Anda di halaman 1dari 9

PENERAPAN KASET AUDIO DALAM

PEMBELAJARAN SOAL CERITA PADA POKOK


BAHASAN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT
PADA MTS 05 SENDANGHARJO

Oleh :
Kholifatun Nisa

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
ANGKATAN 2007 C
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE (UNIROW) TUBAN
2010

A. LATAR BALAKANG MASALAH


Perkembangan IPTEK sekarang ini disatu sisi memungkinkan kita untuk
memperoleh banyak informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai tempat di dunia,
disisi lain kita tidak mungkin untuk mempelajari keseluruhan informasi dan pengetahuan
yang ada, karena sangat banyak dan tidak semuanya diperlukan. Karena itu diperlukan
kemampuan cara mendapatkan, memilih dan mengolah informasi.
Untuk menghadapi perkembangan IPTEK ini, ditutut sumber daya yang handal dan
mampu berkompetisi secara global. Sehingga diperlukan keterampilan tinggi yang
melibatkan pemikiran kritis, sistematis, logis, kreatif, dan kemauan bekerja sama yang
efektif. Cara berfikir seperti ini dapat dikembangkan melalui pendidikan matematika. Hal
ini disebabkan karena matematika memiliki struktur dengan keterkaitan yang kuat dan
jelas satu dengan yang lainnya serta pola pikir orang bersifat deduktif dan konsisten.
Semuanya ini sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar di sekolah, juga untuk
mempermudah tercapainya tujuan pendidikan yang telang ditetapkan.
Tujuan umum dari pendidikan matematika pada jenjang pendidikan dasar dan
pendidikan menengah, selain menekan pada penataan daya nalar dan pembentukan sikap
siswa, juga menekan pada segi keterampilan dalam penerapan matematika pada
kehidupan sehari-hari.
Kenyataan membuktikan bahwa sampai saat ini banyak siswa yang menganggap
matematika adalah sesuatu yang merupkan momok bagi siswa. Dapat dilihat dari rata-rata
prestasi belajar sisiwa untuk pelajaran matematika masih rendah dibanding dengan
pelajaran lain. Bahkan banyak siswa menganggap matematika hanya sebatas ilmu hitung.
Disamping itu juga banyak perhitungan yang memusingkan, sehingga tidak banyak
siswa yang senang terhadap matematika. Akibat lebih lanjut, biasanya di sekolah juga
ditemukan sebagian siswa menunjukkan hasil yang baik dan sebagian dengan hasil
belajar yang kurang baik.
Pada umumnya, pembelajaran konvensional yang diterapkan oleh guru didalam
kelas sepenuhnya ada ditangan guru. Misalnya banyaknya materi yang diajarkan, urutan
materi pelajaran, kecepatan guru mengajar dan lain-lain. Lebih lanjut, proses belajar
mengajar kurang termotivasi dan siswa menjadi pasif. Pembelajaran konvensional tidak
dapat melayani kebutuhan belajar siswa secara individu disebabkan beberapa siswa
mengeluh cara guru mengajar sangat cepat, bertele-tele, dan banyak keluhan lainnya.
Untuk mengatasi kelemahan dari pembelajaran konvensial, peneliti menggunakan kaset
audio yang digunakan untuk mengatasi masalah siswa yang beraneka ragam tersebut.
Kaset audio yang digunakan oleh peneliti merupakan salah satu alternatif dalam
menyelesaikan soal matematika yang disajikan dalam bentuk carita pada bahasan Segi
Tiga Dan Segi Empat. Siswa banyak mengalami kesulitan pada saat menyelesaikan soal
matematika yang disajikan dalam bentuk cerita. Kesulitan ini mungkin disebabkan oleh
1

ketidak mampuan siswa dalam menerjemahkan soal cerita ke dalam simbol-simbol /


operasi-operasi matematika, ataupun kurangnya kemampuan siswa dalam menafsirkan
kembali jawaban dari permasalahan yang sebenarnya.
Selain akibat dari kelemahan pembelajaran konvensional, alasan peneliti
menggunakan kaset audio disebabkan kaset audio memiliki daya jangkauan yang luas.
Sehingga dengan menggunakan kaset audio, diharapkan hasil belajar siswa lebih baik
dari pada tanpa menggunakan kaset audio. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk
melakukan penelitian yang berjudul PENERAPAN KASET AUDIO DALAM
PEMBELAJARN SOAL CERITA PADA POKOK BAHASAN SEGI TIGA DAN SEGI
EMPAT DI KELAS VI SEMESTER II MTS 05 SENDANGHARJO.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan penelitian ini
adalah: lebih baik manakah penerapan proses pembelajaran menggunakan kaset audio
dengan pembelajaran secara konvensional untuk soal cerita pada pokok bahasan segi tiga
dan segi empat di kelas VI semester II MTS 05 Sendangharjo?.
C. TUJUAN PENLITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
perbandingan hasil belajar siswa melalui pembelajaran menggunakan kaset audio dengan
pembelajaran secara konvensional untuk soal cerita pada pokok bahasan segi tiga dan
segi empat di kelas VI semester II MTS 05 Sendangharjo.
HIPOTESIS
Hipotesis yang diambil dalam penelitian ini adalah:
Hasil belajar siswa dengan menggunakan kaset audio lebih baik daripada hasil
belajar siswa tanpa menggunakan kaset audio untuk soal cerita pada pokok bahasan
segi tiga dan segi empat di kelas VI semester II MTS 05 Sendangharjo.
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam penggunaan kaset audio terhadap
soal-soal yang disajikan dalam bentuk cerita.
2. Memberikan masukan pada guru tentang perlu tidaknya menggunakan kaset audio
disetiap tatap muka di sekolah.

E. DEFINISI ISTILAH
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran yang berlainan dan
menimbulkan kekaburan dalam mengambil kesimpulan dan penilaian terhadap
penelitian ini, maka diperlukan adanya pendefinisian istilah-istilah sebagai berikut :
a. Perbandingan hasil belajar siswa
Adalah membandingkan hasil belajar siswa dengan menggunakan kaset audio
dan hasil belajar siswa tanpa menggunakan kaset audio untuk soal cerita melalui
teks akhir pokok bahasan segi tiga dan segi empat.
b. Soal cerita
Adalah pertanyaan matematika yang disusun dalam bentuk cerita.
c. Hasil belajar siswa
Adalah skor yang diperoleh siswa setelah mengikuti pelajarn matematika baik
yang menggunakan kaset audio maupun tanpa menggunakan kaset audio pada
pokok bahasan segitiga dan segi empat.

LANDASAN TEORI
A. Pembelajaran Matematika
Dua hal penting yang merupakan bagian dari tujuan pembelajaran matematika
adalah pembentukan sifat dengan berfikir kritis dan kreatif. Dalam pembelajaran
matematika siswa dibawa kearah mengamati, menebak, berbuat, mencoba, mampu
menjawab pertanyaan mengapa, dan jika ada mendebat, prinsip belajar aktif inilah yang
diharapkan dapat menumbuhkan sasaran pembelajaran matematika yang kreatif dan
kritis.
a. Teori Belajar
Menurut Hamalik (1989 : 28), teori belajr dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu :
Teori Psikologi Daya
Teori Psikologi Asosiasi
Teori Psikologi Gastalt
b. Teori mengajar
Mengajar akan efektif bila kemampuan berfikir akan diperhatikan dan
perhatian ditujukan kepada persiapan struktur kognitif siswa.
Menurut Herman (2001 : 9), mengatakan bahwa untuk mengembangkan teori
mengajar matematika harus didasarkan kepada bagaimana siswa dapat berjalan
secara efektif tanpa mencoba memaksa siswa diluar tahap kesiapan intektual.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa mengajar adalah untuk
mengajar bagaimana proses belajar berjalan dengan tidak hanya sekedar
mengatakan dan memerintahkan atau tidak hanya membiarkan siswa belajar
sendiri. Mengejar sebenarnya memberi kesempatan kepada yang diajar untuk
mencari, bertanya, menebak, menalar bahkan mendebat.
B. Hasil Belajar Matematika
1. Belajar Matematika
Belajar merupakan pengembangan pengetahuan baru, ketrampilan dan sikap
ketika seseorang individu berinteraksi dengan informasi dan lingkungan. Belajar
juga merupakan suatu usaha agar anak dapat bertumbuh dan berkembang. Adapun
beberapa pendapat mengenai pengertian belajar adalah sebagai berikut :
Belajar adalah usaha memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan ; pengetahuan
memegang peranan utama dalamhidup manusia .(pendapat tradisional)
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat interaksi dengan
lingkungan. (pendapat modern)
Berlajar merupakan proses aktif dalam memperoleh pengalaman baru, sehingga
menyebabkan perubahan tingkah laku. (menurut Herman, 2001 : 92)
4

Menurut Hamalik (1983 : 28), prinsip-prinsip belajar itu adalah sebagai berikut:
1. Belajar adalah suatu proses aktif
2. Belajar harus bertujuan
3. Belajar akan efektif bila didasari oleh motivasi yang murni dari si pelajar
4. Dalam belajar senantiasa ada rintangan dan hambatan
5. Belajar memerlukan bimbingan
6. Belajar untuk berfirir kritis
7. Cara belajar yang paling efektif adalah dalam bentuk pemecahan masalah
8. Belajar memerlukan pemahaman
9. Belajar harus disertai keinginan dan kemauan
10. Belajar dianggap berhasil bila si pelajar telah sanggup mentrasfernya.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar matematika
adalah sebagai aktifitas mental atau fisik mengakibatkan perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, nilai sikap terhadap matematika dan mempunyai
keterampilan keterampilan baru dalam memecahkan soal yang hubungannya
dengan matematika.
2. Hasil Belajar Siswa
Cara menilai hasil belajar matematika biasanya menggunakan tes. Pengertian
tes menurut Hamalik (198 : 25) adalah sebagai berikut : tes adalah suatu cara
untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas
yang harus dikerjakan oleh anak atau sekelompok anak sehingga mengahasilkan
suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut. Jadi dengan
diadakannya penilaian hasil belajar, kita akan mengetahui sekaligus mengukur
keberhasilan siswa dalam hal penguasaan materi yang telah diterima dan
dipelajari oleh siswa.
Dalam penilaian ini, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah skor
yang diperoleh siswa setelah mengikuti pelajaran matematika baik yang
menggunakan kaset audio maupun tanpa menggunakan kaset audio pada pkok
bahasan segitiga dan segiempat.
C. Media Audio
1. Media Pendidikan
Media pendidikan merupakan seperangkat alat bantu pelengakp yang digunaka
oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunkasi degnan siswa atau peserta didik.
Peranan guru dan siswa jelas berubah dengan adanya pengaruh media dan teknologi
di dalam kelas. Media tidak hanya digunakan oleh guru tetapi yang lebih penting lagi
oleh siswa. Oleh karena itu, sebagai penyaji dan penyalur pesan dalam hal-hal
5

tertentu media dapat mewakili guru menyampaikan informasi secara lebih teliti, jelas
dan menarik.
2. Media Audio
Media audio memberikan pesan yang akan disampaikan ke dalam lambanglambang auditif, baik verbal maupun non verbar. Program audio dapat menjadi indah
dan menarik karena program ini dapat menimbulkan daya fantasi pada siswa, karena
itu suatu program audio akan efektif bila dengan menggunakan bunyi dan suara yang
dapat merangsang siswa untuk menggunakan daya imajinasinya sehingga siswa dapat
memvisualkan pesan-pesan yang ada di program audio.
Karena terbatasnya daya ingatan pendengar sebaiknya suatu pengertian tidah
hanya disajikan atau dibicarakan sekali saja. Tetapi perlu diberikan secara berulang,
bila satu pengertian diberikan berulang kali dengan cara yang berbeda beda akan
bervariasi.
a. Radio
Sebagai suatu media. Radio memiliki kelebihan sebagi berikut :
1. Harganya relatif murah
2. Dapat mengembangkan daya imajinasi anak
3. Dapat mengajarkan hal-hal tertentu secara lebih baik bila dibandingkan denga
yang jika dikerjakan oleh guru.
Adapun kelemahan radio, antara lain :
1. Sifat komunikasinya hanya satu arah
2. Siarannya disentralisasikan sehingga guru tidak dapat mengontrolnya.
b. Kaset Audio
Kaset Audio artinya tidak lain daripada alat perkam yang menggunakan pita
dalam kaset-kaset audio mudah dalam memasang ke dalam induknya dan mudah
mengeluarkannya kembali.
D. Pembelajaran Konvensional
a. Pengertian Pembelajaran Konvensional
Menurut Muhammad (1999 : 5) model pembelajaran konvensional dirancang
secara khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan
prosedural dan pengetahuan deklaratif, yang terstruktur dengan baik dan dapat
dipelajari selangkah demi selangkah.

METODE PENELITIAN
A.

Rancangan Penelitian
Agar suatu penelitian memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian,
maka diperlukan rancangan peelitian yang sistematis.
Adapun rancangan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut :
Rancagan penelitian
Tabel 3
Variabel Bebas
X
y

Kelas eksperimen
Kelas kontrol

Variabel Terikat
T
T

Keterangan :
x

: Perlakuan pembelajaran dengan menggunakan kaset audio

: Perlakuan pembelajaran dengan pembelajaran konvensional

T : Tes yang diberikan pada akhir pokok bahasan segitiga dan segiempat
Adapun perlakuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memberi perlakuan x terhadap kelas eksperimen
2. Memberi perlakuan y terhadap kelas kontrol
3. Memberikan T setelah siswa diberi perlakuan, berlaku untuk kelas eksperimen
dan kelas kontrol
4. Membandingkan hasil T pada kelas eksperimen dengan hasil T pada kelas kontrol
B.

Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Tempat dalam penelitian ini adalah sekolah MIM 07 Sendangharjo Brondong
Lamongan. Tempat pada kelas IV Semester II tahun ajaran 2009/2010
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 05 Mei sampai dengan tanggal 01 Juni
2010.

C.

Populasi dan Sampel


Pengertian populasi menurut sudjana (1996 : 6) adalah totalitas semua nilai yang
mungkin, baik hasil menghitung maupun pengeluaran kuantitatif maupun kwalitatif
daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI MIM 07 Sendangharjo Brondong.
Tahun ajaran 2009/2010,
Pengertian sampel menurut sudjana (1996 : 6) adalah sebagian yang diambil dari
populasi yang menggunakan cara cara tertentu. Sampel dalam penelitian ini adalah
7

kelas VI MIM 07 Sendangharjo Brondong yang berjumlah 25 siswa. Pengambilan


samperl didasari atas kehomogenan siswa. Penetapan kelas VI sebagai kelas
eksperimen adalah atas anjuran dari guru studi matematika.
D.

Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini dapat diklarifikasikan sebagai berikut :
1. Variabel bebas adalah variabel yang sengaja direncanakan, dibuat dan dipelajari
pengaruhnya terhadap variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
pembelajaran dengan menggunakan kaset audio.
2. Variabel terikat adalah variabel yang merupakan akibat dari variabel bebas dan
keberadaan tergantung pada variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah hasil belajar matematika siswa yaitu skor atau nilai yang diperoleh siswa
pada kelas eksperimen setelah mengerjakan tes diakhir pokok bahasan segitiga
dan segi empat.

E.

Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah
metode tes. Tes tersebut dikonsultasikan terlebih dahulu kepada guru bidang studi
matematika. Metode ini digunakan untuk memperoleh data kuantitatif tentang hasil
belajar yang diperoleh siswa pada tes akhir dari kelas eksperimen dan kontrol setelah
diberi mata pelajaran yang sama dengan teknik perlakuan yang berbeda.

F.

Pengembangan Instrumen
Pada pengembangan instrumen ini peneliti akan memberikan tes pada siswa yang
berhubungan dengan pokok bahasan segitiga dansegiempat dan tes tersebut berupa tes
essay. Maksud dari pembuatan instrumen adalah peneliti mampu dalam waktu singkat
mengumpulkan data data yang diperlukan dalam penulisan skripsi.
Dalam penelitian ini dilakukan pembatasan terhadap materi yang diteskan dan
penyusunan perangkat tes dan analisisnya.
1. Pembatasan materi yang diteskan
2. Penyusunan perangkat tes.

Anda mungkin juga menyukai