Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
EXECUTIVE SUMMARY
Anemia adalah suatu keadaan kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah dari nilai normal.
Remaja putri lebih rentan terkena anemia karena mengalami siklus menstruasi. Akibat jangka panjang
anemia adalah apabila nantinya hamil, maka ia tidak akan mampu memenuhi zat-zat gizi bagi dirinya dan
juga janin dalam kandungannya, meningkatkan frekuensi komplikasi, resiko kematian maternal, angka
prematuritas, BBLR, dan angka kematian perinatal. Pada tahun 2010, pemerintah telah mencanangkan
target penurunan angka prevalensi anemia pada remaja hingga 20%. Di wilayah kerja Puskesmas Cikupa
jumlah kasus anemia >20%, menunjukan bahwa penurunan angka kejadian anemia pada remaja di
wilayah kerja Puskesmas Cikupa belum mencapai target.
Metode yang digunakan adalah diagnosis komunitas dengan paradigma BLUM, penentuan
prioritas masalah dengan metode non scoring secara delbecq serta diagram fishbone untuk menentukan
masalah penyebab. Maka didapatkan alternatif pemecahan masalah dengan melakukan intervensi
penyuluhan, pembentukan Kader Anti Anemia disekolah, pemberian tablet penambah darah dan intervensi
personal. Dalam jangka pendek akan dinilai peningkatan pengetahuan siswi mengenai anemia pada remaja
putri, peningkatan angka partisipasi siswi dalam usaha mencegah anemia, perbaikan tanda dan gejala para
siswi yang mengalami anemia dengan tujuan jangka menengah dapat menurunkan prevalensi anemia pada
remaja putri di SMA/SMK di wilayah kerja Puskesmas Cikupa dengan kasus anemia pada remaja putri
tertinggi sebesar <20% dan diharapkan dalam 5 tahun dapat menurunkan prevalensi anemia pada remaja
putri di wilayah kerja Puskesmas Cikupa sebesar <20%. Disain yang digunakan adalah quasiexperimental, lokasi di SMK Wipama dan SMAN Kabupaten Tangerang dengan jumlah sampel masingmasing 30 siswi kelas XII yang ditentukan dengan teknik systematic random sampling, data dikumpulkan
melalui pemeriksaan hb dengan pengambilan sampel darah perifer menggunakan rapid test-autoclick,
kemudian data diolah dengan cara manual untuk mencari prevalensi tertinggi kasus anemia pada remaja
putri di wilayah kerja Puskesmas Cikupa untuk dijadikan lokasi intervensi.
Terdapat peningkatan pengetahuan siswi setelah penyuluhan sebesar 66%. Program minum tablet
besi bersama hingga minggu kedua mencapai 94,87%. Program intervensi personal memberikan hasil
100% perbaikan gejala setelah dua minggu pemberian tablet penambah darah.
Dapat disimpulkan bahwa hasil intervensi dapat meningkatkan pengetahuan dan partisipasi para
siswi dalam mencegah anemia. Maka dari itu disarankan program-program intervensi agar tetap
dilanjutkan untuk dapat terus menurunkan prevalensi anemia di wilayah kerja Puskesmas Cikupa.
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur tim penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga laporan diagnosa komunitas ini dapat selesai tepat pada waktunya. Laporan diagnosa
komunitas ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
kedokteran Universitas Tarumanagara di Puskesmas Cikupa periode 19 Oktober 2015 - 12 Desember 2015.
Dengan bekal pengetahuan dan pengarahan serta bimbingan yang diperoleh sebelumnya dan selama
menjalani kepaniteraan, tim penulis membuat laporan diagnosa komunitas yang berjudul Laporan
Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan
Prevalensi Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di
SMK Wipama, Desa Sukanagara, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten periode 5
November 2015 1 Desember 2015.
Pada kesempatan ini, tim penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Seluruh siswi dan staff SMK WIPAMA yang telah berpartisipasi dalam seluruh kegiatan yang
diadakan.
2. drg. Andria Gustina selaku Kepala Puskesmas Cikupa dan seluruh staff yang telah banyak
membantu dalam pengumpulan data, pelaksanaan kegiatan maupun penyusunan laporan diagnosa
komunitas ini.
3. drg. Evi Suriani selaku pembina UKS di Puskesmas Cikupa dan seluruh staff yang telah banyak
membantu dalam pengumpulan data, pelaksanaan kegiatan maupun penyusunan laporan diagnosa
komunitas ini,
4. dr. Ernawati, MS yang telah membimbing dan membantu tim penulis dalam melaksanakan dan
menyusun laporan diagnosa komunitas ini.
Tim penulis menyadari masih banyak kekurangan baik pada isi maupun format laporan diagnosa
komunitas ini. Oleh karena itu, segala kritik dan saran akan diterima dengan tangan terbuka. Akhir kata,
tim penulis berharap laporan diagnosa komunitas ini dapat berguna bagi rekan-rekan lain
Tangerang, Desember 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode: 19 Oktober 12 Desember 2015
2
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
EXECUTIVE SUMMARY
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
6
7
8
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
1.2.2 Tujuan khusus
9
9
10
10
10
19
19
24
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
25
52
BAB X SARAN
54
DAFTAR PUSTAKA
56
LAMPIRAN
57
44
46
39
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
DAFTAR TABEL
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
DAFTAR GAMBAR
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Foto Pelaksanaan Kegiatan Diagnosis Komunitas di Wilayah Kerja Puskesmas Cikupa.57
Lampiran 2. Poster Perilaku Pencegahan Anemia..58
Lampiran 3. Pre test dan Post test..59
Lampiran 4. Hasil Pre test dan Post test 30 Siswi Kelas XII SMK Wipama.64
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Anemia adalah suatu keadaan kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah dari nilai normal. Nilai
batas ambang untuk anemia menurut World Health Organization(WHO) adalah untuk umur 5-11 tahun
<11,5 g/L, 11-14 tahun 12,0 g/L, remaja diatas 15 tahun untuk anak perempuan <12,0 g/L dan anak lakilaki <13,0 g/L. Anemia dapat terjadi akibat gangguan pembentukan sel darah merah oleh sumsum tulang,
akibat kehilangan darah keluar tubuh (perdarahan), ataupun akibat proses penghancuran sel darah merah
dalam tubuh sebelum waktunya (hemolisis).1
Menurut data WHO tahun 2008, jumlah wanita tidak hamil di dunia yang mengalami anemia
sebesar 468,4 juta orang (30,2%).2 Pada tahun 2001 data WHO di Asia Tenggara menunjukkan penderita
anemia wanita tidak hamil (15-49 tahun) sebesar 45,7%, sedangkan untuk usia sekolah (5-15 tahun)
sebesar 13,6%.1 Di Indonesia, data WHO tahun 2008 jumlah penderita anemia pada wanita tidak hamil
usia reproduktif sebesar 33,1%.2 Menurut data Riskesdas 2013, prevalensi anemia pada wanita usia subur
yang tidak hamil (15-24 tahun) sebesar 22,9%.3 Di Kabupaten Tangerang tahun 2015 jumlah penderita
anemia pada remaja (17-18 tahun) sebesar 48,93%, dan dari data yang didapatkan berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Puskesmas Cikupa di SMA Miftahul Jannah terhadap 50 siswi putri (17-18
tahun)didapatkan penderita anemia sejumlah 17 orang (34%).
