Anda di halaman 1dari 15

If They are grateful , I will add more (favour)unto you

Kata syukur diambil dari kata syakara,


syukuran, dan wa syukuran yang berarti
berterima kasih kepada-Nya. Bila disebut kata
asy-syukru, maka artinya ucapan terimakasih,
syukranlaka artinya berterimakasih bagimu,
asy-syukru artinya berterimakasih, asy-syakir
artinya yang banyak berterima kasih.

Menurut Kamus Arab Indonesia, kata


syukur diambil dari kata syakara, yaskuru,
syukran dan tasyakkara yang berarti
mensyukuri-Nya, memuji-Nya . Syukur berasal
dari kata syukuran yang berarti mengingat akan
segala nikmat-Nya.
Menurut bahasa adalah suatu sifat yang penuh
kebaikan dan rasa menghormati serta
mengagungkan atas segala nikmat-Nya, baik
diekspresikan dengan lisan, dimantapkan
dengan hati maupun dilaksanakan melalui
perbuatan.

i. Bersyukur dengan Hati Nurani

Kata hati alias nurani selalu benar dan


jujur. Untuk itu, orang yang bersyukur
dengan hati nuraninya sebenarnya
tidak
akan
pernah
mengingkari
banyaknya nikmat Allah. Dengan detak
hati
yang
paling
dalam,
kita
sebenarnya mampu menyadari seluruh
nikmat yang kita peroleh setiap detik
hidup kita tidak lain berasal dari Allah.
Hanya
Allahlah
yang
mampu
menganugerahkan nikmat-Nya.

ii. Bersyukur dengan Ucapan


Lidahlah yang biasa melafalkan kata-kata.
Ungkapan
yang
paling
baik
untuk
menyatakan syukur kita kepada Allah adalah
hamdalah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah
bersabda,
Barangsiapa
mengucapkan
subhana Allah, maka baginya 10 kebaikan.
Barangsiapa membaca la ilaha illa Allah,
maka
baginya
20
kebaikan.
Dan,
barangsiapa membaca alhamdu li Allah,
maka baginya 30 kebaikan.

iii. Bersyukur dengan Perbuatan


Tubuh yang diberikan Allah kepada
manusia sebaiknya dipergunakan untuk
hal-hal yang positif. Menurut Imam alGhazali, ada tujuh anggota tubuh yang
harus dimaksimalkan untuk bersyukur.
Antara lain, mata, telinga, lidah, tangan,
perut, kemaluan, dan kaki. Seluruh
anggota ini diciptakan Allah sebagai
nikmat-Nya untuk kita. Lidah, misalnya,
hanya untuk mengeluarkan kata-kata yang
baik, berzikir, dan mengungkapkan nikmat
yang kita rasakan. Allah berfirman : Dan
terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah
kamu
menyebut-nyebutnya
(dengan
bersyukur) (QS Aldhuha [93]: 11).

Bersyukurlah Kepada Allah, dan barang siapa


yang bersyukur kepada Allah , maka
sesungguhnya
ia
bersyukur
untuk
kemaslahatan dirinya sendiri, dan barang siapa
yang kufur yakni yang tidak bersyukur, maka
akan merugi adalah dirinya sendiri. Dia sedikit
pun tidak merugikan allah, sebagaimana yang
bersyukur tidak menguntungkan-Nya, karena
sesungguhnya Allah Maha Kaya tidak butuh
kepada apapun, Lagi Maha Terpuji oleh
Makhluk di langit dan di bumi.

Allah menyebutkan dalam kitab-Nya,


bahwa makhluk tidak akan mampu menghitung
nikmat-nikmatNya kepada mereka. Allah
befirman:
Dan seandainya kalian menghitung nikmat
Alloh, kalian tidak akan (mampu)
menghitungnya. (an-Nahl: 18)

Apabila manusia mau mensyukuri akan


nikmat Allah SWT., maka Allah akan menambah
nikmat-Nya, dan apabila manusia itu tidak mau
berterima kasih kepada nikmat-Nya, maka
sesungguhnya Allah akan mencabut dan juga
mengurangi nikmat dari manusia tersebut sebagai
hukuman atas kekufurannya, sebab sudah
ditegaskan di dalam Al-Qur'an, sebagaimana
dengan firman-Nya:
Artinya : ''Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti
Kami akan menambah (nikmat) kepadamu dan jika
kamu mengingkari(nikmat)-Ku, maka sesungguhnya
adzab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim : 7).

Artinya : Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;


"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim : 7)

Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu
sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh
kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke
belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah
sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang
bersyukur.

Sabar berasal dari kata sobaro-yasbiruyang


artinya menahan. Dan menurut istilah, sabar
adalah menahan diri dari kesusahan dan
menyikapinya sesuai syariah dan akal, menjaga
lisan dari celaan, dan menahan anggota badan
dari berbuat dosa dan sebagainya.

Sabar dalam menjalankan perintah Allah SWT

Menahan diri kita agar tetap istiqomah dalam


menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah
SWT adalah bagian dari perintah Allah SWT. Kita
harus tetap sabar menjalankan itu semua, karena
Allah telah menjanjikan surga bagi hamba-Nya
yang menjalankan perintah-Nya dengan baik
sesuai syariat yang telah Allah SWT turunkan.
Mulai dari shalat, zakat, puasa, dakwah, dan lainlain. Itu semua harus kita jalani dengan sabar.

Sabar dari apa yang dilarang Allah SWT

Semua kenikmatan itu hanya sementara, karena


jalan yang ditunjukan oleh setan itu tidaklah
berakhir kecuali di neraka. Dan kita sebagi umat
Islam harus bersabar dari apa yang dilarang
oleh Allah SWT. Yakinlah bahwa semua larangan
itu pasti ada maksudnya. Tidaklah Allah SWT
melarang kita untuk berbuat dosa, kecuali
dalam dosa itu pasti ada sebuah kerugian yang
akan didapat jika kita melakukannya.

Sabar terhadap apa yang telah ditakdirkan Allah

SWT

Jika ada salah satu dari kita ditakdirkan dengan


kondisi fisik yang kurang, maka kita juga harus
tetap
bersabar.
Karena
bersabar
dengan
ketentuan Allah SWT merupakan salah satu dari
macam sabar. Dan balasan lain dari sabar kita itu
adalah
surga.
Rasulallah
SAW
bersabda:
sesungguhnya Allah SWT berfirmanJika hambaku
diuji dengan kedua matanya dan dia bersabar,
maka Aku akan mengganti kedua matanya
dengan surga(HR. Bukhori).

Anda mungkin juga menyukai