Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH :
PUTU GEDE ANUGRAH WISNAWA, S. KEP
14. 901. 0969
3. Patofisiologi
Partus normal terjadi akibat adanya kontraksi pada saat ibu hamil
mencapai masa kehamilan 42 minggu. Pasca bersalin ibu akan memasuki
masa puerperium atau masa nifas. Pada masa ini akan terjadi perubahan
fisik dan psikologis Dampak fisik meliputi beberapa hal yaitu tanda-tanda
vital, sistem pencernaan, sistem kardiovaskuler, penurunan energi, sistem
endokrin, sistem reproduksi, dan urinaria. Sedangkan aspek psikologis
adalah dimana ada rasa ketidakmampuan orang tua untuk mengasuh bayinya
sendiri karena adaptasi yang kurang baik.
Adanya peningkatan suhu pada ibu post partum terjadi karena ada
suatu peradanganan akibat luka perineum yang berisiko tergadap terjadinya
infeksi. Gangguan sistem pencernaan diakibatkan karena pasien bed rest.
Konstipasi
juga
bisa
disebabkan
oleh
pengaruh
hormonal
yang
masing 10 cm. Pada bekas implantasi plasenta lebih tipis dari pada
bagian lain yang merupakan suatu luka yang kasar dan menonjol ke
dalam kavum uteri, segera setelah persalinan. Penonjolan tersebut
dengan diameter masing masing 7,5 cm, sering disangka sebagai
suatu bagian plasenta yang tertinggal. Sesudah 2mg diameternya 3,5
cm pada 6 minggu mencapai 2,4 cm (Wiknjosastro, 2002: 237).
Intensitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna segera setelah
bayi lahir, diduga terjadi sebagai respon terhadap penurunan volume
intra uteri yang sangat besar. Selama 1-2 jam pertama pasca partum
intensitas kontraksi uterus bisa berkurang dan menjadi tidak teratur.
Penting sekali untuk mempertahankan kontraksi uterus pada masa
ini, sehingga biasanya diberikan suntikan oksitosin segera setelah
plasenta lahir. Ibu yang merencanakan menyusui bayinya, dianjurkan
membiarkan bayinya di payudara karena isapan bayi pada payudara
merangsang pelepasan oksitosin. Afterpains, rasa nyeri menjadi lebih
nyata setelah ibu melahirkan, ditempat uterus terlalu teregang.
Menyusui dan oksitosin tambahan biasanya meningkatkan nyeri
karena keduanya merangsang kontraksi uterus. Tempat plasenta
regenerasi endometrium selesai pada akhir minggu ke 3 pasca
partum, kecuali pada bekas tempat plasenta. Regenerasi pada tempat
ini biasanya tidak selesai sampai enam minggu setelah melahirkan.
2) Lochea
Adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam
masa nifas. Lochea dibagi dalam beberapa jenis yaitu:
a) Lochea rubra (cruentra): lochea yang terdiri dari darah segar
dan sisa-sisa selaput ketuban selama 2 hari pasca persalinan.
b) Lochea sanguinolenta: lochea yang berwarna merah kuning
berisi darah dan lendir, pada hari ke 3-7 pasca persalinan.
c) Lochea serosa: lochea yang berwarna kuning, cairan tidak
berdarah lagi, pada hari ke 7-14 pasca persalinan.
d) Lochea alba: lochea yang berupa cairan putih, setelah 2
minggu.
e) Lochea purulenta: apabila terjadi infeksi, keluar cairan seperti
nanah berbau busuk.
f) Locheostasis: lochea yang tidak lancar.
3) Servik
Setelah persalinan bentuk serviks agak menganga seperti corong
berwarna merah kehitaman, konsistensinya lunak, kadang-kadang
terdapat perlukaan-perlukaan kecil. Setelah bayi lahir, tangan masih
bisa masuk rongga rahim. Setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3 jari
dan setelah 7 hari hanya dapat dilalui oleh 1 jari.
