Anda di halaman 1dari 21

Diagnosa dan Tata

Laksana Gawat Napas


pada Neonatus
Dionisius

Pendahuluan
O Hampir dua pertiga kasus kegagalan saluran

pernapasan di masa anak akan bermanifestasi


pada tahun pertama kehidupan, setengahnya
terjadi pada neonatus.
O Tingginya insidens pada masa bayi dikaitkan
dengan imaturitas struktur anatomi saluran
pernapasan.
O Insidens akan meningkat jika terdapat gangguan
perkembangan kongenital dari organ-organ pada
jalan napas

Pendahuluan
O Gagal napas pada neonatus
O Masalah klinis yang sangat serius
O Berhubungan dengan tingginya morbiditas,

mortalitas, dan biaya perawatan


O Faktor

risiko utama gagal napas pada


neonatus
O Prematuritas
O Bayi berat badan lahir rendah
O Lebih banyak terjadi pada golongan sosio-

ekonomi rendah

Pernapasan pada Anak


O Jalan napas bayi dan anak sangat

berbeda dengan dewasa


O Diameter saluran napas anak jelas
lebih kecil
O Mudah sekali tersumbat oleh sekret,
edema, darah, bahkan tertutup oleh
sungkup (face-mask) yang
menyebabkan peninggian usaha
napas

Pernapasan pada Anak


O Peningkatan panjang jalan napas, viskositas

udara ataupun pengurangan diameter jalan


napas akan mereduksi aliran udara laminar.
O Perubahan ukuran diameter jalan napas
paling berpengaruh
O Adanya
edema
ringan
saja
akan
menyebabkan pengurangan secara nyata
kaliber
jalan
napas
dan
akhirnya
meningkatkan tahanan jalan napas

Definisi
Gagal napas dan distress napas
O Sistem pernafasan tidak mampu
untuk melakukan pertukaran gas
secara normal tanpa bantuan

Definisi
O Distress napas:
O pasien

masih dapat menggunakan


mekanisme
kompensasi
untuk
mengembalikan pertukaran gas yang
adekuat

O Gagal napas:
O keadaan

klinis yang lanjut akibat


kegagalan mekanisme
kompensasi
dalam mempertahankan pertukaran
gas atau tercukupinya aliran oksigen

Etiologi
O Ukuran jalan nafas yang kecil dan

resistensi yang besar terhadap aliran


udara
O Komplians paru yang lebih besar
O Otot pernapasan dan diafragma
yang cenderung lebih mudah lelah
O Predisposisi terjadinya apnea yang
lebih besar

Manifestasi Klinis
O Peningkatan respirasi
O Peningkatan usaha napas
O Periodic breathing
O Apnea
O Sianosis

yang tidak berkurang dengan


pemberian oksigen
O Turunnya tekanan darah disertai takikardi,
pucat, kegagalan sirkulasi yang diikuti
bradikardi
O Penggunaan otot-otot pernapasan tambahan

Diagnosa
O Diagnosa

gagal napas ditegakkan


berdasarkan manifestasi klinis
O Dikonfirmasi
dengan
hasil
pemeriksaan analisa gas darah

Skor Downes
Skor
Pemeriksaan

Frekuensi napas

< 60 /menit

60-80 /menit

> 80/menit

Retraksi

Tidak ada retraksi

Retraksi ringan

Retraksi berat

Sianosis

Tidak ada sianosis

Sianosis hilang dengan 02

Sianosis menetap
walaupun diberi O2

Air entry

Udara masuk

Penurunan ringan udara


masuk

Tidak ada udara masuk

Merintih

Tidak merintih

Dapat didengar dengan


stetoskop

Dapat didengar tanpa alat


bantu

Skor 1-3 : Sesak napas ringan


Skor 4-5 : Sesak napas sedang
Skor > 6 : Sesak napas berat

Penatalaksanaan
O Ditujukan pada penyakit yang

mendasarinya
O Mencegah komplikasi dan
memburuknya keadaan yang terjadi
akibat penyakit paru-paru pada
neonatus
O Menjamin kecukupan pertukaran gas
dan sirkulasi darah dengan
komplikasi yang seminimal mungkin

High Frequency
Ventilation
O Suatu teknik dengan volume tidal

kecil yang biasanya diberikan


dengan frekuensi tinggi.

Surfaktan
O Menurunkan

tegangan permukaan
alveolar sehinggga terjadi stabilisasi
volume
paru
pada
tekanan
transpulmonal yang rendah.
O Surfaktan akan mencegah kolapsnya
jalan nafas saat ekspirasi dan
memungkinkan tekanan yang lebih
rendah untuk mengembangkan paruparu.

Dosis Surfaktan Eksogen


Nama Produk

Dosis Awal

Dosis Tambahan

Calfactant

3 ml/kgBB

Dapat diulang sampai 3 kali pemberian


dengan interval tiap 12 jam

Beractant

4 ml/kgBB

Dapat diulang setelah 6 jam, sampai


total 4 dosis dalam 48 jam

Colfosceril

5 ml/kgBB diberikan dalam 4 menit

Dapat diulang setelah 12 dan 24 jam

Porcine

2,5 ml/kgBB

Dosis 1,25 ml/KgBB dapat diberikan


tiap 12 jam

Ventilasi Mekanis
O Prosedur bantuan hidup yang invasif

dengan berbagai efek pada sistem


kardiopulmonal.
O Tujuan ventilasi mekanis
O membaiknya kondisi klinis pasien
O optimalisasi pertukaran gas
O pada FiO2 yang minimal, dan tekanan

ventilator/ volume tidal yang minimal

Terapi Inhalasi NO
O Memperbaiki vasodilatasi paru dan

oksigenisasi pada bayi cukup bulan


dengan gagal nafas yang berat.
O NO suatu radikal bebas endogen
yang dapat merangsang otot halus
seluruh tubuh untuk relaksasi.

Kesimpulan
O Gagal napas pada neonatus:
O masalah klinis yang sangat serius,
O berhubungan

morbiditas,
perawatan.

dengan
mortalitas,

tingginya
dan
biaya

O Faktor risiko utama gagal napas pada

neonatus:
O prematuritas,
O bayi berat badan lahir rendah, dan
O golongan sosio-ekonomi rendah.

Kesimpulan
O Diagnosis gagal napas diagnosis klinis.
O Gambaran klinis yang meningkatkan kewaspadaan

klinisi akan terjadinya gagal napas, antara lain:


O peningkatan atau penurunan laju respirasi,
O peningkatan atau penurunan usaha nafas,
O periodic breathing,
O apnea,
O sianosis

yang tidak berkurang dengan pemberian

oksigen,
O turunnya tekanan darah disertai takikardi, pucat,
kegagalan sirkulasi yang diikuti bradikardi, dan
penggunaan otot-otot pernafasan tambahan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai