Anda di halaman 1dari 9

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Koagulasi darah kelinci : 3 menit

Table 1 Koagulasi darah dengan perlakuan

Warna
Bentuk
Kekentalan

Aglutinasi
Serum anti A
Serum anti B
Larutan fisiologis

kontrol
Merah tua
Beku
Kental

Natrium sitrat 3,8 %


Merah tua
Belum beku
Cair

NaCl
Merah cerah
Beku
Sangat kental

: tidak terjadi aglutinasi


: tidak terjadi aglutinasi
: tidak terjadi aglutinasi

Golongan darah :O
Pembahasan

Darah terdiri dari sel-sel yang terendam di dalam cairan yang disebut plasma.
Sebagain besar sel-sel darah berada di dalam pembuluh-pembuluh, namunleukosit
dapat menembus dinding pembuluh darah untuk mengatasi terjadinyainfeksi.
Leukosit atau sel darah putih merupakan suatu unit aktif dari pertahanantubuh hewan
dan manusia. Sel darah putih menurut tempat berkembang dandiferensiasi dibagi
menjadi unsur mieloid dan unsur limfoid.Unsur mieloid terdiri dari granulosit yang
dalam kondisi normal dihasilkan didalam sumsum tulang (jaringan mieloid). Unsur
limfoid terdiri dari limfosit danmonosit yang berkembang pada jaringan limfoid
seperti timus, limpa, dan bursafabricius pada unggas (Ganong 2002).

Leukosit mempunyai peranan dalam pertahanan seluler dan humoral organisme


terhadap zat-zat asingan. Leukosit dapat melakukan gerakan amuboid dan melalui
proses diapedesis leukosit dapat meninggalkan kapiler dengan menerobos antara selsel endotel dan menembus kedalam jaringan penyambung. Berikut table yang
menjelaskan sel darah putih pada mamalia dan unggas.
Leukosit mamalia
Limfosit Sebagian besar limfosit yang Limfosit

Leukosit unggas
memiliki peran utama

dalama

terdapat dalam darah tepi merupakan sel kecil pembentukan antibodi sebagai respon terhadap
yang berdiameter kecil dari 10m. Intinya antigen yang masuk dalam tubuh,terdiri dari
yang gelap berbentuk bundar atau agak limfosit besar dan limfosit kecil.
berlekuk dengan kelompok kromatin kasar dan
tidak berbatas tegas. Nukleoli normal terlihat.
Sitoplasmanya berwarna biru-langit dan dalam
kebanyakan sel, terlihat seperti bingkai halus
sekitar inti
Monosit Rupa monosit bermacam-macam, Monosit memiliki kemampuan fagositik, yaitu
dimana ia biasanya lebih besar daripada memakan

benda

asing

seperti

bakteri,

leukosit darah tepi yaitu diameter 16-20 m sebagaimana heterofil, onosit dibentuk di
dan memiliki inti besar di tengah oval atau dalam sumsum tulang yang nantinya akan
berlekuk dengan kromatin mengelompok. disebarkan dan beredar di dalam darah hingga
Sitoplasma yang melimpah berwarna biru 72 jam. Monosit berbentuk sel mononuklear
pucat dan mengandung banyak vakuola halus dengan

jumlah

sehingga memberi rupa seperti kaca. Granula dibandingkan


sitoplasma juga sering ada. Prekursor monosit mempunyai
dalam

sumsum

tulang

(monoblas

normal

dengan
ukuran

sel

lebih

limfosit.
yang

sedikit
Monosit

besar

dan

dan memiliki variasi bentuk berupa lingkaran

promonosit) sukar dibedakan dari mieloblas hingga rhomboit


dan monosit
Neutrofil (Polimorf), sel ini berdiameter 1215 Heterofil merupakan sel darah putih yang
m memilliki inti yang khas padat terdiri atas memiliki

granul

pada

unggas.Heterofil

sitoplasma pucat di antara 2 hingga 5 lobus memiliki kesamaan fungsi seperti netrofil

dengan rangka tidak teratur dan mengandung mamalia (Campbell 1995).Bentuk heterofil
banyak granula merah jambu (azuropilik) atau bulat dengan sitoplasma transparan, bersifat
merah lembayung. Granula terbagi menjadi eosinofilik,

sertamemiliki

granul

yang

granula primer yang muncul pada stadium berbentuk batang hingga lonjong yang terletak
promielosit, dan sekunder yang muncul pada di tengah sel. Masa hidupnormal dalam
stadium mielosit dan terbanyak pada neutrofil sirkulasi darah mencapai 4-8 jam, kemudian 4matang. Kedua granula berasal dari lisosom, 5 jam berikutnya berada pada jaringan. Masa
yang primer mengandung mieloperoksidase, hidup heterofil mampu beredar dalam aliran
fosfatase asam dan hidrolase asam lain, yang darahhingga 12 jam
sekunder mengandung fosfatase lindi dan
lisosom
Eosinofil Sel ini serupa dengan neutrofil Eosinofil merupakan sel darah putih yang
kecuali granula sitoplasmanya lebih kasar dan berbentuk
berwarna

lebih

merah

gelap

lingkaran

danmemiliki

granul.

(karena Sitoplasma eosinofil bersifat basofilik dengan

mengandung protein basa) dan jarang terdapat banyak granulyang bersifat eosinofilik. Granul
lebih dari tiga lobus inti. Mielosit eosinofil eosinofil

tampak

lebih

terang

dapat dikenali tetapi stadium sebelumnya tidak dibandingkandengan heterofil pada ulas darah
dapat dibedakan dari prekursor neutrofil. yang sama. Pewarnaan inti sel eosinofil
Waktu perjalanan dalam darah untuk eosinofil berwarnaungu kebiru-biruan dan memiliki
lebih lama daripada untuk neutropil. Eosinofil kemiripan dengan inti sel heterofil. Eosinofil
memasuki eksudat peradangan dan nyata dibentuk di dalam sumsum tulang belakang dan
memainkan peranan istimewa pada respon memiliki waktuhidul relatif singkat
alergi, pada pertahanan melawan parasit dan
dalam pengeluaran fibrin yang terbentuk
selama peradangan
Basofil Basofil hanya terlihat kadang-kadang Basofil merupakan granulosit yang bersifat
dalam darah tepi normal. Diameter basofil polimorfnuklear-basofil.memiliki
lebih kecil dari neutrofil yaitu sekitar 9-10 m. gelambir,

dan

tidak

inti

berarturan.Granulnya

Jumlahnya 1% dari total sel darah putih. berwarna biru tua hingga ungu dan manutupi
Basofil memiliki banyak granula sitoplasma inti yang cerah Basofil dibentuk di dalam

yang menutupi inti dan mengandung heparin sumsum

tulang.

Basofil

memiliki

dan histamin. Dalam jaringan, basofil menjadi sebagaireaksi terhadap peradangan


mast cells. Basofil memiliki tempat-tempat
perlekatan IgG dan degranulasinya

Berikut merupakan table mengenai persentasi sel darah putih pada mamalia.
Sel darah putih
Netrofil

