Mr. KEVIN
diTempat
Dengan hormat,
Dengan ini kami menyampaikan hal-hal sebagai berikut :
Bahwa lahan yang Mr. KEVIN sedang kerjasamakan ( Bermitra ) dengan PT.
PANCA LOGAM MAKMUR (PLM) termasuk lahan yang masuk dalam konsensi IUP
PT. PANCA LOGAM NUSANTARA (PLN) dan PT. ANUGRA ALAM BHINA INDONESIA
(AABI) adalah milik dari ahli waris I HABA Almarhum, sesuai dengan surat
keterangan tanah yang dikeluarkan pada tahun 1961 dan surat keterangan
pendukung lainnya.
Bahwa demi terjalinnya kerja sama yang baik antara pihak yang melakukan
kegiatan penambangan biji emas di areal lahan tersebut maka dengan ini kami
dari Rumpun Keluarga Besar ahli waris dari I HABA Almarhum sebagai pemilik
sah lokasi/lahan tersebut (SKT terlampir) mengajukan Draf bagi hasil dalam
bentuk pembayaran Kompensasi sebesar Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima
puluh juta rupiah) / bulan yang akan dituangkan dalam bentuk Surat
Memorandum Of Under Standing (MOU) antara kedua belah pihak.
Demikian apa yang kami sampaikan atas kerjasama yang baik kami ucapkan
terima kasih.
Bombana, 1 januari 2015
Hormat kami,
Kuasa Hukum
ASMAN, SH
ABD. LATIF HABA, dalam perjanjian ini bertindak untuk dan atas nama
keluarga I HABA yang terdiri dari Sembilan (9) orang bersaudara yang masingmasing bertanda tangan dalam perjanjian ini.
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut sebagai PIHAK
PIHAK
3.
2.
dikuasai oleh PIHAK KEDUA sepanjang lahan tersebut memiliki potensi untuk
dilakukan penambang sesuai dengan ketentuan HUKUM yang berlaku.
3.
Perjanjian ini dapat diperbaharui antara kedua belah pihak dengan berbagai
Bagi hasil diberikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sesuai
kesepakatan dari kedua BELAH PIHAK berupa Fee sebesar Rp. 250.000.000,- (dua
ratus lima puluh juta rupiah) setiap bulan.
PASAL 4
PEMBAYARAN
1.
Pembayaran bagi hasil oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilakukan
gangguan dari Pihak Internal kerabat PIHAK KEDUA terhadap lahan tersebut,
2.
mengenai perjanjian ini atau setiap bagian dari padanya akan diselesaikan
secara musyawarah oleh kedua BELAH PIHAK.
3.
atas hal-hal yang belum/belum cukup diatur dalam perjanjian ini hanya dapat
dilakukan dengan suatu ADDENDUM (PERUBAHAN) yang di sepakati oleh kedua
belah Pihak dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
3. Perjanjian (Memorandum Of Under Standing) MOU tersebut berlaku selama
PIHAK PERTAMA melakukan kegiatan diatas lahan tersebut.
Demikian Perjanjian ini dibuat dan di tandatangani dalam 2 (dua) rangkap asli
untuk dimiliki masing-masing PIHAK yang keduanya mempunyai kekuatan
Hukum yang sama.
PIHAK PERTAMA,
PIHAK KEDUA,
Mr. KEVIN
PASAL 2
DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pekerjaan tersebut dalam pasal 1, surat Perjanjian ini harus dilaksanakan oleh
PIHAK KEDUA atas dasar referensi sebagaimana tersebut dalam lampiran yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat perjanjian ini yang terdiri
dari :
1. Gambar Prarencana termasuk gambar-gambar detail (sesuai tercantum di
RAB).
2. Spesifikasi bahan yang dipakai (sesuai tercantum di RAB).
3. Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang disetujui oleh PIHAK PERTAMA
PASAL 3
DIREKSI
1.Pembinaan terhadap pelaksanaan pekerjaan tersebut dalam Surat Perjanjian ini
dilakukan oleh PIHAK PERTAMA.
2.Segala komunikasi permintaan dan perintah atas nama PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA harus disampaikan secara tertulis.
PASAL 4
BAHAN-BAHAN DAN PERALATAN KERJA
1. Bahan-bahan, peralatan kerja dan segala sesuatunya yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut disediakan oleh PIHAK KEDUA.
2. PIHAK PERTAMA berhak menolak bahan-bahan dan peralatan kerja yang
disediakan oleh PIHAK KEDUA, jika kualitasnya tidak memenuhi persyaratan.
PASAL 5
TENAGA KERJA DAN UPAH
1. Agar pekerjaan pemborongan dapat berjalan seperti yang direncanakan,
PIHAK KEDUA wajib untuk menyediakan tenaga kerja dalam jumlah yang cukup
dan mempunyai keahlian serta keterampilan yang baik.
2. Semua upah tenaga kerja untuk melaksanakan pekerjaan pemborongan
tersebut ditanggung oleh sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA.
PASAL 6
PELAKSANA PIHAK KEDUA
PIHAK KEDUA menunjuk seorang tenaga ahli sebagai Pimpinan Pelaksana
pekerjaan pemborongan yang mempunyai wewenang penuh/kuasa penuh, untuk
mewakili PIHAK KEDUA.
PASAL 7
JANGKA WAKTU PENYELESAIAN
PIHAK KEDUA harus menyelesaikan pekerjaan seperti terlampir dalam uraian
pekerjaan selama 60 (enam puluh) hari kerja, dan tidak dapat dirubah oleh
PIHAK KEDUA, kecuali karena keadaan Force majeure, seperti yang dijelaskan
dalam pasal 11 dalam surat perjanjian ini dan atau karena pekerjaan tambah /
kurang sesuai dalam pasal 14 surat perjanjian ini, yang dinyatakan secara
tertulis dalam berita acara.
PASAL 8
MASA PEMELIHARAAN
1. Masa pemeliharaan ditetapkan selama 60 (enam puluh) hari kalender setelah
pekerjaan selesai. Untuk semua Pekerjaan tersebut terhitung mulai tanggal
pekerjaan selesai 100 % (serah terima pekerjaan) dan dapat diterima oleh PIHAK
PERTAMA dalam keadaan baik yang dibuktikan dalam berita acara.
2. Untuk pekerjaan karena kerusakan yang terjadi dalam pemeliharaan dan
bukan disebabkan Force Majeure, maka semua biaya yang dikeluarkan
ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
PASAL 9
HARGA PEKERJAAN PEMBORONGAN DAN CARA PEMBAYARAN
1. Harga borongan untuk pelaksanaan pekerjaan borongan ini adalah sebesar
Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah), harga tersebut tidak termasuk PPN 10
%.
2. Cara pembayaran yang disepakati kedua belah PIHAK adalah berdasarkan
prestasi pekerjaan, dibagi dalam 4 (empat) termin, dan PIHAK KEDUA diberikan
uang muka Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah) sebesar 20% (dua puluh
persen) dari harga borongan pekerjaan yaitu sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh
juta rupiah), yang dibayarkan lunas pada saat penandatanganan kontrak, dan
akan diperhitungkan dengan pembayaran termin (sesuai kontrak), sehingga
setiap termin akan dipotong sebesar 20% dari nilai 20% uang muka, atau
sebesar Rp. Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), dengan perincian sebagai
berikut :
Pembayaran retensi sebesar Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah), akan dilunasi
setelah berakhirnya masa pemeliharaan yang dinyatakan dengan Berita Acara
Pemeriksaan (BAP) terakhir, dengan dibukakan Bilyet Giro yang jatuh tempo 60
(enam puluh) hari kalender, setelah Berita Acara Serah Terima Kunci ditanda
tangani.
Pekerjaan tambah atau kurang akan diperhitungkan sesuai hasil ofname dengan
dikalikan harga satuan pekerjaan seperti tercantum dalam Rencana Anggaran
Biaya (RAB).
3. Prestasi pekerjaan dihitung dengan ketentuan sebagai berikut :
(1) Pekerjaan yang sudah terpasang di-ofname 100 %.
