Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Gizi Kurang Buruk Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang Tahun 2013
Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Gizi Kurang Buruk Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang Tahun 2013
BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR DINGIN KOTA PADANG TAHUN 2013
Zulfita, Putri Nelly Syofiah*
ABSTRAK
Kurang gizi atau gizi buruk merupakan penyebab kematian 3,5 juta anak di bawah usia lima
tahun (balita) di dunia. WHO 2002 memperkirakan bahwa 54% penyebab kematian balita
didasari oleh keadaan gizi buruk. Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2010 terdapat
17,90% anak balita mengalami gizi kurang dan sangat kurang, sedangkan target yang
ditetapkan oleh pemerintah sesuai dengan kesepakatan sasaran pembangunan millennium
(Millenium Developmen Goals) MDGs adalah 15,50%. Tujuan umum dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi kejadian gizi kurang/ buruk pada anak
balita di wilayah kerja puskesmas Air Dingin Kota Padang tahun 2013.
Jenis penelitian ini adalah kasus kontrol dengan sampel anak balita di wilayah kerja
puskesmas Air Dingin Kota Padang yang berjumlah 70 orang, sampel masing masing: 35
kasus dan 35 kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pengukuran berat
badan dan tinggi badan. Teknik pengolahan data dimulai dari editing, coding, entri dan
tabulasi. Analisa data dilakukan dengan uji statistik univariat dan bivariat
Hasil penelitian di dapatkan 24 orang (40%) dengan pola asuh kurang baik, 23 orang (38,3%)
dengan status gizi kurang, 25 orang (41,6%) pernah mengalami penyakit infeksi, 24 orang
(40%) pemanfaatan fasilitas pelayanan kurang baik. Hasil analisa bivariat didapatkan nilai p <
0,05 .
Kejadian gizi kurang/buruk pada balita di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin dipengaruhi
oleh variabel pola asuh ibu, status ekonomi, pemanfaatan fasilitas dan penyakit infeksi. Sesuai
dengan hasil penelitian disarankan untuk mengiatkan penyuluhan kepada ibu balita tentang
gizi yang sehat, meningkatkan kunjungan posyandu
Key Word: Gizi Kurang/Buruk, Anak Balita
Alamat Korespondensi:
Zulfita,S.SiT.,M.Biomed
Putri Nelly Syofiah,S.SiT
Dosen Prodi D III Kebidanan
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
Jl. Jamal Jamil Pondok Kopi Siteba
Padang
PENDAHULUAN
Kurang gizi atau gizi buruk
dinyatakan sebagai penyebab kematian 3,5
juta anak di bawah usia lima tahun (balita)
di
dunia.Hasil
penelitian
yang
di
publikasikan jurnal kesehatan Inggris The
Lanchet
2003
ini
mengungkapkan,
kebanyakan kasus fatal tersebut tidak
langsung menimpa keluarga miskin yang
tidak mampu dan umumnya menimpa anak
pada usia dua tahun pertama.WHO 2002
memperkirakan bahwa 54% penyebab
kematian bayi balita di dasari oleh keadaan
gizi buruk.Resiko meninggal dari anak yang
bergizi buruk 13 kali lebih besar
dibandingkan anak normal.(www.gizi. 2007)
Hasil sensus WHO menunjukan
bahwa 49% dari 10,4 juta kematian balita di
Negara berkembang berkaitan dengan gizi
buruk. Tercatat sekitar 50% balita Asia,30%
balita Afrika,20% di Amerika Latin
menderita gizi buruk (Depkes RI,2007).
Data tahun 2005 sejak Januari
sampai November 2005 terdapat 71,815
balita yang menderita gizi buruk di
Indonesia. Dari jumlah itu 232 di antaranya
meninggal
dunia,pada
tahun
2006
jumlahnya naik menjadi 74.436 dengan
demikian mengalami kenaikan sebanyak
1.26% balita (Depkes,RI, 2007). Risiko
meninggal dari anak yang bergizi buruk 13
kali lebih besar dibandingkan anak yang
normal. WHO memperkirakan bahwa 54%
penyebab kematian bayi dan balita didasari
oleh keadaan gizi anak yang jelek
(http://www.koalisi.org/dokumen).
Berdasarkan data Departemen
Kesehatan (2007), pada tahun 2003
terdapat sekitar 27,5% (5 juta balita kurang
gizi), 3,5 juta anak (19,2%) dalam tingkat
gizi kurang, dan 1,5 juta anak gizi buruk
(8,3%). Jumlah gizi buruk pada balita di
Indonesia dari tahun ke tahun semakin
meningkat. Dari tahun 2005 jumlah kasus
gizi buruk pada balita sebanyak 8.349
orang atau 8,8% dan pada tahun 2007
Karakteristik responden Di
Wilayah Kerja Puskesmas Air
Dingin Padang Tahun 2013
Karakteristik
Responden
Umur
Responden
0 36 Bulan
37 60
Bulan
Jumlah
Jenis Kelamin
Laki laki
Perempuan
Jumlah
Gizi
Buruk/
Kurang
f
%
Gizi Baik
21
9
22
8
30
48.
8
52.
9
50
30
51.
2
47.
1
50
21
9
30
60
36
50
14
16
30
40
64
50
Dari
hasil
penelitian
di
dapatkan
karaktekristik umur responden terbanyak
berada pada usia 0 36 bulan responden
dan jenis kelamin laki laki.
Tabel 2 Distribusi Pola Asuh ibu Balita Di
Wilayah Kerja Puskesmas Air
Dingin Padang Tahun 2013
Pola
Ibu
Asuh
Gizi Buruk/
Kurang
F
%
17
70,8
13
36
Gizi Baik
f
%
1.
Kura
7
29,
ng/Buru
23
2
2.
Baik
64
Jumlah
30
50
30
50
Hasil penelitian didapatkan dari 24
balita yang mempunyai pola asuh kurang
baik, terdapat 17 (70,7%) balita mengalami
gizi kurang/buruk dan 7 (29,2%) dengan
status gizi baik. Sedangkan dari 36 balita
dengan pola asuh ibu yang baik, terdapat
13 (36%) mengalami gizi kurang dan 23
(64%) dengan gizi baik.
Hasil uji statistik yang diperoleh
nilai p < 0,05. Nilai OR 4,297 (95% CI: 1,413
13,08) artinya balita yang mengalami gizi
kurang/buruk berisiko 4,297 kali mengalami
gizi kurang/buruk dibandingkan dengan
balita yang mempunyai gizi baik apabila
pola asuh ibu tidak baik. Hal ini, ibu di
Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Padang
Tahun 2013 dalam praktek pemberian
makan pada anak balita belum lengkap gizi
4 Sehat 5 Sempurna, tidak memberikan
makanan bervariasi kepada anak balita.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian Ariga (2006) menemukan bahwa
ada kecenderungan dengan semakin
baiknya pola asuh ibu dalam pemberian
makan, maka status gizi anak juga semakin
baik.
Ekonomi
1. Rendah
2. Tinggi
Jumlah
Gizi
Buruk/
Kurang
f
%
18 78
12 32
30 50
Gizi
Baik
f
5
25
30
%
22
68
50
Kurang
Baik
Baik
Gizi
Buruk/
Kurang
f
%
1
70,
7
8
1
36,
3
1
3
50
0
Gizi
Baik
f
7
2
3
3
0
%
29,
2
63,
9
50
Rahayu
S,
2001.
Psikologi
Perkembangan.Yogyakarta:
Gadjah
Mada UniversityPress
Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya
untuk Keluarga dan Masyarakat. Ditjen
Dikti Jakarta. Departemen Pendidikan
Nasional
Soetjiningsih.2004. Tumbuh Kembang Anak.
Jakarta: EGC
Suhardjo. 2003. Berbagai Cara Pendidikan
Gizi. Bogor: Bumi Aksara
Suharsih.2001. Hubungan Pola Asuh Ibu dan
Penyakit Infeksi dengan Anak Balita
Kurang Energi Protein di Kabupaten
Demak Propinsi Jawa Tengah.Tesis.
Program
Pascasarjana
UGM,
Yogyakarta.
Sulistijani.2001. Ilmu Gizi dan Aplikasinya.
Jakarta:
Departemen
Pendidikan
Nasional