Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Badan Usaha?
2. Apa fungsi dari Badan Usaha?
3. Apa macam-macam bentuk Badan Usaha?
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pengertian dari Badan Usaha.
2. Memahami fungsi dari Badan Usaha.
3. Mengetahui dan memahami macam-macam bentuk Badan Usaha.
Selain itu pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Sistem Ekonomi Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Badan Usaha
Badan Usaha adalah suatu organisasi yang menggunakan perusahaan sebagai alat
untuk memperoleh keuntungan atau laba. Sedangakan usaha adalah suatu upaya untuk
mencapai suatu keinginan. Jadi, Badan Usaha dapat didefinisikan sebagai organisasi
yang terstruktur dalam mengelola faktor-faktor produksi untuk mendapatkan
keuntungan. Pengertian lain Badan Usaha yang terdapat dalam buku Kompeten
Ekonomi adalah kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan faktor produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan mencari keuntungan atau memberi
layanan kepada masyarakat. Disebut kesatuan yuridis karena badan usaha umumnya

bebertuk badan hukum. Disebut kesatuan ekonomis karena faktor-faktor produksi


badan usaha terdiri atas sumber daya alam, modal, dan tenaga kerja dikombinasikan
untuk mendapat laba atau member layanan kepada masyarakat. Faktor-faktor yang
mempengaruhi berdirinya suatu badan usaha antara lain yaitu adanya krisis ekonomi,
banyaknya pengangguran, tingkat kesejahteraan masyarakat yang terhambat, serta
adanya kemiskinan.
B. Fungsi dari Badan Usaha
Fungsi dari Badan Usaha adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Komersial
Salah satu tujuan badan usaha adalah untuk memperoleh keuntungan. Untuk
memperoleh keuntungan, badan usaha harus mengelola sumber daya produksi yang
tersedia secara efisien dan efektif sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen. Untuk
memperoleh keuntungan secara optimal, setiap badan usaha harus bisa menghasilkan
produk yang bermutu dan harga bersaing ataupun memberikan pelayanan yang
berkualitas kepada pelanggan. Fungsi komersial dapat mencapai sasaran yang
ditetapkan apabila menerapkan fungsi sebagai berikut:
a. Fungsi manajemen
Ada beberapa fungsi manajemen yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan, seperti
fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi motivasi, dan fungsi pengawasan.
Fungsi perencanaan merupakan permulaan langkah. Setelah menetapkan tujuan dan langkahlangkah, tahap berikutnya adalah mengorganisasikan pekerjaan yaitu menyangkut pembagian
tugas dan penetapan wewenang untuk setiap anggota badan usaha. Langkah berikutnya
adalah memotivasi anggota badan usaha agar bekerja sesuai dengan rencana. Langkah
penting yang lain adalah pengawasan yaitu mencocokkan rencana dengan hasil pekerjaan.
Pemanfaatan fungsi manajemen secara baik akan memastikan bahwa badan usaha tersebut
bisa mencapai tujuannya.
b. Fungsi operasional
Fungsi Operasional adalah fungsi yang memungkinkan suatu badan usaha dapat
melaksanakan kegiatannya dengan baik. Untuk menjalankan kegiatannya, badan usaha perlu
mengelola hal-hal berikut agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan:
Sumber daya manusia, merupakan aset badan usaha yang paling berharga.
Keberhasilan badan usaha sangat ditentukan oleh penggunaan sumber daya manusia
yang efektif. Pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal yang sulit karena
setiap manusia mempunyai karakter yang berbeda dengan manusia lain. Dalam
sebuah badan usaha, bagian sumber daya manusia harus hati-hati dalam menyeleksi,

menempatkan, menggaji, mempromosikan, memindahkan, dan memberhentikan


pegawainya. Para pengusaha melalui manajer sumber daya manusia hams dapat
memotivasi anggota badan usaha agar bekerja semaksimal mungkin untuk
merealisasikan tujuan badan usaha.
Produksi merupakan usaha yang ditujukan untuk menambah faedah (nilai guna) suatu
benda. Dalam menambah faedah, manajer produksi harus dapat menghasilkan barang
dengan biaya seminimal mungkin dengan mutu yang memenuhi syarat. Harga pokok
tidak boleh di atas harga pasar. Jika harga pokok di atas harga pasar, maka barang
tersebut sulit terjual. Mana produksi dan jajarannya harus selalu mencari metode
kerja harus agar penggunaan biaya dapat ditekan seminimal mungkin, sehingga harga
pokok barang yang diproduksi minimal sama dengan badan usaha pesaing.
Pemasaran, merupakan kegiatan penyaluran barang dan jasa dan produsen sampai ke
tangan konsumen. Pemasaran berhubungan dengan hal pemindahan kepemilikan,
cara-cara penjualan, penentuan harga promosi, dan penyaluran. Kegiatan pemasaran
harus selalu berorientasi pada kepuasan konsumen.
Pembelanjaan, merupakan kegiatan yang berhubungan

dengan

bagaimana

mendapatkan dana dan menggunakannya seefektif mungkin. Kegiatan pembelanjaan


memerlukan perencanaan, pengawasan, kebijakan, dan pengendalian dana.
c. Fungsi Finansial
Fungsi Finansial badan usaha mencakup aktivitasnya dalam penyediaan modal dan
pengeloalaan modal.
2. Fungsi Sosial
Fungsi sosial berhubungan dengan manfaat badan usaha secara langsung atau
tidak langsung terhadap kehidupan masyarakat. Misalnya, dalam penggunaan tenaga
kerja, hendaknya badan usaha lebih memprioritaskan tenaga kerja yang berasal dan
lingkungan

sekitar badan usaha. Prioritas ini akan menguntungkan kedua belah

pihak, terutama menyangkut perasaan memiliki dan masyarakat sekitar terhadap


keberadaan badan usaha.
Fungsi sosial lainnya adalah menyangkut proses alih teknologi dan ilmu
pengetahuan para pekerja. Setiap badan usaha hendaknya membekali para pegawai
dengan pengetahuan dan keterampilan teknis sesuai bidang kerjanya, baik pada saat
bekerja di badan usahatersebut maupun setelah keluar. Jadi, badan usaha tidak hanya
memanfaatkan tenaga dan pikiran pegawainya untuk kemajuan badan usaha semata,
tapi juga memperhatikan kualitas dan masa depannya. Operasionalisasi badan
usaha,khususnya perusahaan, terkadang menghasilkan dampak negatif seperti polusi

dan kerusakan lingkungan. Untuk itu, badan usaha harus bisa mencegah atau menekan
seminimal mungkin terjadinya dampak negatif tersebut. Pengelolaan limbah dan
penataan lingkungan yang baik akan berpengaruh pada kenyamanan hidup
masyarakat sekitar.
3. Fungsi Badan Usaha dalam Pembangunan Ekonomi
Badan usaha merupakan mitra pemerintah dalam pembangunan ekonomi
nasional. Banyak peran yang dapat dilakukan badan usaha untuk membantu
pemerintah, antara lain dalam peningkatan ekspor dan sebagai perpanjangan
tangan pernerintah dalam pemerataan pendapatan masyarakat. Di lain pihak,
pemermntah dapat memungut pajak dan badan usaha tersebut.
C. Macam-macam Bentuk badan Usaha
Badan Usaha berdasarkan lapangan usahanya adalah sebagai berikut:
1. Badan usaha ekstraktif adalah badan usaha yang kegiatannya menggali,
mengambil, dan mengolah kekayaan yang disediakan oleh alam.
Contohnya yaitu badan usaha yang kegiatannya berupa penambangan
emas, pengambilan hasil hutan, dan pengeboran minyak.
2. Badan usaha agraris adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang
pengolahan faktor produksi alam, terutama tanah. Seperti badan usaha
yang usahanya berupa pengolahan hasil pertanian, perikanan darat, dan
perkebunan teh.
3. Badan usaha industri adalah badan usaha yang kegiatannya menghasilkan
barang baru atau meningkatkan nilai guna barang atau badan industri yang
mengolah bahan mentah menjadi bahan baku atau mengolah bahan
setengah jadi menjadi bahan jadi. Contohnya seperti badan usaha yang
kegiatan

usahanya

menghasilkan

tekstil,

menghasilkan

roti,

dan

menghasilkan buku tulis.


4. Badan usaha dagang adalah badan usaha yang kegiatannya melakukan
pembelian dan menjual kembali barang dagangan hasil kegiatan produksi
tanpa merubah bentuk atau sifat dari barang tersebut. Contohnya seperti
badan usaha yang menjual pakaian, menjual tas, serta menjual dan
membeli mobil.
5. Badan usaha jasa adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang
pelayanan

jasa.

Contohnya

seperti

hotel,

menyediakan

jasa

telekomunikasi, jdan jasa perawatan kecantikan.


