Oleh:
Siska Lesnussa ( 2009-83-028)
Elawia Sufiana Oei ( 2009-83-003)
Maria K.Bogastim ( 1008012033)
Melisa M.Temaluru ( 1008011047)
Pembimbing Residen
dr. Ulfiawaty
Supervisor
Dr. Dario A. Nelwan, Sp. Rad
1
12/27/15
KASUS
IDENTITAS
Nama pasien
No. MR
Umur
: Tn. I
: 734424
: 55 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
: 26-11-2015
ANAMNESIS
Keluhan
utama
Nyeri
pada
kedua
lutut
Bengkak
Kaku
pada
kedua
lutut
Gejala
Lain
Riwayat
Riwayat
penyakit
penyakit
dahulu
dahulu
Riwayat
Riwayat
keluarga
keluarga
Tidak ada
Riwayat
Riwayat
kebiasaan
kebiasaan
PEMERIKSAAN FISIS
Keadaan umum : Pasien tampak sakit sedang
Kesadaran
Gizi
: Cukup
Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 92x/menit
Nafas : 20x menit, reguler, kedalaman cukup
Suhu : 37,0 oC (aksila)
Deformitas
Deformitas (-).
(-). Rambut
Rambut hitam,
hitam, tidak
tidak mudah
mudah dicabut,
dicabut, dan
dan tersebar
tersebar merata,
merata, wajah
wajah
Kepal
Kepal simetris
simetris
aa
Hematoma
Hematoma pada
pada palpebra
palpebra (-/-),
(-/-), Ptosis
Ptosis (-),
(-), eksoftalmus
eksoftalmus (-),
(-), enoftalmus
enoftalmus (-),
(-),
xanthelasma
(-/-),
pupil
isokor,
refleks
pupil
langsung
(+
/+),
refleks
pupil
xanthelasma (-/-), pupil isokor, refleks pupil langsung (+ /+), refleks pupil tidak
tidak
Mata
Mata langsung
(+/+),
konjungtiva
anemis
(-/-).
sklera
ikterik
(-/-).
langsung (+/+), konjungtiva anemis (-/-). sklera ikterik (-/-).
Perdarahan
Perdarahan (-),
(-), deformitas
deformitas (-),
(-), sekret
sekret (-),
(-), deviasi
deviasi septum
septum nasal
nasal (-),
(-), pernafasan
pernafasan
Hidun
Hidun cuping
hidung
(-)
cuping hidung (-)
gg
Lidah
Lidah bersih/tidak
bersih/tidak hiperemis/tidak
hiperemis/tidak ada
ada ulcer/tidak
ulcer/tidak ada
ada jamur/tidak
jamur/tidak ada
ada selaput,
selaput,
stomatitis
(-),
perdarahan
gusi
(-),
tonsil
T1-T1
hiperemis
(-),
caries
dentis
(-)
stomatitis
(-),
perdarahan
gusi
(-),
tonsil
T1-T1
hiperemis
(-),
caries
dentis
(-)
Mulut
Mulut
Pendengaran
Pendengaran normal,
normal, tophi
tophi (-/-),
(-/-), deformitas
deformitas (-),
(-), serumen
serumen (-/-),
(-/-), nyeri
nyeri tekan
tekan di
di
Teling
Teling processus
processus mastoideus
mastoideus -/-/aa
Trakea
Trakea di
di tengah,
tengah, JVP
JVP 5-2
5-2 cmH
cmH22O,
O, struma
struma (-),
(-), tumor
tumor (-),
(-), kaku
kaku kuduk
kuduk (-),
(-), Kelenjar
Kelenjar
Leher
getah bening
bening tidak
tidak membesar
membesar
Leher getah
Inspeksi :
bentuk dada
normal,
pergerakan
dada
simetris kiri dan kanan, pola
pernapasan normal, sela iga
tidak ada pelebaran, deformitas
(-), benjolan (-), jaringan parut
(-), venektasi (-), bentuk tulang
belakang normal
PARU-PARU
Perkusi: Paru kiri dan kanan =
sonor, batas bawah paru
belakang setinggi vertebra
torakal X dan batas kanan
lebih tinggi 1 jari dari batas
kiri
Jantung
Jantung
Abdomen
Inspeksi : cembung,
purpura (-), ikterus (-),
dilatasi vena (-), striae
(-), jaringan parut (-)
Palpasi : Nyeri tekan
(-) pada semua regio,
hepatomegali (-),
splenomegali (-).
Perkusi : Timpani pada
9 kuadran
Auskultasi : Peristaltik
usus (+) normal.
Ekstermitas
Superior
Inspeksi : Pembengkakan
(-), kemerahan (-)
Palpasi : Teraba hangat
(-), nyeri tekan (-),
Krepitasi (-)
Inferior
Inspeksi : Pembengkakan
(-), kemerahan (-)
Palpasi : Teraba hangat
(+), nyeri tekan (+),
Krepitasi (-)
LABORATORIUM
DARAH
DARAH RUTIN
RUTIN (( 26/12/2015)
26/12/2015)
URINALISIS
URINALISIS (26/12/2015)
(26/12/2015)
DARAH
DARAH KIMIA/SEROLOGI/ELEKTROLIT
KIMIA/SEROLOGI/ELEKTROLIT
(26/11/2015)
(26/11/2015)
KIMIA
KIMIA DARAH
DARAH (27/12/2015)
(27/12/2015)
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Kesan
Cardiomegali dengan tanda-tanda
bendungan paru kiri
Dilatasi et elongasi aorta
Elevasi diafragma kanan (proses
intraabdomen)
Kesan :
Osteoartritis genu bilateral grade I
( Klasifikasi Kallgren dan Lawrence)
Osteoporosis sinilis
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
FISIS
FISIS
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
RADIOLOGI
ANAMNESIS
ANAMNESIS
LABORATORIUM
LABORATORIUM
OSTEOARTRITIS
GENU BILATERAL
, HT DAN CKD
TERAPI
Rl 16 tpm
Nephrosteril 250cc/24 jam
Paracetamol 500 mg/8 jam
Amlodipine 10 mg/24 jam/oral
Recolfar 25 mg/12 jam/oral
Meloxicam 15 mg/24 jam/oral
DISKUSI
PENDAHULUAN
Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi
degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago
sendi
Predileksi OA : Vertebra, panggul, lutut dan
pergelangan lutut paling sering terkena OA.
DEFINISI
Osteoartritis penyakit sendi degeneratif non
inflamasi yang di tandai dengan degenerasi tulang
rawan sendi, hipertrofi tulang pada tepinya dan
perubahan pada membran sinovial serta nyeri
setelah aktivitas berkepanjangan dan kekakuan
khususnya pada pagi hari atau setelah inaktivitas.
Gambar
Gambar 2.1.
2.1. Articulatio
Articulatio Genu
Genu dan
dan Ligament
Ligament Ekstrinsik
Ekstrinsik
Gambar
Gambar 2.2.
2.2. Meniscus
Meniscus Articulatio
Articulatio Genu
Genu
Gambar
Gambar 2.3.
2.3. Otot
Otot Popliteus
Popliteus Articulatio
Articulatio Genu
Genu
Gambar
Gambar 2.4.
2.4. Gambaran
Gambaran Radiologi
Radiologi Normal
Normal dari
dari Articulatio
Articulatio Genu
Genu
Indonesia
15,5%
15,5% pada
pada pria,
pria, dan
dan 12.7%
12.7% pada
pada
wanita
wanita
11 sampai
sampai 22 juta
juta orang
orang
menderita
menderita OA
OA
Penelitian
Penelitian
poliklinik
poliklinik sub
sub bagian
bagian reumatologi
reumatologi RSUPN
RSUPN
Cipto
Mangunkusumo
43,83%
dari
seluruh
pasien
Cipto Mangunkusumo 43,83% dari seluruh pasien baru
baru
reumatik
reumatik yang
yang berobat
berobat merupakan
merupakan OA
OA
Di
Di kota
kota Batu,
Batu, Malang
Malang ditemukan
ditemukan sekitar
sekitar
24.05%
penderita
OA
dari
11.715
24.05% penderita OA dari 11.715 kasus
kasus
rematik
rematik
FAKTOR RISIKO
Umur
Jenis kelamin
Suku bangsa
Genetik
Obesitas
Cedera sendi, pekerjaan dan olahraga
Faktor-faktor lain
Pada
Pada kasus
kasus pasien
pasien laki-laki
laki-laki berumur
berumur 55
55 tahun
tahun
PATOGENESIS
Selama ini OA-> Proses Ketuaan
Akhir-akhir ini para pakar berpendapat Penyakit gangguan
hemostasis dari metabolisme kartilago dengan kerusakan struktur
proteoglikan (belum jelas)
Jejas kimiawi maupun mekanik diduga merangsang terbentuknya
molekul yang abnormal dan produk degradasi kartilago dalam
cairan sinovial inflamasi sendi dan kerusakan kondrosit
GEJALA KLINIS
Nyeri sendi
Hambatan gerakan sendi
Kaku pagi hari
Krepitasi
Pembesaran sendi (deformitas)
Perubahan gaya berjalan
Pada
