Anda di halaman 1dari 14

Vaskularisasi Cerebral

Kelompok D9:
Beradona 1022009011
Prahasta Listiyaning Renny 102012144
Bonita Vania Mayasari 102012248
Anggi Stefanus Gultom 102013105
Jessica de Queljoe 102013200
Natalia Tambunan 102013275

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana


Alamat Korespondensi: Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat 11510
Telephone : (021) 5694-2061, fax : (021) 563-1731
1

Otak diperdarahi oleh dua arteria carotis interna dan dua arteria vertebralis. Keempat
arteri terletak di dalam spatium subarachnoideum dan cabang-cabangnya beranastomosis
pada permukaan inferior otak untuk membentuk circulus Willisi.
1. Sistem Carotis
Otak menerima darah yang dipompakan dari jantung melalui arkus aorta yang
mempunyai 3 cabang, yaitu arteri brakhiosefalik (arteri innominata), arteri karotis komunis
kiri dan arteri subklavia kiri. Arteri brakhiosefalik dan arteri karotis komunis kiri berasal dari
bagian kanan arkus aorta. Arteri brakhiosefalik selanjutnya bercabang dalam arteri karotis
komunis kanan dan arteri subklavia kanan. Arteri karotis komunis kiri dan kanan masingmasing bercabang menjadi arteri karotis interna dan eksterna (kiri dan kanan) dan arteri
subklavia kiri dan kanan masing-masing mempunyai salah satu cabang yaitu vertebralis kiri
dan kanan. Aliran darah ke otak yang melalui arteri vertebralis berserta cabang-cabangnya
disebut sistem vertebrobasiler, dan yang melalui arteri karotis interna beserta cabangcabangnya disebut sistem karotis.1,2 Sistem karotis terdiri dari tiga arteri mayor, yaitu arteri
karotis komunis, karotis interna, dan karotis eksterna.3
Berikut ini merupakan gambar dari peredaran darah arteri mulai dari aorta sampai ke
arteri karotis interna.4

Gambar 1. Anatomi Peredaran Darah Arteri. 4


2

Gambar 2. Sistem Carotis. 5

Gambar 3. Vaskularisasi serebral 2

2. Anatomi Sistem Karotis


Sistem karotis memperdarahi mata, ganglia basalis, sebagian besar hipotalamus, dan
lobus frontalis, lobus parietalis, serta sebagian besar lobus temporal serebrum. 6 Pada tingkat
kartilago tiroid, arteri karotis komunis terbagi menjadi arteri karotis eksterna dan interna.7
Arteri Karotis Interna
Batang arteri karotis interna terbagi menjadi empat bagian, yaitu: 7
1. Pars servikalis
Berasal dari arteri karotis komunis dalam trigonum karotikum sampai ke dasar
tengkorak.
2. Pars petrosa
Terletak di dalam os petrosum bersama-sama dengan pleksus venosus karotikus
internus. Setelah meninggalkan kanalis karotikus, di sisi depan ujung puncak piramid
pars petrosa hanya dipisahkan dari ganglion trigeminal yang terletak disisi lateral oleh
septum berupa jaringan ikat atau menyerupai tulang pipih.
3. Pars kavernosa
Melintasi ujung sinus kavernosus, membentuk lintasan berliku menyerupai huruf "S"
yang sangat melengkung, dinamakan Karotissphon. Di sisi medial, pars kavernosa
terletak berdekatan badan tulang baji di dalam suatu slur mendatar yang membentang
sampai dengan dasar prosesus klinoidesus anterior.
4. Pars Cerebralis
Dalam lamela duramater kranial arteri ini membentuk cabang arteri oftalmika, yang
segera membelok ke rostral dan berjalan di bawah nervus optikus dan ke dalam orbita.
Pembuluh darah ini berakhir pada cabang-cabang yang memberi darah kulit dari
dahi, pangkal hidung dan kelopak mata dan beranastomosis dengan arteri fasialis serta
arteri maksilaris interna, yang merupakan cabang dari arteri karotis eksterna.2
Cabang-cabang arteri karotis interna beserta fungsinya yaitu sebagai berikut:1,7
1. Pars petrosa

Arteri karotikotimpani, memperdarahi bagian anterior dan medial dari telinga


tengah.
4

2. Pars kavernosa

Arteri kavernosa, memperdarahi hipofisis dan dinding sinus kavernosus.

Arteri hipofise, memperdarahi hipofise.

Arteri semilunaris, memperdarahi ganglion semilunaris.

Arteri meningea anterior, memperdarahi duramater, fossa kranialis anterior.