Badan usaha berdasarkan jumlah tenaga kerja adalah sebagai berikut:

1. Badan usaha kecil adalah badan usaha yang menyerap tenaga kerja 1-5
orang, contoh perusahaan-perusahaan industri rumah tangga (home
industri).
2. Badan usaha sedang adalah badan usaha yang menyerap tenaga kerja 6-50
orang, contoh minimarket, dan hotel-hotel melati.
3. Badan usaha besar adalah badan usaha yang menyerap tenaga kerja 501000 orang atau lebih, contoh pabrik sepatu, mobil, dan hotel-hotel
berbintang.
Badan usaha berdasarkan kepemilikan modal yaitu sebagai berikut:
1. Badan usaha milik negara (BUMN) adalah badan usaha yang didirikan
oleh negara yang modalnya sebagian/ seluruhnya berasal dari negara.
Menurut peraturan pemerintah No.3 th 1982 maksud dan tujuan
didirikan BUMN adalah sebagai berikut:
Memberikan sumbangan bagi pertimbangan perekonomian

negara pada negara dan pemerintah pada khususnya.


Menyelenggarakan pemanfaatan umum berupa jasa atau barang
yang bermutu dan memadai bagi pemenuhan hajad hidup orang

banyak.
Menjadi perintis kegiatan-kegiatn usaha yang belum dapat

dilaksanakan oleh swasta dan koperasi.


Menyelenggarakan kegiatan usaha yang bersifat melengkapi
kegiatan swasta dan koperasi serta menyediakan kebutuhan

masyarakat.
Turut aktif memberikan bimbingan kepada sektor swasta
khususnya golongan ekonomi lemah, dan koperasi.
Mengadakan pemupukan keuntungan.
Bentuk-bentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah
sebagai berikut:
a. Perusahaan Umum adalah perusahaan negara yang bergerak
dalam bidang usaha pelayanan umum dan seluruh
modalnya milik negara yang sudah dipisahkan dari APBN.
Ciri-ciri perusahaan umum (perum) yaitu:
Usahanya merupakan pelayanan kepada masyarakat
yang dilaksanakan oleh pemerintah.
Perusahaan bergerak pada bidang-bidang vital.
Perusahaan dipimpin oleh direksi yang bertanggung
jawab kepada menteri yang bersangkutan.
Pengawasan dilakukan oleh akuntan negara.

Modal

berasal

dari

kekayaan

negara

yang

dipisahkan dari APBN.


Status kepegawaian adalah pegawai perusahaan
negara.
Memupuk keuntungan guna mengisi kos negara.
Contoh Perusahaan Umum (perum) yaitu seperti
perum

Bulog, perum perhutani, perum Balai

Pustaka, dan perum pegadaian.


b. Perusahaan Persero adalah BUMN yang berbentuk
Perseroan Terbatas (PT) yang modal atau sahamnya paling
sedikit 51% dimiliki oleh pemerintah yang tujuannya
mengejar keuntungan. Maksud dan tujuan mendirikan
persero ialah untuk menyediakan barang dan atau jasa yang
bermutu tinggi dan berdaya saing kuat dan mengejar
keuntungan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Ciri-ciri
Persero adalah sebagai berikut:
Pendirian persero diusulkan oleh menteri kepada
presiden.
Pelaksanaan pendirian dilakukan oleh menteri dengan
memperhatikan perundang-undangan.
Statusnya berupa perseroan terbatas yang diatur
berdasarkan undang-undang.
Modalnya berbentuk saham.
Sebagian atau seluruh modalnya adalah milik negara
dari kekayaan negara yang dipisahkan.
Organ persero adalah Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS), direksi dan komisaris.
Menteri yang ditunjuk memiliki

kuasa

sebagai

pemegang saham milik pemerintah.


Menteri yang ditunjuk memiliki

kuasa

sebagai

pemegang saham milik pemerintah.


Apabila seluruh saham dimiliki pemerintah, maka
menteri berlaku sebagai RUPS, jika hanya sebagian,

maka sebagai pemegang saham perseroan terbatas.


RUPS bertindak sebagai kekuasaan tertinggi perusahaan.
Dipimpin oleh direksi.
Tidak mendapat fasilitas Negara.
Tujuan utama memperoleh keuntungan.
Pegawainya berstatus pegawai Negeri.

Dalam hal ini RUPS ialah memegang segala wewenang


yang ada dalam perusahaan tersebut serta untuk mengganti
komisaris dan direksi.
Persero yang diprivatisasi adalah yang unsur usahanya
kompetitif dan teknologinya cepat berubah. Privatisasi
adalah penjualan sebagian atau seluruh saham persero
kepada pihak lain untuk peningkatan kualitas. Persero yang
tidak dapat diubah adalah:
a) Persero yang bergerak di bidang Pertahanan dan
Keamanan (Hankam) negara.
b) Persero yang diberi tugas khusus untuk kepentingan
masyarakat.
c) Persero yang bergerak di bidang sumber daya alam
yang secara tegas dilarang diprivatisasi ole Undangundang.
Contoh Persero adalah PT. PP (Pembangunan
Perumahan), PT Bank BNI Tbk, PT Kimia Farma
Tbk, PT Tambang Timah Tbk, PT Indosat Tbk (pada
akhir tahun 2002 41,94% saham Persero ini telah
dijual kepada swasta sehingga perusahaan ini bukan
BUMN lagi).
c. Perusahaan Jawatan (Perjan), merupakan salah satu bentuk
BUMN yang modalnya berasal dari negara. Besar modal
Perusahaan Jawatan ditetapkan melalui APBN. Ciri-ciri
Perusahaan Jawatan yaitu:
Memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Merupakan bagian dari suatu deoartemen
pemerintah.
Dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung
jawab

langsung

kepada

menteri

atau

dirjen

departemen yang bersangkutan.


Status karyawannya adalah pegawai negeri.
2. Badan Uasaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha yang
didirikan dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang,
kepemilikannya sepenuhnya ditangan individu atau swasta. Badan

usaha ini ditujukan untuk mencari keuntungan, namun ada juga


perusahaan swasta yang tidak mencari keuntungan tapi lebih ke motif
sosial, seperti rumah sakit, sekolah, panti asuhan, universitas, dan lainlain. Tujuan dan peran BUMS yaitu sebagai berikut:
Memperoleh keuntungan semaksimal mungkin.
Mengembangkan modal dan memperoleh bunga dari modal.
Memperluas usaha atau perusahaan.
Membuka lapangan kerja baru sekaligus mengurangi
pengangguran.
Jenis-jenis Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah sebagai berikut:
a) Badan usaha swasta nasional adalah badan usaha yang dikelola oleh pihak swasta
dalam negeri dan modalnya berasal dari dalam negeri. Contohnya yaitu PT Air
Mancur.
b) Badan usaha swasta asing adalah badan usaha yang dikelola pihak swasta asing
dan modalnya berasal dari luar negeri, contohnya seperti PT Ericson.
c) Badan usaha swasta campuran adalah badan usaha yang dikelola bersama pihak
swasta dalam negeri dan swasta asing, contohnya seperti PT Indosat.
3. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah badan usaha yang
modalnya berasal dari kekayaan daerah. BUMD didirikan dengan
maksud agar daerah dapat mengelola sumber daya yang ada di
daerahnya masing-masing. Sehingga dapat menjadi masukan (in come)
daerah untuk membangun daerahnya. Selain itu tujuan didirikannya
BUMD adalah sebagai berikut :
a. Memberikan sumbangsih pada perekonomian nasional dan penerimaan kas
Negara
b. Mengejar dan mencari keuntungan.
c. Pemenuhan hajat hidup orang banyak
d. Perintis kegiatan-kegiatan usaha
e. Memberikan bantuan dan perlindungan pada usaha kecil dan lemah
Ciri ciri BUMD adalah sebagai berikut:
a) Pemerintah memegang hak atas segala kekayaan dan usaha (pemegang
saham)
b) Pengawasan dilakukan alat pelengkap negara yang berwenang
c) Melayani kepentingan umum, selain mencari keuntungan
d) Sebagai stabillisator perekonomian dalam rangka menyejahterakan
rakyat
e) Sebagai sumber pemasukan Negara
f) Seluruh atau sebagian besar modalnya milik negara.
g) Direksi bertanggung jawab penuh atas BUMN, dan mewakili BUMN
di pengadilan.

4. Badan Usaha Campuran: Badan usaha campuran adalah badan usaha


yang modalnya sebagian dimiliki swasta dan sebagian lagi dimiliki
oleh pemerintah. Contoh Badan usaha campuran: PT Pembangunan
Jaya yang modalnya dimiliki oleh Pemda DKI Jakarta dan pihak
swasta.

Jenis-jenis Badan Usaha berdasarkan bentuk hukumnya yaitu sebagai berikut:


1. Perusahaan perorangan merupakan badan usaha yang kepemilikan dan
pengelolaannya ditangani oleh satu orang. Dalam sisi pengelolaannya,
pengusaha

memperoleh

semua

keuntungan

perusahaan

namun

juga

menanggung semua resiko yang timbul dalam kegiatan perusahaan.


Kelebihan Perusahaan Perorangan adalah sebagai berikut:
a) Pemilik dapat mengatur dan mengelola perusahaan sendiri sesuai
keinginan dan kemampuan.
b) Keuntungan yang diperoleh dinikmati sendiri.
c) Modal sedikit dan pajak tidak tinggi.
d) Rahasia perusahaan dapat terjamin.
Kelemahan dari Perusahaan Perorangan adalah sebagai berikut:
a)
b)
c)
d)

Keterbatasan sumber daya modal.


Tanggungjawab dan resiko harus ditanggung sendiri.
Kelangsungan perusahaan kurang terjamin.
Pertumbuhan terbatas atau perusahaan sulit berkembang, apabila pemilik
tidak memiliki kapasitas yang memadai lagi maka bisnis kemungkinan
akan macet dan tentunya akan memperlambat kemungkinan ekspansi

usaha.
2. Firma (Fa) adalah adalah sebuah bentuk persekutuan untuk menjalankan usaha
antara dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama. Kepemilikan
firma terdiri dari beberapa orang yang bersekutu dan masing-masing anggota
persekutuan menyerahkan kekayaan pribadi sesuai yang tercantum dalam akta
pendirian perusahaan.
Kelebihan Firma antara lain adalah sebagai berikut:
a) Firma mudah berkembang karena pengumpulan modal relatif mudah
dilakukan.
b) Tanggung jawab dan resiko di tanggung bersama.
c) Kelangsungan perusahaan lebih terjamin karena tidak tergantung pada
kemampuan seseorang.
Kelemahan Firma adalah sebagai berikut:

a) Mudah menimbulkan perselisihan karena pemimpin perusahaan


dipegang oleh beberapa orang.
b) Kesalahan salah sesorang pimpinan yang mengakibatkan kerugian
harus ditanggung bersama.
c) Modal perusahaan sukar untuk ditarik kembali oleh pemiliknya.
3. Perusahaan Komanditer atau Commanditaire Vennootschap (CV) adalah
persekutuan dari beberapa orang yang mengumpulkan modal dan diantara
mereka ada seorang atau beberapa orang yang hanya memasukkan modal saja.
Perusahaan komanditer terdiri dari Persero aktif (persero pengusaha) dan
persero pasif (persero diam). Persero aktif atau Sekutu aktif atau sekutu
Komplementer, adalah sekutu yang menjalankan perusahaan dan berhak
melakukan perjanjian dengan pihak ketiga. Artinya, semua kebijakan
perusahaan dijalankan oleh sekutu aktif. Sekutu aktif sering juga disebut
sebagai

persero

kuasa

atau

persero

pengurus.

Persero diam atau Sekutu Pasif atau sekutu Komanditer, adalah sekutu yang
hanya menyertakan modal dalam persekutuan. Jika perusahaan menderita rugi,
mereka hanya bertanggung jawab sebatas modal yang disertakan dan begitu
juga apabila untung, uang mereka memperoleh terbatas tergantung modal yang
mereka berikan. Status Sekutu Komanditer dapat disamakan dengan seorang
yang menitipkan modal pada suatu perusahaan, yang hanya menantikan hasil
keuntungan dari inbreng yang dimasukan itu, dan tidak ikut campur dalam
kepengurusan,

pengusahaan,

maupun

kegiatan

usaha

perusahaan.

Berdasarkan perkembangannya bentuk Perseroan Komanditer (CV) adalah


sebagai berikut:
a) Persekutuan komanditer murni merupakan bentuk persekutuan
komanditer yang pertama. Dalam persekutuan ini hanya terdapat satu
sekutu komplementer, sedangkan yang lainnya adalah sekutu
komanditer.
b) Persekutuan komanditer campuran, bentuk ini umumnya berasal dari
bentuk firma, apabila firma membutuhkan tambahan modal. Sekutu
firma menjadi sekutu komplementer sedangkan sekutu lain atau sekutu
tambahan menjadi sekutu komanditer.
c) Persekutuan komanditer bersaham, persekutuan komanditer bentuk ini
mengeluarkan daham yang tidak dapat diperjualbelikan dan sekutu

komplementer maupun sekutu komanditer mengambil satu saham atau


lebih. Tujuan dikeluarkannya saham ini adalah untuk menghindari
terjadinya modal beku karena dalam persekutuan komanditer tidak
mudah untuk menarik kembali modal yang telah disetorkan.
4. Perseroan Terbatas ( PT ) adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan
perjanjian untuk menjalankan usaha yang modalnya terdiri dari saham-saham,
yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya.
Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan
sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Pemilik saham akan memperoleh
bagian keuntungan yang disebut dividen. Selain berasal dari saham, modal PT
dapat pula berasal dari obligasi. Keuntungan yang diperoleh para pemilik
obligasi adalah mereka mendapatkan bunga tetap tanpa menghiraukan untung
atau ruginya perseroan terbatas tersebut.
Menurut Jenisnya dan Pengertian di atas, maka PT terbagi menjadi tiga bagian
yaitu:
1. PT Tertutup adalah PT yang modal sahamnya dimiliki oleh orang tertentu
atau keluarga tertentu saja. Biasanya saham yang dikeluarkan langsung
berbentuk saham atas nama, begitu juga dalah akta pendirian disebutkan siapa
saja

yang

dapat

memiliki

atau

membeli

saham

PT

tersebut.

2. PT Terbuka adalah PT yang modal sahamnya dimiliki oleh orang tertentu


atau dibeli siapa saja yang memenuhi syarat. Biasanya bentuk sajamnya
adalah saham atas unjuk yang bebas diperjualbelikan kepada siapa saja yang
menginginkan. PT terbuka umumnya diberi tanda(kode) Tbk (terbuka).
Misalnya,

PT

Bank

Central

Asia

Tbk.

3. PT Kosong adalah PT yang sudah ada izin usahanya dan izin lainnya,
namun kegiatan yang ada didalamnya tidak aktif. PT Kosong ini dapat
diperjualbelikan., artinay orang atau badan yang ingin membelinya sudah
langsung dapat memiliki izin yang telah diperoleh PT sebelumnya.
Kelebihan PT :
(a) Modal mudah diperoleh dengan cara menjual saham.
(b) Adanya pemisahan harta kekayaan perusahaan dengan kekayaan pribadi.
(c) Kelangsungan perusahaan lebih terjamin karena adanya tenaga ahli dan pengawasan.
(d) Tanggung jawab pemegang saham terbatas pada jumlah saham yang ditaman dalam
perusahaan.

Kelemahan PT :
(a)
(b)
(c)
(d)

Mendirikan PT sangat rumit dan membutuhkan biaya yang besar.


Pajak perusahaan sangat tinggi.
Sulit untuk mengambil keputusan karena harus melalui RUPS.
Kerahasian perusahaan kurang terjamin.
5. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum
koperasi yang dijalankan dengan prinsip perkoperasian berdasarkan asas
keuangan.
Fungsi dan peran koperasi menurut Undang-undang NO.25 tahun 1992 Pasal 4 adalah

sebagai berikut:
a) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
b) Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat.
c) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
d) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Prinsip koperasi menurut UU No.25 tahun 1992 Pasal 5, yaitu:
a) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
b) Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
c) Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding
dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota (andil anggota
d)
e)
f)
g)

tersebut dalam koperasi).


Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
Kemandirian.
Pendidikan perkoprasian.
kerjasama antar koperasi.

Jenis - jenis koperasi yaitu sebagai berikut:


a) Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan
pinjaman.
b) Koperasi Konsumen adalah koperasi beranggotakan para konsumen dengan
menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi.

c) Koperasi

Produsen

adalah

koperasi

beranggotakan

para

pengusaha

kecil

menengah(UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong


untuk anggotanya.
d) Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk
atau jasa koperasinya atau anggotanya.
e) Koperasi Jasa adalah koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.
Sumber modal koperasi yaitu:
a) Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota
kepada koperasi dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk
menjadi anggota.
b) Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dalam waktu dan
kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan yang sama
untuk setiap bulannya.
c) Simpanan khusus/lain-lain misalnya:Simpanan sukarela (simpanan yang dapat
diambil kapan saja), Simpanan Qurba, dan DepositBerjangka
d) Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa
Hasil usaha.
e) Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan
uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak
mengikat.
6. Yayasan adalah organisasi nonprofit. Yaitu organisasi yang berbentuk
korporasi untuk memberikan pelayanan kepad masyarakat. Yayasan
didirikan dengan tujuan sosial, bukan untuk mencari keuntungan.
Kekayaan yayasan terpisah dari kekayaan anggotanya. Dana
operasional diperoleh dari sumbangan para donator.

Anda mungkin juga menyukai