Anda di halaman 1dari 2

Pengukuhan PKP, pengusaha kecil

1. Pengusaha Kena Pajak adalah pengusaha yang telah dikukuhkan oleh kantor pajak
dan memperoleh nomor pengukuhan PKP. Namun, khusus bagi mereka yang masih
tergolong Pengusaha Kecil PPN diberikan pilihan apakah ingin dikukuhkan menjadi
PKP atau tidak
2. Pengusaha Kecil PPN adalah pengusaha yang selama satu tahum buku melakukan
penyerahan BKP maupun JKP dengan jumlah seluruh peredaran bruto atau
penerimaan bruto tidak lebih dari Rp. 600 juta (PMK 68/PMK. 03/2010)
3. Syarat Pengukuhan PKP terbagi menjadi dua yaitu syarat subjektif dan objektif.
- Syarat Subjektif
a. Mengisi formulir
b. Fotokopi KTP Pemilik Usaha
c. Fotokopi NPWP Pemilik Usaha
d. Fotokopi NPWP Perusahaan
e. Fotokopi SITU dan SIUP
f. Fotokopi NPWPD dan TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
g. Fotokopi Akta Perusahaan
h. Surat Kuasa Bermaterai (jika yang mengurus bukan pemilik usaha)
- Syarat Objektif
a. Laporan Keuangan Bulan Terakhir
b. Daftar Aset (harga) perusahaan secara terperinci
c. Foto tempat kegiatan usaha
d. Denah lokasi kegiatan usaha
4. Alur Permohonan secara manual:
- Wajib Pajak datang langsung ke KPP terdaftar, mengiri Formulir Pengukuhan
-

PKP dan menyerahkan kelengkapan dokumen yang disyaratkan


Formulir permohonan PKP dan dokumen yang disyaratkan dikirim melakui POS

maupun jasa ekspedisi lain.


5. Alur Permohonan secara elektronik:

6. Pengurusan pengukuhan PKP jika sesuai prosedur yang ditetapkan kantor pajak hanya
memakan waktu kurang lebih 1 minggu.

Obyek PPN, barang&jasa yang tidak dikenakan pajak


Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas hal-hal berikut.
1. Penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh
pengusaha

Penyerahan BKP harus memenuhi syarat, yaitu :


a. Barang Berwujud yang diserahkan merupakan BKP
b. Barang tidak berwujud yang diserahkan merupakan BKPTB
c. Penyerahan dilakukan di dalam Daerah Pabean
d. Penyerahan dilakukan dalam rangka kegiatan usaha
2. Impor Barang Kena Pajak
Pemungutan dilakukan melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
3. Penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh pengusaha.
Penyerahan jasa yang terutang pajak harus memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Jasa yang diserahkan merupakan Jasa Kena Pajak
b. Penyerahan dilkukan di dalam Daerah Pabean
c. Penyerahan dilakukan dalam kegiatan usaha
4. Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean
Contoh :
Pengusaha A yang berada di Bekasi memperoleh hak menggunakan merek yang
dimiliki Pengusaha B yang berada di Cina, karena hal tersebut maka Pengusaha A di
dalam Daerah Pabean terutang PPN.
5. Pemanfaatan Jasa Kena Pajakdari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean
Contoh :
Pengusaha Kena Pajak C di Jakarta memanfaatkan Jasa Kena Pajak dari Pengusaha B
yang berada di Malaysia. Atas pemanfaatan Jasa Kena Pajak tersebut terutang PPN.
6. Ekspor BKP Berwujud oleh PKP
Pengusaha yang melakukan ekspor BKP berwujud hanya pengusaha yang telah
dikukuhkan menjadi PKP.
7. Ekspor BKP Tidak Berwujud oleh PKP
Pengusaha yang melakukan ekspor BKP tidak berwujud hanya pengusaha yang telah
dikukuhkan menjadi PKP.
8. Ekspor Jasa Kena Pajak oleh PKP
Adalah penyerahan Jasa Kena Pajak dari dalam Daerah Pabean ke luar Daerah Pabean
oleh PKP yang menghasilkan dan melakukan ekspor BKP Berwujud atas dasar
pesanan atau permintaan dengan bahan dan atas petunjuk dari pemesan di luar Daerah
Pabean
9. Kegiatan membangun sendiri yang dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau
pekerjaan oleh orang pribadi atau badan yang hasilnya digunakan sendiri atau
digunakan pihak lain.
10. Penyerahan BKP berupa aset yang menurut tujuan semula tidak diperjualbelikan oleh
PKP.

Anda mungkin juga menyukai