Anda di halaman 1dari 4

[AHMADA DIAN N.

] 1512100015

PREDASI DAN KOMPETISI PADA KARANG

I.

PENDAHULUAN
Interaksi antarorganisme memiliki beberapa sifat, salah satunya adalah predasi. Predasi atau
pemangasaan merupakan hubungan antara pemangsa (predator) dengan mangsanya (prey) di
dalam interaksi dua populasi. Predasi mempunyai pengaruh negatif pada pertumbuhan potensial
populasi prey, di mana makanan biasanya diartikan dalam pengaruh yang positif pada
pertumbuhan populasi predator.
Kompetisi dalam suatu ekosistem merupakan salah satu bentuk interaksi antar individu
yang bersaing memperebutkan kebutuhan hidup yang sama. Pada individu hewan, kebutuhan
hidup yang sering diperebutkan antara lain adalah makanan, sumber air, tempat berlindung atau
bersarang dan pasangan untuk kawin (Clarke, 1954).
Dalam ekosistem terumbu karang, karang keras melakukan dan menghadapi kompetisi,
pemangsaan, dan parasitisme dengan berbagai biota terumbu sebagai bagian dari interaksi
ekologinya (Suharsono, 1998).

II. MEKANISME
Secara alami makroalga merupakan biota yang sangat cepat menempati setiap ruang yang
kosong. Jika herbivori dihilangkan dari kawasan tersebut, larva karang sulit mendapatkan
substrat keras untuk menempel dan tumbuh. Larva planula karang sangat membutuhkan
kehadiran hewan herbivora untuk membuka ruang yang penuh makroalga sehingga dapat
menjadi tempat penempelan. Kehadiran hewan herbivora juga dibutuhkan anakan karang agar
makroalga tidak menghalanginya dari sinar matahari. Laju kelulushidupan koloni karang
dilaporkan rendah dengan adanya makroalga yang tumbuh didekatnya (Lirman 2001).
Sebagian makroalga dapat secara aktif menyerang jaringan karang di dalam kompetisi
memperebutkan ruang. Pada awalnya McCook (2001) meragukan apakah makroalga dapat
menyerang karang secara agresif, ataukah hanya sekedar menutupi karang dari cahaya matahari.
Dari kajian pustaka hingga tahun 2001 tersebut, makroalga dianggap tidak dapat menyebabkan
kematian karang melainkan secara tidak langsung menurunkan kelulushidupan karang.
Kecepatan tumbuh makroalga yang dapat memberikan dampak negatif terhadap komunitas
karang dianggap hanya muncul jika terjadi pengkayaan nutrien. Tetapi Jompa and McCook
(2003a,b) melaporkan fakta baru bahwa turf algae Anotrichium tenue dan Corallophila
huysmansii dapat tumbuh menutupi dan melukai jaringan karang Porites.
Corallivor memiliki strategi makan yang berbeda dengan dampak pada mangsa yang juga
berbeda. (Hiatt & Strasburg 1960). Di the Great Barrier Reef (GBR) Australia, ikan-ikan
herbivora Scaridae telah diklasifikasikan berdasarkan osteologi dan myologi dari rahang oral dan
pharyngeal ke dalam tiga kelompok fungsional, yaitu : sebagai penggali atau excavators

[AHMADA DIAN N.] 1512100015


(Bolbometopon muricatum, Cetoscarus bicolor dan Chlorurus spp), penggaruk atau scrapers
(Hipposcarus spp and Scarus spp), dan pemanen atau croppers (Calotomus spp, dan Leptoscarus
vaigiensis) (Bellwood and Choat 1990). Ikan penggali dan penggaruk memakan makroalga dan
sekaligus polip karang. Kedua kelompok ini membuka ruang penempelan bagi larva karang dan
spora makroalga. Ikan pemanen hanya memakan makroalga sehingga anakan karang dapat
tumbuh dengan lebih baik.
Kelompok excavator memiliki rahang yang kuat sehingga dapat menggali substrat dan
meninggalkan bekas gigitan pada substrat, sedangkan kelompok scraper tidak memiliki rahang
yang kuat dan tidak meninggalkan bekas gigitan pada substrat. Kelompok excavator terdiri dari
genus Chlorurus, Bolbometopon, Cetoscarus, dan Sparisoma viride, sedangkan kelompok
scraper terdiri dari Scarus dan Hipposcarus (Bellwood & Choat 1990).
Menurut Nybakken (1992) interaksi yang terjadi antara ekosistem terumbu karang dan ikan
karang adalah:
1. Pemangsaan, yaitu dua kelompok ikan yang secara aktif memakan koloni karang, seperti ikan
buntal (Tetraodontidae), ikan kepe-kepe (Chaetodontidae) dan sekelompok omnivor yang
memindahkan polip karang untuk mendapatkan alga di dalam kerangka karang atau berbagai
invertebrata yang hidup dalam lubang kerangka.
2. Grazing. Dilakukan oleh kelompok ikan-ikan family Siganidae, Pomacentridae,
Acanthuridae, dan Scaridae yang merupakan herbivore grazer pemakan alga.
1

Gambar 1. S. viridae sedang memakan (grazing) M. franksi (a). Chaetodon capistratus sedang
memangsa (grazing) koloni Diploria clivosa (b).

Corallivora invertebrata mempunyai beberapa strategi untuk memakan koral. Kepiting dari
genera Tertralia dan Trapezia lebih banyak mengonsumsi mucus koral (Stimson 1990). Browser
koral dari Invertebrata yang lainnya lainnya termasuk the crown of thorns seastar Acanthaster
planci. Suharsono (1991) menjelaskan bahwa cara makan Acanthaster planci cukup unik. Isi
perut dikeluarkan melalui mulut kemudian ususnya akan menutupi permukaan koloni karang
sehingga pencernaan terjadi diluar tubuh Acanthaster planci. Pada saat mencerna makanan
Acanthaster planci mengeluarkan suatu enzim dari "pyloric caeca" yang berfungsi sebagai

[AHMADA DIAN N.] 1512100015


pemecah lemak. Proses pencernaan ini membutuhkan waktu antara 4-6 jam. Pada saat makan
diduga Acanthaster planci juga mengeluarkan suatu zat tertentu yang dapat merangsang
Acanthaster planci yang lain untuk berkumpul dan makan secara beramai-ramai.
Selain Acanthaster planci, terdapat juga Drupella spp. Struktur mulut dan gigi (radula)
siput laut Drupella mampu menembus pertahanan sel penyengat (nematosit) dari karang. Saat
memangsa jaringan karang, otot mulut mereka mampu menjulur untuk mengambil jaringan polip
hidup karang. Tubuh mereka juga terlapisi semacam lendir sehingga sel penyengat karang tidak
bisa menembus ke jaringan halus Drupella (Robertson, 1970). Dimulut mereka juga terdapat gigi
halus berbuku-buku (radula) yang diduga juga mendukung ketahanan mereka melawan sel
penyengat karang.
Siput Coralliophila abbreviate yang merupakan coral feeders obligat, dimana crallivore ini
tidak mengonsumsi alga, ikan, atau jaringan krustacea, tapi diketahui mengonsumsi 26 spesies
koral skleractinia.

Gambar 2. Corallivory invertebrate. (A) Grazing


oleh A. planci. (B) Drupella spp yang sedang
memangsa koral. (C) Coralliophila abbreviata
yang sedang memakan koloni Acropora palmate.
(D) corallivory C. abbreviate. (E) Nudibranch
yang sedang memakan jaringan pada Montipora
digitata (F) Hermodice carunculata yang sedang
memakan koloni koral Diploria spp. (G) H.
carunculata yang sedang memakan koloni
Acropora cervicornis.

III.

DAMPAK ADANYA CORALLIVORY


Corallivory dapat membahayakan bahkan menghilangkan jaringan yang terdapat pada
koral yang menimbulkan dampak negatif secara langsung dan tidak lansung bagi kehidupan dan
pertumbuhan koloni koral. Cralliory dapat juga berdampak secara langsung bagi potensi
reproduksi koral. Corallivory juga dapat bersinergi dengan organisme lain yang bertujuan untuk
menurunkan tingkat pertumbuhan koral, regenerasi, dan potensi reproduksinya (Henry & Hart
2005).

IV.

REFERENSI

[AHMADA DIAN N.] 1512100015

Clarke GL. 1954. Elements of Ecology. Chapman & Hall. London


Chair, Rani., Syafiudin, Yusuf., Florentina DS, Benedikta. 2007. Preferensi Dan Daya Predasi
Acanthaster Planci Terhadap Karang Keras. Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu
Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin. Makassar
Suharsono, 1998. Kesadaran Masyarakat tentang Terumbu Karang (Kerusakan Karang di
Indonesia). Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi LIPI, Jakarta.
McCook LJ, Jompa J, Diaz-Pulido G. 2001. Competition between corals and algae on coral
reefs: a review of evidence and mechanisms. Coral Reefs 19:400417
Lirman D. 2001. Competition between macroalgae and corals: effects of herbivore exclusion
and increased algal biomass on coral survivorship and growth. Coral Reefs 19: 392399.
Jompa J, McCook LJ. 2003. Contrasting Effects Of Turf Algae On Corals: Massive Porites
Spp. Are Unaffected By Mixed-Species Turfs, But Killed By The Red Alga Anotrichium
Tenue. Mar Ecol Prog Ser 258: 7986
Jompa J, McCook LJ. 2003. CoralAlgal Competition: Macroalgae With Different Properties
Have Different Effects On Corals. Mar Ecol Prog Ser 258: 8795
Hiatt RW, Strasburg DW. 1960. Ecological relationships of the fish fauna on coral reefs of the
Marshall Islands. Ecol Monogr 30:65127
Bellwood DR, Choat JH. 1990. A Functional Analysis Of Grazing In Parrotfishes (Family
Scaridae): The Ecological Implications. Environ Biol Fishes 28:189214
Stimson J. 1990. Stimulation Of Fat-Body Production In The Polyps Of The Coral Pocillopora
Damicornis By The Presence Of Mutualistic Crabs Of The Genus Trapezia. Mar Biol
106:211218
Robertson R 1970. Review of the predators and parasites of stony corals, with special reference
to symbiotic prosobranch gastropods. Pac Sci 24:4354
Rotjan RD, Lewis SM. 2008. Impact of Coral Predators On Tropical Reefs. Mar Ecol Prog Ser.
Vol. 367: 7391
Henry L, Hart M. 2005. Regeneration From Injury And Resource Allocation In Sponges And
CoralsA Review. Int Rev Hydrobiol 90:125158.

Anda mungkin juga menyukai