Berdasarkan besarnya risiko remaja putri untuk menderita anemia, maka perlu diwaspadai bahaya
anemia yang dapat membahayakan kesehatannya saat remaja maupun dimasa mendatang, terlebih lagi saat
hamil dan melahirkan, selain itu belum tercapainya target penurunan prevalensi anemia pada remaja yang
dicanangkan oleh pemerintah sejak tahun 2010, yakni sebesar 20%3, membuat penulis tertarik untuk
memilih topik mengenai anemia pada remaja putri dengan batasan usia 17-18 tahun di SMA Wipama di
wilayah kerja Puskesmas Cikupa.
Dalam menyusun dan melaksanakan program kesehatan masyarakat, salah satu metode yang
sering digunakan adalah pendekatan epidemiologi, dalam hal ini berupa diagnosis komunitas. Diagnosis
komunitas diselenggarakan untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat kesakitan dan permasalahan
kesehatan pada masyarakat terhadap suatu penyakit tertentu dan faktor-faktor apa saja yang ikut
mempengaruhi atau variabel bebas yang ikut berperan dalam menularkan penyakit atau masalah kesehatan
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode: 19 Oktober 12 Desember 2015
8
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
kepada masyarakat dan tindakan apa yang harus dilakukan agar penyakit atau masalah tersebut tidak
menyebar luas menjadi epidemis.4
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Diturunkannya morbiditas anemia pada remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Cikupa.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Diketahuinya masalah anemia pada remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Cikupa periode 5
November 2015 1 Desember 2015
2. Diketahuinya masalah-masalah penyebab yang menyebabkan tingginya prevalensi anemia pada
remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Cikupa
3. Diketahuinya intervensi sebagai alternatif pemecahan masalah
4. Diketahuinya hasil dari intervensi yang dilakukan
BAB II
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode: 19 Oktober 12 Desember 2015
9
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Anemia
2.1.1
Definisi
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin seseorang dalam darah lebih rendah dari
normal. Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang berisiko menderita anemia. 4 Anemia secara
fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah massa eritrosit (red cell mass) sehingga tidak dapat
memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer.5
Penyebab utama anemia pada wanita adalah asupan zat besi yang kurang, kehilangan darah secara
kronis pada saat persalinan dan kehilangan darah pada masa haid.6
2.1.2
Kriteria
Nilai batas ambang untuk anemia menurut World Health Organization (WHO) adalah untuk umur
5-11 tahun <11,5 g/L, 11-14 tahun 12,0 g/L, remaja diatas 15 tahun untuk anak perempuan <12,0 g/L dan
anak laki-laki <13,0 g/L.1
2.1.3
Prevalensi Anemia
Organisasi WHO menyatakan anemia mempengaruhi 1,62 juta orang di dunia. Prevalensi anemia
bervariasi berdasarkan usia, jenis kelamin dan kondisi fisiologis, patologis, lingkungan dan sosial ekonomi
serta tahap kehidupan. Data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004 melaporkan bahwa
prevalensi anemia defisiensi besi pada remaja putri usia 10-18 tahun sebesar 57,1% dan usia 19-45 tahun
sebesar 39,5%.7
2.1.4
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
apabila kadar hemoglobin turun dibawah harga tertentu. Gejala umum anemia menjadi jelas (anemia
simptomatik apabila kadar hemoglobin turun di bawah 7 g/dl. Berat ringannya gejala umum anemia
tergantung pada:
a.
b.
c.
d.
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
bersifat tidak spesifik karena dapat ditimbulkan oleh penyakit diluar anemia dan tidak sensitive
karena timbul setelah penurunan hemoglobin yang berat (Hb <7 g/dl).5
2. Gejala khas masing-masing anemia
Gejala ini spesifik untuk masing-masing anemia. Sebagai contoh:
Anemia defisiensi besi: disfagia, atrofi papil lidah, stomatitis angularis, dan kuku sendok
Anemia megaloblastik: glositis, gangguan neurologic pada defisiensi vitamin B12
Anemia hemolitik: ikterus, splenomegali dan hepatomegali
Anemia aplastik: perdarahan dan tanda-tanda infeksi.5
3. Gejala penyakit dasar
Gejala yang timbul akibat penyakit dasar yang menyebabkan anemia sangat bervariasi tergantung
dari penyebab anemia tersebut. Misalnya gejala akibat infeksi cacing tambang: sakit perut,
pembengkakan parotis dan warna kuning pada telapak tangan. Pada kasus tertentu sering terjadi
gela penyakit dasar lebih dominan, seperti misalnya pada anemia akibat penyakit kronik oleh
2.1.6
Anemia defisiensi besi: serum iron, TIBC (total iron binding capacity), saturasi
transferin, protoporfirin eritrosit, feritin serum, reseptor transferin dan pengecatan besi
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
Anemia hemolitik: bilirubin serum, Coomb test, elektroforesis hemoglobin dan lain-
lain.
Anemia aplastik: biopsi sumsum tulang
disebabkan oleh berbagai penyakit dasar (underlying disease).Hal ini penting diperhatikan dalam
diagnosis anemia. Kita tidak cukup hanya sampai pada diagnosis anemia, tetapi sedapat mungkin kita
harus dapat menentukan penyakit dasar yang menyebabkan anemia tersebut.Maka tahap-tahap dalam
diagnosis anemia adalah :
Pendekatan Terapi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian terapi pada pasien anemia ialah:
1. Pengobatan hendaknya diberikan berdasarkan diagnosis definitif yang telah ditegakkan terlebih
dahulu
2. Pemberian hematinik tanpa indikasi yang jelas tidak dianjurkan
3. Pengobatan anemia dapat berupa :
a. Terapi untuk keadaan darurat seperti misanya pada perdarahan akut akibatanemia aplastik yang
mengancam jiwa pasien, atau pada anemia pasca perdarahan akut yang disertai gangguan
hemodinamik
b. Terapi suportif
c. Terapi yang khas untuk masing-masing anemia
d. Terapi kausal untuk mengobati penyakit dasar yang menyebabkan anemi tersebut.
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
4. Transfusi diberikan pada anemia pasca perdarahan akut dengan tanda-tanda gangguan hemodinamik.
Pada anemia kronik transfusi hanya diberikan jika anemia bersifat simtomatik atau adanya ancaman
payah jantung. Di sini diberikan packed red cell, jangan whole blood. Pada anemia kronik sering
dijumpai peningkatan volume darah, oleh karena itu transfusi diberikan dengan tetesan lambat. Dapat
juga diberikan diuretik kerja cepat seperti furosemid sebelum transfuse.5
2.1.9
pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak dan kekurangan Hb dalam darah mengakibatkan kurangnya
oksigen yang dibawa/ditransfer ke sel tubuh maupun ke otak.Hal ini dapat mempengaruhi perhatian,
persepsi, konsentrasi, dan prestasi belajar. Akibat jangka panjang anemia defisiensi besi ini pada remaja
putri adalah apabila remaja putri nantinya hamil, maka ia tidak akan mampu memenuhi zat-zat gizi bagi
dirinya dan juga janin dalam kandungannya serta pada masa kehamilannya anemia ini dapat meningkatkan
frekuensi komplikasi, resiko kematian maternal, angka prematuritas, BBLR, dan angka kematian
perinatal. Sehingga untuk mencegah kejadian anemia defisiensi besi, maka remaja putri perlu dibekali
dengan pengetahuan tentang anemia defisiensi besi itu sendiri.6
2.2
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
ANEMIA
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
Berdasarkan data yang didapatkan dari Puskesmas Cikupa, pada tahun 2013 jumlah kasus
anemia tercatat sebanyak 980 kasus. Sedangkan pada tahun 2014 jumlah kasus anemia di Puskesmas
cikupa tercatat sebanyak 1042 kasus. Hal ini menunjukan masih tingginya kasus anemia di Puskesmas
cikupa, bahkan terjadi peningkatan sebanyak 62 kasus.
3.1.2
Dimana anemia menempati peringkat ke-tujuh, selama tahun 2014 dan selama kurun waktu tersebut
kasus anemia telah mencapai 1042 kasus. Selama bulan September tahun 2015 anemia masih termasuk
kedalam daftar sepuluh penyakit terbanyak di Puskesmas Cikupa, menduduki peringkat ke-sembilan
dengan jumlah 110 kasus.
3.1.3
3.1.4
Kesenjangan Pencapaian
Pada tahun 2010, pemerintah telah mencanangkan target penurunan angka prevalensi anemia
pada remaja hingga 20%.7 Fakta bahwa data epidemiologi di lapangan masih menunjukan angka
kejadian anemia pada remaja dalam hal ini di wilayah kerja Puskesmas Cikupa rata-rata masih
melebihi 20%, menunjukan bahwa penurunan angka kejadian anemia pada remaja di wilayah kerja
Puskesmas Cikupa belum mencapai target.
3.1.5
Alasan lainnya
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
Remaja putri lebih rentan terkena anemia karena mengalami siklus menstruasi yang
menyebabkannya kehilangan darah secara rutin setiap bulan. Remaja juga berada pada masa
pertumbuhan yang membutuhkan zat gizi yang baik dan seimbang termasuk asupan zat besi, folat dan
vitamin B12 lebih tinggi. Selain itu, remaja putri biasanya sangat memperhatikan bentuk badan,
sehingga banyak yang membatasi konsumsi makan dan banyak pantangan terhadap makanan seperti
pada diet vegetarian.8
Anemia terbanyak pada remaja putri adalah anemia akibat defisiensi besi, akibat jangka
panjang anemia defisiensi besi adalah apabila remaja putri nantinya hamil, maka ia tidak akan mampu
memenuhi zat-zat gizi bagi dirinya dan juga janin dalam kandungannya. Selain itu, pada masa
kehamilannya anemia ini dapat meningkatkan frekuensi komplikasi, resiko kematian maternal, angka
prematuritas, BBLR, dan angka kematian perinatal.6
3.2 Scope Tempat
SMK Wipama dipilih sebagai tempat untuk diagnosis komunitas karena jumlah kasus anemia
pada remaja putri di SMK Wipama merupakan yang tertinngi kedua di wilayah kerja Puskesmas
Cikupa dibandingkan dengan SMA/SMK lain di wilayah tersebut. Dimana kasus anemia pada remaja
putri di SMK Wipama adalah sebanyak 10 orang (33,3%) dari total 30 orang remaja putri yang
dijadikan sampling melalui pemeriksaan kadar hb darah. Sedangkan kasus anemia pada remaja putri di
SMAN 4 Kab. Tangerang Sebesar 26,6% yaitu sejumlah 8 orang dari 30 sampel. SMK Miftahul
Jannah memiliki persentase kasus anemia lebih besar dibandingkan dua sekolah lainnya di wilayah
kerja Puskesmas Cikupa yakni sejumlah 17 orang dari 50 sampel (34%), namun karena SMK Miftahul
Jannah oleh Dinkes Kab. Tangerang tengah dijadikan program penelitian dan intervensi kasus anemia,
maka penulis memilih SMK Wipama sebagai tempat untuk diagnosis komunitas.
3.3 Identifikasi Masalah dengan Paradigma Blum
3.3.1 Paradigma BLUM
1) Genetik
Tidak dilakukan analisis situasi genetik yang berhubungan dengan anemia pada remaja
putri
2) Medical care services
a. Promotif
Kurangnya penyuluhan mengenai anemia pada remaja putri
Kurangnya dana untuk pelaksanaan kegiatan preventif seperti penyediaan saranaprasarana untuk media penyuluhan
b. Preventif
Kurangnya tenaga pelayanan kesehatan untuk turun ke lapangan dalam menjaring kasus
anemia terutama di sekolah sekolah
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode: 19 Oktober 12 Desember 2015
18
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
Sikap
o
o
o
o
3.3.2
sekolah.
Non fisik
Biologis
Sosial-ekonomi-budaya
::-
masalah dengan cara non scoring (Delbecq) melalui diskusi dan wawancara bersama dengan kepala
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode: 19 Oktober 12 Desember 2015
19
Fisik
puskesmas, dokter umum puskesmas, dokter pembimbing, pemberi pelayanan kesehatan lainnya di
puskesmas, kepala sekolah serta wali kelas di beberapa SMA di wilayah kerja Puskesmas Cikupa. Dari
hasil diskusi dan wawancara tersebut didapatkan prioritas masalahnya yaitu lifestyle.
Lifestyle dipilih karena faktor yang paling berpengaruh terhadap timbulnya anemia pada remaja
putri yaitu perilaku remaja putri yang kurang memperhatikan asupan gizi sehari-hari untuk mencukupi
kebutuhan gizi hariannya. Sebagian besar remaja putri jarang sarapan pagi dan jarang mengkonsumsi
makanan sumber zat besi, hal ini tentu dapat meningkatkan risiko terjadinya anemia karena
Pengetahuan mengenai definisi, risiko, penyebab, tanda dan gejala, serta pencegahan anemia masih kurang
Perilaku tidak mebiasakan
diri sarapan
kekurangan
zat gizipagi tiap hari
Perilaku mengkonsumsi teh bersamaan dengan waktu makan
Perilaku keluar rumah tanpa alas kaki
Kurangnya konsumsi sayur hijau, daging merah dan ikan
Banyak yang menganggap sayur hijau, daging merah dan ikan tidak terlalu penting
M
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
BAB IV
IDENTIFIKASI MASALAH PENYEBAB
DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
4.1 Identifikasi Masalah Penyebab dan Alternatif Pemecahan Masalah
Setelah dilakukan penetapan prioritas masalah, maka didapatkan permasalahan yang akan
diidentifikasi adalah lifestyle. Teknik pemecahan dan alternatif jalan keluar dilakukan dengan diagram
Fishbone.
Lifestyle
Pengetahuan
o Pengetahuan mengenai definisi, risiko, penyebab, tanda dan gejala, serta pencegahan anemia
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
BAB V
PERENCANAAN INTERVENSI
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
5.1.2 Intervensi II
Intervensi II dilakukan untuk mengobati anemia pada 10 siswi putri kelas XII SMK Wipama
dengan Hb < 12, sesuai dengan penyebab masing-masing
a. Kegiatan
b. Sasaran
c. Tempat
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
a. Kegiatan
b. Sasaran
c. Tempat
5.1.4 Intervensi IV
Intervensi IV dilakukan untuk mengawasi kontinuitas program minum tablet besi bersama
disekolah.
a. Kegiatan
b. Sasaran
c. Tempat
3 orang
Kegiatan
- Pelaksanaan pre test
Koas Untar
Pendek
Menengah
Panjang
(6 minggu)
(1 tahun)
(5 tahun)
Peningkatan
Berkurangnya
Berkurangnya
pengetahuan siswi
prevalensi
prevalensi anemia
2 orang
- Penyuluhan penyebab
anemia pada
petugas
SMK Wipama
remaja putri
di Wilayah Kerja
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
Money
Material
Puskesmas
Rp.
110.000,Kuesioner,
LCD,
kelas XII di
Puskesmas
SMK Wipama
Cikupa (<20%)
(<20%)
Laptop,
tentang anemia
minimal 70%
peserta dengan
poster
Pre test,
nilai pengetahuan
baik
presentasi
materi,
menonton
video
tentang
Methods
penyebab,
akibat dan
pencegahan
anemia,
diskusi
seputar
anemia
3 orang
Material
Pendek
Menengah
Panjang
(6 minggu)
(1 tahun)
(5 tahun)
Berkurangnya
Berkurangnya
prevalensi
prevalensi anemia
anemia pada
remaja putri
di Wilayah Kerja
- Intervensi Personal
- Diketahui
Koas Untar
penyebab anemia
2 orang
tiap siswi
petugas
Puskesmas
Money
Kegiatan
- Perbaikan tanda
kelas XII di
Puskesmas
masing
SMK Wipama
Cikupa (<20%)
Hasil
setelah 2 minggu
(<20%)
Kuesioner
intervensi
Rp. 0,-
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
(pre test),
senter, tablet
penambah
darah dan
vitamin C
Anamnesis,
pemeriksaan
fisik,
Methods
tatalaksana
keluhan
sesuai
penyebab
3 orang
Koas Untar
Money
Material
Kegiatan
- Pemberian tablet penambah
darah dan vitamin C gratis
2 orang
petugas
disekolah
Puskesmas
Rp.
210.000,Tablet
penambah
darah,
Vitamin C,
Air mineral
Pendek
Menengah
Panjang
(6 minggu)
(1 tahun)
(5 tahun)
Tingkat partisipasi
Berkurangnya
Berkurangnya
minum tablet
prevalensi
prevalensi anemia
penambah darah di
anemia pada
sekolah >50%
remaja putri
di Wilayah Kerja
kelas XII di
Puskesmas
SMK Wipama
Cikupa (<20%)
(<20%)
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
Methods
Minum obat
bersama di
sekolah,
dengan
dibantu
KAA
No
Kegiatan
Tujuan &
Target
Sasaran
Biaya
(besar &
sumber)
Tempat
Waktu /
Timeline
Penanggung
Jawab/
Pelaksana
Rencana
Penilaian
Terkumpulny
Menganalisis
1.
Mengumpulkan
data
situasi dan
menentukan
prioritas
masalah
2.
Remaja
a data-data
siswi di
wilayah
kerja
Puskesmas
Puskes
November
mas
2015, pkl.
Cikupa
08.00
sehingga
Brando, Fida,
teridentifikasi
Rizky
masalahmasalah yang
WIB
Cikupa
akan
Melakukan survei
Mengetahui
Para siswi
Rp.
SMAN
67
Brando, Fida,
diintervensi
Membanding
terhadap SMAN 4
prevalensi
kelas XII di
900.000,-
4 Kab.
November
Rizky
kan kedua
Kab. Tangerang
tertinggi
SMAN 4
Tangera
2015, pkl.
sekolah
dan SMK
anemia agar
kab.
ng dan
09.00
dengan kasus
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
anemia
Wipama
dilakukan
intervensi
tertinggi
Tangerang
SMK
dan SMK
Wipama
Wipama
untuk
WIB
dijadikan
lokasi
intervensi
Pelaksanaan pre
test terhadap 30
3.
Meningkatkan
SMK Wipama,
pengetahuan
dilanjutkan
Siswi kelas
dengan
di SMK
XII di
Penyuluhan
Wipama agar
SMK
Rp.
SMK
tentang anemia,
setidaknya
Wipama
110.000,-
Wipama
terdapat 70%
dan calon
12 calon Kader
siswi yang
KAA
Anti Anemia,
menjawab
dilanjutkan
dengan baik
21
November
2015, pkl.
09.00
Menganalisis
Brando, Fida,
Rizky
WIB
dengan
pelaksanaan post
4.
test
Pembentukan
Membantu
Kader Anti
memantau
Mencari
Anemia
seberapa
permasalah-
banyak siswi
Anggota
Rp.
SMK
21
Brando, Fida,
permasalahan
yang
PMR kelas
110.000
Wipama
November
Rizky
yang dihadapi
berpartisipasi
XI di SMK
2015, pkl.
oleh anggota
minum tablet
Wipama
12.00
KAA dalam
WIB
menjalankan
penambah
darah dan
vitamin C
bersama
disekolah dan
membantu
mengedukasi
siswi kelas XII
mengenai
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode: 19 Oktober 12 Desember 2015
28
tugasnya
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
anemia. Target
pencapaiannya
adalah
terisinya
kolom pertama
buku
pemantau
minum obat
sebanyak
100% pada 1
minggu
5.
pertama
Upaya
Mengevaluasi
pencegahan
tingkat
anemia pada
partisipasi
remaja putri.
siswi dalam
Pembagian obat
Target
mengikuti
tablet penambah
pencapaiannya
program
yakni tingkat
Vit. C kepada
partisipasi
seluruh siswi
siswi dalam
meminum obat
Wipama untuk
penambah
minum bersama
darah dan
minum obat
di sekolah
vitamin C
penambah
bersama
darah dn
disekolah
vitamin C
minimal
bersama di
23
Siswi kelas
XII di
Rp.
SMK
SMK
100.000,-
Wipama
Wipama
November
2015, pkl.
08.00
melalui
Brando, Fida,
Rizky
WIB
terisinya
kolom pada
buku
pemantau
Intervensi
sebanyak 50%
Menatalaksana
Siswi kelas
personal untuk
anemia sesuai
XII di
mengobati anemia
penyebab
SMK
2015, pkl.
dan
10 siswi dengan
anemia
Wipama
12.30
pemeriksaan
Hb < 12 sesuai
masing-
dengan Hb
WIB
fisik untuk
dengan penyebab
masing. Target
<12
masing-masing
pencapaiannya
perbaikan
yakni
tanda dan
perbaikan
gejala anemia
SMK
24
Brando, Fida,
sekolah
Melakukan
Wipama
November
Rizky
anamnesis
melihat
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
tanda dan
gejala anemia
setelah 2
setelah 2
minggu
minggu
intervensi
intervensi
Kegiatan
Perencanaan
-
pilih
Mengajukan kasus di pleno IKM FK
Untar
Diskusi untuk menetapkan masalah
utama dengan kepala puskesmas dan
dokter pembimbing di puskesmas
(delbecq)
Identifikasi faktor penyebab dan
menentukan target melalui Tanya
Minggu
4
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
jawab
Diskusi dengan dosen pembimbing
untuk menetapkan indikator
keberhasilan
- Perencanaan intervensi
Pengorganisasian
- Pembagian tugas kerja
- Pembuatan media intervensi poster,
pin, buku pemantau minum obat, serta
soal pre test dan post test
- Pengajuan izin ke SMK Wipama dan
SMAN 4 kab. Tangerang untuk
melakukan kegiatan
Pelaksanaan
- Kegiatan sampling pemeriksaan Hb
terhadap 30 responden di SMAN 4 Kab.
Tangerang
- Kegiatan sampling pemeriksaan Hb
terhadap 30 responden di SMK Wipama
- Menentukan sekolah dengan prevalensi
tertinggi (SMK Wipama) untuk
dilakukan intervensi
- Melakukan penyuluhan terhadap 30
responden dan 12 calon Kader Anti
Anemia
- Melakukan post test terhadap 30
responden siswi kelas XII di SMK
Wipama setelah dilakukan penyuluhan
- Pelantikan Kader Anti Anemia,
pemberian pin, dan buku pemantau
minum tablet penambah dan Vit. C
bersama disekolah
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
12
Pengawasan
- Pengawasan berjalannya survei pre test
dan post test, program minum tablet
penambah darah dan Vit. C bersama
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
BAB VI
PELAKSANAAN INTERVENSI
6.1 Flow Chart Kegiatan
Pertemuan I
Sabtu, 21
November 2015
Mengadakan
Pre test
Penyuluhan tentang
anemia pada remaja
putri
Pelantikan Kader
Anti Anemia
Mengadakan
Post test
mengisi
buku,
serta
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
Pertemuan II
Senin, 23
November 2015
Untuk mengetahui
pencapaian jumlah
peminum tablet penambah
darah dan Vit.C
Pencatatan jumlah
partisipan peminum
tablet penambah darah
dan Vit. C bersama
disekolah oleh KAA
Pembagian tablet
penambah darah dan Vit.
C gratis kepada 202
siswi kelas XII di SMK
Wipama
Minum bersama
tablet penambah
darah dan Vit. C di
sekolah
Pertemuan III
Selasa, 24
November 2015
Untuk mengetahui
penyebab anemia serta
menatalaksna sesuai
penyebab masing-masing
Target pelaksanaan
yakni didapatkan
perbaikan tanda dan
gejala anemia dalam
2 minggu setelah
intervensi
Dilakukan
intervensi berupa
pemberian tablet
besi dan Vit. C
gratis
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
Pertemuan III
Pertemuan III bertujuan untuk menatalaksana anemia pada 10 orang siswi dengan Hb < 12 sesuai
penyebab masing-masing. Intervensi dilakukan dengan terlebih dahulu mempelajari hasil pre test ke10 siswi tersebut apakah mengarah kepada kurangnya asupan gizi, kecacingan, perdarahan, peyakit
kronis atau sebab lainnya yang menjadi penyebab anemia siswi-siswi tersebut. Setelah itu, dilakukan
pertemuan dengan ke-10 siswi tersebut untuk dilakukan anamnesis lebih dalam mengenai gejala-gejala
anemia yang pasien rasakan. Setelah anamnesis, dilakukan pemeriksaan fisik dan ditentukan penyebab
anemia masing-masing siswi tersebut, untuk dilakukan tatalaksana. Karena dari anamnesis dan
pemeriksaan fisik didapati tanda dan gejala yang mengarah kepada anemia akibat defisiensi zat gizi
maka ke-10 siswi tersebut ditatalaksana dengan pemberian tablet penambah darah (3x200mg) dan Vit.
C (1x25mg) selama 3 bulan. Target pencapaian program yakni terjadinya perbaikan tanda dan gejala
anemia setidaknya dalam 2 minggu setelah intervensi.
6.3 Monitoring
6.3.1 Jadwal monitoring dan pelaksanaan
- Monitoring penyuluhan tentang anemia pada remaja putri dilakukan saat berjalannya
kegiatan yaitu melalui penialaian pre test dan post test sebelum dan sesudah dilakukannya
-
penyuluhan
Monitoring program minum tablet penambah darah dan Vit. C bersama di sekolah
dilakukan oleh KAA, Koas dan petugas Puskesmas Cikupa satu kali seminggu
Monitoring program intervensi personal dilakukan oleh koas setiap minggu, minimal satu
minggu sekali.
6.3.2 Kendala yang dihadapi
- Keterbatasan jumlah kursi untuk peserta penyuluhan sehingga penyuluhan tidak bisa
dilakukan terhadap seluruh kelas XII SMK Wipama yang berjumlah 202 orang melainkan
perwakilan sebanyak 30 orang siswi kelas XII dan 12 calon KAA dan terpaksa harus duduk
-
dilantai.
Program minum tablet penambah darah dan Vit. C bersama di sekolah terhadap 202 siswi
kelas XII, cukup membuat ke-12 KAA kesulitan memantau setiap partisipan yang sudah
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
Penyuluhan mengenai anemia pada remaja putri terhadap 30 orang siswi kelas
Menggeser seluruh kursi dan meja, peserta duduk bersama tanpa kursi
ak tersedianya jumlah kursi dan meja yang cukup untuk seluruh peserta penyuluhan
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
rbatasan waktu, biaya dan sarana untuk mendiagnosis penyebab anemia setiap siswi
Minum tablet penambah darah dan Vit. C bersama disekolah yang diikuti 202 siswi ke
Membagi tanggung jawab, dua kader untuk satu kelas
am yang banyak membuat KAA kesulitan mendata peserta yang sudah minum obat dan yang belum
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
7.1
Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari kuesioner pre test dan post test, jumlah siswi yang dilakukan intervensi
personal, jumlah siswi yang berpartisipasi minum tablet penambah darah di sekolah diolah dengan
cara manual.
7.2
Penyajian Data
Intervensi 1: Pre test, post test dan penyuluhan
Tabel 6. Jumlah siswi yang berpartisipasi dalam pre test, post test dan penyuluhan
Jumlah total
siswi kelas XII
SMK Wipama
Siswi yang
Siswi yang
tidak ikut
penyuluhan
test
30 siswi
pemeriksaan hb dan
12 orang calon Kader
Anti Anemia
Sumber: Modifikasi penulis
Hasil pre test dan post test
Jumlah pertanyaan untuk pre test dan post test adalah 62 pertanyaan yang terbagi menjadi
komponen pertanyaan pengetahuan sebanyak 9 pertanyaan, sikap sebanyak 7 pertanyaan dan
perilaku sebanyak 23 pertanyaan, yang diberikan kepada 30 siswi/responden. Setelah dilakukan
penyuluhan, didapatkan peningkatan pengetahuan tentang anemia pada remaja putri dengan jumlah
siswi yang menjawab post test mengenai pengetahuan dengan baik sebanyak 26 dari 30 siswi
(86,66%) dibandingkan dengan yang menjawab pre test mengenai pengetahuan dengan baik
sebanyak 16 dari 30 siswi (53,33%), peningkatan nilai sikap dengan jumlah siswi yang menjawab
post test mengenai sikap dengan baik sebanyak 21 dari 30 siswi (70%) dibandingkan dengan yang
menjawab pre test mengenai sikap dengan baik sebanyak 13 dari 30 siswi (43,33%). peningkatan
nilai perilaku dengan jumlah siswi yang menjawab post test mengenai perilaku dengan baik
sebanyak 25 dari 30 siswi (83,33%) dibandingkan dengan yang menjawab pre test mengenai
perilaku dengan baik sebanyak 12 dari 30 siswi (40%)
Intervensi II: Intervensi Personal
Tabel 7. Jumlah siswi yang mengikuti intervensi personal
Jumlah siswi
Jumlah
Jumlah siswi
yang menjadi
siswi
yang mengikuti
tidak mengikuti
mengalami perbaikan
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
sample
dengan hb
intervensi
pemeriksaan hb
< 12
30 siswi
10 siswi
Sumber: Modifikasi penulis
personal
10 siswi
intervensi personal
0 siswi
10 siswi
Intervensi III dan IV: Pemberian tablet penambah darah dan vitamin C gratis untuk
diminum bersama di sekolah dan pembentukan KAA
Tabel 8. Jumlah siswi yang menerima dan mengikuti program minum bersama tablet penambah
darah dan vitamin C gratis di sekolah
Jumlah siswi
menerima tablet
Wipama
penambah darah
di sekolah
189 siswi
13 siswi
Wipama
6 kelas
Sumber: Modifikasi penulis
12 orang
BAB VIII
EVALUASI KEGIATAN
8.1 Metode Evaluasi
Metode yang digunakan dalam evaluasi program ini mengguanakan pendekatan sistem adalah
sebagai berikut
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
Variabel
Tolok Ukur
Data
Kesenjangan
Masukan
1. Man
Koas IKM
Penanggung jawab program
gizi dan remaja dari Puskesmas
Cikupa
2. Money
(dana bersama)
3. Material
LCD, Laptop, Poster
Lembar pre test & post test
3 orang
2 orang
3 orang
2 orang
Tersedia dana
Rp.110,000- untuk
pembuatan soal pre
test dan post test dan
poster
Biaya
sesuai dana
yang
disediakan,
yaitu
Rp.110.000,
Biaya tidak
melebihi
dana yang
disediakan
Poster
memadai
Lembar pre
test dan
post test
memadai
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
4. Metode
Ada
Penyuluhan
2.
Proses
a. Planning
Merencanakan pembuatan
Poster
Rencana sasaran dan
intervensi penyuluhan
Merencanakan isi penyuluhan
Merencanakan pembuatan
pre test dan post test
Dilakukan
Dilakukan
Dilakukan
Dilakukan
b. Organizing
Menentukan waktu dan
tempat penyuluhan
Meminta izin kepada Kepala
sekolah SMK Wipama
Dilakukan
Dilakukan
c. Actuating
Melakukan pre test
Melakukan penyuluhan
mengenai anemia pada
remaja putri
Melakukan sesi tanya jawab
Melakukan post test
Dilakukan
Dilakukan
Dilakukan
Dilakukan
Dilakukan
Dilakukan
Dilakukan
Dilakukan
Dilakukan
Dilakukan
Dilakukan
Tercapai
3 koas, 2
petugas
Puskesmas,
30 siswi
kelas XII
dan 12
calon KAA
mengikuti
penyuluhan
Dilakukan
Dilakukan
Dilakukan
Dilakukan
d. Controlling
Pemberian pre test dan post test
Dilakukan
3.
4.
Output
Meningkatnya pengetahuan siswi
tentang anemia pada remaja putri
Lingkungan
Fisik :
Bsngunan
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
5.
Dampak
Variabel
Tolok Ukur
Data
Kesenjangan
Masukan
1. Man
Koas IKM
Penanggung jawab program
gizi dan remaja dari Puskesmas
Cikupa
2. Money
(dana bersama)
3. Material
Hasil kuesioner
3 orang
2 orang
3 orang
2 orang
Dana tercukupi
Dana
tercukupi
10 kuesioner siswi
kelas XII dengan hb
<12
Tersedia
Tersedia
Dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak
dilakukan
ada kesenjangan
Dilakukan
Dilakukan
Dilakukan
Dilakukan
Dilakukan
Senter
3 buah senter
4. Metode
Anamnesis dan pemeriksaan fisik
Dilakukan
Pemeriksaan hb
2.
Proses
a. Planning
Melakukan pemberian tablet
besi dan vitamin C gratis
b. Organizing
Mendapatkan pasokan obat
dari hasil kerja sama dengan
pihak Puskesmas
c. Actuating
Pemberian tablet besi dan
vitamin C gratis
Dilakukan
d. Controlling
Minum bersama tablet besi dan
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode: 19 Oktober 12 Desember 2015
43
Dilakukan
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
vitamin C
3.
Output
Perbaikan gejala dalam 1- 2
minggu intervensi
4.
Lingkungan
Fisik :
Bsngunan
5.
Dampak
Dilakukan
Didapatkan perbaikan
tanda dan gejala dalam
2 minggu setelah
intervensi semua siswi
yang dilakukan
intervensi (100%)
Tercapai
10 siswi
dengan hb
<12
mengikuti
program
intervensi
personal
Variabel
Tolok Ukur
Data
Kesenjangan
Masukan
1. Man
Koas IKM
Penanggung jawab program gizi
dan remaja dari Puskesmas
Cikupa
2. Money
(dana bersama)
3 orang
2 orang
3 orang
2 orang
Tersedia dana
Rp.100,000- program
minum tablet
penambah darah dan
vitamin C bersama
dan dana
Tersedia
Tersedia
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
3. Material
Tablet penambah darah, vitamin C
dan air mineral
penambah darah
bersama di sekolah
dan pembuatan pin
untuk KAA
Tersedia
Tersedia
Dilakukan
Dilakukan
Dilakukan
Dilakukan
Dilakukan
Dilakukan
Dilakukan
Dilakukan
Dilakukan
Dilakukan
Dilakukan
Dilakukan
4. Metode
Minum tablet penambah darah dan
vitamin c bersama-sama secara
simbolis oleh 42 siswi kelas XII
Minum tablet
penambah darah dan
vitamin c bersamasama secara simbolis
oleh 42 siswi kelas
XII
2.
Proses
a. Planning
Merencanakan cara
mendapatkan pasokan obat dg
cara kerjasama dg PKM
Merencanakan pembuatan
buku
Merencanakan pembuatan pin
b. Organizing
Menentukan waktu dan tempat
minum tablet penambah darah
dan vitamin c bersama
Menentukan waktu dan tempat
pelantikan KAA
c. Actuating
Melakukan program minum
tablet penambah darah dan
vitamin c bersama
Dilakukan
Dilakukan
Dilakukan
Dilakukan
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
3.
4.
d. Controlling
Kontrol jumlah partisipasi siswi
yang minum tablet besi dan
vitamin c bersama disekolah tiap
minggunya
Output
Partisipasi siswi kelas XII mengikoti
program minimal 50%
Lingkungan
Fisik :
Bangunan
Dilakukan
Dilakukan
Didapatkan jumlah
partisipasi siswi kelas
XII yang mengikuti
program pada minggu
I sebanyak 100% dan
minggu II sebanyak
93,56%
Tercapai
3 koas, 2
petugas
Puskesmas,
42 siswi
kelas XII
dan 12
KAA
terlibat
dalam
program
Lapangan upacara
SMK Wipama
dijadikan lokasi
minum tablet esi dan
vitamin c bersama
Ruang rapat SMK
Wipama dijadikan
lokasi pelantikan
KAA
5.
