Puji syukur kehadirat Allah, Tuhan yang mengajarkan manusia apa yang tidak
diketahuinya. Atas berkat rahmat dan hidayah Allah sehingga penulisan makalah ini
dapat terselesaikan. Kehadiran makalah ini diharapkan dapat melengkapi tugas
Pengantar Manajemen. Materi-materi yang disajikan dalam makalah ini, disaring dari
berbagai referensi yang memuat informasi mengenai mengelola komunikasi pemasaran.
Makalah tentang mengelola komunikasi ini akan menghadirkan pengertian,
macam dan kaitanya komunikasi yang baik. Diharapkan pembaca makalah ini dapat
memahami isi makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama team yang akhirnya dapat
menyelesaikan makalah ini .
BandarLampung,Desembe2015
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
BAB II PEMBAHASAN................................................................................
18
18
18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang
lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini
merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil
integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok
ataupun organisasi selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah
penting untuk kelangsungan hidup kelompok yang terdiri dari atasan dan bawahannya.
Komunikasi tidak hanya penting untuk manusia tetapi juga penting untuk sistem
pengendalian manajemen yang merupakan alat untuk
mengarahkan, memotivasi,
proses
informasi
yang
dapat
membantu
manajer
dalam
yang baik antara unsur-unsur yang ada di dalam organisasi tersebut. Komunikasi yang
baik akan menimbulkan saling pengertian dan kenyamanan dalam bekerja.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Proses Komunikasi
Untuk memahami kompleksitas proses komunikasinsecara lebih baik, dua unsur penting
di setiap situasi komunikasi adalah pengirim dan penerima. Pengirim adalah siapa pun
yang ingin mengemukakan ide atau konsep kepada orang lain, mencari informasi,
maupun mengungkapkan pikiran atau emosi. Penerima adalah orang yang menjadi
tujusn informasi. Pengirim menyandingkan (encodes) ide dengan memilih simbolsimbol yang menyusun pesan. Pesan (message) adalah rumusan kasat mata dari ide
yang dikirimkan kepada penerima. Pesan dikirimkan melalui saluran (channel) atau
pengangkut komunikasi. Saluran dapat berupa laporan formal, panggilan telepon, pesan
surat elektronis, atau rapat tatap muka. Penerima menafsirkan (decodes) simbol-simbol
untuk menerjemahkan makna pesan. Terakhir, umpan balik (feedback) terjadi ketika
penerima merespons komunikasi dari pengirim dengan memberikan pesan balasan.
Tanpa umpan balik, komunikasi bersifat satu arah; dengan umpan balik, komunikasi
menjadi dua arah. Umpan balik merupakan sarana ampuh untuk efektivitas komunikasi
karena memungkinkan pengirim mengetahui apakah penerima menafsirkan pesan
dengan tepat.
Komunikasi dapat gagal jika penerima dan pengirim tidak menyediakan atau
menafsirkan pesan dengan cara yang sama. Kita semua mengetahui sulitnya
berkomunikasi dengan seseorang yang bahasanya berbeda dengan bahasa kita, dan para
manajer dewasa ini sering mencoba berkomunikasi dengan orang yang bahsanya
berebda dengan bahasa yang mereka gunakan. Managers Shoptalk memberikan saran
untuk berkomunikasi secara efektif dengan orang yang bahasanya berbeda dengan
bahasa kita.
Oleh karena itu, agar manajer dapat berkomunikasi secara efektif, mereka harus
memahami bagaimana faktor-faktor seperti saluran komunikasi, kemampuan persuasi,
perbedaan, gender, perilaku nonverbal, dan menyimak semuanya dapat memudahkan
atau menyulitkan komunikasi.
Saluran Komunikasi
Para manajer dapat memilih banyak saluran untuk berkomunikasi dengan banyak
manajer lain atau dengan pegawai. Seorang manajer dapat membahas suatu masalah
dengan bertatap muka, membuat panggilan telepon, menggunakan oleh pesan instan,
mengirim e-mail, menulis memo atau surat, atau membuat entri di blog perusahaan,
tergantung jenis pesannya. Berbagai penelitian telah berupaya menjelaskan bagaimana
manajer memilih saluran komunikasi untuk meningkatkan efektivitas komunikasi.
Saluran-saluran yang tersedia bagi para manajer dapat diklasifikasikan ke dalam suatu
hierarki menurut kekayaan informasi.
Kekayaan saluran (channel richness) adalah jumlah informasi yang dapat disiarkan
selama satu periode komunikasi. Kapasitas saluran komunikasi dipengaruhi oleh tiga
karakteristik:
1) Kemampuan menangani banyak tanda dalam satu waktu;
2) Kemampuan menyediakan umpan balik dua arah dengan cepat; dan
3) Kemampuan menetapkan fokus pribadi untuk komunikasi yang dilakukan.
Percakapan tatap muka merupakan media paling kaya karena memungkinkan
pengalaman langsung, banyak tanda informasi, umpan balik segera, dan fokus pribadi.
pandangan kolot tentang gaya komunikasi seseorang, agar pandangan ini tidak
menghambat pemahaman atau banyak memengaruhi keputusan personel, seperti
mengangkat atau mempromosikan pegawai.
Komunikasi Nonverbal
Bahasa tubuh merupakan salah satu aspek komunikasi nonverbal. Komunikasi
nonverbal (nonverbal communication) adalah pesan yang lebih banyak dikirim lewat
tindakan dan perilaku manusia daripada lewat kata-kata. Para manajer diawasi, dan
perilaku, penampilan, tindakan, dan sikap mereka menjadi simbol dari apa yang mereka
nilai dan harapkan dari orang lain.
Menyimak
Salah satu sarana terpenting bagi komunikasi adalah menyimak pegawai maupun
konsumen. Kebanyakan manajer kini menyadari pentingnya aliran informasi dari bawah
ke atas, bukan dari atas ke bawah, dan mereka sebaiknya menyimak lebih baik.
Para manajer juga memanfaatkan sikap interaktif blog untuk berhubungan dengan
pegawai dan konsumen. Blog, catatan Web yang memungkinkan orang untuk memuat
opini, gagasan, informasi, menjadi tautan waktu-nyata berbiaya rendah yang selalu
terabru antara organisasi dan konsumen, pegawai, media, dan investor.
KOMUNIKASI ORGANISASI
Aspek lain dari komunikasi manajemen terkait dengan organisasi secara keseluruhan.
Komunikasi di lingkup organisasi biasanya mengalir ke tiga arah; ke bawah, ke atas,
dan horizontal. Para manajer bertanggung jawab menyediakan dan merawat saluran
komunikasi formal di ketiga arah ini. Mereka juga menggunakan saluran informal,
yang berarti mereka keluar dari kantor mereka untuk berbaur dengan pegawai.
Saluran Komunikasi Formal
Saluran komunikasi formal (formal communication channel) adalah saluran komunikasi
yang berjalan pada rantai komando atau tanggung jawab tugas yang diberikan
organisasi. Ketiga saluran formal dan jenis infromasi sebagai berikut.
8
1)
2)
a)
10
11
untuk memahaminya.
Ketahui poin Anda dan langsung membahasnya. Banyak orang duduk menulis
dan menulis, tanpa memperjelas hal-hal yang ingin mereka katakan dalam
pikiran mereka. Untuk menulis dengan efektif, ketahu pikiran Anda dan tulislah
untuk mendukungnya.
Menulislah dengan jelas, bukan mengesankan. Jangan menggunakan bahasa
12
dengan berbicara secara terbuka, mereka menemukan pijakan yang sama, isu-isu
bersama, dan tujuan-tujuan bersama yang dapat mereka bangun untuk masa depan yang
lebih baik. Untuk membangun dan menjaga hubungan yang kuat, para manajer harus
mengembangkan kemampuan berdialog.
Komunikasi Krisis
Selama beberapa tahun terakhir, banyaknya jumlah dan cakupan krisis menjadikan
komunikasi sebagai tugas lebih menantang bagi para manajer. Krisis itu seperti api, dan
komunikasi adalah cara terbaik untuk memadamkannya. Makin lambat respons, makin
cepat krisis tumbuh, yang disulut oleh mis-informasi, rumor, dan rasa takut. Para
manajer dapat mengembangkan empat keahlian utama dalam mengkomunikasikan
krisis.
Jagalah fokus Anda. Para komunikator krisis yang baik tidak membiarkan diri
berbagai kegiatan, para manajer dapat segera mempelajari apa yang berhasil dan apa
yang tidak berhasil serta menggunakan informasi itu untuk memperbaiki organisasinya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pada dasarnya komunikasi sangat diperlukan didalam kehidupan sehari-hari dalam
aspek apapun, baik itu dalam kegiatan berorganisasi atau dalam kehidupan sehari-hari,
dalam kegiatan berorganisasi, komunikasi diperlukan dengan tujuan agar sebuah system
atau komunikasi yang ada bisa terjalin dengan sempurna dan lebih baik.
Komunikasi dirumuskan sebagai suatu proses penyampaian pesan/informasi
diantara beberapa orang. Karenanya komunikasi melibatkan seorang pengirim,
14
pesan/informasi saluran dan penerima pesan yang mungkin juga memberikan umpan
balik kepada pengirim untuk menyatakan bahwa pesan telah diterima.
Komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia adalah makhluk social yang
saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Dalam berkomunikasi seseorang
harus memiliki dasar yang akan menjadi patokan seseorang tersebut dalam
berkomunikasi. Dalam proses kita juga harus ingat bahwa terdapat banyak hambatanhambatan dalam berkomunikasi.
Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan orang lain untuk
mengerti apa yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan. Keterampilan berkomunikasi
diperlukan dalam bekerja sama dengan orang lain. Ada dua jenis komunikasi, yaitu
verbal dan nonverbal, komunikasi verbal atau tertulis dan komunikasi nonverbal atau
bahasa (gerak tubuh). Komunikasi dua arah terjadi bila pengiriman pesan dilakukan san
mendapatkan umpan balik. Seseorang dalam berkomunikasi pasti dapat merasakan
timbale balik antara pemberi informasi serta penerima informasi sehingga terciptanya
suatu hubungan yang mutualisme antara keduanya.
3.2 SARAN
Dengan disusunnya makalah ini, maka pembaca atau mahasiswa dapat mengerti dan
memahami pentingnya arti komunikasi dalam organisasi, didalam kehidupan
berorganisasi atau dikehidupan sehri-hari yang membutuhkan komunikasi.
Semoga makalah ini dapat diterima dan dimengerti serta berguna bagi pembaca atau
mahasiswa, dalam makalah ini kami mohon maaf jika ada tulisan kami atau bahasa
kami kurang berkenan, dengan demikian kami mengharapkan kritik dan saran atas
tulisan kami agar bisa membangun dan memotivasi kami agar membuat tulisan jauh
lebih baik lagi.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
17