Persentasi dalam darah


60-70 %

Eosinofil

1-4%

Basofil

0-1 %

Limfosit

20 30 %

Monosit

4- 8 %

Gambar

fungsi

Netrofil pada darah manusia mempunyai jumlah yang terbesar kirakira 60-70 % dari seluruh sel darah putih. Butir-butir pada sitoplasma
menyerap zat warna netral (tidak asam tidak basa). Intinya mempunyai
beberapa lobus. Mempunyai gerakan seperti amoeba dan sifatnya fagositasis.
Bakteri atau benda-benda asing lainnya dihancurkan dengan dicerna secara
intrasel. Jika ada infeksi jumlahnya bertambah banyak. Eosinofil Diameternya
kira-kira 12 15 . Diameternya antara 10 15 . Biasanya lebih kecil
daripada netrofil. Fungsinya ialah menghancurkan dan detoksifikasi dari
toksin. Intinya mempunyai 2 lobus, menyerap zat warna yangsifatnya asam.
Dengan eosin butir-butir pada sitoplasma kelihatan berwarna merah muda.
Basofil Diameternya sekitar 12 . Intinya umumnya mempunyai bentuk seperti
huruf S. diperkirakan basofil menghasilkan antioagulan (heparin). Butir-butir
(granul) pada sitoplasma menyerap zat warna yang sifatnya basa dan berwarna
biru. Monosit Diameternya berkisar antara 15 20 . Inti bentuknya seperti
tapal kuda atau bentuk ginjal. Monosit bersifat fagositosis yang kuat. Jumlah
sitoplasmanya lebih besar dari intinya. Limfosit Diameternya berkisar antara 8
16 . Intinya besar bundar atau seperti bentuk ginjal. Sitoplasmanya lebih
kecil daripada intinya. Fungsinya ialah untuk menghasilkan antibody. Ada dua
macam limfosit yaitu yang berukuran kecil dan yang berukuran besar.
Pembekuan darah disebut juga koagulasi darah. Faktor yang
diperlukan dalam penggumpalan darah adalah garam kalsium sel yang luka
yang membebaskan trombokinase, trombin dari protombin dan fibrin yang
terbentuk dari fibrinogen. Mekanisme pembekuan darah adalah sebagai berikut
setelah trombosit meninggalkan pembuluh darah dan pecah, maka trombosit
akan sama mengeluarkan tromboplastin. Bersama dengan ion catromboplastin
mengaktifkan protrombin menjadi thrombin (Evelyn 1999). Waktu beku darah
dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor intrinsik dan ekstrinsik Faktor
ekstrinsik dapat mengaktifkan faktor-faktor intrinsik (Drake 2005) Trombin
adalah enzim yang mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Fibrin inilah yang

berfungsi menjaring sel-sel darah merah menjadi gel atau menggumpal


(Poedjiadi 1994).

Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan untuk mengetahui


waktu koagulasi darah kelinci,pertama tama kelici diambil darahnya dan
diteteskan di atas gelas arloji yang berlapis paraffin kemudian dengan jarum
darah tersebut ditusuk dan dan dibiarkan selama 30 detik kemudian
diangkat,bila terlihat ada benang halus yang menempel di jarum maka darah
telah mengalamai koagulasi,pada percobaan ini hasil yang didapat untuk waktu
koagulasi darah kelinci adalah 3 menit sedangkan diliteratur disebutkan bahwa
Kisaran waktu pembekuan darah untuk ukuran normal pada kelinci, adalah
123 detik (Akoso, 1993). Hal tersebut menunjukan adanya kelainan pada
kelinci tersebut, kelainan ini merupakan kelainan beberapa faktor koagulasi
(koagulopati) inhibitor dalam darah misalnya heparin. Konsentrasi trombosit
yang rendah di dalam darah ; DIC (disseminated intravascular coagulation) :
kekurangan faktor pembekuan karena pembekuan yang berlebihan (Ganong
2005). Proses pembekuan darah juga melibatkan adanya vitamin k dan ion
kalsium, kekurangan dua hal tersebut juga dapat menjadi fakto waktu
pembekuan darah menjadi lebih lama
Pada gelas objek diteteskan darah kelinci,perakuan yang dilakukan
adalah menambahkan NaCl fisiologis,Natrium sitrat 3,8 % dan kontrol atau tanpa
perlakuan. Setelah 0 detik terlihat perbedaan pada masing masing darah pada
kontrol darah menjadi lebih kental dibanding dengan yang lainnya dan warnanya
merah tua,sedangkan darah dengan NaCl berwarna merah tua dan menjadi agak
kental. Darah dengan Na sitrat 3,8 % warnanya merah cerah dan masih cair.
Larutan Natrium sitrat 3,8% merupakan larutan isotonis dengan darah
artinya larutan mempunyai tekanan osmosis yang sama dengan tekanan cairan
pembanding atau memiliki sifat bertegangan tetap sehingga tidak mempengaruhi
kecepatan

pengendapan

eritrosit.

Antikoagulan

Natrium

sitrat

(Na3C6H5O7.2H2O) Sering digunakan dalam bentuk larutan isotonis dengan


konsentrasi 3,8 % dan 3,2 %, dimana cara kerjanya sebagai bahan yang isotonis
dengan darah dan mencegah pembekuan darah dengan mengikat ion Ca++
melalui gugus karboksilat dari senyawa lini membentuk ikatan kompleks khelasi
larut.

