Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan pada
tumbuhan terjadi karena adanya pertambahan ukuran yang disebabkan adanya pertambahan
jumlah sel melalui proses pembelahan sel secara mitosis pada titik tumbuh dan pembesaran
dari tiap-tiap sel.
Biji yang diletakkan pada kondisi lingkungan yang memadai akan berkecambah.
Proses perkecambahan terjadi karena sel-sel embrional memiliki kemampuan untuk
membelah dan bertambah banyak. Kemampuan tersebut mengakibatkan biji tumbuh menjadi
kecambah. Pertumbuhan pada perkecambahan akan terus berlanjut, terutama pada bagian
ujung batang dan akar.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan adalah makanan (nutrisi). Pemupukan merupakan salah satu cara penambahan
nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
B. Rumusan Masalah
Periode pertumbuhan pada tumbuhan khususnya kacang hijau terjadi sepanjang
hidupnya. Banyak faktor yang menyebabkan pertumbuhan biji kacang hijau itu menjadi
subur, namun banyak juga faktor yang menyebabkan pertumbuhan kacang hijau tersebut
terhambat.
Dalam penelitian sederhana kali ini kita akan membahas apakah perendaman terhadap
biji kacang hijau yang akan ditanam merupakan faktor yang membuat pertumbuhan biji
kacang hijau tersebut menjadi subur ataukan sebaliknya.
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui apa pengaruh dari Perbedaan lama waktu perendaman terhadap pertumbuhan biji
kacang hijau.
Mengetahui berapa lama waktu perendaman yang baik untuk melakukan perkecambahan biji
kacang hijau.
Mengetahui apa saja yang membuat kurang memuaskannya hasil pertumbuhan kacang hijau
tersebut.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain dapat mengetahui pengaruh lama perendaman
terhadap pertumbuhan biji kacang hijau serta mengetahui apakah perendaman itu termasuk
efek yang baik atau buruk.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
?

Kacang hijau

A. Kacang Hijau
Kacang hijau adalah sejenis tanaman
budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polongpolongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat
dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan
pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di
Indonesia menempati urutan ketiga terpenting

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi:
Magnoliophyta
Kelas:
Magnoliopsida
Ordo:
Fabales
Famili:
Fabaceae
Genus:
Vigna
Spesies:
V. radiata
Nama binomial
Vigna radiata

sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan

(L.) R. Wilczek

umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia

Sinonim
Phaeolus aureus Roxb.

kacang tanah.
Bagian paling bernilai ekonomi
adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga
lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan
langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan
sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi.
Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang
Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau
bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang

terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur. Tepung biji
kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung hunkue, digunakan dalam pembuatan kuekue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang dikenal
sebagai soun.
Nama umum
Indonesia
Filipina
Cina

: kacang hijau
: balatong
: chi xiao dou

Klasifikasi Kacang Hijau


Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom

: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi

: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas

: Rosidae

Ordo

: Fabales

Famili

: Fabaceae (suku polong-polongan)

Genus

: Phaseolus

Spesies

: Phaseolus radiatus L.

Kerabat Dekat
Kacang Ruji, Kacang Emas, Buncis
B. Pertumbuhan Tanaman
Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta
jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Perkembangan
adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan
ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat
dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan.
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari
persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, dinamakan kecambah (plantula). Awal

perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah


berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai.
Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan dengan masuknya air ke dalam biji suatu
tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imbibisi terjadi karena penyerapan air akibat
potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji
mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik
pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan
mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutriennutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan.
Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar
(radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga (kaulikulus).
C. Osmosis

Diagram yang menggambarkan peristiwa osmosis

Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari


bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat
ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan
sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara
buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi
melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan
untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke
larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan
osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi
zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini
dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.

Osmosis

Shot of a computer simulation of the process of osmosis

Effect of different solutions on blood cells

Plant cell under different environments

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. HIPOTESA
Biji kacang hijau dapat tumbuh dengan baik jika perendamannya tidak terlalu lama,
karena jika terlalu lama biji kacang hijau bukan tumbuh dengan baik tetapi membusuk karena
kebanyakan air.
Biji kacang hijau tidak dapat tumbuh dengan baik jika air yang diberikan pada biji
kacang hijau terlalu banyak ataupun terlalu lamanya perendaman.
B. VARIABEL PENELITIAN
Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, ada lima jenis
variabel penelitian (Sugiyono, 2004 p33) yaitu :
1. Variabel Independen (Variabel Bebas) : variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Terikat) lama perendaman (1 jam,
2 jam, 3 jam, 4 jam, 5 jam, 0 jam).

2. Variabel Dependen (Variabel Terikat) : variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas. Contohnya : kemampuan kerja (Variabel Bebas) dengan
produktivitas (Variabel Terikat) tinggi tanaman, jumlah daun.
3. Variabel Moderator : variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen.
4. Variabel Intervening : variabel yang memperlemah dan memperkuat hubungan antara
variabel independen dan dependen, namun bersifat teoritis sehingga tidak teramati dan tidak
dapat diukur.
5. Variabel Kontrol : variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh
variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Variabel ini ditetapkan oleh peneliti bila akan melakukan penelitian yang bersifat
membandingkan sama ukuran, sama panjang, faktor selai lama perendaman harus sama,
misalnya faktor lingkungan.
C. ALAT DAN BAHAN
Alat:
1. Penggaris
2. Label nama
3. Mangkok (unutk merendam)
4. Gunting
5. Benang
Bahan:
1. Kapas
2. Biji kacang hijau
3. Aqua gelas
D. CARA KERJA
1. Menyiapkan bahan untuk melakukan percobaan
2.

Memilah dan memilih biji kacang hijau yang akan di tanam

3.

Memasukkan biji kacang hijau ke dalam masing-masing mangkok (@15 biji)

4.

Menuangkan air ke dalam mangkok/wadah untuk merendam

5.

Merendam biji kacang hijau sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Contoh : Wadah 1 di
rendam selama 1 jam, lalu di tanam. Dst

6.

Setelah 1 jam biji kacang hijau pada wadah 1 yang tenggelam di angkat, lalu di tanam.

BAB IV
HASIL ATAU DATA
A. TABEL
1. Tinggi Tanaman
NO
PERLAKUAN/
ULANGAN
1
VI.1 (0 jam)

TINGGI TANAMAN TIAP SAMPEL


1
2
3
4
5
8
11
13
9
0

VI.2 (0 jam)

11

11

I.1 (1 jam)

14

15

I.2 (1 jam)

II.1 (2 jam)

10

12

12

II.2 (2 jam)

12

III.1 (3 jam)

III.2 (3 jam)

14

14

21

20

IV.1 (4 jam)

16

10

IV.2 (4 jam)

10

11

V.1 (5 jam)

12

V.2 (5 jam)

13

2.
NO

RATA-RATA
TIAP PERLAKUAN
8,6
5.9
7.1
9.5
8.2
3.3

Jumlah daun
PERLAKUAN/

ULANGAN
VI.1 (0 jam)

JUMLAH DAUN TIAP SAMPEL


1
2
3
4
5
2

VI.2 (0 jam)

I.1 (1 jam)

I.2 (1 jam)

II.1 (2 jam)

II.2 (2 jam)

III.1 (3 jam)

III.2 (3 jam)

IV.1 (4 jam)

10

IV.2 (4 jam)

11

V.1 (5 jam)

RATA-RATA
TIAP PERLAKUAN
1.4
1
1
0.9
1.3
0.6

12

V.2 (5 jam)

E. GRAFIK
1.
Tinggi tanaman
x= lama perendaman y= tinggi tumbuhan
5
4
3
2
0
1
x

2.

Jumlah daun

y
X= lama perendaman y= jumlah daun
6

5
4
2
1
0

BAB V
PEMBAHASAN
Tumbuhan memerlukan aira, itu sudah pasti. Jika tidak disiram maka tumbuhan
tersebut akan mati. Begitu juga dengan biji kacang hijau, dalam menanamnya diperlukan air
untuk menunjang pertumbuhannya.

Banyak faktor yang mepengaruhi pertumbuhan di antaranya adalah faktor genetik


untuk internal dan faktor eksternal terdiri dari cahaya, kelembapan, suhu, air, dan hormon.
Untuk proses perkecambahan banyak di pengaruhi oleh faktor cahaya, hormon, dan air
walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi.
Biji kacang hijau yang diberi air dengan teratur, dengan kata lain disini
perendamannya tidak terlalu lama dan air yang ada di dalam kapas juga tidak berlebihan akan
tumbuh lebih subur. Dan perkembangannya pun tidak selama jika biji kacang hijau
kekurangan air.
Sedangkan untuk biji kacang hijau yang tidak direndam dan air yang ada didalam
kapas hanya sedikit, biji kacang hijau akan layu dan akhirnya tidak dapat tumbuh dengan
baik selayaknya biji kacang hijau yang cukup airnya.
Untuk membedakan tanaman yang memiliki hormone yang banyak atau sedikit kita
harus mengetahui bentuk anatomi dan fisiologi pada tanaman sehingga kita lebih mudah
untuk mengetahuinya.
Selain yang disebutkan diatas, masih ada satu lagi faktor yang menyebabkan
pertumbuhan biji kacang hijau tersebut terhambat, yaitu terlalu banyaknya air. Mungkin
karena terlalu lamanya perendaman maka tumbuhan itu membusuk. Atau banyaknya air yang
ada di dalam media kapas. Jika biji kacang hijau tersebut membusuk, maka akan
mengluarkan bau yang tidak sedap.

BAB VI
KESIMPULAN & SARAN
A. KESIMPULAN
Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau adalah :
1.
Air
Berfungsi untuk melunakan kulit biji, melarutkan cadangan makanan, sarana transportasi
makanan terlarut, dan hormone ke daerah meristematik (titik tumbuh) serta bersama dengan
hormone membangun pemanjangan dan pengembangan sel.
2.
Cahaya
Cahaya merupakan factor pengendali pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan terutama
berperan dalam proses berlangsungnya fotosintesis.
3.
Suhu
Suhu berperan dalam mengontrol perkecambahan dan pertumbnuhan vegetatif. Sehubungan
dengan perkecambahan proses imbibisi berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi.
B. SARAN
1. Sebelum biji kacang hijau direndam, pilihlah biji kacang hijau yang baik dan dengan
ukuran yang sama. Jika ukuran sampel yang pertama besar maka sampel yang lain
menyesuaikan dengan menggunakan biji kacang hijau yang ukurannya besar.
2. Saat memberi media kapas sebagai pengganti media tanah, pastikan kapas pada saat itu
tidak terlalu basah juga tidak terlalu kering. Karena jika kapas terlalu basah biji kacang hijau
akan membusuk karena terlalu banyak air yang diserap dan jika kapas terlalu kering maka biji
kacang hijau akan layu atau mungkin mati karena kekurangan air.
3. Jangan terlalu dekat menanam biji kacang hijau, karena pertumbuhan biji kacang hijau
dapat terhambat karena terlalu dekat menanam biji kacang hijau tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau
http://id.wikipedia.org/wiki/Osmosis
http://www.scribd.com/doc/36273413/Lap-Penelitian-Kacang-Hijau
http://silvia261.blogspot.com/2009/08/laporan-praktikum-biologi.html
http://aprilisa.wordpress.com/bio-inside-2/pengaruh-lama-waktu-perendaman-biji-kacanghijau-phaseolus-vulgaris-dalam-air-kelapa-terhadap-kecepatan-perkecambahan/
http://biologypedia.wordpress.com/2010/11/28/pertumbuhan-biji-kacang-hijau/

Anda mungkin juga menyukai