Anda di halaman 1dari 5

RANGKAIAN RLC HUBUNGAN SERI

LAPORAN PRAKTIKUM
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Teknik Pengukuran II
Yang diampu oleh Bapak Harun Rasjid, ST., MT.

Disusun oleh:
Siti Zhakiyah / 1441150025
Kelompok 4
D4 Sistem Kelsitrikan 2C

PROGRAM STUDI SISTEM KELISTRIKAN


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2015

RANGKAIAN RLC HUBUNGAN SERI


I.

Tujuan
Selesai melaksanakan praktikum mahasiswa diharapkan dapat :
- Menentukan nilai impedansi (Z) pada rangkaian RLC dalam hubungan
-

seri.
Menghitung besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian.
Menggambar vector diagram tegangan dan arus.
Menghitung besarnya sudut fasa () antara tegangan dan arus

menggunakan trigonometri, operasi J (komplek) dan bentuk polar.


Menganalisis rangkaian RLC ditinjau dari arus, tegangan maupun sudut
fasanya.

II.

Teori Dasar
Setiap komponen pada rangkaian RLC hubungan seri mempunyai
pengaruh yang berbeda jika diberi sumber tegangan bolak-balik. Untuk
komponen R (resistor), arus dan tegangannya digambarkan sefasa,
komponen L (inductor) untuk tegangan mendahului arusnya sebesar 900,
sedangkan komponen C (kapasitor) untuk tegangan tertinggal arusnya
sebesar -900. Sehingga tegangan pada kapasitor VC dan tegangan pada
inductor VL dapat dikatakan saling berlawanan. Vector diagram impedansi
dapat dilihat seperti gambar 1b.
XL
XL - X C

Gambar 1a.
Rangkaian RLC Hubungan Seri

XC

Gambar 1b.
Diagram Vektor Impedansi

Impedansi RLC hubungan seri sesuai persamaan berikut :


(1)
(2)
(3)
Hukum Kirchoff 2 (Tegangan) :
(4)
Jika

maka akan positif

Jika

maka akan negatif

Gambar 2 Beda Fasa Dua Gelombang Sinusoidal


III.

IV.

Alat dan Bahan yang Dibutuhkan


1. Transformator 220 V / 6 V
2. Osiloskop
3. Kabel probe
4. Decade kapasitor
5. Induktor 1H
6. Resistor
7. Protoboard
8. Kabel penghubung

1 buah
1 buah
2 buah
1 buah
1 set
2 buah
1 buah
8 buah

Rangkaian Percobaan

CH2
C

220 V
50 Hz

V.

L
R

Langkah Percobaan

CH1

VI.

1.

Buat konsep perhitungan untuk percobaan rangkaian RLC hubungan seri

2.

sesuai dengan tabel 1


Hidupkan osiloskop dengan menghubungkan kabel suplai pada panel

3.

tegangan 220 VAC


Hubungkan kabel probe 1 ke chanel 1 (CH1) dan kabel probe 2 ke chanel

4.
5.

2 (CH2) pada osiloskop dual trace.


Kalibrasi terlebih dahulu chanel 1 dan chanel 2 osiloskop tersebut
Rakitlah rangkaian pengukuran seperti pada Gambar 2, tegangan

6.

keluaran trafo pilih 6 V.


Ukur tegangan sumber dan tegangan pada masing-masing komponen R,

7.

L, C catat semua hasil pengukuran dan masukkan pada tabel 1.


Ukur sudut fasa dengan metode simultan atau lissajous.

Data Percobaan
Tabel 1 Rangkaian RLC Hubungan Seri Hasil Perhitungan
Percobaan pertama
Beban
R1 = 270
L1 = 1 H
C1 = 8 F

8,6

10,05

12,73

I (mA)

(0)

Z()

32

-17,220

282,68

Percobaan kedua
Beban
R2 = 270
L2 = 1 H
C2 = 6F

7,1

8,3

14,04

I (mA)

(0)

Z()

26,47

-38,690

345,99

I (mA)

(0)

Z()

24,6

-44,430

282,68

I (mA)

(0)

Z()

30,069

-10,010

345,99

Tabel 2 Rangkaian RLC Hubungan Seri Hasil Pengukuran


Percobaan pertama
Beban
R1 = 270
L1 = 1 H
C1 = 8 F

8,5

11

14

11

Percobaan kedua
Beban
R2 = 270
L2 = 1 H
C2 = 6F
VII.

8,5

10

13

Pertanyaan
1. Bandingkan hasil perhitungan dengan hasil pengukuran yang meliputi
tegangan masing-masing komponen RLC sudut fasa dan arus I,
berikan komentarnya.
2. Gambar bentuk gelombang perbedaan fasa antara arus dan tegangan
yang tampak pada layar oscilloscope.
3. Adakah pengaruhnya perubahan nilai kapasitansi kapasitor pada sudut
fasa , uraikan penjelasannya.
4. Buatlah vector diagram tegangan dan arus dari hasil pengukuran dengan
skala yang benar.
5. Buatlah analisis dan kesimpulan dari hasil percobaan.

Anda mungkin juga menyukai