Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SIROSIS HEPATIS
Pokok Bahasan

: Penyakit Sistem Pencernaan

Sub Pokok Bahasan

: Perawatan Penyakit Sirosis Hepatis

Sasaran

: Pengunjung / Keluarga klien di RS Puri Raharja Denpasar

Target

: Pengunjung / keluarga klien

Waktu

: 08.00 08.30

Hari / Tanggal

: Senin, 18 Juni 2012

Tempat

: Ruang 403

Penyuluh

I.

: Mahasiswa STIKES Wira Medika PPNI Bali

LATAR BELAKANG
Sirosis hepatis adalah stadium akhir penyakit hati menahun dimana secara
anatomis didapatkan proses fibrosis dengan pembentukan nodul regenerasi dan
nekrosis. Sirosis hepatis adalah penyakit yang ditandai oleh adanya peradangan difus
dan kronik pada hati, diikuti proliferasi jaringan ikat, degenerasi dan regenerasi,
sehingga timbul kerusakan dalam susunan parenkim hati.
Minuman yang mengandung alkohol dianggap sebagai factor utama terjadinya
sirosis hepatis. Selain pada peminum alkohol, penurunan asupan protein juga dapat
menimbulkan kerusakan pada hati, Namun demikian, sirosis juga pernah terjadi pada
individu yang tidak memiliki kebiasan minum dan pada individu yang dietnya normal
tapi dengan konsumsi alkohol yang tinggi.
Faktor lain diantaranya termasuk pajanan dengan zat kimia tertentu (karbon
tetraklorida, naftalen, terklorinasi, arsen atau fosfor) atau infeksi skistosomiastis dua
kali lebih banyak daripada wanita dan mayoritas pasien sirosis berusia 40 60 tahun.
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang perawatan sirosis
hepatis, diharapkan pasien dan keluarga pasien memahami tentang sirosis hepatis.

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien mampu :
1
2
3
4
5

Menjelaskan kembali pengertian Sirosis Hepatis.


Menjelaskan kembali Penyebab Sirosis Hepatis.
Menjelaskan kembali tanda dan gejala penyakit Sirosis Hepatis.
Menjelaskan kembali prinsip tatalaksana penderita Sirosis Hepatis.
Mendemonstrasikan bagaimana cara pencegahan dan penanganan pada
penderita Sirosis Hepatis.

IV. METODE
Ceramah, demonstrasi dan diskusi / tanya jawab.
V. MEDIA
1
2
3

Leaflet
Laptop
LCD

VI. KLASIFIKASI MATERI


1
2
3
4

Pengertian penyakit Sirosis Hepatis


Penyebab Sirosis Hepatis
Tanda dan gejala penyakit Sirosis Hepatis
Penatalaksanaan penderita Sirosis Hepatis

VII. PENGORGANISASIAN KELOMPOK

Ketua
Moderator
Penyaji
Notulis
Observer

:
:
:
:
:

VIII.RENCANA PELAKSANAAN
No
.
1.

KEGIATAN
Pendahuluan

RESPON KELUARGA

WAKTU

2.

- Menyampaikan salam
- Menjelaskan tujuan
- Apersepsi
Penyampaian materi

Membalas salam
Memperhatikan
Memberikan respon

Memperhatikan penjelasan

Menjelaskan dan menguraikan materi


tentang :
1 Pengertian penyakit Sirosis
2
3
4

3 menit

dan demonstrasi dengan


cermat.

Hepatis
Penyebab Sirosis Hepatis
Tanda dan gejala Sirosis Hepatis
Penatalaksanaan penderita

Sirosis Hepatis
Memberikan kesempatan pada peserta

penyuluhan untuk bertanya.


Menjawab pertanyaan peserta
penyuluhan yang berkaitan dengan

20 menit

Menanyakan hal yang

belum jelas.
Memperhatikan jawaban

materi yang belum jelas.

penyuluh
3.