(2) Pekerjaan yang materialnya sudah ada dilapangan di-ofname 50 %
(3) Pekerjaan yang materialnya sudah dibeli akan tetapi belum ada dilapangan
maupun terpasang di-ofname 30 %.
(4) Setiap Pembayaran termin atau angsuran akan dibayar oleh PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah kuitansi tagihan
diajukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA atau wakilnya.
PASAL 10
KENAIKAN HARGA
1. Kenaikan harga bahan-bahan, alat-alat dan upah selama pelaksanaan
pekerjaan pemborongan ini, ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA, kecuali
disebabkan oleh kebijaksanaan pemerintah dalam bidang moneter yang secara
langsung maupun tidak langsung mengakibatkan naiknya harga bahan secara
tidak wajar.
2. Dalam hal terjadinya kenaikan harga seperti yang tersebut pada ayat 1 pasal
ini, maka dari sisa pekerjaan yang belum dikerjakan akan diperhitungkan
kemudian secara musyawarah mufakat antara kedua belah pihak.
PASAL 11
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
1. PIHAK KEDUA dibebaskan dari tanggung jawab atas kerugian atau
keterlambatan pekerjaan yang telah ditetapkan, apabila terjadi keadaan
memaksa (force majeure).
2. Keadaan memaksa (force majeure) yang dimaksud ayat 1 pasal ini adalah :
Bencana alam seperti : Gempa Bumi, Angin Topan, Tanah Longsor, Banjir,
Kerusuhan, Teror, Perang yang dapat mengakibatkan kerusakan dan
terlambatnya pelaksanaan Pekerjaan.
Adanya pemogokan buruh yang bukan disebabkan oleh kesalahan pemborong.
3. Bila terjadi force majeure PIHAK KEDUA harus secepatnya memberitahukan
secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 7 x 24 jam setelah
kejadian .
PASAL 14
PEKERJAAN TAMBAH, KURANG DAN BERITA ACARA SERAH TERIMA
1. Pekerjaan tambah atau kurang hanya boleh dikerjakan atas perintah secara
tertulis dari PIHAK PERTAMA, yang harganya didasarkan atas penawaran dari
PIHAK KEDUA, yang dilampirkan dalam surat perjanjian.
2. Jika harga pekerjaan tambah belum tercantum dalam harga penawaran, maka
PIHAK KEDUA mengajukan harga pekerjaan tambah tersebut yang telah disetujui
PIHAK PERTAMA dan pembayaran akan dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA pada
saat termin pembayaran berikutnya.
3. Yang dimaksud dengan pekerjaan tambah / kurang, dalam ayat 1 pasal ini,
adalah segala perubahan pekerjaan diluar harga penawaran yang dilampirkan
dalam Surat Perjanjian.
4. Jika PIHAK PERTAMA berkehendak untuk mengganti salah satu atau beberapa
material dari setiap pekerjaan, maka dikenakan charge jasa pemborong yang
telah diajukan oleh PIHAK KEDUA yaitu sebesar 10% (sepuluh persen).
5. Biaya pekerjaan tambah akan dituangkan dalam ADDENDUM kontrak sebelum
pekerjaan selesai. Biaya pekerjaan kurang akan dituangkan dalam ADDENDUM
kontrak dan diperhitungkan pada akhir pekerjaan.
6. Dengan adanya pekerjaan tambah kurang yang mempengaruhi kegiatan kerja
dari PIHAK KEDUA, maka waktu pelaksanaan dengan sendirinya akan bertambah
dengan sendirinya meskipun PIHAK KEDUA tidak mengajukan permintaan
penambahan waktu pelaksanaan.
7. Atas dasar permintaan tertulis dari PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA
mengadakan penelitian apakah pekerjaan telah selesai dan apakah telah sesuai
dengan syarat-syarat dan ketentuan dalam Surat Perjanjian ini.
8. Penyerahan pekerjaan yang telah selesai dinyatakan dalam suatu Berita Acara
Serah Terima Pekerjaan yang dibuat oleh PIHAK KEDUA dan disahkan oleh PIHAK
PERTAMA.
PASAL 15
PENGAMANAN TEMPAT KERJA DAN TENAGA KERJA
1. PIHAK KEDUA wajib bertanggung jawab atas keamanan tempat dan tenaga
kerja selama pekerjaan berlangsung.
2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas penyediaan sarana untuk menjaga
keselamatan tenaga kerjanya, guna menghindari bahaya yang mungkin terjadi
pada saat melaksanakan pekerjaan.
3. Jika terjadi kecelakaan pada saat melaksanakan pekerjaan, maka PIHAK
November 2013.
3. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah sepakat bahwa proses penyewaan
rumah kantor yang telah disebutkan di atas oleh PIHAK PERTAMA dari PIHAK
KEDUA dimulai pada bulan Desember 2013 dan berakhir pada Desember 2014.
4. Perjanjian sewa ini dibuat rangkap dua, bermeterai cukup yang masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama dan berlaku sejak ditandatangani oleh
kedua belah Pihak.
5. Pelaksanaan sewa menyewa ruko ini dapat dilakukan perpanjangan dengan
ketentuan-ketentuan dan prosedur yang akan ditentukan pada akhir masa sewa
dengan dibuatnya perjanjian sewa ruko yang baru.
6. Pihak pertama (penyewa) bertanggung jawab penuh atas kerusakan,
kehilangan, maupun hal-hal lain yang terjadi pada lokasi yang disewakan selama
masa sewa masih berjalan.
7. Pihak pertama (penyewa) tidak diperkenankan memutuskan penyewaan ruko
sebelum akhir masa sewa, kecuali atas persetujuan dari pihak kedua.
8. Pihak kedua tidak diperkenankan memutuskan penyewaan ruko sebelum akhir
masa sewa, kecuali atas persetujuan dari pihak pertama.
9. Mengenai hal-hal yang belum dituangkan dalam perjanjian sewa ini, akan
diatur kemudian dengan addendum-addendum baru sesuai kesepakatan kedua
belah pihak.
Demikian surat perjanjian ini dibuat, agar dapat dipatuhi dan digunakan
sebagaimana mestinya.
Pada hari ini, Kamis 21 November 2013, telah diadakan perjanjian sewa
menyewa antara kedua belah pihak sebagai berikut:
Nama : Mujiono
Alamat : Jl. Contoh Surat Perjanjian No. 214, Cibinong Bogor
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
No.KTP : 002718947
Selanjutnya dalam perjanjian ini dapat disebut Pihak Pertama.
Nama : Sulamun
Alamat : Jl. Contoh Surat Resmi No. 99, Cibinong Bogor
Pekerjaan : Wiraswasta
No.KTP : 714209721
Selanjutnya dalam perjanjian ini dapat disebut Pihak Kedua.
Atas sebuah obyek RUMAH yang terletak di Jl. Surat Kuasa No. 339, Cibinong
Bogor yang selanjutnya disebut sebagai obyek sewa dengan kondisi sebagai
berikut :
Pihak pertama meminjamkan obyek sewa untuk dijadikan tempat usaha
kepada pihak kedua selama 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal 21 November
2013 s/d 21 November 2015.
Pihak pertama akan menerima uang sewa sebesar Rp. 15.000.000,-(lima belas
juta rupiah) per-tahun yang dibayarkan di muka untuk 1 (satu) tahun oleh pihak
kedua.
Kemudian, pihak kedua akan menempati sementara obyek tersebut selama 1
(satu) tahun.
Pihak kedua akan membayar iuran lingkungan dan mematuhi peraturan
lingkungan sesuai dengan ketetapan yang berlaku di lingkungan.
Pihak kedua tidak diperkenankan merubah bentuk bangunan rumah tanpa ijin
tertulis dari pihak pertama.
Pihak kedua tidak diperkenankan untuk menjadikan obyek sewa sebagai
perkumpulan organisasi ataupun menjadikan obyek sewa sebagai sarana
peribadatan.
Pihak kedua akan membayar tagihan listrik dari PLN dan akan membayar
seluruh tagihan sampai bulan terakhir masa sewa.
Saksi
Mulyono, Gunawan
SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA LAHAN
Pada hari ini 21 November 2013, telah dibuat dan ditandatangani perjanjian
sewa oleh dan antara para pihak sebagai berikut:
Nama : Mujiono
No KTP : 00428163821
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
Alamat : Jl. Contoh Surat Perjanjian No. 214, Cibinong Bogor
Sebagai pihak yang menyewakan, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK
PERTAMA,
Dan
Nama : Sulamun
No KTP : 007123904939
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Contoh Surat Resmi No. 99, Cibinong Bogor
Sebagai pihak penyewa, untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
MENGINGAT:
Bahwa PIHAK KEDUA berkeinginan untuk menyewa lahan kosong seluas 200
m yang terletak di Jl. Surat Kuasa No. 339, Cibinong Bogor dengan batas-batas:
Utara : Gedung Olahraga
Selatan : Bank ABC
Barat : Lahan Kosong
Timur : Ruko
MAKA, berkenaan dengan keterangan-keterangan tersebut di atas, kedua belah
pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Sewa Menyewa Lahan (selanjutnya
disebut Perjanjian) atas dasar syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:
Pasal 1
KESEPAKATAN
PIHAK PERTAMA dengan ini sepakat untuk menyewakan kepada PIHAK KEDUA
dan PIHAK KEDUA dengan ini pula sepakat untuk menyewa dari PIHAK PERTAMA
sebidang lahan yang berukuran 100 m X 100 m, atau seluas 200 meter persegi
yang terletak di wilayah Cibinong, Bogor Kecamatan Jonggol, Kelurahan
Cikapundung dengan batas:
Utara : Gedung Olahraga
Selatan : Bank ABC
Barat : Lahan Kosong
Timur : Ruko
Selanjutnya disebut Lahan
Pasal 2
TUJUAN
Bahwa PIHAK KEDUA akan mempergunakan Lahan tersebut untuk keperluan
membuka tempat usaha
Pasal 3
SERAH TERIMA LAHAN
Pada saat Perjanjian Sewa Lahan ini ditandatangani, PIHAK PERTAMA
menyerahkan Lahan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
penyerahan itu sesuai menurut kondisi yang nyata pada hari penyerahan
tersebut yang dituangkan dalam suatu Berita Acara Serah Terima selanjutnya
disebut Berita Acara Serah Terima
Pasal 4
JANGKA WAKTU
1. Sewa Menyewa Lahan ini dibuat untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun, dan dapat
diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak.
2. Jangka waktu itu dihitung mulai dari tanggal 21 November 2013 yang akan
berakhir dengan sendirinya menurut hukum pada 21 November 2017.
3. Apabila PIHAK KEDUA bermaksud untuk memperpanjang Jangka Waktu Sewa
ini, maka PIHAK KEDUA wajib untuk memberitahukan secara tertulis kepada
PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 15 November 2017 sebelum berakhirnya
Perjanjian Sewa Lahan ini.
Pasal 5
PENGGUNAAN LAHAN
1. PIHAK KEDUA tidak akan mempergunakan Lahan itu untuk tujuan yang lain
selain daripada yang disepakati dalam perjanjian sewa lahan ini, kecuali
mendapat ijin tertulis terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK KEDUA wajib mulai melaksanakan kegiatan pada tanggal 23 november
2013 untuk membuka tempat usaha.
3. Pihak Kedua wajib menyelesaikan kegiatan pada tanggal 21 november 2017
sebagaimana yang ada pada ayat (2) di atas dalam jangka waktu paling lambat
tanggal 21 November 2017 sejak tanggal dimulainya kegiatan pembangunan
tersebut.
4. PIHAK PERTAMA wajib mentaati dan memenuhi segala perangkat peraturan
perundangan yang berlaku sekarang maupun akan datang yang ditetapkan oleh
pihak yang berwajib mengenai pemakaian lahan dan segala pelanggaran atas
peraturan itu semuanya menjadi tanggungan PIHAK KEDUA.
Pasal 6
HARGA SEWA
1. Sewa menyewa lahan dalam Perjanjian Sewa Lahan ini sebesar Rp.
50.000.000,-(lima puluh juta rupiah) tahun atau keseluruhannya sebesar Rp.
150.000.000,-(seratus lima puluh juta rupiah) per 3 (tiga) tahun.
2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas jasa penyewaan Lahan kosong, Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB) terhadap Lahan dan pajak-pajak lain yang ditetapkan
oleh pemerintah yang timbul berdasarkan Perjanjian Sewa Lahan ini serta
sepanjang tidak ada peraturan lain mengenai pajak yang akan diterapkan oleh
pemerintah menjadi tanggung jawab dan harus dibayar oleh PIHAK PERTAMA.
Pasal 7
PEMBAYARAN HARGA SEWA
1. Pembayaran Harga Sewa oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dapat
dilakukan dalam mata uang Rupiah. Untuk bukti penerimaan Harga Sewa dan
Biaya Perawatan PIHAK PERTAMA akan memberikan tanda bukti penerimaan
tersendiri kepada PIHAK KEDUA.
2. Tata cara pembayaran sewa dibayarkan dimuka untuk setiap periode satu
bulan, dengan cara mentransfer ke rekening 00247966643892
Pasal 8
PEMELIHARAAN/PERAWATAN OLEH PIHAK PERTAMA
1. PIHAK PERTAMA berjanji untuk setiap saat memelihara dan merawat dengan
baik seluruh lingkungan dalam wilayah usaha PIHAK PERTAMA termasuk
memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan serta sarana-sarana yang
digunakan secara bersama-sama.
2. Selanjutnya PIHAK PERTAMA mengambil tindakan-tindakan pencegahan untuk
menjaga keamanan dalam lingkungan wilayah usaha PIHAK PERTAMA, akan
tetapi PIHAK PERTAMA tidak bertanggung jawab atas tindakan-tindakan pihak
ketiga yang dapat mengakibatkan kerusakan dan/atau kerugian pada PIHAK
KEDUA.
Pasal 9
PEMELIHARAAN/PERAWATAN OLEH PIHAK KEDUA
1. PIHAK KEDUA wajib menggunakan dan memelihara Lahan dengan sebaikbaiknya sebagai seorang penyewa yang jujur dan baik serta membayar segala
ongkos dan biaya yang ditimbulkan berkenaan dengan pemeliharaan/perawatan
dan penggunaan Lahan. Ketentuan di atas berlaku pula bagi bangunan milik
PIHAK KEDUA sendiri yang didirikan di atas Lahan yang disewakan sesuai dengan
ketentuan Pasal 2 Perjanjian ini, termasuk penyediaan alat-alat pemadam
kebakaran secukupnya serta usaha-usaha lainnya untuk menjaga dan
mempertahankan kelestarian lingkungan.
2. PIHAK KEDUA tidak diperbolehkan membuat bangunan, sumur bor atau
galian-galian lain di atas Lahan yang disewakan tanpa izin tertulis terlebih
dahulu dari PIHAK PERTAMA.
3. PIHAK KEDUA wajib menaati dan memenuhi segala perangkat peraturan
perundangan-undangan yang berlaku sekarang maupun akan datang yang
ditetapkan oleh peraturan mengenai pemakaian lahan dan segala pelanggaran
atas peraturan itu semuanya menjadi tanggungan PIHAK KEDUA.
Pasal 10
ASURANSI
Selama berlangsungnya Jangka Waktu Sewa Menyewa Lahan, PIHAK KEDUA
wajib mengasuransikan bangunan (*jika diatas lahan tersebut akan didirikan
bangunan) yang didirikan di atas Lahan yang disewanya serta harta benda yang
berada dalam bangunan tersebut terhadap risiko kerugian atau kerusakan
karena bahaya kebakaran dan bahaya-bahaya lainnya yang dianggap perlu atas
beban dan biaya PIHAK KEDUA.
Pasal 11
JAMINAN PIHAK PERTAMA
1.
Pihak Pertama menjamin Pihak Kedua bahwa lahan yang disewakan dalam
Perjanjian ini adalah merupakan haknya Pihak Pertama, bebas dari sengketa atau
sitaan dan tidak dalam keadan disewakan/dijual kepada pihak lain.
2.
Pihak Pertama selanjutnya menjamin Pihak Kedua bahwa Pihak Kedua dapat