Anda di halaman 1dari 19

MANAJEMEN INDUSTRI

BARACK OBAMA PEMIMPIN IDAMAN DUNIA DUNIA

OLEH :
Putu Krisnayani (1215051148)
Ni Putu Sri Dianti (1215051184)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2015

A. Latar Belakang
Hampir semua anak-anak di seluruh dunia mengenal cerita
Cinderella. Cerita tentang seorang gadis yang malang dan karena
keajaiban ia bisa tinggal di istana sebagai istri pangeran. Kemudian
bila ada tokoh anak laki laki yang biasa-biasa saja pada waktu kecil
dan setelah dewasa menjadi presiden untuk negara super power
(Amerika Serikat), maka ia dapat pula dijuluki sebagai Cinderboy.
Dan ia adalah Barrack Obama. Kalau Cinderella adalah sebuah
cerita dogeng dan Cindereboy adalah sebuah kisah nyata.Nana
Andoh Amankwando, teman penulis dalam face book, dari Ghana
mengatakan bahwa figure Barrack Obama telah menjadi inspirator
yang hebat bagi para remaja di kampong ayahnya Kenya an di
seantaro Afrika. Kedatangannya (sebagai Presiden USA) sangat
ditunggu-tunggu, memotivasi dan membangkitkan semangat para
pemuda di benua Africa untuk memacu semangat menjadi maju
menuju pentas dunia. Dan penulis juga mengatakan kepada
temana dari Ghana tersebut bahwa sosok Barrack Obama juga
menjadi motivasi dan inspirasi bagi pemuda di kawasan Asia,
terutama dari Indonesia, apalagi ia sempat hidup, dan belajar di
Jakarta pada masa kecilnya. Tentu saja para remaja yang ingin
menggapai mimpi-mimpi yang hebatnya perlu belajar dari
pengalam hebat Barrack Obama.
Barrack Obama adalah keturunan Afrika-Amerika pertama
yang menjabat Presiden Amerika Serikat setelah sebelumnya
merupakan keturunan Afrika-Amerika pertama yang dicalonkan
oleh sebuah partai politik besar Amerika untuk menjadi presiden.
Lulusan Universitas Columbia dan Sekolah Hukum Universitas
Harvard; di sana ia menjabat sebagai presiden Harvard Law
Review, Obama bekerja sebagai koordinator masyarakat dan
menjabat sebagai pengacara hak sipil sebelum menjadi Senat
Illinois selama tiga kali mulai 1997 hingga 2004. Ia mengajar hukum
konstitusional di Sekolah Hukum Universitas Chicago sejak 1992
hingga 2004. Setelah kegagalan meraih kursi di Dewan Perwakilan
AS tahun 2000, ia mengumumkan kampanyenya untuk Senat AS
bulan Januari 2003. Setelah kemenangan Maret 2004, Obama
menyampaikan key notenya pada Konvensi Nasional Demokrat Juli
2004. Ia terpilih sebagai Senat pada November 2004 dengan 70
persen suara.

Tubuh Senator Barack Obama seperti menyimpan energi


magnetik yang luar biasa. Kehadirannya di bursa pencalonan
Presiden AS 2008 mampu menyedot perhatian banyak pihak, mulai
dari kalangan mahasiswa, kaum muda, African-American, aktivis
antiperang dan properdamaian, pengusaha, sampai selebritis
Hollywood. Belum lama ini mahasiswa di George Mason University,
Fairfax, Virginia menggelar acara Barack Obama for President,
dan hasilnya puluhan ribu mahasiswa secara antusias menghadiri
acara untuk mendengarkan pidato Obama.
Sejak Obama menerbitkan buku biografi best seller-nya, The
Audacity of Hope, namanya meroket bak meteor. Layaknya sang
bintang, Obama juga selalu menjadi pusat perhatian media massa
di mana pun ia berada. Spekulasi pun bermunculan, yang
mengatakan bahwa ketokohan Obama menyamai para tokoh kulit
hitam sebelumnya seperti Martin Luther King Jr, Malcolm X, dan
Cassius Clay (Muhammad Ali), dalam hal perjuangan hak asasi
manusia.
Karirnya terus menanjak dan sampai pada puncaknya ketika
dia mengumumkan pencalonan dirinya menuju kursi kepresidenan
Amerika Serikat. Di sini dia bersaing ketat dengan mantan ibu
Negara yaitu Hillary Rodham Clinton. Akhirnya, dia dinominasikan
sebagai kandidat presiden mewakili partai Demokrat.
Sekarang Obama telah mencapai puncak kesuksesannya
sebagai Presiden di negara yang paling berpengaruh di Amerika
Serikat.Semoga langkah politik Obama nanti bisa memberikan
kontribusi yang positif bagi dunia terutama bagi Bangsa Indonesia.
Kehidupan seorang Barrack Obama memang berliku tetapi
karena kecerdasan intelektual dan emosinalnya mampu
mengantarnya menjadi seorang calon presiden US. Sampai saat
ini, Barrack Obama adalah calon presiden US African-American
yang pertama kali. Barrack Obama kecil lahir di Honolulu, Hawai
pada 4 Agustus 1961. Ayahnya bernama Barrack Obama, Sr. dan
ibunya bernama Ann Dunham. Kedua orang tuanya bercerai ketika
dia masih berumur 2 tahun. Dia ikut ibunya yang kemudian ikut
tinggal di Jakarta karena ibunya menikah lagi dengan Lolo Soetoro,
seorang warga Indonesia dan sempat bersekolah di SDN
Menteng,Jakarta.Barack Obama, dikenang oleh guru dan teman2

temannya di SD Menteng, Jakarta, sebagai murid bertangan kidal


yang cerdas.
Saat kecil Obama di tengah teman-teman sekolahnya di SDN
Menteng,Jakarta sering bermain ditepi pantai bersama kakeknya,
StanleyArmour Dunham. Ketika tinggal di Indonesia, seperti yang ia
singgung keluarga kami tidak berkecukupan pada tahun-tahun
awal itu, karena angkata bersenjata Indonesia tidak membayar para
letnannya dengan gaji besar. Kami tinggal di sebuah rumah
sederhana, di pinggiran kota, ta npa pendingin udara, kulkas atau
toilet siram. Kami tidak punya mobil. Ayah tiri saya mengendarai
sepeda motor, sementara ibu saya naik bus umum setiap pagi ke
kedutaan AS, tempatnya bekerja sebagai guru bahasa Inggris.
Obama bergaul dengan anak-anak tetangga seperti biasa. Justru ia
cepat sekali populer, lantaran bentuk fisiknya yang lain dari anak
kebanyakan. Mainnya sama anak-anak kampung di sini seperti
biasa. Yang saya ingat, dia biasa bermain gundu dan sepak bola,
Para remaja (pelajar dan mahasiswa) di Indonesia sekarang
perlu bercermin dari pengalaman hebat Barrack Obama. Mereka
perlu membaca dan memahami gaya belajarnya hingga bisa
bersinar terang. Sebagian mahasiswa kita juga ada yang
melakukan pengalaman belajar yang hebat, punya pengalaman
hidup yang bervariasi, belajar serius dan aktif berorganisasi.
Namun jumlah mahasiswa yang begini tidak banyak. Yang ramai
populasinya adalah mahasiswa dan pelajar yang santai, letoi,
kuliah jauh-jauh dari rumah tanpa aktif menimba pengalaman.
Barack Obama juga peka dengan masalah kemanusiaan dan
opininya sering ditulis, disampaikan dalam ceramah yang ia
lakukan. Ia juga senang melakukan debat untuk menguji
kemampuan logikanya. Ia juga mengasah kemampuan menulis- ia
menulis memoir dan bekerja di penerbitan majalah. Ia juga jeli
membaca peluang kerja dan bergabung dengan assosiasi dan
bekerja dengan professional. Kemapuan berbicara, berdebat dan
berpidatonya dan ditambah dengan pengalaman bergaulnya yang
sangat luas membuatnya menjadi figure simpatik bagi kalangan
orang berkulit berwarna di Amerika Serikat. Karakternya tidak kaku
dan wawasannya luas.

Barack Obama seorang tokoh yang menggugah hati dari katakata yang membangun diri seseorang untuk tumbuh dan maju demi
mimpi adalah pelajaran yang paling berharga dari sosok seorang
Barack Obama, percaya dan pasti bisa seperti yang dikatakan
Barack ObamaDi sanalah saya bisa menjalin pertemanan dekat
dengan teman-teman berkulit putih, di mana kulit hitam bukan lagi
kekurangan,. Membuat akan sadar bahwa kekurangan bukan hal
segalanya dan kelebihan juga bukan segalanya, kita didunia
diciptakan sama dan tak ada perbedaan yang dapat mempersulit
pertemanan, begitu juga lewat mimpi yang dibangun seseorang
untuk menjadikan itu nyata. Dengan kita bias belajar untuk
menjunjung tinggi kebersamaan, sosialisasi dan penuh idaman
pada diri sendiri sehingga akan membuat semuanya dekat menjadi
segalanya bagi diri sendiri dan orang lain.
Hal di ataslah yang mengantarkannya bisa menjadi senator dan
selanjutnya menjadi President of USA yang ke 44 yang berasal
dari warga kulit hitam dan yang berasal dari luar daratan Amerika,
yaitu Hawaii. Sekali lagi bahwa terpilihnya Barrack Obama menjadi
presiden termuda dan berkulit hitam telah banyak orang terutama
para kaum muda/ remaja di tiga benua yaitu Africa (Dimana
ayahnya bearsal dari Kenya), Asia atau Indonesia (tempat masa
kecilnya bersama ibu dan bapak tirinya), dan Amerika sebagaimana
ia menjadi inspirtor bagi orang amerika non kulit putih. Kini
pungutlah pengalaman hebat Barrack Obama untuk menggapai
mimpi di masa depan.
B. PEMBAHASAN
1. Sejarah Perjalanan Hidup Barack Obama

Kisah hidup Barack Obama lahir dari pasangan Barack


Hussein Obama, Sr., seorang Kenya dari Nyangoma Kogelo,
Distrik Siaya, Kenya, dan Ann Dunham, seorang Amerika Serikat
dari Wichita, Kansas. Orangtuanya bertemu ketika bersekolah di
Universitas Hawaii, tempat ayahnya belajar dengan status sebagai
murid asing. Keduanya berpisah ketika Obama berusia dua tahun
dan akhirnya bercerai.Ayah Obama kembali ke Kenya dan melihat
anaknya untuk terakhir kalinya sebelum meninggal dalam sebuah
kecelakaan lalu lintas tahun 1982. Setelah bercerai, Dunham
menikahi Lolo Soetoro, dan keluarganya pindah ke Indonesia tahun
1967. Obama kemudian bersekolah di sekolah lokal di Jakarta
hingga ia berusia 10 tahun. Obama bersekolah di SD Menteng 1
Jakarta. Saat ini Obama masih dapat berbicara bahasa Indonesia
dengan tingkat dasar.
Seorang inspirasi dunia yang bernama lengkap Barack
Hussein Obama ini lahir pada 4 Agustus 1961 di Honolulu, Hawaii,
USA. Beliau adalah Presiden ke 44 Amerika Serikat. Barack
Obama adalah keturunan Afrika Amerika pertama yang menjabat
Presiden Amerika Serikat setelah sebelumnya merupakan
keturunan Afrika-Amerika pertama yang dicalonkan oleh sebuah
partai politik besar Amerika untuk menjadi presiden. Lulusan
Universitas Columbia dan Sekolah Hukum Universitas Harvard, di
sana ia menjabat sebagai presiden Harvard Law Review, Obama
bekerja sebagai koordinator masyarakat dan menjabat sebagai
pengacara hak sipil sebelum menjadi Senat Illinois selama tiga kali
mulai 1997 hingga 2004. Ia mengajar hukum konstitusional di
Sekolah Hukum Universitas Chicago sejak 1992 hingga 2004.
Setelah gagal membuat tawaran untuk kursi di DPR AS pada tahun
2000, Obama terpilih ke Senat pada November 2004. Obama
menyampaikan intisari alamat di dalam Konvensi Nasional
Demokrat Juli 2004. Obama memiliki seorang istri Michele
Robinson, teman sesama lulusan Harvard Law School, mereka
menikah tanggal 18 Oktober, 1992, di Chicago, Illionis. Dan
dikaruniai 2 orang puteri Malia dan Sasha.
Obama adalah seorang Kristen yang pandangan religiusnya
telah berkembang di masa dewasanya. Dalam buku The Audacity
of Hope, Obama menulis bahwa "ia tidak dibesarkan dalam
keluarga religius." Ia menjelaskan ibunya, dibesarkan oleh orangtua

non-religius yang terpisah dari agama, "dalam beberapa hal adalah


orang yang sangat spiritual yang pernah kukenal." Ia
menggambarkan ayahnya sebagai "seorang Muslim", tapi
"mengakui ateis" ketika orangtuanya bertemu, dan ayah tirinya
sebagai "seseorang yang melihat agama tidak terlalu berguna."
Dalam buku tersebut, Obama menjelaskan bagaimana, melalui
bekerja dengan gereja hitam sebagai koordinator masyarakat ketika
masih berusia 20 tahunan, ia mulai memahami "kekuatan tradisi
religius Afrika-Amerika untuk melakukan perubahan sosial." Ia
dibaptis di Trinity United Church of Christ tahun 1988.
Bapak Barack Obama dilahirkan di Kapi'olani Medical Center
for Women & Children di Honolulu, Hawaii, dari Ibu Ann Dunham,
seorang Amerika putih dari Wichita, Kansas dari predominately
Inggris keturunan. Ayah Obama adalah Barack Obama, Sr, yang
Luo Nyang'oma dari Kogelo, Nyanza Propinsi, Kenya. Dunham
menikah dengan mahasiswa Indonesia Lolo Soetoro, mereka
bertemu ketika menghadiri sebuah kuliah di Hawaii. Ketika
Soeharto sebagai pemimpin militer berkuasa pada tahun 1967 di
negara Indonesia. Kemudian Obama beserta keluarganya pindah
ke Indonesia. Obama kecil kemudian bersekolah di sekolah Lokal di
Jakarta, seperti Besuki Publik dan Sekolah Santo Fransiskus
Sekolah Asisi, sampai dia berumur sepuluh tahun.
Dia kemudian kembali ke Honolulu untuk tinggal bersama
ibu kakek dan nenek, Madelyn dan Stanley Armour Dunham, saat
menghadiri Punahou School dari kelima grade pada tahun 1971
hingga lulus dari sekolah tinggi pada tahun 1979. Ibu Obama
kembali ke Hawaii pada tahun 1972 selama lima tahun , kemudian
pada tahun 1977 kembali lagi ke Indonesia, di mana dia bekerja
sebagai pekerja di bidang antropologi. Dia tinggal di sana
menghabiskan sisa dari hidupnya, kemudian kembali ke Hawaii
pada tahun 1994. Dia meninggal karena ovarian kanker pada tahun
1995.
Setelah SMA, Obama pindah ke Los Angeles, dimana ia
belajar di Occidental College selama dua tahun. Ia kemudian
dipindahkan ke Universitas Columbia di New York City, di mana dia
menjadi ketua dalam ilmu politik dengan spesialisasi dalam
hubungan internasional. Obama lulus dengan gelar BA dari
Columbia tahun 1983. Dia bekerja selama setahun di Business
6

International Corporation dan kemudian di New York Public Interest


Research Group.
Berawal dari tahun 1992, Obama mengajarkan hukum
konstitusional di Sekolah Hukum Universitas Chicago selama dua
belas tahun, menjadi yang pertama dikelompokkan sebagai
Penceramah sejak 1992 hingga 1996, dan kemudian sebagai
Penceramah Senior sejak 1996 hingga 2004. Ia juga, tahun 1993,
bergabung dengan Davis, Miner, Barnhill & Galland, sebuah firma
hukum dengan dua belas pengacara yang berpengalaman dalam
litigasi hak-hak sipil dan pembangunan ekonomi masyarakat, dan ia
adalah seorang associate selama tiga tahun sejak 1993 hingga
1996, kemudian of counsel mulai 1996 hingga 2004, dengan lisensi
hukumnya berakhir tahun 2002.
Obama adalah anggota pendiri dewan direktur Public Allies
tahun 1992, mengundurkan diri sebelum istrinya, Michelle, menjadi
direktor eksekutif pendiri Public Allies Chicago di awal 1993. Ia
menjabat dari 1993 hingga 3008 pada dewan direktur Woods Fund
of Chicago, yang pada 1985 telah menjadi yayasan pertama yang
mendanai Developing Communities Project, dan juga sejak 1994
hingga 2002 pada dewan direktur The Joyce Foundation. Obama
bekerja pada dewan direktur Chicago Annenberg Challenge pada
1995-2002, sebagai presiden pendiri dan pimpinan dewan direktur
sejak 1995-1999. Ia juga bekerja pada dewan direktur Chicago
Lawyers' Committee for Civil Rights Under Law, Center for
Neighborhood Technology, dan Lugenia Burns Hope Center.
Selain itu pada kehidupan Barack Obama memang tidak
pernah biasa sejak awal. Biografinya maupun kisah hidupnya
berbeda tidak seperti presiden Amerika lainnya. Ia memiliki ibu
berkulit putih, ayah berdarah Afrika. Masa kecilnya dihabiskan di
Hawaii dan Indonesia. Ia bekerja dalam salah satu komunitas
paling miskin di Amerika, belajar dan mengajar di beberapa
universitas paling bergengsi. Ia merupakan kombinasi tidak biasa
dari pengalaman hidup yang tidak cocok dengan stereotipe mana
pun, dan Ia memiliki kesamaan dengan siapa pun. Baik pada
keluarganya dan teman-temannya.
Bapak Barack Obama selalu kebanyakan waktunya
dihabiskan untuk bola basket. Ia menyimpan foto pujaannya,
7

bintang NBA Julius Erving di dinding kamarnya, bermain untuk tim


SMA. Ia mempraktikkan tembakan tangan kiri pada suatu malam,
saat neneknya menyaksikan permainannya dari jendela kamar
apartemen mereka di lantai 10. Bagi Obama, anak dua ras yang
bergulat untuk jati dirinya, bola basket adalah sebuah pelarian.
Kata-kata Barrack Obama yang sangat memotivasi hidup
bahwa Setidaknya di lapangan basket, saya bisa menemukan
komunitas sejenis, dengan kehidupa n masing-masing, Di sanalah
saya bisa menjalin pertemanan dekat dengan teman-teman berkulit
putih, di mana kulit hitam bukan lagi kekurangan,. Kehidupannya
dibentuk oleh keadaan, tumbuh tanpa seorang ayah, dan ibu yang
kerap bepergian jauh. Ia menjadi jenis pria yang selalu
memecahkan masalah-masalahnya sendiri, dan Ia selalu menjadi
pengelana penyendiri. Ia seorang yang senang berteman dan ia
menyukai orang, tapi ia tidak berharap mereka sangat dekat
sehingga menjadi segalanya bagi dirinya. hingga ia menjadi
seorang Presiden untuk rakyat Amerika dan menjadi panutan
presiden di seluruh dunia.
Sebagai anggota minoritas Demokrat di Kongres ke-109,
Beliau juga membantu membuat undang-undang yang mengatur
senjata konvensional dan mempromosikan akuntabilitas publik
dalam penggunaan dana federal. Ia juga melakukan perjalanan
resmi ke Eropa Timur, Timur Tengah, dan Afrika. Selama Kongres
ke-110, ia membantu membuat UU mengenai lobi dan kecurangan
pemilihan, perubahan iklim, terorisme nuklir, dan perawatan bagi
personil militer AS yang pulang. Obama mengumumkan kampanye
presidennya pada Februari 2007, dan dicalonkan pada Konvensi
Nasional Demokrat 2008 dengan senator Delaware, Joe Biden
sebagai pasangan kampanye. Dan Pada tanggal 4 November 2008
Barack Obama sukses mengalahkan rivalnya senator John Mccain
dari partai republik dan menjadi presiden amerika ke 44 dan orang
kulit hitam pertama sebagai presiden Amerika serikat.
2. Perjalanan Karier Barack Obama
Berawal tahun 1992, Obama mengajarkan hukum
konstitusional di Sekolah Hukum Universitas Chicago selama dua
belas tahun, menjadi yang pertama dikelompokkan sebagai
Penceramah sejak 1992 hingga 1996, dan kemudian sebagai
8

Penceramah Senior sejak 1996 hingga 2004.[26]Ia juga, tahun


1993, bergabung dengan Davis, Miner, Barnhill & Galland, sebuah
firma hukum dengan dua belas pengacara yang berpengalaman
dalam litigasi hak-hak sipil dan pembangunan ekonomi masyarakat,
dan ia adalah seorang associate selama tiga tahun sejak 1993
hingga 1996, kemudian of counsel mulai 1996 hingga 2004, dengan
lisensi hukumnya berakhir tahun 2002. Obama adalah anggota
pendiri dewan direktur Public Allies tahun 1992, mengundurkan diri
sebelum istrinya, Michelle, menjadi direktor eksekutif pendiri Public
Allies Chicago di awal 1993. Ia menjabat dari 1993 hingga 2008
pada dewan direktur Woods Fund of Chicago, yang pada 1985
telah menjadi yayasan pertama yang mendanai Developing
Communities Project, dan juga sejak 1994 hingga 2002 pada
dewan direktur The Joyce Foundation. Obama bekerja pada dewan
direktur Chicago Annenberg Challenge pada 1995-2002, sebagai
presiden pendiri dan pimpinan dewan direktur sejak 1995-1999. Ia
juga bekerja pada dewan direktur Chicago Lawyers Committee for
Civil Rights Under Law, Center for Neighborhood Technology, dan
Lugenia Burns Hope Center.
Obama berhasil mengalahkan semua pesaingnya dari
pemilihan dan muncul dalam pemilihan tanpa saingan. Ia kemudian
dipilih sebagai Senat Illinois tahun 1996, menggantikan Alice
Palmer sebagai Senator dari Distrik ke-13 Illinois, yang
membentang South Side, Chicago dari Hyde Park-Kenwood ke
selatan di South Shore dan barat ke Chicago Lawn. Setelah terpilih,
Obama bersahabat dengan Presiden Senat Illinois yang membantu
senator baru ini berhasil. Ia mensponsori hukum yang
meningkatkan kredit pajak bagi pekerja berpendapatan rendah,
menegosiasikan reformasi kesejahteraan, dan mempromosikan
peningkatan subsidi bagi perawatan anak.
Obama terpilih kembali sebagai Senat Illinois tahun 1998,
dan lagi tahun 2002. Tahun 2000, ia dikalahkan dalam pemilihan
pendahuluan Demokrat untuk Dewan Perwakilan AS oleh Bobby
Rush selama empat tahun dengan perbandingan dua banding satu.
Bulan Januari 2003, Obama menjadi pimipinan Komite
Kesehatan dan Pelayanan Sipil Senat Illinois ketika Demokrat,
setelah satu dasawarsa sebagai minoritas, akhirnya memperoleh
mayoritas. Ia mensponsori dan memimpin pengesahan bipartisan
9

UU untuk memonitor racial profiling (memprofil berdasarkan ras)


dengan meminta polisi mencatat ras para tahanan dan UU tersebut
menjadikan Illinois negara bagian pertama yang melakukan
perekaman interogasi pembunuhan. Obama mengundurkan diri dari
Senat Illinois pada November 2004 setelah pemilihannya menuju
Senat AS.
3. Kampanye presiden 2008
Tanggal 10 Februari 2007, Obama mengumumkan
pencalonannya untuk Presiden Amerika Serikat di depan bangunan
Old State Capitol di Springfield, Illinois. Pemilihan tempat pidato ini
sangat simbolis karena di tempat itu juga Abraham Lincoln
menyampaikan pidato bersejarahnya, House Divided tahun
1858.Selama
kampanye,
Obama
mengangkat
masalah
pengakhiran Perang Irak, meningkatkan kebebasan energi, dan
menyediakan perawatan kesehatan universal.
Kampanye Obama memakan $58 juta pada pertengahan
pertama 2007, di antaranya sumbangan kurang dari $200,
dikelompokkan sebagai donasi kecil menurut hukum kampanye,
berjumlah $16.4 juta. Angka $58 juta ini mencetak rekor
penggalangan dana kampanye presiden pada enam bulan pertama
tahun kalender sebelum pemilihan. Dampak donasi kecil ini sangat
besar dari sudut pandang absoolut dan perspektif. Bulan Januari
2008, kampanyenya mencetak rekor penggalangan dana lainnya
dengan $36.8 juta, jumlah terbanyak yang dikumpulkan dalam satu
bulan oleh seorang calon presiden dalam kampanye pendahuluan
Demokrat.
Pada persaingan Konvensi Nasional Demokrat Januari 2008,
Obama seri dengan Hillary Clinton untuk jumlah delegasi dalam
pemilihan pendahuluan New Hampshire dan memenangkan lebih
banyak delegasi daripada Clinton pada pemilihan dan kaukus di
Iowa, Nevada dan South Carolina. Pada Super Tuesday, ia
menang dengan 20 delegasi lebih banyak dari Clinton. Ia kemudian
mencetak rekor penggalangan dana lainnya dalam dua bulan
pertama 2008, senilai $90 juta untuk kampanye pendahuluan
dibanding Clinton senilai $45 juta . Setelah Super Tuesday, Obama
memenangkan sebelas pendahuluan dan kaukus Februari yang
tersisa. Obama dan Clinton seri dalam persaingan 4 Maret di
10

Vermont, Texas, Ohio, dan Rhode Island; Obama menutup bulan


itu dengan menang di Wyoming dan Mississippi.
Bulan Maret 2008, sebuah kontroversi terjadi yang
melibatkan bekas pastor Obama selama dua puluh tahun, Jeremiah
Wright, setelah klip siaran ABC News mengenai kotbah politiknya
yang sangat rasial. Awalnya, Obama menanggapi dengan
menceritakan peran Wright di komunitas Afrika Amerika Chicago,
tapi mengecam ucapannya dan mengakhiri hubungan Wright
dengan kampanye ini. Selama kontroversi ini, Obama
menyampaikan pidato berjudul A More Perfect Union yang
mengangkat masalah ras. Obama langsung mengundurkan diri dari
Trinity United Church of Christ untuk menghindari dugaan yang
negatif.
Selama April, Mei, dan Juni, Obama memenangkan
pemilihan pendahuluan North Carolina, Oregon, dan Montana dan
memperoleh jumlah suara delegasi yang besar, sementara Clinton
memenangkan pemilihan pendahuluan Pennsylvania, Indiana,
West Virginia, Kentucky, South Dakota, dan Puerto Rico. Pada
waktu itu, Obama mendapat dukungan dari delegasi super
(superdelegate) yang lebih banyak dari Clinton. Tanggal 31 Mei,
Komite Nasional Demokrat menyetujui memasukkan semua
delegasi Michigan dan Florida di konvensi nasional, masing-masing
dengan setengah suara, memperkecil jumlah suara delegasi
Obama sementara meningkatkan jumlah suara delegasi yang
dibutuhkan untuk menang. Tanggal 3 uni, dengan seluruh negara
bagian, Obama memenuhi jumlah suara yang dibutuhkan untuk
menjadi calon sesuai perkiraan (presumptive nominee). Hari itu, ia
menyampaikan pidato kemenangannya di St. Paul, Minnesota.
Clinton mengakhiri kampanyenya dan mundur pada 7 Juni. Sejak
itu, ia berkampanye untuk pemilihan umum melawan Senator John
McCain, calon dari Republik.
Tanggal 19 Juni, Obama menjadi kandidat presiden partai
besar pertama yang menghapus pendanaan umum dalam
pemilihan umum sejak sistem ini dibentuk tahun 1976, berlai nan
dengan keinginan awalnya untuk menerima sistem ini.
Tanggal 23 Agustus 2008, Obama memilih Senator Joe
Biden dari Delaware sebagai wakil presiden. Pada Konvensi
11

Nasional Demokrat di Denver, Colorado, bekas pesaing Obama


Hillary Clinton memberikan pidato yang mendukung pencalonan
Obama dan meminta Obama dicalonkan menurut aklamasi sebagai
kandidat presiden dari Partai Demokrat. Kemudian, tanggal 28
Agustus, Obama menyampaikan pidato kepada 84.000 pendukung
di Denver. Selama berpidato, yang disaksikan sekitar 38 juta orang
di seluruh dunia, ia menerima pencalonan oleh partai ini dan
memberitahukan tujuan kebijakannya.
Setelah McCain dicalonkan sebagai kandidat presiden
Republik, polling menunjukkan bahwa ia mengakhiri hubungan
dengan Obama. Terdapat tiga debat presiden antara Obama dan
McCain bulan September dan Oktober 2008.
Setelah debat, Obama memenangi polling nasional. Tanggal
2 November 2008, nenek Obama, Madelyn Dunham, meninggal
karena kanker pada usia 86 tahun. Obama mengetahui kematian
neneknya tanggal 3 November, satu hari sebelum pemilihan.
4. Presiden terpilih Amerika Serikat
Tanggal 4 November 2008, Barack Obama mengalahkan
John McCain dan menjadi orang Afrika Amerika pertama yang
terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat. Dalam pidato
kemenangannya yang disampaikan di depan ratusan ribu
pendukungnya di Taman Grant di Chicago, Obama menyatakan
bahwa perubahan telah tiba di Amerika. Lahir di Hawaii, Obama
akan menjadi Presiden AS pertama yang lahir di luar Daratan
Amerika Serikat. Ia juga akan me njadi Presiden termuda kelima
ketika menjabat dan yang kedua sejak Lincoln yang basis politik
utamanya terletak di Illinois. Presiden terpilih Obama dijadwalkan
disumpah sebagai Presiden Amerika Serikat ke-44 pada tanggal 20
Januari 2009. Kode nama Agen Ra hasianya yang disetujui adalah
Renegade.
5. Lima Kunci Kesuksesan Seorang Barack Obama
Ada beberapa faktor yang membuat Obama sukses besar,
yang akhirnya menjalar juga kepada keunggulan Partai Demokrat
atas Republik di Kongres, baik di Senat maupun di Dewan
Perwakilan Rakyat.

12

1. Pendatang Baru di Panggung Politik Washington


Obama menunjukkan bahwa menjadi pemula bukan
berarti tidak bisa tampil dominan. Dia baru datang ke
Washington DC empat tahun lalu dengan pengalaman
sebagai anggota parlemen daerah di negara bagian Illinois.
Saat itu banyak politisi yang tak yakin kalau Obama sanggup
bertahan di kancah perpolitikan di Washington DC yang
penuh intrik dan siasat, apalagi dengan usianya yang saat itu
masih di awal 40 tahun, berkulit hitam, dengan nama yang
tidak lazim diucapkan.
Nama Obama baru mulai dikenal publik Amerika
secara nasional saat dia tampil membawakan pidato
pembuka di acara pengukuhan John Kerry sebagai kandidat
dari Partai Demokrat menantang Presiden George W. Bush
pada pemilu 2004. Pidato Obama berjudul "Menerjang
Harapan" [yang kemudian menjadi judul otobiografinya yang
laris manis] mampu menggugah emosi massa. Namun saat
itu tak ada satupun stasiun televisi utama nasional, apakah
itu ABC,NBC, dan CBS yang menayangkan pidato Obama
secara langsung.
Bandingkan dengan nama-nama lain yang menjadi
para pesaing Obama di pemilu kali ini. Sebut saja John
McCain, Hillary Clinton, John Edwards, dan lain-lain yang
sudah lama malang-melintang di Capitol Hill. Bahkan,
mantan pesaing Obama yang kini menjadi pendampingnya
sebagai wakil presiden, Joe Bidden, sudah berkiprah di
Kongres selama lebih dari 20 tahun. Namun di situlah
peluang besar Obama saat sejumlah jajak pendapat jelang
pemilu menunjukkan bahwa banyak warga-pemilih yang
tampaknya sudah muak dengan muka-muka lama yang tidak
akan membawa kemajuan bagi Amerika. Intinya, mereka
ingin suatu perubahan
2. Mencitrakan diri sebagai Agen Perubahan
Jauh sebelum mencalonkan diri sebagai kandidat
presiden, Obama bertekad bahwa dia akan menjadi
pemimpin Amerika bukan karena sekadar ingin meraih
13

gengsi sebagai orang kulit hitam dan tokoh muda yang


berani bertarung di ajang pemilu dengan segala risiko. Dia
sudah lama bertekad ingin membawa perubahan bagi
Amerika. Pada Februari 2007 saat ditanya seorang kolumnis
"Politico" apakah Obama mencalonkan diri untuk maksudmaksud "simbolis," Obama langsung menjawab, "Tidak,
tidak, tidak. Kalau saya maju menjadi kandidat presiden
bukan untuk tujuan simbolis, tapi untuk menang. Dan juga
untuk mengubah negeri ini," kata Obama.
Dengan jargon "Perubahan" yang diusungnya di
setiap kampanye, Obama berjanji merubah ekonomi
Amerika yang sudah hancur lebur ditimpa krisis. Dia
sekaligus berjanji merubah kebijakan George W. Bush yang
selama delapan tahun memanjakan kaum pengusaha
mapan dengan tidak menerapkan pajak yang sepantasnya
bagi mereka dan di saat yang sama tidak memedulikan
kepentingan kelas pekerja dan kaum menengah ke bawah
yang susah payah mendapatkan layanan pendidikan dan
kesehatan dengan harga terjangkau.
3. Lihai Mengandalkan Teknologi Internet
Salah satu rahasia kemenangan Obama terletak pada
pemanfaatan teknologi internet dalam menjaring dukungan
dan dana. Menurut situs majalah Wired edisi 29 Oktober
2008, Obama adalah contoh sukses pertama kali teknologi
diintegrasikan dengan model perubahan organisasi politik
yang menekankan partisipasi sukarelawan dan umpan balik
dalam skala yang luas, meningkat dengan cepat, dan
menyebabkan antusiasme yang tak pernah terjadi
sebelumnya pada hari-hari terakhir menjelang hari pemilu.
Konsep jejaring sosial yang dilakukan di internet
seperti "Facebook" dan "MySpace" dikombinasikan dengan
database yang akurat dan selalu diperbarui akhirnya berhasil
menggerakan para sukarelawan pendukung Obama untuk
bergerak di lapangan dengan efektif. Bahkan kubu Obama
berani menolak jatah dana kampanye dari pemerintah
sebesar US$85 juta karena percaya diri mampu meraup
dana secara swadaya, salah satunya melalui teknologi
14

internet dalam menggalang dana, menjual pernak-pernik,


kaus, topi, dan lain-lain. Hasilnya tak percuma, kubu Obama
sanggup meraup dana kampanye lebih dari US$ 650 juta.
Sebaliknya, kubu McCain masih melakukan
pendekatan konvensional dengan mengambil jatah dana
US$ 85 juta dengan risiko tidak boleh mencari dana lagi.
Akhirnya mereka kelabakan karena dana yang sudah tipis
pada hari-hari akhir kampanye, sementara Obama di saat
yang sama masih bisa menghabiskan puluhan juta dolar
untuk menayangkan iklan kampanye berdurasi 30 menit di
semua jaringan televisi nasional.
4. Sukses menjaring pemilih pemula dan kaum muda
Kelompok ini sangat berpengaruh pada telaknya
kemenangan Obama atas McCain. Didukung usianya yang
masih tergolong muda di gelanggang politik dan lihai
memanfaatkkan teknologi internet dalam berkampanye
membuat Obama dianggap tokoh yang mewakili kaum
muda.
Obama mampu membuat anak-anak muda seperti
Rafi Zelikowsky sampai bolos dari kelas demi ikut pemilu
dan rela menunggu berjam-jam untuk menggunakan hak
pilihnya. "Kamilah yang memberikan energi baru," kata
mahasiswa suatu universitas di Los Angeles berusia 19
tahun tersebut kepada Associated Press. Loyalitas yang
ditunjukkan para pemilih pemula seperti Zelikowsky benarbenar membawa arti bagi sukses Obama.
Sejumlah survei menunjukkan bahwa dua pertiga dari
jumlah pemilih berusia kurang dari 30 tahun mengaku
mendukung Obama. Yang menakjubkan, banyak pemilih
pemula yang menyatakan bahwa pemilu kali ini merupakan
peluang bagi mereka bersama-sama Obama mencetak
sejarah baru.
5. Diuntungkan oleh Kesalahan Lawan

15

Kubu Obama patut bersyukur saat mendengar


pernyataan McCain jauh-jauh hari sebelum pemilu bahwa
kandidat Partai Republik mendukung visi dan kebijakankebijakan George W. Bush. Belakangan, saat krisis
keuangan muncul, McCain menelan kembali ucapannya itu
dengan menyatakan bahwa dia berbeda dari Bush.
Namun publik sudah terlanjur menyamakan McCain dengan
Bush. Maka muncullah logika, apa mau nanti AS terusterusan hidup dalam krisis keuangan seperti saat diperintah
Bush?
Kesalahan berikut McCain adalah saat dia September
lalu menolak mendukung kebijakan pemerintah untuk
menggulirkan anggaran US$700 miliar untuk mengatasi
krisis keuangan yang bersumber dari kredit macet.
Penolakan itu akhirnya membuat McCain dianggap tidak
peka dengan kondisi ekonomi yang diancam krisis keuangan
dan harus segera diselamatkan dengan bantuan darurat dari
pemerintah.
Kesalahan lain yang dibuat kubu McCain adalah
penunjukkan Sarah Palin sebagai kandidat wakil presiden.
Tadinya kehadiran Palin diharapkan sanggup menandingi
Obama untuk merebut perhatian kaum muda dan
perempuan.
Namun, dengan pengalaman berpolitik yang sangat
minim yang tak ditunjang dengan penampilan yang
karismatik, membuat kapabilitas Palin kian hari kian
diragukan, bahkan di kalangan pendukung Republik. Apalagi
selama berkampanye Palin direpotkan dengan isu
penyalahgunaan jabatan sebagai gubernur Alaska sehingga
turut mempengaruhi konsentrasi tim sukses McCain.

16

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2015, September 19). Biografiku. Retrieved from


http://www.biografiku.com/2009/01/biografi-barackobama.html?m=1.
Anonim. (2015, Oktober 20). Biografi Tokoh Dunia. Retrieved from
http://biografibiografi.blogspot.co.id/2011/03/biografi-presidenbarrack-obama.html?m=1.
Maraniss David.(2012).Barack Obama:The Story.Kenya:Simon and
Schuster.

17

Anda mungkin juga menyukai