3. Pars supraklinoid

Arteri oftalmika, memperdarahi orbita, struktur wajah yang berdekatan.

Arteri khoroidalis anterior, memperdarahi pleksus khoroideus, ventrikulus lateral


dan bagian yang berdekatan.

Arteri komunikans posterior, dengan cabang-cabang ke hipotalamus, talamus,


hipofise, khiasma optika. Arteri ini merupakan arteri penghubung antara arteri
karotis interna dan arteri serebri posterior.

4. Pars Cerebralis8
Arteria Ophthalmica, berasal dari arteria carotis interna ketika muncul dari sinus
cavernosus. Arteria ophtalmica masuk ke orbita melalui canalis opticus di bawah
dan di lateral nervus opticus. Arteri ini memperdarahi mata serta struktur-struktur
orbita lainnya, dan cabang-cabang terminallnya memperdarahi daerah frontal kulit

kepala, sinus ethmoidalis, sinus frontalis, dan dorsum nasi.


Arteria communicans posterior adalah pembuluh kecil yang berasal dari arteria
carotis interna dekat dengan cabang terminalnya. Arteria communicans posterior
berjalan ke arah posterior di atas nervus oculomotorius untuk bergabung dengan

arteria cerebri posterior sehingga ikut membentuk circulus Willisi.


Arteria choroidea, sebuah cabang kecil, yang juga berasal dari arteria carotis
interna dekat cabang terminalnya. Arteria choroidea berjalan ke posterior di dekat
tractus opticus, masuk ke dalam cornu inferius ventriculi lateralis, dan berakhir
pada plexus choroideus. Arteri ini membentuk cabang-cabang kecil untuk
struktur-struktur di sekitarnya, terasuk crus cerebri, corpus geniculatum laterale,

tractus opticus, dan capsula interna.


Arteria cerebri anterior merupakan cabang terminal arteria carotis interna yang
kecil. Arteria cerebri anterior berjalan ke depan dan medial, superior terhadap
nervus opticus dan masuk ke fissura longitudinalis cerebri. Disini, arteri ini
berhubungan dengan arteria cerebri anterior sisi kontralateral melalui arteria
communicans anterior. Arteri melengkung ke belakang di atas corpus callosum,
dan akhirnya beranastomosis dengan arteria cerebri posterior. Cabang-cabang
5

kortikal memperdarahi seluruh permukaan medial cortex cerebri di bagian


posterior hingga mencapai sulcus parietooccipitalis. Cabang-cabang tersebut juga
memperdarahi cortex cerebri selebar pita 1 inci (2,5 cm) pada permukaan lateral
hemispherium cerebri yang berdekatan. Dengan demikian, arteria cerebri anterior
memperdarahi area tungkai gyrus precentralis. Sekelompok cabang sentral
menembus substantia perforata anterior dan membantu memperdarahi bagian

bagian nucleus lentiformis, nucleus caudatus, dan capsula interna.


Arteri cerebri media, cabang terbesar arteria carotis interna, berjalan ke lateral di
dalam sulcus cerebri lateralis. Cabang-cabang kortikal memperdarahi seluruh
permukaan lateral hemisherium cerebri, kecuali daerah pita sempit yang disuplai
oleh arteria cerebri anterior, polus occipitalis, dan permukaan inferolateral
hemispherium cerebri, yang diperdarahi oleh arteria cerebri posterior. Dengan
demikian, arteria ini memperdarahi seluruh daerah motorik kecuali area tungkai.
Cabang-cabang sentral masuk ke substantia perforata anterior dan memperdarahi
nucleus caudatus, capsula interna.

Gambar 4. Aliran darah arteri pada bagian interior otak 2

Gambar 5. arteri carotis interna.4

Gambar 6. Arteri otak tampak medial dan basal. 4

A. karotis

A. Karotikotimpani : bagian anterior dan medial telinga

interna

tengah
A. kavernosa : hipofise dan dinding sinus kavernosus
A. hipofise : hipofise
A. semilunaris : ganglion semilunaris
A. meningea anterior : duramater, fosa kranialis anterior
A. oftalmika : mata dan struktur wajah yang berdekatan.
A. khoroidalis anterior : pleksus khoroideus, ventrikel lateral
dan bagian yang berdekatan.
A.

komunikans

posterior

beserta

cabang-cabangnya:

hipotalamus, talamus, hipofise, khiasma optikum


A. serebri anterior beserta cabang-cabangnya: korteks orbitalis,
lobus frontalis pada permukaan medial dan
A. karotis

superior, dan superior permukaan lateral, korpus

komunis

kalosum, dan lobus parietalis.


A. serebri media: lobus frontalis bagian lateral dan inferior
termasuk area motorik 4 dan 6, dan area motorik brocca; lobus
parietal termasuk korteks sensorik dan supramarginal; lobus
temporalis superior dan insula- termasuk area sensorik
Wernicke
A. karotis eksterna

Skema 1. Percabangan arteri karotis interna. 7

ARTERI VERTEBRALIS
Arteri vertebralis cabang bagian pertama a. subklavia, naik pada leher melewati
foramen prosesus transversus vertebra servikalis keenam. Arteri ini masuk ke kranium
melalui foramen magnum menembus pia meter dan arachnoid masuk ke ruang subarachnoid.
Kemudian terus ke atas, ke depan dan medial terhadap medulla oblongata. Pada atas bawah
pons bersama-sama pembuluh darah sisi lain membentuk a. basilaris.
Sebelum memasuki kranium, a. vertebralis membentuk siphon berbentuk S yang
mungkin mempunyai tujuan untuk melembabkan gelombang nadi yang datang. Arteri-arteri
karotis membentuk siphonnya di dalam sinus-sinus kavernosus. Arteri-arteri vertebralis juga
melakukan hal yang sama setelah muncul dari foramen transversal dari atlas. Arteri-arteri ini
pertama berjalan di posterior sepanjang massa lateral dari atlas, kemudian membelok ke atas
dan medial dan memasuki kavum kranialis pada masing-masing sisi dari medula oblongata.

Cabang-cabang arteri vertebralis :


o Arteri meningens posterior, yang memperdarahi duramater fossa posterior dan falks
serebeli serta tulang-tulang daerah tersebut.
o Arteri spinalis posterior, yang dipercabangkan pada ketinggian medula oblongata.
Berasal dari arteria vertebralis atau arteria inferior posterior cerebelli. Arteri ini berjalan
turun pada permukaan posterior medulla spinalis dekat radices posterius nervi spinalis.
Cabang-cabang ini diperkuat oleh arteria radicularis yang masuk canalis vertebralia
melalui foramina intervertebralis.8
o Arteri spinalis anterior, merupakan arteri tunggal di garis tengah permukaan ventral
medula spinalis. Dibentuk dari cabang masing-masing arteria vertebralis dekat bagian
akhirnya. Sebagai arteri tunggal, arteria spinalis anterior berjalan turun pada permukaan
anterior medulla oblongata dan medulla spinalis, serta terbenam di dalam pia mater di
sepanjang fissura mediana anterior. Arteri ini akan diperkuat oleh arteria radicularis yang
masuk canalis vertebralis melalui foramina intervertebralia.
o Arteri serebeli inferior posterior, merupakan cabang terbesar a. vertebralis yang berjalan
antara medula dan serebelum. Arteri ini memperdarahi permukaan bawah vermis, nukleus
sentralis serebelum, permukaan bawah hemisfer serebelum, medula oblongata dan
pleksus koroideus ventrikulus keempat.
9

o Arteria medullaris merupakan cabang-cabang yang sangat kecil yang didistribusikan ke


medula oblongata.
ARTERI BASILARIS
Arteria basilaris, terbentuk dari gabungan kedua arteria vertebralis, berjalan ke atas di
dalam sulkus pada permukaan anterior pons. Pada pinggir atas pons, arteri ini bercabang
menjadi dua arteria cerebri posterior.
Cabang-cabang
1. Arteria pontis adaah pembulus-pembuluh kecil yang masuk ke dalam substansi pons.
2. Arteria labyrinthi merupakan arteri yang panjang dan sempit yang menyertai nervus
facialis dan nervus vestibulocohlearis masuk ke dalam meatus acusticus internus dan
memperdarahi telinga dalam. Arteri ini sering berasal dari cabang arteria inferior
anterior cerebelli.
3. Arteria inferior anterior cerebeli berjalan ke arah posterior dan lateral untuk
memperdarahi bagian anterior dan inferior cerebellum. Beberapa cabang berjalan ke
pons dan bagian atas medulla oblongata.
4. Arteria superior cerebelli berasal di dekat bagian terminal arteria basilaris. Arteri ini
berkelok-kelok di sekitar pendunculus cerebri dan memperdarahi permukaan superior
cerebellum. Arteria cerebellaris superior juga memperdarahi pons, glandula pinealis,
dan velum medullare superior.
5. Arteria cerebri posterior melengkung ke arah lateral dan belakang di sekeliling
mesencephalon, kemudian bergabung dengan ramus communicans posterior arteriae
carotidis internae. Cabang-cabang kortikal memperdarahi permukaan inferolateral dan
medial lobus temporalis dan permukaan lateral dan medial lobus occipitalis. Dengan
demikan arteria cerebri posterior memperdarahi korteks visual. Cabang-cabang sentral
menembus substansi otak dan memperdarahi bagian-bagian thalamus dan nucleus
lentiformis, serta mesencephalon, glandula pinealis, dan corpus geniculatum mediale.
Ramus choroideus masuk ke dalam cornu inferius ventriculi lateralis dan
memperdarahi plexus choroideus. Arteri ini juga memperdarahi choroideus ventriculi
tertii.

