Anda di halaman 1dari 10

REFERAT ULKUS KORNEA

Pembimbing :
Dr. Rety Sugiarti, Sp. M
SELASA, 24 MARET 2015
SHELLA AYU FRISCILLIA
2011730099

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
STASE MATA RSUD BANJAR
2015

PENDAHULUAN
Ulkus kornea merupakan
hilangnya sebagian
permukaan kornea akibat
kematian jaringan kornea.

Data WHO tahun 2004 menyebutkan bahwa ulkus


kornea merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
utama dalam pembangunan dunia yang dapat
menyebabkan morbiditas berkepanjangan, kehilangan
penglihatan, dan dibanyak kasus menyebabkan
kehilangan kedua mata.

ANATOMI & FISIOLOGI KORNEA


Kornea atau dalamKornea
bahasa Latin
dipersarafi oleh banyak saraf sensoris
disebut cornum yang
berarti
terutama
berasal dari saraf siliar longus, saraf
seperti tanduk, adalah selaput bening
mata, bagian selaputnasosiliar,
mata yangsaraf ke V saraf siliar longus berjalan
suprakoroid,
tembus cahaya, merupakan
lapis masuk ke dalam stroma kornea,
jaringan yang menutup
menembus
bola mata membrane bowman melepaskan
sebelah depan, kornea
memiliki
selubung
Schwannya.
ketebalan 0,5 mm.

Fungsi kornea adalah:


1. Merefraksikan cahaya dan
bersama lensa memfokuskan cahaya
ke retina
2. Melindungi struktur mata internal

ULKUS KORNEA
Ulkus kornea merupakan hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian
jaringan kornea. Ulkus Kornea adalah keadaan patologik kornea yang ditandai oleh
adanya infiltrate supuratif disertai defek kornea bergaung, diskontinuitas jaringan
kornea dapat terjadi dari epitel sampai stroma.
Tanda & Gejala
Gejala pada ulkus kornea adalah mata merah ringan hingga berat, fotofobia, visus
menurun, disertai sekret. Ulkus kornea akan memberikan kekeruhan berwarna putih
pada kornea dengan defek epitel yang apabila diberi pewarnaan fluoresein akan
berwarna hijau ditengahnya. Iris sukar dilihat karena keruhnya kornea akibat edema dan
infiltrasi sel radang pada kornea.

Ulkus kornea sentral yang dalam.


Ulkus Mooren
Ulkus Marginal
Tepi ulkus terlihat menyebar
ke arah satu jurusan sehingga
disebut Ulkus Serpen.
Ulkus terlihat dengan infiltrasi sel yang penuh dan berwarna
kekuning-kuningan.
Penyebaran ulkus sangat cepat dan sering terlihat ulkus yang
menggaung dan di daerah ini terdapat banyak kuman.
Ulkus ini selalu di temukan hipopion yang tidak selamanya
sebanding dengan beratnya ulkus yang terlihat.
Pada permukaan terlihat bercak putih dengan warna
Diagnosa lebih pasti bila ditemukan dakriosistitis.
Lesiagak
darikering.
sentral dapat ke samping dan
keabu-abuan yang
Ulkus Kornea Pseudomonas
dalam
kornea.
Ulkus
Kornea
Pneumococcus
Ulkus Kornea Jamur
Tepi lesi berbatas
tegas,
irregular
dan terlihat
Penyerbukan
dalam
mengakibatkan
penyebaran seperti
bulu pada ke
bagian
epitel
yang
perforasi kornea dalam 48 jam.
baik.
daerah
Gambaran:
berwarna abu-abu
Terlihat suatu
tempatulkus
asal penyebaran
di
dengan kotoran
dikeluarkan
bagian sentral sehingga
terdapatyang
satelit-satelit
disekitarnya. berwarna kehijauan.
Dalambentuk
bilik mata
dapat
terlihat
Pada infeksikandida
tukakdepan
lonjong
dengan
permukaan naik.hipopion yang banyak.
Dapat terjadi neovaskularisasi akibat rangsangan
radang.
Ulkus Kornea HVS
Terdapat injeksi siliar disertai hipopion.

Perjalanan ulkus kornea dibagi menjadi 4 stadium,


yaitu :
1.
2.
3.
4.

Stadium infiltrasi progresif


Stadium ulserasi aktif
Stadium regresif
Stadium penyembuhan/sikatrisasi

PENGOBATAN
Diagnosa tepat sangat penting untuk memberikan terapi secara optimal. Ulkus kornea bakterial membutuhkan
antibiotik yang intensif untuk mengobati infeksi, seperti: Aminoglikosida

(efektif terhadap pseudomonas,

streptokokus, dan stafilokokus), Basitrasin, Cefazolin, Eritromisin, Gentamisin, Kloramfenikol, Penisilin,


Polimiksin, Sefalosporin, Sulfonamida, Vancomicin.
Ulkus kornea jamur membutuhkan agen anti-fungal topikal secara intensif, seperti : Natamisin (pimafulin),
Nistatin (mycostatin), Amfoterisin (fungisida), Amfoterisin B.
Ulkus kornea viral yang disebabkan herpes virus mungkin membutuhkan anti viral topikal seperti topikal
acyclovir dalam bentuk salep 3% yang diberikan 4 jam sekali, sedikitnya lima kali sehari.

Pengobatan tambahan, yaitu :


1. Sikloplegik, mengurangi spasme
siliar dan mencegah sinekhia,
diberikan bila terdapat reaksi
radang pada bilik mata depan.
2. Inhibitor kolagenase diberikan
pada infeksi akibat Pseudomonas.
3.
Kortikosteroid, penggunaannya
pada ulkus masih kontroversi.

PROGNOSIS

KOMPLIKASI

Iridosiklitis toksik
Glaukoma sekunder
Perforasi
Jaringan parut kornea

Prognosis ulkus kornea tergantung


pada tingkat keparahan dan cepat
lambatnya mendapat pertolongan,
jenis mikro organisme penyebabnya,
dan ada tidaknya komplikasi yang
timbul.
Dengan pengobatan yang adekuat,
ulkus kornea akan terus membaik
dan sembuh. Oleh karena jaringan
kornea bersifat avaskuler, ulkus
kornea yang luas memerlukan waktu
penyembuhan yang lama

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai