Anda di halaman 1dari 5

Geologi Regional Purwokerto

KONDISI UMUM
Wilayah Kabupaten Banyumas terletak di sebelah Barat Daya dan merupakan
bagian dari Provinsi Jawa Tengah. Terletak di antara garis Bujur Timur 108 39` 17``
sampai 109 27` 15`` & di antara garis Lintang Selatan 7 15` 05`` sampai 7 37`
10`` yang berarti berada di belahan selatan garis khatulistiwa. Batas-batas
Kabupaten Banyumas adalah :
1.

Sebelah Utara: Gunung Slamet, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang.

2.

Sebelah Selatan: Kabupaten Cilacap

3.

Sebelah Barat: Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Brebes

4.
Sebelah Timur: Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten
Banjarnegara
Luas wilayah Kabupaten Banyumas sekitar 1.327,60 km2 atau setara dengan
132.759,56 ha, dengan keadaan wilayah antara daratan & pegunungan dengan
struktur pegunungan terdiri dari sebagian lembah Sungai Serayu untuk tanah
pertanian, sebagian dataran tinggi untuk pemukiman & pekarangan, dan seba-gian
pegunungan untuk perkebunan dan hutan tropis terletak dilereng Gunung Slamet
sebelah selatan. Bumi & kekayaan Kabupaten Banyumas masih tergolong potensial
karena terdapat pegunungan Slamet dengan ketinggian puncak dari permukaan air
laut sekitar 3.400M & masih aktif. Keadaan cuaca & iklim di Kabupaten Banyumas
karena tergolong di belahan selatan khatulistiwa masih memiliki iklim tropis basah.
Demikian Juga karena terletak di antara lereng pegunungan jauh dari permukaan
pantai/lautan maka pengaruh angin laut tidak begitu tampak, namun dengan
adanya dataran rendah yang seimbang dengan pantai selatan angin hampir
nampak bersimpangan antara pegunungan dengan lembah dengan tekanan ratarata antara 1.001 mbs, dengan suhu udara berkisar antara 21,4 C - 30,9 C
(www.banyumaskab.go.id.)
KONDISI GEOLOGI
1. Geomorfologi
Kondisi geomorfologi (bentang alam) daerah penelitian terbagi menjadi empat
satuan, yaitu;
a.

Daerah dataran

Daerah dataran ini meliputi Kota Purwokerto dan Kota Kecamatan Sokaraja,
Karanglewas, Patikraja, Banyumas, Wangon, Jatilawang dan Rawalo.
Pada umumnya penggunaan lahan pada daerah dataran ini digunakan
sebagai pemukiman, perkotaan, sawah, kebun palawija, dan sebagainya.

b.

Daerah bergelombang lemah

Daerah ini merupakan peralihan antara dataran lembah dan punggungan


bukit.
Daerah bergelombang lemah ini meliputi wilayah sebagian Ajibarang,
Cilongok dan Karanglewas.
Penggunaan lahan umumnya untuk persawahan, pemukiman dan kebun
palawija.
c.

Daerah perbukitan dengan relief rendah

Merupakan rangkaian perbukitan memanjang dengan relief rendah, tersusun


oleh batuan sedimen berlapis dan struktur perlipatan.
Penggunaan lahan pada umumnya digunakan sebagai pemukiman, sawah
tadah hujan, kebun palawija dan sebagian hutan produksi.
d.

Wilayahnya meliputi Patikraja, Kalibagor, Ajibarang.


Daerah perbukitan relief terjal

Merupakan rangkaian perbukitan tinggi dan memanjang tersusun oleh


batuan sedimen berlipat kuat dan berumur tua (Tersier), seringkali dijumpai struktur
patahan yang membentuk gawir curam.
Penggunaan lahan umumnya berupa hutan produksi dan setempat kebun
campuran dan pemukiman.
e.
-

Daerah tubuh gunung berapi


Meliputi lereng selatan - tenggara Gunung Slamet.

Tersusun dari endapan rempah vulkanik. Pada umumnya subur, diupayakan


sebagai kebun sayuran, hutan produksi, kebun palawija, kebun campuran dan
sebagian pemukiman.
2. Stratigrafi (susunan batuan)
Berdasarkan peta geologi lembar Purwokerto - Tegal (M. Djuri ; 1975) ; jenis batuan
yang menyusun daerah penyelidikan terdiri dari endapan aluvium, endapan
vulkanik muda (Kuarter) dan batuan sedimen berumur Tersier; yaitu:
a.

Satuan aluvium dataran banjir dan undak sungai

berupa material lepas, terdiri dari lempung, pasir dan kerikil, tersebar di
daerah dataran rendah.
b.