10

Circulus Willisi8
Circulus Willisi terletak di dalam fossa interpeduncularis pada basi cranii. Sirkulus ini
dibentuk oleh anastomosis antara kedua arteria carotis interna dan kedua arteria vertebralis.
Arteria comunicans anterior, arteria cerebri anterior, arteria carotis interna, arteria
communicans posterior, arteria cerebri posterior, dan arteria basilaris ikut membentuk
sirkulus. Circulus Willisi memungkinkan darah yang masuk melalui arteria carotis interna
atau arteria vertebralis dapat memperdarahi semua bagian di kedua hemispherium cerebri.
Cabang-cabang kortikal dan sentral berasal dari sirkulus dan memperdarahi jaringan otak.
Variasi ukuran arteri yang membentuk sirkulus umum ditemukan, dan tidak adanya
satu atau kedua arteria communicans posterior juga dilaporkan.

Gambar 7. Sirkulus Arteriosus Willisi Dan Cabang-Cabangnya. 4

SUSUNAN VENA SSP


Vena
Aliran vena untuk otak tidak menyertai sirkulasi arteri sebagaimana pada struktur
organ lain. Vena-vena pada otak menjangkau daerah otak dan bergabung mejadi vena-vena
besar. Persilangan pada subarachnoid dan pengosongan sinus dural yang luas dapat
11

memengaruhi vascular yang terbentang dalam duramater yang kuat. Jaringan kerja pada
sinus-sinus membawa vena keluar dari otak dan menyebabkan pengosongan vena jugulris
interna menuju system sirkulasi pusat . vena-vena serebri bersifat unik, karena vena-vena ini
tidak seperti vena-vena lainnya. Vena-vena serebri tidak berkatup sehingga tidak dapat
mencegah aliran darah balik.9
System Pembuluh Balik
Sistem pembuluh balik terdiri dari 2, yaitu Vena Cerebri Externa (VCE) dan Vena
Crebri Interna (VCI).
Vena Cerebri Superficial
Jenis-jenis dari vena ini ada, Vena cerebri superior, vena cerebri externa superfisialis,
vena cerebri media. Yang pertama adalah Vena cerebri superior berjalan ke daerah atas pada
bagian lateral hemisphere cerebri yang bermuara di sinus sagitalis superior. Kemudian Vena
cerebri superfisialis, mengalir kebagian lateral hemisphere cerebri, dan diketahui pula
berjalan kebagian inferior dalam sulcus lateralis dan bermuara di sinus cavernosus. Dan yang
terakhir vena cerebri media, mengalir ke insula dan bergabung dengan vena cerebri anterior
dan vena striata untuk membetuk vena basalis and bergabung lagi menjadi vena magna
cerebri yang bermuara di sinus rectus.10
Vv. serebri anterior mengalirkan konfolusi orbital dan frontalis media, seperti juga
corpus callosum rostral. Darah dari vv tersebut mencapai sinus rectus melalui vv. Basalis dan
rosenthal.
V. cerebri media berukuran agak besar dan membentuk satu saluran superfisialis dan
profunda. Vv. Profunda mengalirkan darah dari konfolusi di dalam fissura sylvii. Vv.
Superficialis, yang berasal dari konfolusi yang mengitari fissura sylvii, yang dari bagiam
frontal lateral dan lobus orbitalis lateral. Vv. cerebri media superfisialis mengosongkan isinya
kedalam sinus-sinus cavernosus dan vv. Profunda ke dalam vv. Basalis dan rochenthal vv.
Superficialis berjalan diatas fissure sylvii externa yang berhubungan dengan vv. Superior
dorsal yang bertanggung jawab untuk region centralis melaui vv. Anastomosis superior dari
trolard. Vv. Ini juga berhubungan dengan vv. cerebri inferior pada bagian cembung lobus
temporalis melalui v. anastomosis inferior dari labbe.
Vena Cerebri Profundus
Vena cerebri interna, terbentuk dari gabungan-gabungan vena thalamo striata dan
vena choroidea di foramen interventrikulare yang berjalan pada bagian posterior di dalam tela

12

choroidea. ventrikuli tertii (thee), setelah itu bergabung di bagian bawah splenum corporis
callosi untuk membentuk vena cerebri yang bermuara di sinus rectus.10
Vena cerebri interna merupakan patokan penting dalam penilaian adanya pergeseran
struktur, dimana umumnya perubahan posisi vena ini lebih dapat dipercaya daripada
perubahan posisi a. cerebri anterior (posisi central dari v. cerebri interna dan tidak ada
kelokan seperti yang terdapat pada a. serebri anterior). Adanya pergeseran dari v. cerebri
interna (sedangkan a. serebri anterior tidak bergeser) menandakan adanya tumor atau lesi
yang terletak di bagian dalam pada bagian posterior lobus frontal atau pada daerah thalamus.
Bila terdapar pergeseran interna yang lebih besar atau bermakna dibandingkan a. cerebri
anterior maka dugaan posisi tumor cenderung terletak dibagian posterior, dan begitu pula
dengan sebaliknya.11
SISTEM SINUS DURAMATER
Duramater yang padat dan keras, terdiri atas dua lapisan. Lapisan luar yang melapisi
tengkorak, dan lapisan dalam yang bersatu dengan lapisan luar, kecuali pada bagian tertentu,
tempat sinus-venus terbentuk, dan tempat dura amter membentuk bagian-bagian berikut:
Falks serebri yang terletak di antara kedua hemisfer otak. Tepi atas falks serebri membentuk
sinus longitudinalis superior atau sinus sagitalis superior yang menerima darah vena dari
otak, dan tepi bawah falks serebri membentuk sinus longitudinalis inferior atau sinus sagitalis
inferior yang menyalurkan darah keluar falks serebri. Tentorium serebeli memisahkan
serebelum dari serebrum.12

Gambar 8. Kedudukan Sinus-Sinus Bagian Duramater13


13

Darah venosa dalam sinus duramater berasal dari vena superficial yang berkumpul
dalam sinus sagitalis superior dan bermuara di daerah protuberantia occipital ke confluens
sinuum). Darah dari sinus sagitalis inferior bersama darah dari vena cerebri magna disalurkan
dalam sinus rectus ke confluens sinuum.
Sirkulasi :
Dari Confluens Sinuum Sinus Transversus Sinus sigmoideus Vena Jugularis Interna
Sistem Vena Sistemik
Yang termasuk di dalam sistem sinus vena dura adalah : sinus sagitalis superior, sinus
sagitalis inferior, sinus straight, sinus transversus, sinus sigmoid, sinus basiler seperti
cavernosus, sphenoparietal, petrosal.

DAFTAR PUSTAKA
1. Rumantir CU. Pola Penderita Stroke. Bandung: Universitas Padjadjaran, 1986; 22-28.
2. Baehr, M. Frotscher,M. Duus Topical Diagnosis in Neurology. 4th Completely Revised
Edition. New York. Thieme. 2005. Page 419-27, 463-66
3. Ropper, H.Alan. Adams and Victors-Principles of Neurology. 8th Edition. McGrawHill.2005. Page 667-73.
4. Peter R. www.neurologyimage.com diakses pada tanggal 22 maret 2010
5. Netter FH. Atlas of Human Anatomy, 4th edition. USA : Saunders, 2006.p.136.
6. Tools JF. Cerebrovascular Disease.p.829-837.
7. Mardjono M, Sidharta P. Sistem Vaskularisasi Otak. Jakarta: PT. Dian Rakyat, 2004. 398404.
8. Snell RS. Neuroanatomi klinik. Edisi 7. Jakarta: EGC; 2011.h.487-92.
9. Batticaca F B. Asuhan keperawatan klien dengan gangguan Sistem Persarafan. Edisi 1.
Jakarta: Salemba medika; 2008. h.9.
10. Krishna A. Neospirituality & neuroscience. Jakarta: Gramedia; 2010. h. 111-112.
11. Satyanegara. Ilmu bedah syaraf. Edisi 4. Jakarta: Gramedia; 2010. h. 96-7.
12. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic. Jakarta: Gramedia; 2009.h.38.
13.

Tank PW. Grants dissector. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2009.h.239

14

Anda mungkin juga menyukai