Makalah Filsafat Ilmu
Makalah Filsafat Ilmu
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada awalnya yang pertama muncul adalah filsafat dan ilmu-ilmu khusus merupakan
bagian dari filsafat. Sehingga dikatakan bahwa filsafat merupakan induk atau ibu dari semua
ilmu (mater scientiarum).
menjadi semakin rasional. Akan tetapi, salah satu kelemahan dalam cara berpikir ilmiah
adalah justru terletak pada penafsiran cara berpikir ilmiah sebagai cara berpikir rasional,
sehingga dalam pandangan yang dangkal akan mengalami kesukaran membedakan
pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan yang rasional. Oleh sebab itu, hakikat berpikir
rasional sebenarnya merupakan sebagian dari berpikir ilmiah sehingga kecenderungan
berpikir rasional ini menyebabkan ketidakmampuan menghasilkan jawaban yang dapat
dipercaya secara keilmuan melainkan berhenti pada hipotesis yang merupakan jawaban
sementara.
Berfilsafat sesungguhnya dilakukan dalam masyarakat. Kenyataan ini menunjukkan
bahwa pada hakekatnya filsafat pun membantu masyarakat dalam memecahkan masalahmasalah kehidupan. Salah satu tujuan tulisan ini adalah menunjukkan bantuan apa yang dapat
diberikan filsafat kepada hidup masyarakat.
Selain filsafat, ilmu-ilmu pengetahuan pun pada umumnya membantu manusia dalam
mengorientasikan diri dalam dunia. Akan tetapi, ilmu-ilmu pengetahuan, seperti biologi,
kimia, fisiologi, ekonomi, dan lain sebagainya secara hakiki terbatas sifatnya. Untuk
menghasilkan pengetahuan yang setepat mungkin, semua ilmu tersebut membatasi diri pada
tujuan atau bidang tertentu. Untuk meneliti bidang itu secara optimal, ilmu-ilmu semakin
mengkhususkan metode-metode mereka.
Dengan demikian, ilmu-ilmu tersebut tidak membahas pertanyaan-pertanyaan yang
menyangkut manusia sebagai keseluruhan dan sebagai kesatuan yang utuh. Padahal
pertanyaan-pertanyaan itu terus-menerus dikemukakan manusia dan sangat penting bagi
praksis kehidupan manusia.
Pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang apa arti dan tujuan hidup manusia, apa
kewajiban dan tanggung jawab saya sebagai manusia, atau pun pertanyaan tentang dasar
pengetahuan kita, tentang metode-metode ilmu-ilmu, dan lain sebagainya, tidak mampu
ditangani ilmu-ilmu pengetahuan. Padahal jawaban yang diberikan secara mendalam dapat
mempengaruhi penentuan orientasi dasar kehidupan manusia. Di sinilah filsafat memainkan
peranannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN FILSAFAT
Uraian singkat tentang pengertian filsafat tersebut diatas mempertegas bahwa filsafat
secara harfiah diartikan sebagai upaya perenungan dalam rangka memperoleh sintem
pengetahuan untuk mencapai hidup yang lebih berkualitas, dan secara sederhana berfilsafat
dapat juga dinyatakan sebagai proses berpikir secara benar dan secara tajam terkait segala
sesuatu mulai dari kulit sampai pada akar permasalahan inti. Dengan demikian, melalui
filsafat akan ditemukan sesuatu yang menyenangkan, yang membahagiakan, yang
mendamikan dan sejenisnya, termasuk dampak, impact dab benefitnya,seehingga secara
konsepsi dapatdinyatakan bahwa filsafat dalah suatu kecintaan kepada kondisi yang
mengedepankan segala sesuatu dengan lebih bijaksanaa, aman, naman, sejuk, dan tidak
merugikan pihak manapun secaj hb ra illegal.
Filsafat sebagai kelompok persoalan adalah Banyak persoalan abadi yang dihadapi
manusia dan para filsuf yang berusaha memikirkan dan menjawabnya. Beberapa pertanyaan
yang diajukan pada masa lampau telah dijawab secara memuaskan. Misalnya pertanyaan
tentang ide ide bawaan telah dijawab oleh John Lock pada abad 17. Namun, masih banyak
problem yang jawabannya masih diperdebatkan ataupun diseminarkan sampai hari ini,
bahkan ada yang belum terpecahkan.
Filsafat sebagai sekelokmpok teori atau system pemikiran adalah Sejarah filsafat
ditandai dengan pemunculan teori atau system pemikir yang terlekat pada nama nama filsuf
besar seperti Socrates, Plato, Thomas Aquinas, Spinoza, Hegel, Karl Marx, August Comte,
dan lain lain
Filsafat sebagai analisis logis tentang bahasa dan penjelasan makna
Ali mudhofir menggunakan metode analisis untuk menjelaskan arti suatu istilah dan
pemakaian bahasa. Beberapa filsuf mengatakan bahwa analisis arti bahasa merupakan tugas
pokok filsafat dan tugas analisi konsep sebagai satu satunya fungsi filsafat. Para filsuf
analitika seperti G.E.Moore, B.Russell, L.Wittgeinstein, G.Ryle, J.L Austin dan yang lainnya
berpendapat bahwa tujuan filsafat adalah menyingkirkan berbagai kekaburan dengan cara
yang menjelaskan arti istilah atau ungkapan yang dipakai dalam ilmu pengetahuan dan dalam
kehidupan sehari hari. Mereka berpendirian bahwa bahasa merupakan laboratorium para
filsuf, yaitu tempat menyemai dan mengembangkan ide ide.
Filsafat
sebagai
pandangan
menyeluruh
adalah
Filsafat
berusaha
mencoba
menggabungkan beberapa kesimpulan dari berbagai ilmu dan pengalaman manusia menjadi
suatu pandangan dunia yang konsisten. Para filsuf berhasrat meninjau kehidupan, tidak
dengan pandangan yang khusus sebagaimana dilakukan oeh seorang ilmuwan. Para filsuf
memakai pandangan yang menyeluruh terhadap kehidupan sebagai totalitas. Menurut para
ahli filsafat spekulatif, dengan tokohnya C.D.Broad, tujuan filsafat adalah mengambil alih
hasil hasilpengalaman manusia dalam bidag keagamaan, etika dan ilmu pengetahuan
kemudian hasil hasil tersebut direnungkan secara menyeluruh.
B. Objek Filsafat.
Isi filsafat ditentukan oleh objek apa yang dipikirkan. Objek yang dipikirkan oleh
filsafat ialah segala yang ada dan mungkin ada. Objek filsafat itu bukan main luasnya,
tulis Louis Katt Soff, yaitu meliputi segala pengetahuan manusia serta segala sesuatu
yang ingin diketahui manusia. Oleh karena itu manusia memiliki pikiran atau akal yang
aktif, maka manusia sesuai dengan tabiatnya, cenderung untuk mengetahui segala sesuatu
yang ada dan mungkin ada menurut akal piirannya. Jadi objek filsafat ialah mencari
keterangan sedalam-dalamnya.
Para ahli menerangkan bahwa objek filsafat itu dibedakan menjadi dua, yaitu objek
material dan forma. Objek material ini banyak yang sama dengan objek material sains.
Sains memiliki objek material yang empiris. Filsafat menyelidiki objek filsafat itu juga
tetapi bukan bagian yang empiris melainkan bagian yang abstrak. Sedang objek forma
filsafat tiada lain ialah mencari keterangan yang sedalam-dalamnya tentang objek materi
filsafat (yakni segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada).
Dari uraian yang tertera diatas, maka jelaslah bahwa:
1.
Objek materia filsafat ialah sarwa-yang-ada yang pada garis besarnya dapat dibagi
Hakekat Tuhan
b.
c.
Hakekat Manusia.
2.
Objek forma filsafat ialah usaha mencari keterangan secara radikal (sedalam-
C. CIRI-CIRI FILSAFAT
Ciri filsafat adalah menyeluruh, mendasar dan spekulatif. Ciri Ciri berfilsafat yaitu
Menyeluruh artinya pemikiran yang luas karena tidak membatasi diri dan tidak hanya
ditinjau dari satu sudut pandang tertentu. Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui
hubungan antar ilmu yang satu dengan ilmu ilmu yang lain, hubungan ilmu dengan moral,
seni, dan tujuan hidup.
8
Mendasar artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental atau esensial
objek yang di pelajarinya sehingga dapat di jadikan dasar berpijak dalam segenap nilai dan
keilmuan. Filsafat tidak hanya berhenti pada kulit kulitnya ( periferis ) saja, tapi sampai
menembus kekedalamnya (hakikat).
Spekulatif artinya pemikiran yang diperoleh dijadikan dasar bagi pemikiran selanjutnya.
Hasil pemikiran berfilsafat selalu dimaksudkan sebagai dasar untuk menelusuri bidang
bidang pengetahuan yang baru. Namun demikian tidaklah bearti hasil pemikiran kefilsafatan
tersebut meragukan kebenerannya, karena tidak pernah ketuntasan.
Sejak dikemukakan pengertian dari kata filsafat, sampai saat ini telah mengalami
perkembangan yang cukup signifikan, mengarah kepada substansi makna filsafat itu sendiri
yang dipengaruhi oleh factor factor yang cukup kompleks, sehingga melahirkan berbagai
pendapat tentang arti, criteria, dan indikator serta ciri-ciri filsafat, yang antara lain ditandai
dengan lahirnya paham paham berikut ini.
1
Keadaan tersebut berlangsung cukup lama dan kehadiran filsafat telah mendobrak
pintu dan tembok tradisi yang begitu sakral yang selama itu tidak boleh digugat.
Kendati pendobrakan itu membutuhkan waktu yang cukup panjang, kenyataan
sejarah telah membuktikan bahwa filsafat benar-benar telah berperan selaku
pendobrak yang mencengangkan.
- Pembebas
Filsafat bukan hanya sekedar mendobrak pintu penjara tradisi dan kebiasaan
yang penuh dengan berbagai mitos dan mite itu melainkan juga merenggut manusia
keluar dari penjara itu. Filsafat membebaskan manusia dari ketidaktahuan dan
kebodohannya. Demikian pula filsafat membebaskan manusia dari belenggu cara
berpikiryang mistis dan mitis.
- Pembimbing
Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir yang mistik mitis denganmembimbing
manusiauntuk berpikir secara rasional. Membebaskan manusia dari cara berpikir yang picik
dan dangkal dengan membbimbing untuk berpikir lebih luas dan mendalam.
filsafat umum/murni
a.
10
b.
c.
yang valid. Namun ada juga yang memasukkan Logika ke dalam kajian epistimologi.
d.
2.
Filsafat Khusus/Terapan, yang lebih mengkaji pada salah satu aspek kehidupan.
Seperti misalnya filsafat hukum, filsafat pendidikan, filsafat bahasa, dan lain sebagainya.
Pembagian cabang-cabang filsafat di atas tidak kaku. Seorang filsuf yang mengklaim
bahwa pemikiran filsafatnya berupa kajian ontologis sering kali pula membahas masalahmasalah eksistensi manusia, kebudayaan, kondisi masyarakat, bahkan etika. Ini misalnya
tampak dari filsafat Heidegger. Dalam bukunya yang terkenal, Being and Time (1979),
dia menulis bahwa filsafatnya dimaksudkan untuk mencari dan memahami ada. Akan
tetapi dia mengakui bahwa ada hanya dapat ditemukan pada eksistensi manusia dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, dalam bukunya itu dia membahas mengenai
keotentikan, kecemasan, dan pengalamn-pengalaman manusia dalam kehidupan seharihari.
Metafisika
Koestenbaum (1968) mendefinisikan metafisika sebagai studi mengenai karakteristikkarakteristik yang sangat umum dan paling dasar dari kenyataan yang sebenarnya
(ultimate reality). Metafisika menguji aspek-aspek kenyataan seperti ruang dan waktu,
kesadaran, jiwa dan materi, ada (being), eksistensi, perubahan, substansi dan sifat, aktual
dan potensial, dan lain sebagainya.
Metafisika pada asasnya meneliti perbedaan antara penampakan (appearance) dan
kenyataan (reality). Ada sejumlah aliran yang mencoba mengungkap hakikat kenyataan di
balik penampakan tersebut. Misalnya aliran naturalism dan materialism percaya bahwa
kenyataan paling dasar pada prinsipnya sama dengan peristiwa material dan natural.
Sejak zaman Yunani kuno sebagian besar filsafat diwarnai oleh pemikiran-pemikiran
metafisik, kendati cukup banyak juga filsuf yang meragukan dan menolak metafisika.
Para filsuf yang menolak metafisika beralasan bahwa metafisika tidak mungkin karena
melampaui batas-batas kemampuan indera untuk membuktikan kebenaran-kebenarannya.
Kebenaran-kebenaran yang dikemukakan oleh metafisika terlalu luas dan spekulatif,
11
12
13
Golongan pertama menginginkan bahwa ilmu harus bersikap netral terhadap nilainilai, bik itu secara ontologis, mau pun aksiologis. Dalam hal ini tugas ilmuwan adalah
menemukan pengetahuan dan terserah kepada orang lain dalam mempergunakannya,
apakah untuk kebaikan atau untuk keburukan.
Golongan kedua sebaliknya berpendapat bahwa netralitas ilmu terhadap nilai-nilai
hanyalah terbatas pada metafisik keilmuan. Sedangkan dalam penggunaannya bahkan
pemilihan obyek penelitian, kegiatan keilmuan harus berlandaskan asas-asas moral[12].
Nilai yang menjadi kajian aksiologi ada dua, itu sebabnya aksiologi dibagi menjadi
dua sub cabang yaitu :
1.
Etika. Kajian filsafat mengenai baik dan buruk, lebih kepada bagaimana seharusnya
manusia bersikap dan bertingkah laku, apa makna etika atau moralitas dalam kehidupan
manusia
2.
Estetika. Nilai yang berhubungan dengan keindahan (indah dan buruk). Mengkaji
14
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Banyak aliran dan paham yang muncul dalam perkembangan pemikiran filsafat, maka dari
kesemua aliran tersebut dapat disimpulkan bahwa kata filsafat merupakan :
Pandangan hidup
15
DAFTAR PUSTAKA
https://nirwanaellen5.wordpress.com/2013/10/17/pengertian-ciri-ciri-dan-sejarah-filsafatyunani-kuno/
http://makalahobjekfilsafat.blogspot.co.id/
https://sites.google.com/site/blogilmupengetahuan/artikelpengetahuan/asaldanperananfilsafatilmu
http://ugi-gamar.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-filsafat-dan-cabang-cabangnya.html
16