4) Ligamen-ligamen
Ligamen, fasia dan diafragma pelvis yang meregang pada waktu
persalinan, setelah bayi lahir secara berangsur-angsur menjadi ciut
dan pulih kembali. Jaringan penopang dasar panggul yang terobek
atau teregang saat ibu melahirkan memerlukan waktu sampai enam
bulan untuk kembali ke tonus semula. Istilah relaksasi panggul
berhubungan dengan pemanjangan dan melemahnya topangan
permukaan struktur panggul
5) Vagina dan perineum
Estrogen pasca partum yang menurun berperan dalam pengikisan
mucosa vagina dan hilangnya rugae. Vagina yang semula sangat
teregang akan kembali secara bertahap ke ukuran sebelum hamil
sampai 6-8 minggu setelah bayi lahir. Rugae akan kembali terlihat
pada minggu ke empat. Pada awalnya introitus mengalami
eritematosa dan udematosa terutama pada daerah episiotomi atau
jahitan laserasi. Tanda-tanda infeksi (nyeri, merah, panas, bengkak
atau rabas). Atau tepian insisi tidak saling mendekat bisa terjadi.
Penyembuhan harus berlangsung dalam 2-3 minggu. Hemoroid
(varises anus) sering terjadi. Gejala yang sering dialami adalah
seperti rasa gatal, tidak Nyman dan perdarahan berwarna merah
terang pada waktu defecator. Ukuran hemoroid biasanya mengecil
beberapa minggu setelah bayi lahir.
b. Sistem Endokrin
1) Hormon plasenta
Selama periode pascapartum terjadi perubahan hormone yang besar.
Kadar estrogen dan progesterone menurun secara mencolok setelah
plasenta keluar, kadar terndahnya dicapai kira-kira 1 minggu
pascapartum.
Penurunan
kadar
estrogen
berkaitan
dengan
selama
puerperium
merupakan
adaptasi
trauma yang dialami wanita saat bersalin dan melahirkan, rasa tidak
nyaman neurologis yang diinduksi kehamilan akan menghilang setalah
wanita melahirkan.
g. Sistem Muskuluskeletal
Adaptasi system musculoskeletal ibu yang terjadi selama masa hamil
berlangsung secara terbalik selama masa pasca partum adaptasi ini
mencakup hal hal yang membantu relaksasi dan hipermobilitas sendi
dan perubahan pusat berat ibu akibat pembesaran rahim.
h. Sistem Integumen
Hiperpigmentasi di aeorola dan line nigra tidak menghilang seluruhnya
setelah bayi lahir, kulit yang meregang pada payudara , abdomen, paha
dan panggul
beberapa wanita spider nevi mentap, rambut halus yang tumbuh dengan
lebat pada wanita biasanya menghilang tapi rambut kasar menetap.
Diaforesis ialah perubahan yang paling jelas pada system, integument.
i. Sistem Imun
Kebutuhan ibu untuk mendapat vaksinasi rubella atau untuk mencegah
isoimunisasi Rh ditetapkan. (Bobak, 2005: 496-502)
j. Abdomen
Apabila wanita berdiri di hari pertama setelah melahirkan abdomennya
menonjol dan membuat wanita tersebut tampak masih seperti hamil
diperlukan
keadaan semula. Ada keadan tertentu seperti bayi besar atau hamil
kembar
kedua
pasangan
dalam
melakukan
interaksi
orang
tua-
1) Sentuhan
Sentuhan atau indra peraba dipakai secara intensif oleh orang tua dan
pengasuh lain sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi baru lahir.
Begitu anak dekat dengan ibunya, mereka memulai proses eksplorasi
dengan ujung jarinya,salah satu daerah tubuh yang paling sensitive.
Ibu menepuk atau mengusap lembut bayi mereka dipunggung setelah
menyusuinya.
Bayi
menepuk
nepuk
dada
ibunya
sewaktu
mereka,mereka
merasa
lebih
dekat
dengan
bayinya
muncul
akibat
kebiasaan
jauh
sebelum
ia
mampu
ibu
menonjol.
Pada
waktu
ini
ibu
bayi
keterampilan
menjadi
orangtua
dan
kebutuhan
yang
menelantarkan bayinya.
6. Gejala Klinis
No
1
Area Pengkajian
Tanda-tanda vital:
- Suhu
- Nadi
- Tekanan darah
- Pernafasan
Involusi:
- Uterus
- Lokea
Fundus
setingging
umbilikus
Rubra, jumlah sedang, bau
amis
3
4
5
Abdomen
Perineum
Payudara:
- Konsistensi
- Puting
- Laktasi
Lembek, kendur
Edema, bersih
Tungkai
Edema pretibia/pedis,
Homan negatif
Eliminasi:
- Berkemih
- Defekasi
Lunak, kolostrum
Utuh
Kolostrum
Rentang normal
Bradikardi
atau
normal
Rentang normal
Rentang normal
Fundus 1-2 cm di
bawah umbilikus
- Rubra sampai serosa,
jumlah sedang, bau
amis atau tidak berbau
Lembek, kendur
Edema berkurang, bersih
Mengeras, membesar,
hangat
- Dapat mengalami luka
yang memerah
- ASI hari ke-2 sampai
ke-4
tanda Edema minimal, tanda
Homan negatif
Jumlah
banyak
berkurang
Defekasi 2-3 hari
Ketidaknyamanan,
nyeri
Tingkat energi
10
Nafsu makan
Sering haus
11
Keadaan emosional
Eforia, senang
Ketidaknyaman
pada
perineum
dan
akibat
hemoroid berkurang
Lelah bergerak dengan
lambat pada awalnya,
energi
kembali
tetapi
bervariasi
Sangat lapar, sering kali
sangat lahap
Bahagia, puas sampai
cemas, khawatir
Jam I
24 jam I
: tiap 4 jam
Setelah 24 jam
: tiap 8 jam
9) Perineum
Episiotomi, laserasi dan hemoroid, memar, hematoma, edema, discharge
dan approximation. Kemerahan menandakan infeksi.
10) Ekstremitas
Tanda Homan, periksa redness, tenderness, warna.
11) Diagnostik
Jumlah darah lengkap, urinalisis.
c. Perubahan Psikologis
1) Peran Ibu meliputi:
Kondisi Ibu, kondisi bayi, faktor sosial-ekonomi, faktor keluarga, usia
ibu, konflik peran.
2) Baby Blues:
Mulai terjadinya, adakah anxietas, marah, respon depresi dan psikosis.
3) Perubahan Psikologis
a. Perubahan peran, sebagai orang tua.
b. Attachment yang mempengaruhi dari faktor ibu, ayah dan bayi.
c. Baby Blues merupakan gangguan perasaan yang menetap, biasanya
pada hari III dimungkinkan karena turunnya hormon estrogen dan
pergeseran yang mempengaruhi emosi ibu.
4) Faktor-faktor Risiko
a. Duerdistensi uterus
b. Persalinan yang lama
c. Episiotomi/laserasi
d. Ruptur membran prematur
e. Kala II persalinan
f. Plasenta tertahan
g. Breast feeding
2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
a. Risiko kekurangan volume cairan berubungan dengan penurunan masukan
atau penggantian tidak adekuat, kehilangan cairan berlebihan (muntah,
3. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Resiko kekurangan volume Pasien dapat mendemostrasikan status
cairan b/d pengeluaran yang cairan membaik.
Rencana Interve
1. Pantau:
-
berlebihan;
di
atas
30
ml/jam,
kulit -
trauma
perineum
saluran kemih.
Konstipasi
b/d
hijau.
Menunjukkan
peningkatan
dalam beraktifitas.
-
Kelemahan
dan
kelelahan
ADL
terpenuhi
berkurang.
-
Kebutuhan
luka
uteri;
episiotomi; nyeri.
hemoroid; Kriteria hasil: vital sign dalam batas
pembengkakan payudara.
normal,
pasien
menunjukkan
Resiko
gangguan
Ketidak efektifan menyusui setelah diberikan asuhan keperawatan 1. Kaji ulang tingkat pen
berhubungan dengan tingkat diharapkan
pengetahuan,
ibu
dapat
mencapai
pengalaman
ibu
tenta
sebelumnya.
2. Demonstransikan dan tinj
menyusui
3. Anjurkan
ibu
setelah menyusui
mengeri
4. IMPLEMENTASI
(Implementasi sesuai dengan intervensi)
5. EVALUASI
a. Diagnosis 1
Tidak terjadi tanda-tanda kekurangan volume cairan
b. Diagnosis 2
Tidak terjadi gangguan proses eliminasi urinarius
c. Diagnosis 3
Tidak terjadi konstipasi
d. Diagnosis 4
ADL pasien terpenuhi sesuai dengan batas toleransi
e. Diagnosis 5
Nyeri pasien terkontrol atau berkurang
f. Diagnosis 6
Tidak terjadi tanda-tanda infeksi
g. Diagnosis 7
Tidak terjadi gangguan atau perubahan peran menjadi orang tua
h. Diagnosis 8
Proses menyusui efektif, kebutuhan ibu dan bayi terpenuhi.