Pada kasus
kasus pasien
pasien mengeluh
mengeluh nyeri
nyeri sendi,
sendi, hambatan
hambatan pada
pada gerakan
gerakan
sendi,
sendi, kaku
kaku pada
pada pagi
pagi hari,
hari, krepotasi
krepotasi
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan Penunjang (Laboratorium dan Radiologi)
KASUS
KASUS
Pemfis
PP
&
Klinik
Radiologik
Nyeri
lutut
&
Nyeri
lutut
+
+
minimal 5 dari 9
minimal
kriteria berikut :
1 dari 3 kriteria
1) Usia > 50 tahun
berikut:
2) Kaku pagi hari <
30 menit
a) Usia > 50 tahun
3) Krepitus
b) Kaku pagi hari
4) Nyeri tekan
< 30 menit
5) Pembesaran
tulang
c) Krepitus
6) Tidak panas pada
+
perabaan
Osteofit
7) LED < 40 mm/jam
8) RF < 1:40
9) Analisis
cairan
Klinik
Nyeri
lutut
minimal 3 dari 6
kriteria berikut :
1) Usia > 50 tahun
2) Kaku pagi hari <
30 menit
3) Krepitus
4) Nyeri tekan
5) Pembesaran
tulang
6) Tidak panas pada
perabaan
Pemeriksaan Radiologi
Osteofit
Pemeriksaan radiologi
lain
A. Computed Tomography (CT)
Jarang digunakan untuk diagnosis OA
Primer (kecuali prencanaan pra OP).
Meskipun dpt digunakan untuk
malaligment dari sendi patello femoral,
kaki atau pergelangan kaki.
Evaluasi detail tulang dari bentuk tulang
belakang.
Pemeriksaan radiologi
lain
A.
A. Computed
Computed Tomography
Tomography (CT)
(CT)
Gambar
Gambar 6.
6. CT
CT Scan
Scan
melintang
melintang yang
yang diperoleh
diperoleh
melalui
melalui tulang
tulang belakang
belakang
daerah
daerah lumbar
lumbar bawah
bawah
menunjukkan
menunjukkan sclerosis
sclerosis dari
dari
sendi
sendi
Lanjutan..
Gambar 7. CT Scan melintang
yang diperoleh melalui aspek
superior pinggul menunjukkan
penyempitan sendi , pembentukan
osteofit , dan kista subchondral
khas osteoarthritis.
Lanjutan.
Lanjutan
D. Tomografi koherensi
optik (Oktober)
Oktober dilakukan dengan dimasukan ke dalam
atroskopi dan menghasilkan gambar penampang
tulang rawan artikular pada resolusi sebanding
dengan daya rendah histologi.
Memberikan informasi kuantitatif tentang keadaan
penyakit tulang rawan artikular.
Sensitif pada perubahan struktural kolagen akibat
proses trauma maupun degeneratif.
E. Ultrasonography
Lebih untung daripada MRI dan skintigrafi.
Menggunakan resolusi yang tinggi
sehingga mampu mendiagnosis adanya
penebalan kartilago, meniscus, tendons,
ligamen, persendian hingga cairan
sinovialnya.
Lanjutan.
Diagnosa banding
radiologi
Rheumatoid
arthritis
Artritis Reumatoid atau Rheumatoid arthritis (RA) adalah
penyakit autoimun sistemik. RA merupakan salah satu
kelainan multisistem yang etiologinya belum diketahui secara
pasti dan dikarateristikkan dengan destruksi sinovitis
( flexi extensi
RHEUMATOID ARTHRITIS
Gout
Gout Kelebihan asam urat dalam tubuh Pembentukan
kristal kecil asam urat yang terakumulasi di jaringan
tubuh, terutama sendi.Ketika kristal membentuk pada
sendi serangan berulang dari peradangan sendi
(artritis).
Sinar-X kadang-kadang bisa membantu dan bisa
menunjukkan pengendapan tofi-kristal dan kerusakan
tulang sebagai akibat serangan berulang dari
peradangan.Sinar-X juga dapat membantu untuk
memantau dampak gout kronis pada sendi.
Penatalaksanaan
1.Terapi farmakologis
yaitu :
Medikamentosa sistemik
Medikamentosa topikal
Medikamentosa
intraartikular.
2.Operasi
Tindakan operasi seperti arthroscopic
debridement, joint debridement, dekompresi
tulang, osteotomi, dan artroplasti merupakan
tindakan yang efektif pada penderita dengan OA
yang sudah parah.
TERIMAKASIH