PENDAHULUAN
1
inspeksi dan audit, pengujian dan analisa, layanan sertifikasi, layanan pelatihan
dan layanan konsultasi.
Penyelenggaraan manajemen Badan Usaha Milik Negara {BUMN) ini
telah diatur berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.19 Tahun 2003
tentang BUMN.Dan dengan berdasarkan peraturan PT. Sucofindo pasal 59 yang
berbunyi: (1) penilaian prestasi kerja setiap pegawai dilakukan melalui Sistem
Pengelolaan Kinerja (2) ketentuan pelaksanaan mengenai sistem pengelolaan
Kinerja Pegawai diatur secara tersendiri dengan keputusan pengusaha.
Pada saat ini penilaian prestasi kerja masih menggunakan Peraturan
Pemerintah No.10 Tahun 1979 tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
Pegawai.Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 1979 akan digantikan oleh Peraturan
Pemerintah No.46 Tahun 2011, dimana peraturan tersebut akan di berlakukan
pada tahun 2014.
Berikut ini merupakan standar nilai kinerja pegawai dalam penilaian
prestasi kerja.
Tabel 1.1
Standar Nilai Kinerja Pegawai
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Nilai
9,5-10
85 9,49
7,50 8,49
6,50 7,49
< 60
Kata Sifat
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Buruk
Peringkat Kinerja
P1
P2
P3
P4
P5
Tabel 1.2
Unsur-unsur Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
No.
Unsur-unsur Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kuantitas
Kualitas
Ketelitian dan Ketepatan
Kecepatan
Supervisi
CS Orientasi
Kedisiplinan
kerja
dan
Tertib Administrasi
Kerjasama
8.
(Sumber:PT.
Sucofindo, 2014)
Pada Tabel 1.2 disebutkan ada 8 unsur yang meliputi penilaian
pelaksanaan pekerjaan, seperti kuantitas, Kualitas, Ketelitia dan Ketepatan,
kecepatan, Supervisi, CS Orientasi, Kedisiplinan, dan kerjasama. Dimana unsurunsur tersebut dapat dijadikan hasil kinerja.
Tabel 1.3
Peringkat Kinerja PT. Sucofindo
No
.
1.
Nila
i
P1
Kata Sifat
Semua hasil pekerjaan sangat memuaskan dan jauh melebihi
P2
3.
P3
4.
P4
5.
P5
Indikator
Target
2011
2012
Kuantitas
10
7,3
Kualitas
P1
P3
P3
2013
artinya tidak fokus dalam melaksanakan tugas kerjanya. Hal ini diduga karena
kedisiplinan pegawai belum baik dan lingkungan kerja yang kurang sesuai.
Permasalahan-permasalahan tersebut menunjukkan bahwa untuk mencapai
kinerja pegawai dibutuhkan usaha yang sungguh-sungguh, diantaranya dengan
pelaksanaan kedisiplinan dan penataan lingkungan kerja pegawai yang baik.
Terdapat factor negatif yang dapat menurunkan kinerja pegawai, diantaranya
adalah masih ada pegawai yang kehadirannya tidak tepat waktu, serta dalam
penyelesaian pekerjaan belum sesuai harapan artinya beberapa pegawai tidak
komitmen terhadap pekerjannya. Di samping itu pengaruh yang berasal dari
lingkungan kerja juga perlu mendapatkan perhatian, misalnya teman sekerja yang
kurang mendukung terhadap kinerja pegawai. Lingkungan kerja yang kurang
harmonis juga dihawatirkan berdampak pada kinerja pegawai serta komitmen
karyawan yang lemah.
Penurunan komitmen terhapad kinerja tentunya akan merugikan
perusahaan dalam hal produktivitas kerja. Disiplin kerja pegawai PT. Sucofindo
pada saat pengamatan, masih ada yang hadir tidak tepat waktu dan cepat pulang.
Seharusnya hadir paling lambat jam 08.00 dan keluar kantor paling cepat jam
17.00, kenyataannya ada beberapa pegawai yang terlambat masuk kerja dan cepat
pulang, sebagaimana tabel di bawah ini.
Tabel 1.5
Tingkat Disiplin karyawan Caturwulan Ketiga
(bulan September Desember 2013)
No
.
1
Bulan
September
Terlambat
70
Cepat pulang
3
Oktober
75
November
84
Desember
85
Tabel 1.5
Tingkat Disiplin karyawan Caturwulan Ketiga
(bulan September Desember 2013)
No
.
1
Bulan
Terlambat
Cepat pulang
September
70
Oktober
75
November
84
Desember
85