Anda di halaman 1dari 65

Suharto, SE, M.

AK
Universitas Borobudur

SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

AKUNTANSI
INTERNASIONAL
PEMBAHASAN AKUNTANSI INTERNASIONAL MELIPUTI YAITU :
1. DIMENSI INTERNASIONAL AKUNTANSI
2. BISNIS INTERNASIONAL DAN STRATEGI MULTINASIONAL
3. SISTEM AKUNTANSI DALAM LINGKUNGAN GLOBAL
4. PERKEMBANGAN AKUNTANSI INTERNASIONAL
5. PERBANDINGAN PRAKTEK DAN SISTEM AKUNTANSI
6. TEKANAN TERHADAP PENGUNGKAPAN DAN HARMO-NISASI
AKUNTANSI INTERNASIONAL
7. PERSPEKTIF
MANAJEMEN
TERHADAP
PENGUNGKAP-AN
INFORMASI DAN REGULASI
8. KOMBINASI DAN KONSOLIDASI BISNIS INTERNASI-ONAL
9. AKUNTANSI INTERNASIONAL UNTUK GOODWILL DAN AKTIVA
TIDAK BERWUJUD
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

AKUNTANSI INTERNASIONAL
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

PELAPORAN SEGMENTAL
AKUNTANSI PERUBAHAN HARGA DAN INFLASI INTER-NASIONAL
AKUNTANSI UNTUK TRANSAKSI DERIVATIF DAN MATA UANG ASING
TRANSLASI LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING
EVALUASI KINERJA DAN PENGANGGARAN
PERPAJAKAN INTERNASIONAL
AUDIT EKSTERNAL OPERASI LUAR NEGERI
AKUNTANSI ABAD 21 : BEBERAPA ISU GLOBAL

SUMBER : AKUNTANSI INTERNASIONAL - EKO SUWARDI, Drs M.Sc


Penerbit : BPFE - Yogyakarta

SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

INTERNASIONAL

Disusun oleh : - Heti Triaswati, S.E., Akt


- Arief Wasisto, S.E., Akt
- Mahfud Sholihin, S.E., M.Acc., Akt.
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Kenapa Mempelajari Akuntansi Internasional
B. Definisi Akuntansi Internasional
C. Era Ekonomi Global
D. Alasan-Alasan Perusahaan untuk Go Internasional
E. Berbagai Bentuk Keterlibatan Internasional
F. Pakta Perdagangan dan Kawasan Asia Pasifik
G. Permasalahan Utama Akuntansi Internasional
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

INTERNASIONAL
BAB 2. STANDAR AKUNTANSI DI BEBERAPA NEGARA
A. Sumber sumber Perbedaan Standar Akuntansi
B. Standar Pelaporan di Beberapa Negara

BAB 3. PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN


A. Perkembangan dalam Proses Pengungkapan
B. Pengukuran dan Pengungkapan Khusus dalam Pelaporan
Keuangan.
C. Pengungkapan Khusus.
BAB 4. MATA UANG ASING
A. Nilai Tukar
B. Transaksi Mata Uang Asing
C. Forward Exchange Contracts
D. Translasi Mata Uang Asing
E. Praktik di Sebelas Negara
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

INTERNASIONAL
BAB 5. AKUNTANSI UNTUK PERUBAHAN HARGA
A. Indeks Harga Umum dan Khusus
B. Constant Monetary Unit Restatement
C. Current Value Accounting
D. Inflasi di Beberapa Negara

BAB 6. PERMASALAHAN KHUSUS DALAM


PELAPORAN KEUANGAN
A. Kombinasi Bisnis
B. Aktiva Tidak Berwujud

BAB 7. HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL


A. Kebutuhan akan Standar Internasional
B. Standardisasi Vs Harmonisasi
C. Dorongan Internasional
D. Dorongan Nasional
E. Perkembangan Baru
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

INTERNASIONAL

BAB 8. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


INTERNASIONAL

A. Alasan-Alasan untuk Analisis Laporan Keuangan


Internasional
B. Masalah yang Muncul pada Ketersediaan Informasi
Keuangan
C. Trend Penyajian Laporan Keuangan
D. Analisis Laporan Keuangan

BAB 9. FINANCIAL RISK MANAGEMENT


A. Kenapa Perlu Financial Risk Management
B. Peran Akuntansi
C. Foreign Exchange Risk Management
D. Perlakuan dan Kontrol untuk Instrumen Keuangan
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

INTERNASIONAL
BAB 10. INTERNATIONAL TAXTIONAL AND
TRANSFER PRICING
A. Perbedaan Sistem Pajak di Tiap-tiap Negara
B. Pajak Untuk Pendapatan dari Sumber Asing dan
Pajak Berganda
C. Tax Planning Dimensions
D. International Transfer Pricing
E. Metode Transfer Pricing
F. Praktik Transfer Pricing

SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

AKUNTANSI INTERNASIONAL

DIMENSI INTERNASIONAL AKUNTANSI


PENGANTAR
akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan
pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu organisasi / entitas yang
dijadikan sebagai informasi dalam rangka mengambil keputusan ekonomi oleh pihak
pihak yang memerlukan.
AKUNTANSI merupakan sistem informasi organisasi baik bisnis maupun non
bisnis yang fungsinya menyajikan informasi keuangan untuk pihak-pihak yang
berkepentingan.
Tujuan Akuntansi adalah menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh
pengambil keputusan untuk membuat keputusan ekonomi.
AKUNTA
NSI

KEBUTUHAN AKAN INFORMASI


PENGAMBIL
KEPUTUSAN

PENGKOMUNIKASIAN INFORMASI
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

AKUNTANSI
INTERNASIONAL
PERBEDAAN SISTEM AKUNTANSI
Pada dasarnya akuntansi itu sama yaitu Alat bagi manajemen suatu organisasi baik bisnis maupun
non bisnis untuk mengkomunikasi posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangannya
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Beberapa aspek yang menyebabkan terjadinya perbedaan akuntansi di dunia antara lain faktor
pertumbuhan ekonomi, inflasi, sistem politik, pendidikan, profesi akuntan, peraturan
perpajakan dan Pasar Uang & Modal.
Maka dalam arti luas terjadi perbedaan mengenai KONSEP DASAR; STANDAR
AKUNTANSI; DAN PRAKTEK AKUNTANSI.
KENAPA MEMPELAJARI AKUNTANSI INTERNASIONAL
Mempelajari akuntansi internasional sangat penting karena menyediakan informasi yang relevan
kepada pembuat keputusan dalam era perdagangan internasional dan pasar global.
Perdagangan internasional menjadi sumber utama pendapatan beberapa perusahaan besar saat ini.
Banyak perusahaan yang mengembangkan strategi pemasaran internasional untuk keperluan
operasional mereka di masa datang.

SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

10

AKUNTANSI
INTERNASIONAL
DEFINISI AKUNTANSI INTERNASIONAL
Pengertian Akuntansi Internasional Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18)
mendefinisikan akuntansi internasional sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara,
pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan
harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia. Suatu perusahaan mulai terlibat dengan
akuntansi internasional adalah pada saat mendapatkan kesempatan melakukan transaksi
ekspor atau impor.
Akuntansi Didefinisikan sebagai akuntansi untuk transaksi internasional, perban-dingan
prinsip akuntansi di negara-negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar
akuntansi. Definisi ini meliputi keputusan dalam bidang keuangan, pajak, auditing dan
bidang akuntansi lainnya serta meliputi perbedaan standar akuntansi dari berbagai negara
dan harmonisasi berbagai praktek akuntansi di seluruh dunia.
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara,yaitu:
a) Dengan pertimbangan Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung
pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman.
b) Secara empiris Klasifikasi secara empiris menggunakan metode
statistic untuk mengumpulkan data prinsip dan praktek akuntansi
seluruh dunia.
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

11

INTERNASIONAL
PROSES AKUNTANSI
Pengukuran Proses mengidentifikasi, mengelompokkan dan

menghitung aktivitas ekonomi dan transaksi, memberikan masukan


mendalam mengenai profitabilitas dan operasi
Pengungkapan Proses mengkomunikasikan kepada para pengguna
Auditing Proses atestasi terhadap keandalan pengukuran dan
komunikasi
SUDUT PANDANG SEJARAH
Double entry bookkeeping (lucapacioli) Italia Inggris (selanjutnya ke
persemakmuran Inggris termasuk AS)
Model Akuntansi Belanda di impor ke Indonesia
Perkembangan Akuntansi didukung oleh adanya pendidikan
(munculnya sekolah bisnis)
Seiring perubahan jaman dan perkembangan hubungan internasional,
kerumitan akuntansi semakin menjadi
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

12

INTERNASIONAL
Sejarah akuntansi merupakan sejarah internasional. Kronologi berikut ini menunjukkan bahwa
akuntansi telah meraih keberhasilan besar dalam kemampuannya untuk diterapkan dari satu
kondisi nasional ke kondisi lainnya sementara di pihak lain memungkinkan timbulnya
pengembangan terus-menerus dalam bidang teori dan praktek di seluruh dunia.
Seiring dengan kekuatan ekonomi Amerika Serikat yang tumbuh selama paruh pertama abad
ke-20, kerumitan masalah-masalah akuntansi muncul secara bersamaan pula. Sekolah-sekolah
bisnis membantu perkembangan tersebut dengan meneruskan bidang-bidang masalah dan
pada akhirnya mengakuinya sebagai suatu disiplin ilmu akademik sendiri pada berbagai
sekolah tinggi dan universitas. Setelah Perang Dunia II, pengaruh akuntansi semakin terasa
dengan sendirinya pada Dunia Barat, khususnya di Jerman dan Jepang. Pada tingkatan yang
agak kurang, faktor yang sama juga dapat dilihat secara langsung di Negara-negara seperti
Brasil, Israel, Meksiko, Philipina, Swedia dan Taiwan.
Berkebalikan dengan sifat warisan akuntansi yang internasional tersebut adalah bahwa di
banyak Negara, akuntansi tetap merupakan masalah nasional, dengan standar dan praktik
nasional yang melekat sangat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional. Hanya
terdapat sedikit pemahaman atas ketentuan yang sejenis dengan Negara lain. Namun
demikian, akuntansi melayani manusia dan organisasi yang lingkup keputusannya semakin
internasional.
Mengatasi paradoks sejarah akuntansi ini telah lama menjadi perhatian baik bagi para
pengguna maupun penyusun informasi akuntansi. Dalam tahun-tahun terakhir, usaha-usaha
institusi untuk mempersempit perbedaan dalam pengukuran , pengungkapan dan proses
UNIV.BOROBUDUR
auditing di seluruh duniaSUHARTO
semakin
intensif dilakukan.

13

INTERNASIONAL

EVOLUSI DAN PERAN BISNIS INTERNASIONAL

Perkembangan bisnis dari perusahaan pribadi menjadi perusahaan global.


Perkembangan Bisnis dibagi menurut wilayah bisnis, yaitu :
1) Bisnis Lokal Operasi wilayah bisnis daerah tertentu dalam satu negara
2) Bisnis Nasional Operasi wilayah bisnis dalam suatu negara
3) Bisnis Regional Operasi wilayah bisnis kawasan Regional (Asean, EU,
NAFTA)
4) Bisnis Internasional Operasi wilayah bisnis dunia /Internasional
Pada umumnya bisnis internasional yaitu bisnis yang wilayah operasi dua
negara atau lebih sehingga bisnis regional atau internasional.
Menurut Radenbaugh,1993 (Buku International Accounting), membagi
perkembangan bisnis menjadi 4 tahap yaitu :
Zaman Pra Industrialisasi.
Zaman Industrialisasi.
Zaman Setelah Perang Dunia II
Era Multinasional.
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

14

AKUNTANSI
INTERNASIONAL
ERA EKONOMI GLOBAL
Peningkatan perdagangan internasional bisa memfasilitasi perluasan pergerakan
barang dan jasa serta meningkatkan efisiensi penggunaan sumber-sumber
ekonomi.
Peningkatan standar hidup di semua negara yang telibat dalam perdagangan
internasional, beberapa karakteristik era ekonomi global yaitu :
Bisnis Internasional
Hilangnya Batasan-Batasan AntarNegara
Ketergantungan pada Perdagangan Internasional.
ALASAN-ALASAN PERUSAHAAN GO PUBLIC
1. Kesempatan untuk bertumbuh dan berkembang
2. Kurangnya ketergantungan pada ekonomi dalam negeri
3. Permintaan konsumen
4. Rendahnya biaya

SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

15

AKUNTANSI INTERNASIONAL
BEBERAPA ALASAN TIDAK MELANJUTKAN GO PUBLIC :
Kesalahan Perkiraan Pemasaran yang Terlalu Tinggi.
Kesalahan Operasional.
Masalah dengan Partner Bisnis.
Konflik Politik
BERBAGAI BENTUK KETERLIBATAN INTERNASIONAL
Tipe keterlibatan dalam bisnis internasional yaitu :
Perusahaan Internasional Eksportir Perusahaan yang mengekspor produk
dan jasanya. (Eksportir Langsung atau tak langsung dan kedua-duanya.) Misal :
Perusahaan Boeing.
Strategic Alliance Perusahaan berkolaborasi dengan perusahaan lain untuk
berbagi hak dan tanggung jawab dalam pendapatan dan pengeluaran, Tipe
Tipenya adalah : Research Collaboration;Licensing Program ;Copromotion Deal :
Mis. Perusahaan Mabe & GE
Perusahaan Multinasional Perusahaan menganggap dunia sebagai kesatuan
pasar. Misal : Perusahaan Coca Cola.
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

16

AKUNTANSI INTERNASIONAL
ASPEK AKUNTANSI PADA BISNIS INTERNASIONAL
Pada waktu perusahaan melakukan transaksi, menjual saham atau obligasi
biasanya masing-masing pihak harus memahami reputasinya. Dalam rangka itu
masing -masing menyampaikan informasi keuangannya memerlukan bantuan ahli
akuntansi internasional yang memahami berbagai bahasa, mata uang asing dan
standar akuntansinya yang merupakan kendala.
BIDANG AKUNTANSI INTERNASIONAL
Akuntansi internasional meliputi dua aspek bahasan utama yaitu :
Deskripsi dan Pembandingan Akuntansi atas transaksi Internasional Membahas
gambaran standar akuntansi dan praktek akuntansi di berbagai negara di dunia
serta membandingkan nya pada masing-masing negara yang dibahas. Juga
pembahasan mengenai pelaporan keuangan, penjabaran dan transaksi valas,
sistem informasi, penggangguran sestem penilaian kerja, perpajakan dan audit
internasional, termasuk pula akuntansi manajemen untuk bisnis internasional.
Dimensi Akuntansi atas transaksi Internasional pembahasan sistem akuntansi,
perkembangan dan perbandingan akuntansi, harmonisasi perspektif manajemen
atas pengungkapan informasi dan pelaporan keuangan.Mengenai aspek transaksi
internasional (valas, derivaif dan penjabaran mata uang asing) juga disajikan
sesuai serta aspek akuntansi manajemen.
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

17

AKUNTANSI INTERNASIONAL
PERMASALAHAN UTAMA AKUNTANSI INTERNASIONAL
1. Tantangan yang dihadapi Akuntansi Internasional.
Bisnis Internasional menimbulkan saling ketergantungan ekonomi antar negara,
yang pada akhirnya pengaruh pada :
Operasional perusahaan multinasional (produk, produksi dan marketing). Transfer
teknologi menjadi faktor penting.
b.
Pasar global yang mengglobal, memberi kesempatan bagi investor & kreditor untuk
melakukan aktivitas financing yang mendunia.
Perdagangan dan investasi internasional menimbulkan beberapa topik baru di antaranya:
1)
Transaksi mata uang asing
2)
Translasi mata uang asing
3)
Pajak untuk operasi internasional
4)
Konsolidasi Laporan Keuangan dengan Subsidiary dan afiliasi.
5)
Transfer Pricing
6)
Comparative Disclosure
Topik baru yang muncul memberikan tantangan tersendiri bagi profesi akuntan, yaitu :
a.

