RESUME [Reading Culture in Arab Television Advertising: A Content
Analysis of Egyptian Advertising (Nagwa El Gazzar MISR International University)] Iklan mempunyai fungsi untuk mengajak dan membujuk. Banyaknya iklan membuat kita menjadi materialistis dan membuat stereotip tertentu dalam pikiran kita. Nyatanya, hal tersebut membuat iklan memiliki pengaruh lain yaitu dalam unsur konsumsi budaya. Iklan membawa pengertian tertentu yang dapat membantu sosial membuat respon, pilihan, serta pengertian mengenai budaya yang masyarakat anut. Iklan mampu menjadi setir budaya dalam kehidupan sosial. Membuat iklan memerlukan pemahaman terhadap aktivitas budaya dan kebiasaan dalam masyarakat. Iklan berisi informasi mengenai produk dan pemaparan produk. Pengiklan butuh untuk menyesuaikan iklan dengan budaya yang ada masyarakat untuk menghasilkan sudut pandang yang baik dan benar mengenai produk yang diiklankan. Bagi masyarakat, iklan bukan hanya mengenai pesan mengenai barang dan jasa, tetapi juga pesan sosial dan budaya cerminan masyarakat mereka. Jurnal ini berfokus pada studi eksplorasi dalam membaca konten budaya dalam iklan. Jurnal ini mengacu pada iklan televisi mesir dengan tujuan untuk mengungkap nilai-nilai budaya yang direfleksi dan pesan ideologi dalam iklan yang dimasukkan mengesampingkan pesan-pesan penjualan. Jurnal ini mengenalkan riset antar budaya dengan tujuan mengklarifikasi bagaimana budaya dimanifestasi dalam iklan antar budaya. Sampel yang digunakan dalam jurnal penelitian ini adalah dua channel program televisi Mesir yang ditayangkan 15 Januari hingga 1 Februari 2000. Decoding menggunakan konsep-konsep kategori produk, penggunaan produk, komunikasi verbal, komunikasi non verbal, nilai dalam iklan, format informasi produk, format gambar produk, format personalisasi, format gaya hidup, latar belakang iklan, dan hubungan antara kekuatan dan kontrol di dalam iklan dalam kedua channel tersebut, 115 iklan ditemukan sebagai subyek analisis data. Hasil dari riset mengungkapkan bahwa produk makanan, minuman, dan kosmetik memayoritasi iklan. 80% iklan ditayangkan secara umum bukan privat, 83% menggunakan arab gundul bukan arab formal, 82% tidak memperlihatkan setting waktu, 41% menggunakan satu atau dua model iklan dan tidak lebih, dan 61% menggunakan sudut pandang laki-laki dalam iklannya. Nilai-nilai modernitas lebih ditonjolkan dalam sebagian besar daripada nilai tradisionalnya, pun latar belakang iklan lebih menonjolkan kelas sosial tinggi dibanding menengah. Hasil keseluruhan juga menyatakan bahwa laki-laki lebih ditonjolkan dan menjadi perhatian sosial daripada perempuan dimana perempuan mendapa ketertarikan dan perhatian dari model pria.