Satuan aluvium gunung api

berasal dari migrasi batuan gunung api ke arah wilayah yang lebih rendah,
berupa material lepas terdiri dari pasir, kerikil dan bongkahan batuan beku ;
tersebar di daerah bergelombang lemah dan kaki perbukitan.

c.

Satuan batuan gunung api merupakan hasil kegiatan Gunung Slamet

terdiri dari lelehan lava, rempah/material lepas terdiri dari breksi, lapili, tufa
pasiran, abu vulkanik. Pada umumnya tersebar dan membentuk tubuh gunung dan
lereng yang relatif terjal di bagian utara Purwokerto.
d.

Satuan batuan sedimen berumur Tersier (Miosen - Pliosen)

e.
terdiri dari beberapa Formasi ; antara lain F. Tapak; F. Kumbang; F. Halang dan
F. Pemali ; telah mengalami perlipatan kuat dan membentuk perbukitan berelief
rendah dan terjal.
f.
Secara fisik jenis batuan terdiri dari batu pasir, konglomerat, breksi, batu pasir
gampingan, batu gamping, batulempung/napal, lava andesit; tufa dan batuan
intrusi.
g.
Sifat fisik batuan sedimen tua tersebut, pada umumnya kompak, padat dan
keras dengan tingkat kelulusan relatif kecil.
h.
Tingkat kelulusan (permeabialitas) batuan yang paling kecil yaitu pada batu
lempung dan napal, terutama pada anggota Formasi Tapak (Tpt).
3. Struktur geologi
Struktur geologi dikontrol oleh tenaga endogen / tektonik dari dalam bumi. Struktur
geologi yang berkembang pada daerah penelitian berupa :
a.

Struktur lipatan

Struktur lipatan pada umumnya berkembang pada batuan berumur Tersier


(Formasi Tapak, Formasi Kumbang, Formasi Halang dan Formasi Pemali) membentuk
perbukitan dengan relief rendah dan terjal.
b.

Struktur sesar

- Struktur sesar ini juga banyak dijumpai pada batuan berumur Tersier, dimana
struktur sesar trsebut akan membentuk gawir yang sangat curam.
4. Hidrogeologi
Berdasarkan sifat kelulusan (kesarangan) dan porositasnya jenis
batuan yang dapat bertindak sebagai lapisan pembawa air tanah (akuifer)
antara lain :
1.
Endapan aluvium dataran, dengan sistim ruang antar bukit dan sebagai
akuifer air tanah dangkal : endapan aluvium gunung api (vulkanik), sistem ruang
antar butir dan bertindak sebagai akuifer dangkal dan menengah dalam.
2.
Batuan vulkanik, terutama campuran rempah-rempah dan material lepas,
sistim ruang antar butir dan celahan; menjadi lapisan akuifer air tanah dalam di
sekitar daerah Purwokerto.

3.
Sementara kelompok batuan sedimen tua umumnya bukan akuifer dan
bertindak sebagai lapisan penyekat/penghambat resapan air, kecuali untuk batu
pasir dan batu gamping.

Daftar Pustaka
Sudarmin dkk, -, Penyelidikan Geologi Lingkungan untuk Penentuan T.P.A.
Sampah Daerah Purwokerto Kabupaten Banyumas.
http://www.dgtl.esdm.go.id/index.php?option=com_docman&task/
[24 Februari 2010]
-

http://www.banyumaskab.go.id/[24 Februari 2010]

http://ilario143.blogspot.co.id/2014/06/geologi-regional-purwokerto.html

Geologi

Struktur Geologi Kabupaten Pemalang terdiri dari struktur Aluvium, Tapak Formation, Rambatan Formation, Vulcanic
Product / Undivided, Vulcanic Product / Lava dan Halang Formation.

Struktur Aluvium terdapat di Kecamatan Ulujami, Comal, Ampelgading,


Petarukan, Taman, Pemalang bagian utara dan Kecamatan Bodeh.

Formasi Tapak (tapak formation) terdapat di Kecamatan Pemalang bagian utara,


Ampelgading, bodeh dan bagian selatan Kecamatan Bantarbolang.

Formasi Rambatan (rambat formation), terdapat di sebagian besar Kecamatan


Belik, Kecamatan Watukumpul, Bagian utara Kecamatan Bodeh dan sebagian
Kecamatan Randudongkal.

Struktur Batuan Produk Gunung Api / tak terpisahkan, terdapat di sebagian besar
Kecamatan Randudongkal.

Struktur Batuan Produk Gunung Api / Lava, terdapat di sebagian besar


Kecamatan Belik dan Kecamatan Pulosari.

Formasi Halang, terdapat di sebagian besar Kecamatan Watukumpul, sebagian


Kecamatan Bantarbolang, Randudongkal dan Pulosari.

Anda mungkin juga menyukai