Kamera
3.2 Langkah Kerja
1. Menyiapkan viewer yang bisa diatur tingkat intensitasnya.
Viewer harus memiliki spot viewing window yaitu daerah kecil untuk
tempat melakukan pengukuran densitas film radiografi.
2. Mengambil film yang akan di evaluasi.
3. Mengamati ada tidaknya artifact pada kedua permukaan film dengan
memakai teknik pantulan cahaya dan mengamati ada tidaknya artefact
pada daerah interest. Dengan meletakkan film di atas viewer.
4. Jika ada artifact yang terletak di daerah interesrt dan tidak menutupi cacat
atau tidak membingungkan intepretasi diskontinuitas, maka tidak ada apaapa, sebaliknya jika ada artifact yang terletak di daerah interest dan
menutupi diskontinuitas dan membuat bingung proses interpretasi
diskontinuitas, maka film dinyatakan reshoot.
5. Mencatat ketebalan material dan informasi yang terdapat pada film
radiografi.
6. Selanjutnya melihat tabel T-276 untuk menentukan essential wire (wire
ID#) yang harus muncul di dalam film RT.
7. Untuk menentukan set dan diameter dari wire ID# 10, maka lihat tabel T233.2
8. Selanjutnya menghitung jumlah wire yang muncul di atas logam las-lasan
dimulai dari wire berdiameter terbesar menuju yang terkecil.
Jika diameter wire yang muncul dia atas las-lasan (misalnya 0.41 mm dari
contoh diatas) lebih kecil atau sama dengan diameter wire yang harus
muncul dari hasil perhitungan (0.64 mm), maka sensitivitas film RT adalah
acceptable.
pengukuran
ini,
apperture
densitometer
tidak
boleh
BAB IV
ANALISA DATA HASIL PRAKTIKUM
4.1 Analisa Data
A. Film 1
1. Penentuan Ug benda uji plat menggunakan persamaan rumus 2.3
B. Film 2
1. . Penentuan Ug benda uji plat menggunakan persamaan rumus 2.3
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada film yang menggunakan referensi AWS terdapat beberapa jenis cacat
yang muncul pada viewer, kemudian untuk kualitas dari film tersebut memiliki
Density, Sensitivity dan Tecnique yang memenuhi persyaratan (ACCEPTED).
Pada film yang menggunakan referensi ASME juga terdapat cacat yang
muncul pada viewer, dan didapatkan Sensitivity, Density, Technique yang
memenuhi syarat (ACCEPTED).