Penutup
-

Tanya jawab (Evaluasi)


Menyimpulkan hasil materi
Kontrak waktu selanjutnya
Mengakhiri kegiatan (Salam)

Menanyakan hasil yang


belum jelas dan menjawab

7 menit

pertanyaan.
Menjawab salam penutup.

IX. SETTING TEMPAT


Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang 403 Stikes Wira Medika PPNI Bali, dengan
seting tempat seperti :

PENYAJI

LAPTOP

MODERAT

LCD

OBSERV

KETUA

PESERTA

PESERTA

PESERTA

PESERTA

PESERTA

PESERTA

PESERTA

FASILITAT

PESERTA

X. EVALUASI
1. Struktur :
a. Persiapan media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap
b. Materi disiapkan dalam bentuk makalah dan ditulis dalam brosur serta
disajikan dengan power point agar lebih mudah saat penyampaian kepada
Mahasiswa.
2. Proses penyuluhan :
a. Penyuluhan kesehatan tentang pencegahan penyakit sirosis hepatis
berjalan dengan lancar, mahasiswa cukup antusias untuk mendengarkan
pemaparan materi dan mengerti tentang penyuluhan yang diberikan.
b. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antar penyuluh
dengan mahasiswa yang menerima penyuluhan.
3. Hasil penyuluhan
Mahasiswa mengetahui dan mengerti dari apa yang disampaikan dengan
kriteria mampu menjawab pertanyaan yang akan diberikan oleh penyuluh.
4. Hasil Tanya jawab :

Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan dengan kriteria jawaban


sebagai berikut :
1) Apa yang dimaksud dengan sirosis hepatis?
Sirosis Hepatis adalah penyakit hati yang di karakteriskan oleh gangguan
struktur dan perubahan degenerasi gangguan fungsi selular dan selanjutnya
aliran darah ke hati.
2) Apa yang dapat menyebabkan sirosis hepatis?
Beberapa penyebab dari sirosis hepatic yang sering adalah:
a. Post nekrotic cirrhosis (viral hepatits)
b. Proses autoimmune:
1) Cronic active hepatitis
2) Biliary cirhosis
c. Alkoholisme
3) Bagaimana gejala-gejala dari sirosis hepatis?
Manifestasi lainnya pada sirosis hepatis, yaitu:
a. Cepat lelah
b. Kelemahan otot
c. Penurunan berat badan
d. Air kencing berwarna gelap
e. Kadang-kadang hati teraba keras
f. Ikterus, spider naevi, erytema palmaris
g. Asites Hematemesis, melena
h. Ensefalopati hepatic
4) Bagaimana penatalaksanaan dari sirosis hepatis?
Penatalaksanaan pasien sirosis biasanya didasarkan pada gejala yang ada.
Sebagai contoh, antasid diberikan untuk mengurangi distres lambung dan
meminimalkan kemungkinan perdarahan gastrointestinal. Vitamin dan

suplemen nutrisi akan meningkatkan proses kesembuhan pada sel-sel hati


yang rusak dan memperbaiki status gizi pasien. Pemberian preparat
diuretik

yang

mempertahankan

kalium

(spironolakton)

mungkin

diperlukan untuk mengurangi asites jika gejala ini terdapat, dan


meminimalkan perubahan cairan serta elektrolit yang umum terjadi pada
penggunaan jenis diuretik lainnya. Asupan protein dan kalori yang
adekuat merupakan bagian esensial dalam penanganan sirosis bersamasama upaya untuk menghindari penggunaan alkohol selanjutnya.

XI. REFERENSI

Smeltzer, Suzanne C, dkk. (2001). Keperawatan Medikal Bedah 2. Edisi 8. Jakarta.


Doenges, Marilynn E, dkk. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. EGC. Jakarta.
Tjokonegoro, dkk. (1996). Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1. FKUI. Jakarta.
Price, Sylvia A, dkk. (1994). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. EGC.
Jakarta.
Soeparman. (1987). Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1. FKUI. Jakarta.

lampiran

MATERI PENYULUHAN KESEHATAN


SIROSIS HEPATIS
I. Pengertian
Sirosis Hepatis adalah Penyakit hati yang di karakteriskan oleh gangguan
struktur dan perubahan degenerasi gangguan fungsi selular dan selanjutnya aliran
darah ke hati.
Sirosis hati adalah penyakit hati menahun yang difus ditandai dengan adanya
pembentukan jaringan ikat disertai nodul. Biasanya dimulai dengan adanya proses
peradangan nekrosis sel hati yang luas, pembentukan jaringan ikat dan usaha
regenerasi nodul. Distorsi arsitektur hati akan menimbulkan perubahan sirkulasi
mikro dan makro menjadi tidak teratur akibat penambahan jaringan ikat dan nodul
tersebut.

II.

Etiologi
Beberapa penyebab dari sirosis hepatic yang sering adalah:
a. Post nekrotic cirrhosis (viral hepatits)
b. Proses autoimmune:
1 Cronic active hepatitis
2 Biliary cirhosis
c. Alkoholisme

Ada 3 tipe sirosis atau pembentukan parut dalam hati :


a. Sirosis portal laennec (alkoholik nutrisional), dimana jaringan parut secara khas
mengelilingi daerah portal. Sering disebabkan oleh alkoholis kronis.
b. Sirosis pascanekrotik, dimana terdapat pita jaringan parut yang lebar sebagai
akibat lanjut dari hepatitis virus akut yang terjadi sebelumnya.
c. Sirosis bilier, dimana pembentukan jaringan parut terjadi dalam hati di sekitar
saluran empedu. Terjadi akibat obstruksi bilier yang kronis dan infeksi
(kolangitis).

Bagian hati yang terlibat terdiri atas ruang portal dan periportal tempat
kanalikulus biliaris dari masing-masing lobulus hati bergabung untuk membentuk saluran
empedu baru. Dengan demikian akan terjadi pertumbuhan jaringan yang berlebihan
terutama terdiri atas saluran empedu yang baru dan tidak berhubungan yang dikelilingi
oleh jaringan parut.
Faktor Predisposisi dari sirosis hepatis:
a. Hepatitis C
b. Hepatitis B
c. Alkohol Liver Disease

III.

Gejala Klinis
Gejala pada sirosis hepatis, yaitu:

Cepat lelah

Kelemahan otot

Penurunan berat badan

Air kencing berwarna gelap

Kadang-kadang hati teraba keras

Ikterus, spider naevi, erytema palmaris

Asites (Penimbunan cairan serosa dalam rongga peritoneum. Asites


merupakan manifestasi cardinal sirosis dan bentuk berat lain dari penyakit
hati)

Hematemesis, melena

Ensefalopati hepatic (Merupakan sindrom neuropsikiatri pada penderita


penyakit hati berat yang ditandai oleh kekacauan mental.)

IV.Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan pasien sirosis biasanya didasarkan pada gejala yang ada.
Sebagai contoh, antasid diberikan untuk mengurangi distres lambung dan
meminimalkan kemungkinan perdarahan gastrointestinal. Vitamin dan suplemen
nutrisi akan meningkatkan proses kesembuhan pada sel-sel hati yang rusak dan
memperbaiki status gizi pasien. Pemberian preparat diuretik yang mempertahankan
kalium (spironolakton) mungkin diperlukan untuk mengurangi asites jika gejala ini
terdapat, dan meminimalkan perubahan cairan serta elektrolit yang umum terjadi
pada penggunaan jenis diuretik lainnya. Asupan protein dan kalori yang adekuat
merupakan bagian esensial dalam penanganan sirosis bersama-sama upaya untuk
menghindari penggunaan alkohol selanjutnya. Meskipun proses fibrosis pada hati
yang sirotik tidak dapat diputar balik, perkembangan keadaan ini masih dapat
dihentikan atau diperlambat dengan tindakan tersebut.
Beberapa penelitian pendahuluan menunjukan bahwa colchicine, yang
merupakan

preparat

anti-inflamasi

untuk

mengobati

gejala

gout,

memperpanjang kelangsungan hidup penderita sirosis ringan hingga sedang.

dapat

Anda mungkin juga menyukai