Dampak
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
2. Masalah-masalah penyebab yang menyebabkan tingginya prevalensi anemia pada remaja putri di
wilayah kerja Puskesmas Cikupa dilihat dari identifikasi masalah penyebab menggunakan fishbone,
dapat disimpulkan masalah penyebab utama, yaitu:
Pengetahuan
o Pengetahuan mengenai definisi, risiko, penyebab, tanda dan gejala, serta pencegahan anemia
untuk dikonsumsi
3. Intervensi sebagai bagian dari alternatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan dalam jangka pendek
dan memiliki daya ungkit yang besar dalam menunjang tujuan jangka menengah dan jangka panjang
yang diharapkan
a. Penyuluhan mengenai anemia pada remaja putri terhadap siswi kelas XII SMK Wipama beserta
calon Kader Anti Anemia
b. Intervensi personal yang dilakukan untuk mengintervensi 10 siswi dengan Hb <12 melalui
pemeriksaan hb yang dilakukan saat proses sampling, intervensi dilakukan sesuai penyebab
anemianya masing-masing. Namun masih terdapat kekurangan terhadap proses pelaksanaannya
yakni penilaian perbaikan anemia setelah intervensi hanya dilakukan dengan pemeriksaan
subjektif (anamnesis) bukan dengan pemeriksaan objektif (pemeriksaan hb ulang) sehingga tidak
didapatkan nilai perbaikan secara pasti.
c. Minum tablet penambah darah bersama di sekolah sebagai program pencegahan anemia. Sebagai
catatan, program tersebut dilakukan dengan asumsi seluruh peserta program tidak mengalami
anemia hemolitik (kontraindikasi pemberian tablet penambah darah) karena dapat menimbulkan
kelebihan besi dalam tubuh yang dapat merusak sel-sel tubuh. Asumsi didapatkan setelah
mempelajari hasil pre test dan post test terhadap 30 siswi yang dijadikan sample pemeriksaan hb
yang mana tidak ada siswi yang mengarah kepada anamia hemolitik.
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode: 19 Oktober 12 Desember 2015
47
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
d. Pembentukan Kader Anti Anemia untuk mengawasi program minum tablet penambah darah
bersama di sekolah
4. Hasil dari intervensi yang dilakukan adalah terjadinya peningkatan pengetahuan dari para siswi kelas
XII SMK Wipama yang dinilai berdasarkan hasil pre test dan post test. Didapatkan peningkatan
pengetahuan tentang anemia pada remaja putri dengan jumlah siswi yang menjawab post test
mengenai pengetahuan dengan baik sebanyak 26 dari 30 siswi (86,66%) dibandingkan dengan yang
menjawab pre test mengenai pengetahuan dengan baik sebanyak 16 dari 30 siswi (53,33%),
peningkatan nilai sikap dengan jumlah siswi yang menjawab post test mengenai sikap dengan baik
sebanyak 21 dari 30 siswi (70%) dibandingkan dengan yang menjawab pre test mengenai sikap
dengan baik sebanyak 13 dari 30 siswi (43,33%). peningkatan nilai perilaku dengan jumlah siswi yang
menjawab post test mengenai perilaku dengan baik sebanyak 25 dari 30 siswi (83,33%) dibandingkan
dengan yang menjawab pre test mengenai perilaku dengan baik sebanyak 12 dari 30 siswi (40%). Dari
intervensi personal terdapat perbaikan gejala terhadap semua siswi yang telah mengkonsumsi tablet
penambah darah setelah dua minggu pemberian. Pada program minum tablet penambah darah bersama
disekolah, dapat dikatakan berhasil karena tingkat partisipasi pada minggu pertama mencapai 100%
yakni sebanyak 202 dari total 202 siswi kelas XII di SMK Wipama dan pada minggu kedua mencapai
94,87% yakni sebanyak 189 siswi dari total 202 siswi kelas XII di SMK Wipama.
BAB X
SARAN
10.1 Saran bagi SMK Wipama
- Mengikutsertakan guru dalam program minum tablet besi bersama disekolah sehingga dapat
membantu KAA dalam mengawasi terlaksananya program minum tablet besi bersama disekolah
-
dengan baik
Membantu menjaring para siswi putri dengan tanda dan gejala anemia dan menyarankannya untuk
segera berobat ke Puskesmas
Menambah sumber daya manusia untuk turun ke lapangan (sekolah) dalam menjalankan program
mengenai anemia pada remaja putri sehingga dapat dilaksanakan kegiatan promosi kesehatan
seperti penyuluhan tentang anemia pada remaja putri dan proteksi spesifik seperti penjaringan
penderita anemia pada remaja putri pada setiap sekolah yang pada akhirnya dapat dilakukan
diagnosis awal dan penatalaksanaan secara spesifik menurut penyebab anemianya masing-masing
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
Membuat dan meletakan poster mengenai anemia pada remaja putri di tempat yang mudah terlihat
oleh pengunjung Puskesmas serta secara rutin memperbaharui isi poster tersebut agar lebih
menarik
Rutin mengadakan penyuluhan tentang anemia pada remaja putri di Puskesmas Cikupa setidaknya
setahun sekali
Melanjutkan program pemberian tablet besi gratis terhadap siswi kelas XII SMK Wipama, dengan
terlebih dahulu memastikan seluruh peserta penerima tablet penambah darah tidak mengalami
anemia hemolitik.
Memperluas cakupan pemberian tablet besi gratis kepada siswi putri di kelas lain di SMK Wipama
maupun ke sekolah lainnya
Melakukan evaluasi terhadap program atau intervensi yang telah dilakukan sehingga dapat dinilai
tujuan jangka menengah, jangka panjang serta mengetahui efektivitas dan manfaatnya
Melakukan pemeriksaan hb terhadap siswi kelas XII SMK Wipama, khususnya sepuluh siswi yang
mengikuti program intervensi personal dan umumnya seluruh siswi yang mengikuti program
minum tablet penambah darah agar diketahui nilai hb setelah intervensi sebagai indikator nilai
pasti (nilai objektif) perbaikan anemia.
Puskesmas Cikupa, Balai desa, Sekolah atau saat pelaksanaan kegiatan diluar gedung Puskesmas
Melakukan evaluasi terhadap program atau intervensi yang telah dilakukan sehingga dapat dinilai
tujuan jangka menengah, jangka panjang serta mengetahui efektivitas dan manfaatnya
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
DAFTAR PUSTAKA
1. World Health Organization. Iron deficiency anemia assessment, prevention and control. A guide
for programme managers. Jenewa: WHO; 2001. p. 3-5
2. World Health Organization. Worldwide prevalence of anaemia 1993-2005. [Internet]. Juni 2008.
[dikutip 28 Oktober 2015]. Diperoleh dari:
http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/43894/1/9789241596657_eng.pdf
3. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Anemia. Dalam: Riset kesehatan dasar 2013. Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. [Internet]. Desember 2013
[dikutip 28 Oktober 2015]. Diperoleh dari :
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf
4. Budiman C. Pengantar kesehatan lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007. p.
204
5. Bakta IM. Pendekatan terhadap pasien anemia. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I,
Simadibrata M, Setiati S.Editor. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 5. Jakarta: Interna
Publishing; 2009. p. 632-5.
6. Hayati, Mardhiyah R. Pengetahuan dan sikap remaja putri tentang anemia defisiensi besi dan
dampaknya terhadap kesehatan reproduksi di MAL IAIN MEDAN tahun 2009/2010. Jurnal USU
[Internet]. September 2011 [dikutip 28 Oktober 2015]. Diperoleh dari:
http://www.repository.usu.ac.id
7. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kependudukan. Kajian profil penduduk remaja. [Internet].