Skill dan Kompetensi ; Memahami Cross Functional Linkages; Analisis


Keuangan dan Perbandingannya;Pengembangan sistem Informsi global.
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

18

2. Lingkungan Yang Mempengaruhi Akuntansi


Lima lingkungan yang mempengaruhi akuntansi yaitu :
Sistem Ekonomi
Sistem Politik
Sistem Hukum
Sistem Pendidikan
Agama

Economic
System
Religio
n

Political
System

Legal
System

Education
alSystem

Societal (Cultural) Values


Accouting Profession Values

SUHARTO UNIV.BOROBUDUR
Accouting

System

19

AKUNTANSI
INTERNASIONAL
BAB 2
BISNIS INTERNASIONAL DAN STRATEGI MULTINASIONAL
ALASAN MENJALANKAN BISNIS INTERNASIONAL.
1. Memperluas pemasaran/penjualan
2. Memperoleh akses bahan baku dan faktor-faktor produksi lain.
3. Mendapatakan akses pengetahuan, khususnya teknologi.
MACAM BISNIS INTERNASIONAL
1. Ekspor dan Impor
2. Kontrak Manajemen
3. Pemakaian Lisensi
4. Investasi
TREND MULTINASIONAL ENTERPRISE
Menurut United Nation Centre on Transnational Corporations,
beberapa trend pokok yang terjadi dalam aktivitas MNEs adalah :
a. Perusahaan Jepang semakin besar jika di ukur dari penjualan dan
kapitalisasi pasar dan
dalam ekspor kapital dalam tahun 1980-an.
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR
20

AKUNTANSI
INTERNASIONAL
MNEs Eropa Barat menjadi semakin penting.
c. MNEs Amerika Serikat masih berinvestasi di luar negeri dalam jumlah
yang signifikan.
d. MNEs mengurangi ekspansinya di negara-negara berkembang dan
berkonsentrasi di pasar yang lebih stabil.
e. Yang banyak melakukan ekspansi global adalah MNEs yang berukuran
kecil dan menengah daripada yang berukuran besar.
f.
Semakin meningkatnya global spread MNEs dari negara Eropa Tengah
dan Timur dan mantan Uni Sovyet.
g. Parameter yang banyak digunakan untuk mengukur besarnya MNEs adalah Penjualan dan Nilai Pasar. Tetapi pengukuran ini terjadi perbedaan
sehingga sulit untuk menentukan secara tepat MNEs terbesar di dunia.
MULTIDOMESTIK VS GLOBAL
MNE adalah melakukan investasi asing secara langsung. Ada 2 startegi
yang harus dipertimbangkan :
1. Strategi Multidomestik
2. Strategi Global.
b.

SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

21

INTERNASIONAL

Apapun strategi yang dipilih untuk menjadi perusahaan Global tetap efektif
menangani dua dimensi yang berbeda yaitu Lingkungan Internal & Eksternal. Ada
banyak hambatan lokal dan internasional yang mempengaruhi sebuah MNE.
Hambatan yang timbul adalah: Pendidikan; Sosiologi atau sosiokultural; politik
dan hukum dan ekonomi.
DIMENSI AKUNTANSI ATAS STRATEGI GLOBAL
Beberapa dimensi akuntansi yang berkaitan dengan bisnis Global adalah :
1) Harus dibuat laporan keuangan yang sesuai dengan UU dan standar yang berlaku
pada masing-masing cabang.
2) Harus disiapkan laporan keuangan yang konsisten dengan praktek dan standar
akuntansi negara induk perusahaan beroperasi untuk keperluan konsolidasi.
3) Dengan adanya aktivitas ekspor dan impor maka harus ada penyerahan satuan mata
uang
4) Sistem pengendalian manajemen harus sesuai dengan kondisi dimana perusahaan
beroperasi, dan juga harus memenuhi kebutuhan perusahaan secara keseluruhan.
5) Harus mempertimbangkan aspek aspek yang berkaitan dengan pajak.
6) Dengan adanya transfer bahan baku antarnegara maka harus disusun kebijakan
sistem transfer pricing yang memadai.
7) Jika ada cabang yangSUHARTO
menggunakan
jasa KAP yang berbeda harus diperhatikan.
UNIV.BOROBUDUR
22

AKUNTANSI INTERNASIONAL

STANDAR AKUNTANSI DI BEBERAPA NEGARA :


Faktor penting dalam pembentukan standar akuntansi adalah derajat
keterlibatan pemerintah dalam ekonomi. System ekonomi menurut derajat
keterlibatan pemerintah menjadi dua, yaitu :
Total Geoverment Control.
Compeletely free market system.
TOTAL GOVERMENT CONTROL
CUBA CHINA

INDIA

COMPLETELY FREE MARKET


JAPAN

USA

Beberapa sumber-sumber perbedaan dalam standar akuntnasi dalam istana, yaitu :


1. Neraca vs Laporan Laba Rugi
2. Disclousure
3. Laporan Konsolidasi
4. Akuntansi Goodwill
5. Biaya Riset
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

23

AKUNTANSI INTERNASIONAL
STANDAR PELAPORAN DI BEBERAPA NEGARA
AUSTRALIA Standar Akuntansi berasal dari : The Corporation Law and
Regulations ; The Annual Report Acts; The Australian Accounting Standar an Accounting
Guidance

BRAZIL Standar Akuntansi dibentuk oleh The Securities Exchange Commision dan
The Brazilian Accountants Institute. Basis Pengukura utama yaitu Historis cost.

KANADA Standar Akuntansi diterbitkan oleh The Canadian Institute of Chartered


Accountants (CICA) mirip standar USA.

PERANCIS Standar akuntansi adalah The Institute of

Public Accountant and


Authorzation Accountants dan The stock Exchange Commision . Sumber Standar dari
Bussiness Code dan General Accounting Plan.

JERMAN Standar Akuntansi bersumber dari The German Commersial Code. Suatu
perusahaan diharuskan menyajikan Lap. Keu Konsolidasi dan laporan Manajemen tidak
lebih dari 5 bulan setelah tanggal neraca jika salah satu kondisi : Memiliki Voting interest;
Memiliki hak untuk mengangkat atau memberhentikan sebagian besar karyawan
subsidiary; Merupakan persetujuan yang dihasilkan untuk mengkontrol pengaruh induk ke
cabang. Commersial Code mengharuskan laporan segmen industrial dan geografi.

JEPANG Standar Akuntansi harus tunduk kepada : Income Tax Law (Zaiko); Financial
Accounting Standar Business Enterprises; Pernyataan dari Audit
Japanesse Institute of Sertified Public Accountant
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

Commitee of The
24

INTERNASIONAL

MEKSIKO Terdapat 4 kategori standar yaitu : Generally Accepted Accounting


Principles, Generally Auditing Standards, Code of Etics; dan Continuing Proffesional
Standard yang ditetapkan oleh The Maxican Institute of Public Accountants

BELANDA Standar akuntansi adalah Title 9 of The Civil Code,memberikan


garis besar konsep akuntansi yang harus ada dalam penyusunan laporan keuangan.

NIGERIA Standar Akuntansi The Nigerian Accounting Standar Board (NASB)


menerbitkan SAS (Statement of The Accounting Standar ) yang bersumber dari
International Acounting Standard (IAS).

INGGRIS The Accounting Standar Board (ASB) menyusun dan mener-bitkan


standar akuntansi. Pelaporan Segmen diwajibkan disusun menurut lines of business
dan area geografi tergantung mana yang lebih cocok.

AMERIKA SERIKAT SEC (Securities & Exchange Commision ) menetapkan


Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) untuk perusahaan sahamnya
diperdagangkan secara publik. SEC mendelegasikan tanggungjawab kepada Profesi
Akuntansi : FASB (Financial Accounting Standards Board) menyusun Standar
Akuntansi.; GASB (Goverment Accouting Standards Board) menyusun
Prinsip Akuntansi Pemerintah, rumah sakit, Univrsitas dan Non profit
lainnya.; AICPA (The American Institute of Certified
Public
Accountants) organisasi akuntans publik bersertifikat dan sangat
berpengaruh pada prinsip dan praktek akuntansi
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

25

AKUNTANSI INTERNASIONAL
BAB 3
SISTEM AKUNTANSI DALAM LINGKUNGAN GLOBAL
Akuntansi pada dasarnya adalah produk lingkungan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi sistem akuntansi suatu negara dan praktek pengungkapan informasi
dan akuntansi perusahaan perusahaan :
1. Pengaruh Lingkungan thd. Bisnis dan Manajemen Faktor yang berpengaruh signifikan

thd. Bisnis dan Manajemen yaitu : Pendidikan, Sosiokultural, hukum dan politik serta
ekonomi. Untuk memahami berbagai perbedaan praktek bisnis dan akuntansi di BERBAGAI
NEGARA ada 2 poin :
a. Analisis lingkungan merupakan alat bernilai (valuable Tool) untuk menjelaskan dan
memahami perbedaan cara beroperasi perusahaan di suatu negara
b. Adanya relativitas budaya (cultural relativism) artinya rasionalitas suatu perilaku
harus dinilai berdasarkan konteks budaya yang ada dalam negara itu sendiri.
2. Pengaruh Lingkungan terhadap Akuntansi Faktor-faktor mempengaruhi praktek
akuntansi dan pengungkapan informai adalah : Budaya; Regulasi Akuntansi ; Profesi
Akuntansi; Riset & Pendidikan Akuntansi; Inflasi; Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi;
Sistem Perpajakan; Pasar uang dan modal; aktivitas perusahaan; Sistem Kepemilikan
Perusahaan; sistem politik, hukum, iklim sosial; faktor-faktor internasional.
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

26

INTERNASIONAL

3.

Akuntabilitas dan MNEs Pengungkapan informasi sangat menjadi perhatian baik bagi

4.

perusahaan yang kepemilikan dan operasinya di satu negara (domestic enterprise) maupun
operasinya di beberapa negar (MNEs).
Budaya dan Lingkungan Global Bisnis dan Perilaku Manajerial sangat dipengaruhi
budaya (sistem nilai dan attitude yang berlaku). Budaya atau sistem nilai di suatu negara
bisa menyebar lewat subculture organisasi dan lingkungan kerja yang ada di suatu negara.
SKEMA HUBUNGAN BUDAYA SISTEM NILAI DAN AKUNTANSI DI SUATU NEGARA
(Gray 1988)

EXTERNAL INFLUENCES:
forces of nature
Trade
Invesment

Institusional Consequences
Legal System
Corporate Ownership
Capital Markets
Professional Associations
Education
Religion

Conquest

Ecological Influences :
Geographic, Economic,
Demographic,
Genetic/hygienic;
Historical,
Technological,
Urbanization

Societal
Values
Accoungtin
g Values

SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

Accounting
system

REINFORCEMENT
27

INTERNASIONAL

5. Tekanan internasional untuk perubahan

akuntansi Faktor-faktor tekanan

internasional yang mempengruhi perubahan akuntansi adalah interdepen-densi


ekonomi/politik antarnegara, penanaman modal asing langsung, perubahan strategi
perusahaan multinasional, dampak teknologi baru, pertumbuhan yang cepat dai pasar uang
internasional, ekspansi bisnis jasa dan berbagai kegiatan organisasi pengatur internasional.
MODEL PROSES PERUBAHAN AKUNTANSI (GRAY 1989)
INTERNATIONAL FORCES FOR CHANGES
Economic/Political Interpendencies
Foreign Direct Invesment
Multinational Corporate Strategy
New technology
International Financial Markets
Business and Financial Services
International regulatory organizations

Physical
Environment
Factors

Societal
Values
Accounting
Values

SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

Institutional
Consequences

Accounting
System
28

AKUNTANSI
INTERNASIONAL
Guna membuat standar akuntansi dan auditing internasional , the

International Accounting Standar Committee (IASC) dan The International


Federation of Accountants (IFAC) melakukan berbagai usaha untuk tujuan
harmanosasi tersebut.
Perusahaan melakukan pengungkapan Pelaporan Keuangan karena 2
(dua) alasan :
Masyarakat mempercayai perusahaan untuk mengelola sumber-sumber ekonomi
yang langka.
Operasional perusahaan mempengaruhi kualitas dan standar hidup individu
Sampai saat ini pengungkapan pelaporan keuangan terus berkembang , hal ini
disebabkan ada 2 hal yang belum bisa diselesaikan :
1. Tidak ada kerangka umum yang diterima dalam menyediakan informasi bagi
pengguna pelaporan keuangan.
2. Manfaat yang diperoleh dari pengungkapan tersebut sulit untuk diketahui.

Banyaknya pengguna pelaporan keuangan menimbulkan pertanyaan,


apakah pengungkapan yang dilakukan telah memberikan manfaat bagi
semua pengguna tersebut.
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

29

INTERNASIONAL
PERKEMBANGAN DALAM PROSES PENGUNGKAPAN
A. ALASAN SOSIAL EKONOMI DALAM PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN.
Pengungkapan dibuat untuk menyediakan informasi bagi pengambil keputusan, terdapat 2
alasan utama sosial ekonomi yaitu :
Meminimalkan resiko bagi penyedia dana karena mereka memprediksi return dan resiko
Memberi informasi bagi individu dan kelompok yang kualitas dan standar hidupnya
dipengaruhi oleh aktivitas dan operasi perusahaan, sehingga mereka bisa mempengaruhi
tindakan-tindakan yang diambil perusahaan
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI PERUSAHAAN DALAM PENGUNGKAPAN
PELAPORAN KEUANGAN.

Terdapat beberapa faktor yang memotivasi perusahaan untuk membuat pengung-kapan


pelaporan.
1) Internasionalisasi Pasar Modal membuat perusahaan menjadi mampu untuk
mendapatkan dana dari luar negeri dengan cost lebih rendah dengan cara menyediakan
informasi yang diperlukan dalam pengungkapan pelaporan keuangan.
2) Kewajiban Hukum Kewajiban Hukum termasuk pajak menjadi hal yang memiliki
pengaruh penting dalam akuntansi di beberapa negara. Mis. Jepang dan Jerman.
3) Kewajiban Profesi Akuntan Kewajiban pengungkapan ditentukan oleh profesi
akuntansi dan diwajibkan untuk meningkatkan daya banding laporan keuangan dinegara
negara yang berbeda . Seperti di USA, Kanada, UK
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

30

AKUNTANSI
INTERNASIONAL

4)

5)

Desakan dari Kelompok Tertentu Beberapa kelompok mampu mendesak


perusahaan untuk membuat pengungkapan khusus yang berkaitan dengan kepentingan
mereka. Misal : Serikat Pekerja.
Pengungkapan Sukarela Perusahaan membuat pengungkapan sukarela jika
bermanfaat, dengan alasan sbb.:
a) Menjelaskan Kondisi operasi perusahaan , prospek di masa depan dll.
b) Membangun image yang dapat menimbulkan Goodwill untuk keuntungan
yad.
c) Menghindari pengaturan atau pengawasan dari pemerintah.
d) Cost of Capital lebih rendah.

PENGUKURAN DAN PENGUNGKAPAN KHUSUS DALAM PELAPORAN KEUANGAN


Pencatatan transaksi ekonomi nilai moneter dalam sistem akuntansi merupakan awal dari
pembuatan laporan keuangan. Standar Akuntansi suatu negara menyediakan aturan yang
mendasari penetapan nilai moneter untuk tujuan pencatatan, karena standar akuntansi berbeda
antar negara.
1. Keanekaragaman dalam Pengukuran Standar akuntansi suatu negara memberikan
panduan transaksi ekonomi. Contoh : Pencatatan Perbedaan Akuntansi Persediaan.

SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

31

AKUNTANSI
INTERNASIONAL
LIFO
DIPERBOLEHKAN

LIFO
PENGGUNAAN
SECARA
UMUM

Tidak

N/A

Replacement Cost

Ya

Tidak

KANADA

Replacement
Cost/Net Realizable
Value

Ya

Tidak

PERANCIS

Net Realizable
Value

Tidak

N/A

JERMAN

Replacement Cost

Ya

Tidak

JEPANG

Replacement Cost

Ya

Ya

MEKSIKO

Net Realizable
Value

Ya

Ya

BELANDA

Replacement Cost

Ya

Ya

NIGERIA

Net Realizable
Value

Tidak

N/A

INGGRIS

Net Realizable
Value

Ya

Tidak

USA

SUHARTO UNIV.BOROBUDUR
Replacement
Cost

Ya

Ya

NEGARA

AUSTRALIA
BRASIL

MARKET IN
LOWER OF
COST
Net Realizable
Value

32

AKUNTANSI
INTERNASIONAL
Contoh : Perusahaan A adalah perusahaan dagang di USA, perusahaan ini
menggunakan metode FIFO dalam pencatatannya. Dibawah ini disediakan informasi
yang diperlukan :
UNIT
UNIT COST
TOTAL COST
Persediaan Awal
100
$ 10
$ 1.000,Pembelian
1.000
12
12.000,Brg Tersedia untuk dijual
1.100
$ 13.000,====
Persediaan Akhir
= 50 unit
Net Realizable value = $ 550
Replacement cost
= $ 650
Pada laporan keuangan dengan menggunakan prinsip akuntansi di atas, nilai persediaan akhir
ditentukan Nilai terendah antara Market lower of cost dengan Historical cost. Maka Nilai
persediaan akhir $ 600.

SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

33

AKUNTANSI INTERNASIONAL
2.

Pencadangan (RESERVE) digunakan di banyak negara dengan berbagai


alasan, misal di Jepang dan Negara-negara di Eropa. Secara Umum Standar
Akuntansi di negara-negara tersebut ditetapkan untuk memastikan bahwa
kepentingan kreditur dilindungi sehingga menghasilkan praktek akuntansi
konservatif yang disebut : Prudence Concept.
a. Expense Liability Reserves Tujuan Pencadangan ini adalah untuk
mencapai smoothing income atau menunjukkan pertumbuhan pendapatan
yang stabil dari tahun ke tahun. Contoh :
b. Statutory (Legal) Reserves Hukum di beberapa negara mengharuskan
perusahaan mengelola statory (legal) reserve untuk memberikan
perlindungan kepada kreditor. Jumlah yang disisihkan untuk legal reserves
tidak termasuk dalam pembagian deviden dan ditetapkan dalam % ttt.
c. General Reserve digunakan untuk membatasi jumlah maksimum yang
diumumkan untuk pembagian deviden yaitu melayani tujuan yang sama
dengan pemberian laba ditahan.
d. Revalution Reserve Menilai aktiva pada appraisal value atau
replacement value sangat lazim dilakukan, seperti di UK, Perancis, Italia
dan Belanda.Depresiasi dapat dibebankan pada Revalution Reserve atau
Income tergantung pada standar akuntansi dan pajak di negara ybs.
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

34

INTERNASIONAL
Contoh :
a. Expense Liability Reserve
Tahun 1996, actual income perusahaan A 56.000.000,- menunjukkan di atas rata-rata peningkatan
tahun sebelumnya. Tahun 1995 reported income 50.000.000 dan perusahaan ingin menunjukkan
peningkatan 8% tiap tahun.
Reported income 1996 = 50.000.000 x 108 % = 54.000.000,Actual Income 1996
= 56.000.000,Reserve
= 2.000.000,Jurnal :
Current period expenses
Reserves for future lialibility

2.000.000,2.000.000,-

Tahun 1997 actual income 57.320.000 karena reported income tahun 1996 54.000.000,- maka :
Reported income 1997 = 54.000.000 x 108 %
= 58.320.000,Actual Income 1997
= 57.320.000,Transfer Reserve
= 1.000.000,Jurnal :
Reserves for future lialibility
1.000.000,Current period expenses
1.000.000,-

SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

35

b. Statutory (Legal) Reserve


Contoh : Income Perusahaan A tahun ini adalah 100.000.000 legal reserve yang ditetapkan adalah 10%
dari income, maka Jurnal yang diperlukan :
Ikhtisar rugi laba
100.000.000,Legal Reserve
10.000.000,Laba Ditahan
90.000.000,c. General Reserve
Tujuan untuk pemberian Laba Ditahan
Jurnal :
Laba Ditahan
5.000.000,General Reserve
5.000.000,Prosedur yang digunakan hampir sama dengan expense liability reserve, general reserve digunakan untuk
income smoothing.
d. Revaluation Reserve
Contoh : Perusahaan A menilai kembali aktiva tetapnya dengan penyesuaian 100.000 lebih besar dari
nilai bukunya. Perusahaan menggunakan metode garis lurus dengan umur ekonomis 10 tahun tanpa nilai
residu.

SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

36

Maka jurnal :
Dibebankan pada Revaluation Reserve :

Pencatatan Revaluasinya :
Aktiva tetap
Revalution Reserve
Depresiasi Tahunan :
Revalution Reserve
Akumulasi Depresiasi
Dibebankan pada income
Pencatatan Revaluasi :
Aktiva Tetap
Revaluation Reserve
Depresiasi Tahunan :
Biaya Depresiasi
Akumulasi Depresiasi
Revaluation Reserve
Laba Ditahan

100.000,100.000,10.000,10.000,-

100.000,-

SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

100.000,10.000,10.000,10.000,10.000,-

37

AKUNTANSI INTERNASIONAL
3.

Pendekatan Pengungkapan yang digunakan oleh Perusahaan Multinasional.


a. Kesesuaian dengan Permintaan Lokal Sebagian besar negara menerima
pelaporan keuangan yang disajikan menurut Prinsip akuntansi negara asal
perusahaan tsb. Cara paling mudah & murah bagi perusahaan untuk
memenuhi kewajiban pelaporan keuangan.
b. Translasi ke dalam Bahasa Lokal Perusahaan dengan menyusun laporan
keuangan dalam beberapa bahasa di samping bahasa negara asal. Mis.Bayer
c. Translasi ke dalam Bahasa dan Mata Uang Lokal Disamping bahasa lokal,
banyak juga perusahaan melakukan translasi ke mata uang lokal.
d. Informasi Tentang Standar Akuntansi yang digunakan. Menyediakan
informasi mengenai prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyiapan
pelaporan keuangan.
e. Selective Restatement Melakukan restatement sebagian pelaporannya
untuk mengatasi sebagian permasalahan yang diakibatkan oleh perbedaan
standar akuntansi.
f. Secondary Statement suatu laporan keuangan lengkap dengan catatan atas
laporan keuangan yang disiapkan menurut standar akuntansi negara lain.
Disiapkan secara khusus bagi pengguna di negara lain dan untuk
meningkatkan pemahaman dan manfaat bagi pengguna yang telah
ditargetkan.
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

38

AKUNTANSI INTERNASIONAL
PENGUNGKAPAN KHUSUS
Tidak adanya pengungkapan yang bersifat internasional menyebabkan tipe
dan kualitas pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan bervariasi.
Kompleksitas masalah yang dihadapi perusahaan multinasional dalam
melakukan pengungkapan antara lain :
Terdapat berbagai tipe pengguna dengan tipe kebutuhan yang berbeda.
Pengguna memiliki tingkat pendidikan yang bervariasi, hal ini secara langsung
mempengaruhi kemampuan mereka dalam menginterpretasikan informasi keuangan.
Perusahaan multinasional menghasilkan data keuangan yang sangat banyak,
sehingga pelu diputuskan data mana saja yang perlu untuk diungkapkan.
Informasi dihasilkan dari lingkungan operasi yang berbeda
Penyalahgunaan informasi yang seharusnya digunakan untuk pengambilan
keputusan oleh pihak lain.
Biaya dan manfaat pengungkapan sulit untuk dihitung.

Dari hal-hal di atas diperlukan kejelasan apa saja yang harus diungkapkan
yaitu : Berapa banyak ? Bagaimana Bentuknya ? Agar lebih mudah
dipahami dan mampu memberikan pelayanan sesuai kebutuhan pengguna.
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

39

INTERNASIONAL
BEBERPA PENGUNGKAPAN KHUSUS :
1. Pengungkapan Segmen Penyatuan keseluruhan segmen bisnis ke dalam
satu entitas bisnis membuat pengguna tidak mungkin untuk mengakses
ketergantungan perusahaan pada tiap segmen industri. Informasi segmen
diperlukan untuk mengidentifikasikan trend pertumbuhan, profitabilitas,
dan resiko yang berhubungan dengan tiap segmen.
2. Pengungkapan Dampak sosisal Banyak perusahaan yang melakukan
dampak sosial untuk membangun image sebagai perusahaan yang
bertanggung jawab kepada masyarakat. Dalam hal ini ada 3 pengungkapan
sosial, yaitu :
a.
b.
c.

Tenaga Kerja
Value Added Activities
Masalah Lingkungan

BACA BUKU : FREDERICK D.S CHOI BUKU I EDISI 6

BAB 5 HAL. 175-229


SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

40

BAB 4
MATA UANG ASING
Perusahaan Multinasional terlibat dalam aktivitas international, sehingga

transaksinya dan laporan keuangan yang dihasilkan sangat kompleks.


Faktor utama yang memberi kontribusi mengenai kompleksitas laporan
keuangan tersebut adalah Perbedaan Mata Uang yang terlibat pada aktivitas
internasional.
Semua transaksi dicatat ke dalam mata uang tersebut beroperasi.
Berapa nilai perusahaan itu sebenarnya jika dilakukan laporan konsolidasi, maka
apabila terjadi berbeda mencatat transaksinya menurut mata uang lokal,
akibatnya tidak ada keseragaman antarlaporan keuangan sehingga pemecahan
yang paling mudah adalah mengubah mata uang lokalke dalam mata uang
negara asal perusahaan multinasional tersebut dengan menggunakan nilai tukar
(exchange rate).
Nilai Tukar adalah jumlah yang dibutuhkan oleh suatu mata uang untuk
mendapatkan satu unit mata uang asing lainnya.

SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

41

A. NILAI TUKAR

Nilai Konversi suatu mata uang adalah jumlah yang sama dari mata uang yang lain pada
nilai tukar (exchange rate) tertentu.
Perubahan nilai suatu mata uang yang direfleksikan pada perubahan nilai tukar
disebabkan beberapa faktor, antara lain :

Tingkat inflasi negara suatu negara dengan tingkat inflasi tinggi akan
menurunkan nilai mata uang atau sebaliknya.

Neraca pembayaran (balance of payment) suatu negara Negara yang


nilai ekspor melebihi nilai impor akan mengalami surplus pada neraca
pembayaran. Surplus Nilai mata uang naik. Defisit Menurunkan nilai
mata uang.

Tingkat Bunga (Interest Rate) di negara juga berperan pada nilai tukar.

Beberapa faktor lainnya misal: System Politik, Ekonomi dan Kestabilan


Politik.
Rugi Laba Nilai Tukar (Exchange Gains and Loses)
Perubahan nilai tukar menghasilkan rugi laba nilai tukar. Rugi Laba yang tidak
direalisasi dihasilkan dari translasi mata uang asing yang dilakukan pada
rekening dicatat dalam mata uang asing ke dalam mata uang lokal.

SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

42

B. TRANSAKSI MATA UANG ASING


Karena nilai tukar berfluktuasi, hasil dari nilai tukar yang dicatat pada tanggal
transaksi berubah pada saat tanggal penyelesaian transaksi.
Contoh : Tanggal 01 Januari 2004, Perusahaan A di Indonesia membeli Peralatan
dari USA sebesar $ 1 juta pada saat nilai tukar $ 1 = Rp 8.000, trx dicatat :
Peralatan
Rp 8.000.000.000
Utang Dagang
Rp 8.000.000.000
Pada tgl. 30 Januari 2004 transaksi dilunasi pada saat nilai tukar $ 1 = Rp 8.500
Akibatnya timbul kerugian sebesar Rp 500.000.000(1 Juta x (8500-8000)
1.

One Transaksi Approach.


Pada pendekatan ini, penyelesaian transaksi ditunjukkan sebagai penyelesaian
terhadap rekening peralatan :
Utang Dagang
Rp 8.000.000.000,Peralatan
500.000.000,Kas
Rp 8.500.000.000,-

2.
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

43

Two Transaction Approach

Pada pendekatan two-transaction approach, tidak ada penyesuian thd.


peralatan, tetapi dilakukan pencatatan terhadap laba rugi perubahan nilai
tukar , yaitu :
Utang Dagang
Rp 8.000.000.000
Rugi perubahan Nilai Tukar
500.000.000
Kas
Rp 8.500.000.000
Dari kedua pendekatan di atas tidak ada yang dianggap paling cocok.

C.FORWARD EXCHANGE CONTRACTS


Adalah Persetujuan untuk membeli dan menjual mata uang asing di masa data pada
nilai tukar tetap yang disebut Forward Rate.

D.TRANSLASI MATA UANG ASING


1.

Alasan untuk Melakukan Translasi


Proses menetapkan berbagai jenis mata uang asing ke satu mata uang.
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

44

2.

E.

Metode Translasi
a.
b.

Single Rate Method (Current Rate Method)


Multiple Rate Method :

Current Noncurrent Method


Monetary Nonmonetary Method
Temporal Method

3. Pengaruhnya pada laporan Keuangan


PRAKTEK DI SEBELAS NEGARA
Australia, Brazil, Kanada, Perancis, Jerman,Jepang, Meksiko, Belanda,
Nigeria, Inggris, United State America.
Baca Buku Akuntansi Intenasional HetiTriaswati dkk. Hal.56 dst.

SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

45

SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

46

AKUNTANSI UNTUK PERUBAHAN HARGA


(CHANGING PRICES)
Asumsi teori akuntansi bahwa unit moneter stabil setiap saat, nilai uang sekarang
tetap sama dengan nilai uang yang akan datang.
Berdasarkan realita ekonomi, hal ini tidak terjadi di dunia nyata.
Berdasarkan nilai historis mendapatkan kritikan karena mengabaikan faktor-faktor
ekonomi yang terjadi, terutama membuat perbandingan antarlaporan keuangan
sulit dilakukan karena tidak mempertimbangkan karena muncul perubahan harga
umum dan khusus.
A. INDEKS HARGA UMUM DAN KHUSUS
1. Indeks Harga Umum
Indeks Harga Umum dibuat dengan menggunakan rata-rata harga
sekelompok barang pada titik waktu tertentu kemudian diperbandingkan
dengan rata-rata harga barang yang sama pada periode dasar.
2. Indeks Harga Khusus.
Harga suatu barang yang tergantung dengan pada permintaan dan
penawaran dan bisa dipengaruhi oleh perubahan tingkat harga umum.
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

47

3.

Masalah Penilaian dengan Perubahan Harga


Unit Moneter pada waktu yang berbeda memiliki daya beli yang berbeda
pula.
Tight monetary policy, menghasilkan tingkat bunga yang tinggi, efektif
untuk mengontrol inflasi, dan pada saat yang sama timbul permintaan
konsumen terhadap barang dan jasa berakibat dua dampak :
Meningkatnya permintaan konsumen mungkin akan meningkatkan
impor, karena impor lebih murah untuk memenuhi
permintaan
konsumen.
Strong Currency (karena tingkat inflasi yang rendah) membuat negara
tersebut kurang menguntungkan dalam ekspor karena harga produk
negara tersebut lebih mahal dibandingkan negara lain.
Yang menjadi tantangan adalah bagaimana menemukan keseimbangan
antara tingkat inflasi yang dapat diterima sehingga pertumbuhan
ekonomi baik dan tetap memiliki posisi kompetitif di perdagangan dunia.

SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

48

4.

Rekening Moneter adalah kas atau aktiva lainnya atau utang yang
akan diterima atau dibayar pada jumlah unit moneter yang tetap.
5. Rekening Non Moneter adalah rekening yang tidak menyajikan
suatu klaim untuk sejumlah unit moneter tertentu. Contoh :
Persediaan, Peralatan, Tanah, Modal Saham dan Laba yang Ditahan.
B. CONSTANT MONETARY UNIT RESTATEMENT
Adalah bentuk umum dari menyatakan kembali laporan keuangan untuk
perubahan dalam daya beli unit moneter. Langkah-langkah dalam
melakukan CONSTANT MONETARY UNIT RESTATEMENT :
1. Neraca
Proses restatement dimulai dari neraca, langkahnya :
Mengidentifikasi aktiva dan modal sebagai rekening moneter
atau non moneter.
Menyatakan rekening moneter pada nilai nominalnya.
Menyelesaikan rekening nonmoneter untuk perubahan daya
beli sejak pembelian.
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

49

2.

Jika penyesuaian tingkat harga dilakukan untuk tahun sebelumnya, semua


saldo yang digunakan pembandingan dengan tahun ini harus
diikutsertakan dan dinyatakan dengan tingkat harga tahun ini. Jadi jika
terdapat inflasi 10%, semua saldo tahun sebelumnya harus dikalikan
dengan 110%.
Laporan Keuangan

Laporan keuangan normalnya disesuaikan setelah neraca, HPP


menggunakan
saldo persediaan yang telah disesuaikan dan depresiasi
didasarkan
pada
penyesuaian gedung dan peralatan. Langkah langkah
yang dilakukan untuk
penyesuaian laporan Laba Rugi adalah :

Mengidentifikasi dan menyesuaikan rekening yang material,


menggunakan price indexes pada tanggal pembelian.
Menghitung depresiasi berdasarkan historical cost yang telah disesuaikan.
Menyesuaikan rekening yang dapat diasumsikan sering terjadi selama
periode tersebut, misalnya penjualan, pembelian menggunakan average
index.

SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

50

Menghitung HPP dengan menggunakan persediaan awal dan akhir


yang telah disesuaikan dengan tingkat harga pada saat penyesuian
neraca dan juga pembelian yang telah disesuaikan.
Menghitung laba rugi daya beli dari kepemilikan rekening moneter.

3. Ilustrasi Constant Monetary Unit Restatement


Penyajian nilai pada laporan keuangan dengan ilustrasi sebagai contoh :
Baca Buku Akuntansi Intenasional HetiTriaswati dkk. Hal.66, 67
dan 70, 71.
a.

Restatement Neraca, langkah langkah yang dilakukan sbb. :


Rekening moneter (kas, Piutang Dagang, dan semua utang ) dinyatakan
dalam nilai konstan pada nilai nominal karena ini mrp jumlah yang
nantinya diterima atau dibayar.
Rekening non-moneter. Persediaan disesuaikan untuk merefleksikan
perubahan daya beli. Untuk melakukan hal ini harus diketahui kapan
pembelian dilakukan. Persediaan akhir diasumsikan diperoleh pada
kuartal terakhir.
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

51

Bangunan dan peralatan perlu dipisah pisahkan menurut tanggal

pembelian.
Saham biasa dan paid in capital disesuaikan menggunakan indeks pada
tahun penjualan saham.
Laba Ditahan diperoleh dari selisih aktiva dengan utang dan modal
yang telah dilakukan restatement.

b. Restatement Laporan Rugi Laba


Penetapan Kerugian Penjualan aktiva tetap : Nilai Buku dikurangi
harga jual + depresiasi.
Depresiasi disesuaikan menurut tanggal perolehan.
Rekening yang terjadi sepanjang tahun, misalnya pendapatan,
biaya penjualan, biaya penjualan dan administrasi, biaya bunga
dan pajak disesuaikan dengan indeks rata-rata untuk tahun tsb.
HPP dihitung dengan asumsi persediaan awal dan akhir diperoleh
pada kuartal ke 4.
Rugi laba daya beli terjadi karena kepemilikan rekening moneter
selama tentang waktu ketika beli mengalami perubahan.
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

52

4.

Evaluasi Constant Monetary Unit Accounting

Laporan Keuangan dengan unit moneter yang konstant tidak didesain


untuk menyediakan informasi harga khusus suatu barang dan jasa.
Besarnya pengaruh inflasi thd perusahaan tergantung pada komposisi
aktiva dan modal. Perusahaan yang leverage-nya tinggi kemungkinan
memperoleh keuntungan selama inflasi.
C. CURRENT VALUE ACCOUNTING
Meliputi semua sistem penilaian yang didesain untuk menyatakan harga
khusus.
Current Value Financial Statement menunjukkan pengaruh perubahan
harga untuk tiap rekening.
Current Value didasarkan pada harga input dan out put, misal :
Replacement Cost harga input, Aktiva harga out put.
Current Value dihitung dengan specific price index, Utang Dagang
dinyatakan Nilai Nominal, Utang Jangka Panjang memerlukan
perhitungan present value.
Selisih Current Value antara Aktiva dan Utang adalah Modal saham.
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

53

1.

Gearing Adjustment
Dibuat di laporan Laba Rugi, berhubungan dengan pengaruh inflasi .
Ketika rata-rata peminjaman lebih besar daripada rata-rata aktiva moneter,
pemegang saham berada dalam posisi menguntungkan selama kondisi
ekonomi mengalami inflasi.
Kerugian kreditor akibat menurunnya daya beli unit moneter mrp
keuntungan bagi pemegang saham, maka perlu membuat Gearing Kredit.
Pada situasi dimana jumlah rata-rata aktiva moneter lebih besar daripada
rata-rata peminjaman, pembebanan gearing dibuat untuk laporan rugi
laba, dengan cara demikian menurunkan jumlah pendapatan. Jumlah
Gearing Adjusment dihitung dengan cara :

Rata-Rata Pinjaman
Gearing Adjustmen = ----------------------------- x Total Penyesuaian CV
Rata-Rata Operating Asset

SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

54

2. Evaluasi Current Value Accounting


Memberikan informasi yang relevan terhadap perubahan harga,
terhadap beberapa pendapat yang menentang dalam hal :
Penentuan current cost bersifat subyektif.
Di beberapa kasus, current cost mungkin sulit untuk dihitung
jika produk tidak dijual secara umum.
Rugi laba daya beli seringkali tidak ditunjukkan dalam current
value models.
Tidak ada konsensus mengenai perlakuan terhadap rugi laba
daya beli, apakah ditunjukkan pada laporan keuangan atau
dimasukkan langsung dalam modal saham di neraca.

D. INFLASI DI BEBERAPA NEGARA


Beberapa Negara mengatasi Inflasi pada Pelaporan Keuangan yaitu :
Negara : Australia, Brazil, Kanada, Perancis, Jerman,Jepang, Meksiko,
Belanda, Nigeria, Inggris, United State America.
Baca Buku Akuntansi Intenasional HetiTriaswati dkk. Hal.74 dst.
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

55

HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL


A. KEBUTUHAN AKAN STANDAR INTERNATIONAL
Aliran barang, modal, dan sumber-sumber ekonomi antar negara dan
aktivitas bisnis di lebih dari satu negara memerlukan standar akuntansi yang
tidak mengkhususkan pada satu negara saja, tetapi bisa diterima semua
pihak.

B. STANDARDISASI VS HARMONISASI

Harmonisasi standar akuntansi berarti bahwa perbedaan antar negara


harus dipertahankan seminimal mungkin. Peraturan maupun praktek
akuntansi bersifat nasional mungkin masih berlaku di tiap-tiap negara.
Harmonisasi berarti bahwa sekelompok negara setuju pada standar
akuntansi yang hampir sama tetapi mengharuskan pengungkapan dan
rekonsiliasi dengan standar yang diterima.
Harmonisasi berarti informasi keuangan disajikan berdasarkan
standar nasional dan international.

C. DORONGAN INTERNASIONAL
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

56

C. DORONGAN INTERNASIONAL
Agar harmanosasi standar akuntansi perlu dorongan internasional terhadap
harmonisasi terbagi atas badan yang mewakili pemerintah dan badan yang
mewakili profesi akuntansi atau pihak lain yang berkaitan. Diskusikan
dorongan harmonisasi dari :

IASC mewakili profesi akuntansi.

United Nation Mewakili pemerintah negara-negara anggota.

OECD Mewakili pemerintah negara angota.

Dorongan internasional lainnya.


(baca : akuntansi internasional Heti Triaswati, dkk- hal. 107 - 110)

D. DORONGAN REGIONAL
Dorongan dari area regional untuk melakukan harmonisasi standar
akuntansi diantaranya :
Uni Eropa, North American Free Trade Agrement, Regional Lainnya.
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

57

E. PERKEMBANGAN TERBARU
Dorongan nasional untuk harmonisasi standar akuntansi sama pentingnya
dengan dorongan regional dan internasional. Banyak kasus, badan pembuat
standar nasional mereka dengan standar internasional.
Dorongan nasional untuk harmonisasi standar akuntansi meliputi :
1. Pasar modal nasional mempertimbangkan kewajiban bagi perusahaan
asing terdaftar di pasar modal untuk memberikan laporan keuangan yang
sesuai dengan IASC serta mengungkapkan informasi keuangan
berdasarkan standar negara asal dan standar nasional.
2. Di beberapa negara, pembuat standar akuntansi nasional mengadopsi
standar akuntansi internasional dan mempublikasikannya sebagai standar
nasional.
3. Di beberapa kasus, standar nasional satu negara dipengaruhi oleh standar
negara lain. Standar Kanada misalnya dipengaruhi oleh USA dan Inggris.

SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

58

RANGKUMAN
Kejadian politik dan ekonomi saat ini mungkin mengakselesari kebutuhan akan
dan pengembangan standar akuntansi internasional.
Perdagangan dan investasi internasional mengharuskan standar akuntansi yang
tidak bersifat khusus untuk negara tertentu.
Harmonisasi standar akuntansi menurunkan perbedaan antara standar nasional
dan meningkatkan pembandingan laporan keuangan.
Dorongan harmonisasi yang meluas diklasifikasikan ke dalam dorongan
internasional, regional dan nasional.
The Internasional Accounting Standard Committe adalah salah satu organisasi
utama dalam mendorong harmonisasi standar akuntansi.
Standar IASC meliputi pengukuran, pencatatan, dan pengungkapan yang
berhubungan dengan pelaporan keuangan.
ISAR adalah salah satu badan United Nation yang terlibat dalam mendorong
harmonisasi. ISAR melakukan pertemuan tahunan dan menerbitkan laporan
tahunan.
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

59

The Organization for Economic Cooperation dan Development menerbitkan


panduan pelaporan keuangan untuk perusahaan multinasional yang memfokuskan pada pengungkapan informasi.
The European Union adalah pakta perdagangan dalam mendorong harmonisasi
standar akuntansi di antara negara anggota.
The Fourth dan Seven EU directives focus pada penyiapan dan konsolidasi
laporan keuangan.
Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat adalah anggota the North American
Free Trade Agreement.
Dorongan nasional untuk harmonisasi standar akuntansi sama pentingnya.
Kesuksesan harmonisasi global akan tergantung pada pembuat standar
akuntansi nasional apakah menerima harmonisasi atau tidak.

SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

60

AKUNTANSI INTERNASIONAL
PERMASALAHAN KHUSUS DALAM PELAPORAN
KEUANGAN
A. KOMBINASI BISNIS

- Ekspansi Internal
1.

- Ekspansi Eksternal
Tipe-Tipe Kombinasi Bisnis
a. Merger

2.

b. Konsolidasi
Pooling of Interest dan Purchase Methods
Dua Methode yang digunakan untuk mengefektifkan kombinasi bisnis yaitu:

Purchase Method
Terdapat perubahan dalam akuntabilitas, aktiva diperoleh dan fair market value
digunakan untuk mencatat perolehan.
Pembelian aktiva dan saham suatu perubahan dikombinasikan pada fair market
value. Goodwill dibentuk jika fair market value melebihi cost aktiva dan saham
dibeli
SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

61

AKUNTANSI INTERNASIONAL PERMASALAHAN


KHUSUS DALAM PELAPORAN KEUANGAN
Pooling Of Interest
Tidak ada perubahan dalam akuntabilitas, pencatatan menggunakan nilai
buku.
Pembelian aktiva dan saham suatu perubahan dikombinasikan pada nilai
buku . Tidak ada goodwill.
3. Goodwill
4. Laporan Keuangan Konsolidasi
Adalah Laporan yang disiapkan oleh perusahaan induk untuk menunjukkan
posisi kuangan dan hasil operasi dari perusahaan induk dan anak sebagai
satu kesatuan unit ekonomi.
Laporan Konsolidasi di Beberapa Negara.
B.

1.

AKTIVA TIDAK BERWUJUD


Goodwill

SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

62

AKUNTANSI INTERNASIONAL PERMASALAHAN


KHUSUS DALAM PELAPORAN KEUANGAN
2. Penelitian dan Pengembangan
3. Leases a. Akuntansi Leases Baca Akunt. Internasional , Heti Tiaswati dkk
b. Operating Vs Capital Leases
c. Akuntansi Leases di Beberapa Negara
4. Pension and Post- Retirement Benefis

SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

63

KELOMPOK :
I . BAB 5 & 6 SION DKK
II. BAB 7 SHELLA
III. BAB 8 ANGGA
IV. BAB 9 VICTORIA
V. BAB 10 MUSIAMSIH

SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

64

SUHARTO UNIV.BOROBUDUR

65

Anda mungkin juga menyukai