Melakukan pengukuran berat badan subjek berusia .2 tahun
a. Syarat alat ukur: tidak kotor, berada pada dasar rata, keras, pada titik 0. b. Pasien di ukur secara lege artis sesudah BAB dan BAK c. Pasien membuka baju, alas kaki, dan tutup kepala d. Pasien berdiri tegak ditimbangan tanpa berpegangan tapi ttp santai, diam dan melihat lurus ke depam dalam bidang Frankfurt (bidang horizontal melalui pinggir bawah orbita dan tragus) e. Melihat dan mencatat hasil pengukuran dgn ketelitian 0,1 kg Melakukan pengukuran tinggi badan a. menjelaskan syarat alat ukur: tidak kotor, b. Pasien membuka alas kaki dan tutup kepala c. Meminta pasien berdiri tegak dengan kedua lengan tergantung santai di atas alat pengukur dengan telapak tangan menghadap paha dan kedua kaku rapat pada tumit d. Menjelaskan bidang Frankfurt ( bidang horizontal melalui pinggit bawah orbital dan tragus) dan mengarahkan pasien memposiskan kepala pada bidang Frankfurt, tumit, bokong, scapula sedapat mungkin menyentuh stadiometer atau dinding e. Melakukan pengukuran dan membaca pengukuran dengan posisi kedua mata setinggi dengan hasil pengukuran. f. Mencatat hasil pengukuran dengan ketelitian 1mm g. Menghitung IMT Melakukan pengukuran lingkar lengan a. meminta pasien menyisingkan lengan baju/ menggukungkan lengan baju b. Mengukur titik tengah lengan atas (menentukan titik olecranon dan acromion) c. Melakukan pengukuran lingjar lengan atas d. Membaca hasil pengukuran dan menuliskan hasil pengukuran dgn ketelitian 1mm e. Menginterpretasikan hasil pengukuran Melakukan pengukuran lingkar pinggang/perut a. Meminta pasien membuka baju atau menyisingkan baju ke atas b. Mengukur titik tengah pinggang (dapat menetukan arcus costa, crista iliaca, dan linea midaxillaris) c. Melakukan pengukuran lingkar perut d. Membaca hasil pengukuran dan menuliskan hasil pengukuran dengan ketelitian mendektai 1 mm dan menginterpretasikan hasil pengukuran Melakukan pengukuran lingkar panggul a. Meminta pasien membuka baju atau menyingsinkan baju ke atas
b. Menetukan temoat pengukuran (diameter panggul
terbesar) c. Melakukan pengukuran lingkar panggul d. Membaca hasil pengukuran dan menuliskan hasil pengukuran dengan ketelitian mendekati 1 mm e. Menghitung rasio Lpe/Lpa dan interpretasinya Melakukan pengukuran tebal lipat kulit triceps (LKT) a. Meminta pasien membuka baju b. Meminta pasien meletakkan lengan kiri/kanan bebas disamping tubub c. Menetukan letak pengukuran d. Melakukan pengukuran paling sedikit 2 kali dengan waktu antar minimal 15 detik e. Mencatat hasil pengukuran dengan ketelitian mendekati 1mm Melakukan pengukuran tebal lipat kulit biceps (LKB) a. Meminta pasien membuka baju b. Meminta pasien meletakkan lengan kiri/kanan bebas disamping tubuh c. Menentukan letak pengukuran d. Melakukan pengukuran tebal lipat kulit biceps e. Mengulang pengukuran paling sedikit 2 kali dengan waktu antara minimal 15 detik f. Mencatat hasil pengukuran dengan ketelitian mendekati 1mm Melakukan pengukuran tebal lipatan kulit subscapula a. Meminta pasien mebuka baju b. Meminta pasien meletakkan lengan kanan pasien du belakang pasien c. Menentukan titik pengukuran d. Melakukan pengukuran tebal lipatan kulit scapula minimal 2 kali dengan waktu antara 15 detik e. Mencatat hasil pengukuran dengan ketelitian mendekati 1mm Melakukan pengukuran tebal lipatan kulir suprailiaca a. Meminta pasien membuka baju b. Memina pasien berdiri tegak, lengan tergantung bebas disis tubuh c. Menentukan titik pengukuran d. Melakukan pengukuran tebal lipatan kulit scapula minimal 2 kali dengan waktu antara 15 detik e. Mencatat hasil pengukuran dengan ketelitian mendekati 1mm, menghitung dan menginterpratsikan % lemak tubuh menurut Durnin
Catatan: Bila pengukuran tebal lipatan kulir di beberapa tempat, maka pengukuran ulang dilakukan setelah pengukuran pertama dilakukan di semua tempat