Desember 2011 [dikutip 28 Oktober 2015]. Diperoleh dari:
http://www.bkkbn.go.id/litbang/pusdu/Hasil%20Penelitian/Karakteristik
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode: 19 Oktober 12 Desember 2015
50
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
%20Demografis/2011/Kajian%20Profil%20Penduduk%20Remaja%20(10%20%2024%20tahun).pdf
8. Soeditama. Ilmu gizi. [Internet]. Juni 2001 [dikutip 28 Oktober 2015]. Diperoleh dari :
http://eprints.ums.ac.id/15603/20/08._DAFTAR_PUSTAKA.pdf
Lampiran 1. Foto Pelaksanaan Kegiatan Diagnosis Komunitas di Wilayah Kerja Puskesmas Cikupa
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
C. Tinggi gula
C. hanya sayur
tertentu
7. Menurut kamu seberapa penting mengkonsumsi sayur?
A. Sangat penting
B. tidak telalu penting
C. tidak penting
8. Seberapa sering kamu makan sayur hijau?
A. Tiap hari makan
B. Dalam seminggu pasti makan
C. Tidak makan
sayur
9. Apakah kamu suka mengkonsumsi daging merah?
A. Suka
B. tidak suka
C. jarang karna mahal
10.Menurut kamu seberapa penting mengkonsumsi daging merah?
A. Sangat penting
B. tidak terlalu penting
C. tidak penting
11.Seberapa sering kamu makan daging merah?
A. Tiap hari makan
B. Dalam seminggu pasti makan
C. Tidak makan
daging
12.Apakah kamu suka mengkonsumsi hati ayam atau hati sapi?
A. ya
B. tidak
C. kadang-kadang
13.Menurut kamu apakah penting mengkonsumsi hati ayam atau hati sapi?
A. Sangat penting
B. tidak terlalu penting
C. tidak penting
14.Seberapa sering kamu makan hati ayam atau hati sapi?
A. Tiap hari makan
B. Dalam seminggu pasti makan
C. Tidak makan hati
15.Apakah kamu suka mengkonsumsi ikan?
A. ya
B. tidak
C. jarang karena
mahal
16.Menurut kamu apakah penting mengkonsumsi ikan?
A. Sangat penting
B. tidak terlalu penting
C.
17.Seberapa sering kamu makan ikan?
A. Tiap hari makan
B. Dalam seminggu pasti makan
C.
18.Apakah kamu suka mengkonsumsi tahu atau tempe?
A. ya
B. tidak
C.
19.Menurut kamu apakah penting mengkonsumsi tahu atau tempe?
A. Sangat penting
B. tidak terlalu penting
C.
20.Seberapa sering kamu makan tahu atau tempe?
A. Tiap hari makan
B. Dalam seminggu pasti makan
C.
21.Apakah penyebab anemia?
A. Kurang makan daging B. darah haid terlalu banyak, cacingan
tidak penting
Tidak makan ikan
kadang-kadang
tidak penting
Tidak makan tahu/tempe
C. semua
benar
dan sayur
22.Apakah penyebab kurang darah?
A. Kurang makan daging B. darah haid terlalu banyak, cacingan C. semua benar
dan sayur
23.Apa saja gejala kurang darah yang kamu tahu?
A. Lemah, letih, lesu
B. Pusing 7 keliling
C. Sering lapar dan
haus
lemas, lunglai
24.
Apa saja tanda-tanda kurang darah yang kamu tahu?
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode: 19 Oktober 12 Desember 2015
54
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
B. tensi rendah
C. berat badan
B. Jarang diet
C. Tidak pernah
diet
26.Apakah yang kamu ketahui tentang diet?
A. Tidak makan pagi atau tidak makan siang atau tidak makan malam
B. Tetap makan pagi, siang dan malam tapi porsi sedikit
C. Sama sekali tidak makan nasi atau sama sekali tidak makan daging dan sayur tiap kali
makan
27.Apa haid kamu teratur?
A. Teratur
B. kadang-kadang tidak teratur
28.Berapa sering ganti pembalut dalam sehari?
A. Kurang dari 3 pembalut
B. 3 sampai 4 pembalut
C. tidak teratur
C. lebih dari 4
pembalut
29.Sebelum ganti pembalut darah pada pembalut penuh atau tidak?
A. Saat pembalut penuh darah
B. Darah lebih dari pembalut
C. darah kurang
dari pembalut
30.Seberapa sering mengkonsumsi teh?
A. tiap hari
B. jarang
C. tidak minum teh
31.Kapan saat tersering minum teh?
A. Sesekali saat haus
B. bersamaan waktu makan
C. tiap kali haus pasti
minum teh
32.Seberapa sering mengkonsumsi kopi?
A. tiap hari
B. jarang
33.Kapan saat tersering minum kopi?
A. Sesekali saat haus
minum kopi
C. kadang-kadang
C. kadang-
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
52.
A. ya
53.
A. ya
54.
A. ya
55.
A. ya
56.
A. ya
57.
A. ya
58.
C. kadang-kadang
malaria?
A. ya
B. tidak
C. tidak tahu
59.
Apakah kamu pernah didiagnosa penyakit malaria?
A. ya
B. tidak
C. tidak tahu
60.
Apakah kamu pernah mengalami saat BAB kotoran berwarna hitam atau
berdarah?
A. ya
B. tidak
61.
Apakah kamu pernah mengalami muntah darah?
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode: 19 Oktober 12 Desember 2015
56
C. kadang-kadang
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
A. ya
B. tidak
C. kadang-kadang
62.
Apakah pernah didiagnosis penyakit saluran pencernaan kronis (> 3 minggu)
A. ya
B. tidak
C. tidak tahu
Lampiran 4. Hasil Pre test dan Post test 30 Siswi Kelas XII SMK Wipama
No.
Responde
n
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Nilai
Pre test
Post test
pengetah pengetah
uan
uan
59
63
57
59
42
45
51
55
57
55
61
61
59
59
55
59
55
57
55
57
55
57
57
59
57
59
59
59
59
59
59
59
55
59
59
61
57
61
61
63
59
59
59
59
51
59
55
63
55
63
55
61
Ket
Pre test
Sikap
Post test
sikap
Ket
Pretest
perilaku
Post test
Perilaku
Ket
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
43
49
49
37
45
49
37
37
45
37
45
37
49
37
47
47
37
45
47
49
47
45
37
47
43
45
47
49
49
41
41
49
49
47
47
43
49
40
49
43
47
49
49
49
47
49
49
45
39
49
49
49
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
123
135
137
133
137
133
145
137
135
137
145
129
141
147
133
147
129
141
135
135
123
127
129
141
117
141
135
137
145
137
145
137
149
137
135
149
145
145
141
147
149
151
129
149
151
161
137
147
147
147
129
151
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya untuk Mengetahui Penyebab dan Menurunkan Prevalensi
Anemia pada Remaja Putri dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Siswi Kelas XII di SMK Wipama, Desa Sukanagara,
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten Periode 5 November 2015 1 Desember 2015
27
55
59
N
47
49
28
57
61
N
37
43
29
55
55
47
47
30
55
63
N
47
49
Keterangan: N: naik; T: turun; -: tetap (Sumber: Modifikasi penulis)
N
N
N
133
139
135
135
137
139
145
135
N
N
-