Aglutinasi adalah perlengketan sel sel darah merah yang disebabkan oleh
antibodi yang melekat pada antigen antigen beberapa sel darah merah, sampai
menimbulkan suatu anyaman yang dapat menjerat sel sel menjadi mengelompok.
Terdapat 2 tahapan untuk menimbulkan aglutinasi. Tahap pertama yaitu antibodi
melekat pada antigen sel darah merahnya segera pada saat pertama ketemu. Hal ini
belum menimbulkan aglutinasi, tetapi hanya menyelubungi sel tersebut. Tahap kedua
yaitu anyaman telah terbentuk, menimbulkan gumpalan atau aglutinasi.
Membran eritrosit mengandung dua antigen yaitu tipe-A dan tipe-B. antigen ini
disebut aglutinogen. Sebaliknya, antibody yang terdapat dalam plasma akan bereaksi
spesifik terhadap antigen tipe-A atau tipe-B yang dapat menyebabkan aglutinasi
(penggumpalan) eritrosit. Antibody plasma yang menyebabkan penggumpalan
aglutinogen disebut aglutinin. Ada dua macam aglutinin, yaitu aglutinin-a (zat antiA) danaglutinin-b (zat anti-B).
Aglutinogen-A mempunyai enzim
glukosamin

pada

rangka

glikosil

tranferase yang

glikoproteinnya.

mengnadung

asetil

Sedangkan aglutinogen-

B mengandung enzim galaktosa pada rangka glikoprotennya.Aglutinogen-AB adalah


golongan yang memiliki kedua jenis enzim tersebut.
Ahli imunologi (ilmu tentang kekebalan tubuh) kebangsaan Austria bernama Karl
Landsteiner (1868-1943)

mengelompokkan

golongan

darah

manusia.

Berdasarkan ADA ATAU TIDAK ADANYA AGLUTINOGENmaka golongan darah


dikelompokkan menjadi golongan darah A, B, AB, dan O.

Golongan darah A, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen-A dan aglutininb dalam plasma darah.

Golongan darah B, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen-B dan aglutinina dalam plasa darah.

Golongan darah AB, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen-A dan B,


dan plasma darah tidak meiliki aglutinin.

Golongan darah O, yaitu jika eritrosit tidak memiliki agutinogen-A dan B, dan
plasma darahmemiliki aglutinin-a dan b.

Pada percobaan didapatkan bahwa sample darah yang diambil tidak menggumpal
pada serum anti A,anti B maupun lautan fisiologis sehingga menunjukan bahwa
sample darah adalah adalah golongan darah O.

KESIMPULAN
Pada mamalia maupun unggas terdapat butir butir darah yang memiliki
berbagai macam bentuk,ukuran dan fungsi yang berbeda beda.
Waktu koagulasi merupakan waktu keluarnya darah dari tubuh dan
terbentuknya benang fibrin,pada kelinci didapatkan waktu koagulasi yaitu 3
menit. Untuk mencegah koagulasi darah dapat digunakan beberapa zat salah
satunya Na sitrat 3,8 % yang dapat mencegah laju koagulasi darah.
Penentuan gologan darah dapat dilakukan dengan metode aglutinasi
darah,yaitu reaksi antara antibody dan antigen yang akan membentuk kompleks
Ab-Ag pada percobaan darah tidak terjadi aglutinasi pada serum A,serum B
maupun larutan fisiologis menunjukan bahwa darah tersebut bergolongan darah
O.

DAFTAR PUSTAKA
Akoso, Budi Tri. 1993. Manual Kesehatan Unggas Yogyakarta[ID]: Kanisius.
Ganong, William. 2002. Fisiologi Kedokteran. Jakarta[ID]: EGC
Evelyn, Pearce. 1989. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta (ID) :
Gramedia
Ganong, R.D. 1993. Buku AjarFisiologi Kedokteran. Edisi 17. Alih bahasa
jauhari Widjaja Kusuma. Jakarta [ID]:Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai