Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1/2009
PROFIL PERSAINGAN DAN STRATEGI UNIT BISNIS GUINNESS DENGAN
MENGGUNAKAN MATRIKS BCG PADA PT. DIMA INDONESIA
Bernard E. Silaban
Christian Stephanus
Institut Bisnis Nusantara
Jl. D.I. Panjaitan Kav 24 Jakarta 13340
(021) 8564932
ABSTRAK
Every business entity is designed to be able to win the competition and do
achieve a desirable growth. In order to win the competition a company must have
a good strategy. A good strategy can be formulated only if we have a proper
analisys about the industry.
This research is related to the competitive profile analisys and the strategy
formulation of SBU Guinness at PT Dima Indonesia.
The result of the research, through The Competitive Profile Matrix shows that SBU
Guinness at PT Dima Indonesia has two close competitors. The first is PT. Multi
Bintang Indonesia as a leading competitor and also as a market leader in the
industry. The second is PT Delta Djakarta as a weaker competitor. The other
result, through the Boston Consulting Group Matrix, SBU Guinness at PT Dima
Indonesia is recommended to do the market penetration combined with the
market development as the best strategies to pursue. By implementing those
strategies, SBU Guinness at PT Dima Indonesia are expected to be able to
increase its market share.
Key words: Competition, CPM, Market Leader, BCG, Strategy, Market Share.
PENDAHULUAN
Kompetisi dalam dunia bisnis saat ini, jauh lebih kompleks dibandingkan dengan
persaingan di masa lampau. Para produsen menciptakan berbagai produk dan
masing-masing mengklaim produk mereka sebagai yang terbaik. Banyaknya
pilihan produk yang ditawarkan di pasar mengakibatkan konsumen menjadi lebih
kritis dan menuntut sesuatu yang lebih dari sebuah produk yang akan
dikonsumsi.
Fenomena tersebut mengubah paradigma lama, dimana perusahaan berlomba
untuk menciptakan produk terbaik dan termurah. Kualitas barang dan
keunggulan harga kini sudah tidak menjadi faktor utama bagi konsumen untuk
membeli sebuah produk.Kondisi tersebut mengakibatkan peta persaingan
semakin sulit untuk digambarkan karena situasi pasar yang selalu berubah,
timbulnya para pemain baru serta bergabungnya beberapa perusahaan untuk
memperkuat posisi di industri masing-masing.
Di tengah kompleksitas dan perubahan yang selalu terjadi di pasar, ada satu
benang merahnya yakni semua perusahaan harus selalu mengembangkan
strategi terbaik untuk memenangkan persaingan. Strategi yang baik akan
membantu perusahaan untuk fokus serta memberikan arah bagi perusahaan.
Strategi tersebut juga dapat digunakan untuk memberikan solusi untuk
mengantisipasi pergerakan yang dilakukan oleh pesaing dalam industri yang
sama.
Bernard E.Silaban dan Christian Profil Persaingan dan ................. 1
LANDASAN TEORI
Definisi Strategi
Ada banyak pendapat mengenai definisi strategi, yang berasal dari bahasa Yunani
Strategos yang berkonotasi militer yaitu penerapan seni dari ilmu berperang
dengan mengerahkan kekuatan militer untuk mengalahkan musuh atau
memperkecil efek dari kekalahan. Amin Widjaja Tunggal, (2008).
Menurut William F. Gluek strategi didefinisikan sebagai suatu kesatuan rencana
yang terpadu dan menyeluruh yang mengaitkan kekuatan perusahaan dengan
Bernard E.Silaban dan Christian Profil Persaingan dan ................. 2
2.
3.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis ialah penelitian deskriptif dengan
pendekatan studi kasus. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan
untuk mengetahui nilai variabel mandiri baik hanya satu variabel atau lebih
Bernard E.Silaban dan Christian Profil Persaingan dan ................. 5
1.
Data Primer
Data yang diperoleh penulis dengan meneliti langsung objeknya dengan cara
melakukan
wawancara
dan
kuesioner
kepada
pihak-pihak
yang
berkepentingan, dalam hal ini adalah pihak manajemen PT. Dima Indonesia
sebagai responden, guna membantu proses evaluasi faktor lingkungan
internal dan eksternal perusahaan serta mengidentifikasikan posisi
perusahaan dalam persaingan industrinya.
2.
Data Sekunder
Data yang diperoleh penulis dari dokumen-dokumen perusahaan, meliputi
data laporan keuangan, laporan penjualan, laporan kegiatan operasional,
serta informasi yang penulis dapatkan dengan melakukan pencarian
(browsing) dari internet, koran, dan media lainnya yang berkaitan dengan
topik penelitian. Termasuk mempelajari buku-buku literatur terkait.
GAMBAR -2
MODEL MATRIKS CPM
GAMBAR-3
MODEL MATRIKS BCG
FAKTOR SUKSES
KRITIS
BOBOT
PT. DIMA
INDONESIA
PT. MULTI
BINTANG
INDONESIA
PT. DELTA
DJAKARTA
RATING
NILAI
RATING
NILAI
RATING
NILAI
0,12
0,24
0,48
0,48
0,11
0,44
0,44
0,44
0,09
0,27
0,36
0,09
Merchandise promosi
0,09
0,27
0,27
0,18
Jumlah outlet
0,11
0,44
0,44
0,44
9
10
0,11
0,44
0,44
0,44
0,11
0,44
0,44
0,33
0,11
4
0,44
0,08
0,07
1,00
0,24
0,28
3,50
3
0,44
0,33
0,32
0,21
3,84
Berdasarkan matriks CPM di atas, PT. Multi Bintang Indonesia adalah perusahaan
terbaik secara keseluruhan dengan total nilai tertimbang sebesar 3,84. PT. Dima
Indonesia sendiri mendapat total nilai tertimbang sebesar 3,50, lebih baik dari
total nilai tertimbang PT. Delta Djakarta sebesar 3,03, yang mengindikasikan
perusahaan memiliki kompetensi yang baik untuk dapat bersaing dalam industri
bisnis bir di Indonesia.
PT. Multi Bintang Indonesia, dengan produknya Bintang dan Heineken adalah
ancaman potensial karena memiliki keunggulan persaingan yang lebih besar dan
akan menggunakan keunggulan tersebut untuk meningkatkan market share serta
brand awareness kedua brand yang dimilikinya. Anker lebih focus untuk
meningkatkan penjualan dengan berkonsentrasi pada distribusi produk dan
penambahan jumlah outlet sales mereka.
PT. Dima Indonesia harus mengoptimalkan kekuatan utama yang sudah dimiliki
perusahaan, seperti brand image produk, jumlah outlet, saluan distribusi produk,
sistem dan aktivitas pemasaran, pengetahuan terhadap pasar dan target
konsumen, serta hubungan dengan trader dan bar staff.
Keuanggulan tersebut harus dipertahankan untuk mengatasi kelemahan dalam
harga jual produk dan bekerja keras untuk meningkatkan kualitas point of
purchase material, merchandise promosi, serta lebih berusaha untuk melakukan
diferensiasi dalam posisioning produk.
Formulasi Strategi Dengan Matriks BCG
Matriks BCG adalah salah satu model analisa portofolio bisnis yang digunakan
oleh perusahaan multi divisi yang memiliki lebih dari satu jenis usaha. Matriks
BCG memiliki empat kuadran yang memungkinkan bagi perusahaan untuk
mengklarifikasikan seluruh unit bisnis yang dimilikinya dan membantu dalam
menentukan alternatif strategi yang tepat bagi unit bisnis tersebut.
Untuk mengklasifikasikan unit bisnis tersebut ke dalam keempat kuadran yang
ada pada matriks BCG, perlu diketahui seberapa besar pertumbuhan pasar pada
industri tersebut dan pangsa pasar relatif GUINNESS, yang didapatkan dari rasio
pangsa pasar GUINNESS terhadap pangsa pasar market leader dalam industri.
Data pada tabel-1 menunjukkan angka penjualan dalam industri bir di Indonesia
dalam tiga tahun fiskal terakhir (Juli-Juni) yang didapatkan dari laporan tim data
center divisi penjualan PT. Dima Indonesia.
0,16
0,14
3,03
F07
250.111
994.724
57.124
487.944
36.249
1.826.152
F08
282.941
956.741
72.557
532.063
44.848
1.889.150
F09
319.822
919.528
91.334
529.142
31.586
1.891.412
Sumber : Laporan tim data center divisi penjualan periode Juli 2009
Berdasarkan data volume penjualan industri bir di Indonesia pada tabel-1 dapat
dilihat bahwa volume penjualan secara keseluruhan dalam tiga tahun fiskal
terakhir mengalami terus mengalami pertumbuhan.
Pada tahun fiskal F07 sampai F08 terjadi peningkatan sebesar 3,45%, kemudian
pada periode F08 sampai F09 volume penjualan industri tetap tumbuh sebesar
0,12 %. Dengan demikian, dalam tiga tahun fiskal terakhir industri bir di
Indonesia mengalami rata-rata pertumbuhan volume penjualan sebesar 1, 79 %.
Pertumbuhan Industri pada F07 F08:
F07
F08
F09
13,7%
54,5%
3,1%
26,7%
2,0%
15,0%
50,6%
3,8%
28,2%
2,4%
16,9%
48,6%
4,8%
28,0%
1,7%
Sumber: Laporan tim data center divisi penjualan periode Juli 2009
Bernard E.Silaban dan Christian Profil Persaingan dan ................. 12
Berdasarkan analisa matriks BCG, posisi GUINNESS berada pada quadran TANDA
TANYA (QUESTION MARK) yang berarti GUINNESS memiliki pangsa pasar relatif
yang rendah (0,35) dan bersaing pada industri yang memiliki pertumbuhan cukup
tinggi (1,79%). Alternatif strategi yang dapat diambil untuk kuadran TANDA
TANYA adalah memperkuat divisi dengan strategi intensif atau menjual unit bisnis
tersebut (divestment). Mengingat posisi pangsa pasar relative dan tingkat
pertumbuhan yang masih menjanjikan pada GUINNESS maka alternatif strategi
divestment tidak menarik untuk dipertimbangkan. Selanjutnya analisa akan
difokuskan untuk strategi intensif.
Berikut adalah alternatif strategi intensif yang dapat dipertimbangkan untuk
memperkuat divisi GUINNESS yang dapat dijalankan oleh PT. Dima Indonesia:
a.
Penetrasi pasar
Strategi penetrasi pasar ditujukan untuk meningkatkan volume penjualan
pada pasar yang sudah eksis yang dapat dilakukan dengan meningkatkan
kegiatan promosi penjualan melalui program-program pemasaran,
pemberian merchandise dan pengadaan sales promotion girl, serta
melakukan brand publicity untuk mengkomunikasikan kegiatan pemasaran
tersebut kepada konsumen.
Keuntungan menjalankan strategi penetrasi pasar, PT. Dima Indonesia
dapat langsung merasakan hasil dari kebijakan implementasi strategi ini,
yakni kenaikan angka penjualan. Kelemahan strategi ini, jika programBernard E.Silaban dan Christian Profil Persaingan dan ................. 13
b.
c.
Jadi, dari alternatif strategi intensif yang tersedia yang didapatkan dari hasil
analisa matriks BCG, maka rekomendasi strategi yang paling menarik untuk
dijalankan oleh PT. Dima Indonesia adalah kombinasi strategi penetrasi pasar
untuk menaikkan angka penjualan dan strategi pengembangan pasar pada
segmen pasar potensial.
Dengan melakukan strategi penetrasi pasar, PT. Dima Indonesia dapat langsung
merasakan dampaknya, yakni peningkatan angka penjualan, yang akan
berdampak langsung kepada pertumbuhan pangsa pasar. Sedangkan strategi
pengembangan pasar pada segmen pasar potensial dilakukan untuk membentuk
brand image pada pasar baru yang potensial seperti pasar peminum muda yang
sangat menjanjikan dan outlet-outlet billiard yang diharapkan menghasilkan
kontinuitas penjualan GUINNESS di masa depan Kombinasi kedua strategi
diharapkan akan meningkatkan market share GUINNESS secara signifikan di
masa depan.
PENUTUP
1. Berdasarkan hasil penelitian maka pesaing utama perusahaan dalam industri
bir di Indonesia adalah, PT. Multi Bintang Indonesia dan PT. Delta Djakarta.
Dengan menggunakan analisa matriks Competitive Profile Matrix, total nilai
tertimbang perusahaan sebesar 3,50, yang berarti secara overall, PT. Dima
Indonesia memiliki keunggulan dalam posisi kompetitif karena kompetensi
perusahaan terhadap faktor sukses kritis dalam industri lebih baik jika
dibandingkan dengan PT. Delta Djakarta yang memiliki total nilai tertimbang
Bernard E.Silaban dan Christian Profil Persaingan dan ................. 14
DAFTAR PUSTAKA
[1] Amin Widjaja Tunggal, Manajemen Strategik Dalam Tanya Jawab,
Jakarta, Harvarindo, 2008.
[2] Fandy Tjiptono; Gregorius Chandra; Dadi Adriana, Pemasaran Strategik,
Yogyakarta, Penerbit Andi, 2008.
[3] Fred R. David, Manajemen Strategis Konsep, edisi 10, Jakarta, Salemba
Empat, 2006.
[4] Setiawan Hari Purnomo dan Zulkieflimansyah, Manajemen Strategi,
Jakarta, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2007.
[5] J. David Hunger dan Thomas L. Wheelan, Manajemen Strategis, edisi 2,
Yogyakarta, Penerbit Andi, 2003.
[6] Amin Widjaja Tunggal, Pokok-pokok Manajemen Strategik, Jakarta,
Harvarindo, 2009.
[7] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D,
Bandung, Alfabeta, 2008.