PENDAHULUAN
1.1
1.2
Tujuan.
1.
2.
3.
ekonomis.
1.3
Manfaat.
Memanfaatkan
limbah
sebagai
energi
alternatif
sebagai
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Biogas.
Biogas merupakan sebuah proses produksi gas bio dari material organik
dengan bantuan bakteri. Proses degradasi material organik ini tanpa
melibatkan oksigen disebut anaerobic digestion. Gas yang dihasilkan sebagian
besar (lebih 50 % ) berupa metana. Material organik yang terkumpul pada
digester (reaktor) akan diuraiakan menjadi dua tahap dengan bantuan dua jenis
bakteri. Tahap pertama material orgranik akan didegradasi menjadi asam asam
lemah dengan bantuan bakteri pembentuk asam. Bakteri ini akan menguraikan
sampah pada tingkat hidrolisis dan asidifikasi. Hidrolisis yaitu penguraian
senyawa kompleks atau senyawa rantai panjang seperti lemak, protein,
karbohidrat menjadi senyawa yang sederhana. Sedangkan asifdifikasi yaitu
pembentukan asam dari senyawa sederhana (Pambudi, 2008).
2.2
Komposisi Biogas.
Biogas sebagian besar mengandung gas metana (CH4) dan karbon
dioksida (CO2), dan beberapa kandungan yang jumlahnya kecil diantaranya
hydrogen sulfida (H2S) dan ammonia (NH3) serta hydrogen dan (H2), nitrogen
yang kandungannya sangat kecil. Energi yang terkandung dalam biogas
tergantung dari konsentrasi metana (CH4). Semakin tinggi kandungan metana
maka semakin besar kandungan energi (nilai kalor) pada biogas, dan
sebaliknya semakin kecil kandungan metana semakin kecil nilai kalor. Kualitas
biogas dapat ditingkatkan dengan memperlakukan beberapa parameter yaitu :
Menghilangkan hidrogen sulphur, kandungan air dan karbon dioksida (CO 2).
Hidrogen sulphur mengandung racun dan zat yang menyebabkan korosi, bila
biogas mengandung senyawa ini maka akan menyebabkan gas yang
berbahaya sehingga konsentrasi yang di ijinkan maksimal 5 ppm. Bila gas
dibakar maka hidrogen sulphur akan lebih berbahaya karena akan membentuk
senyawa baru bersama-sama oksigen, yaitu sulphur dioksida /sulphur trioksida
(SO2 / SO3). senyawa ini lebih beracun. Pada saat yang sama akan membentuk
Sulphur acid (H2SO3) suatu senyawa yang lebih korosif. Parameter yang kedua
2.3
Reaktor Biogas.
Ada beberapa jenis reaktor biogas yang dikembangkan diantaranya adalah
reaktor jenis kubah tetap (Fixed-dome), reactor terapung (Floating drum),
reaktor jenis balon, jenis horizontal, jenis lubang tanah, jenis ferrocement. Dari
keenam jenis digester biogas yang sering digunakan adalah jenis kubah tetap
(Fixed-dome) dan jenis Drum mengambang (Floating drum). Beberapa tahun
terakhir ini dikembangkan jenis reaktor balon yang banyak digunakan sebagai
reaktor sedehana dalam skala kecil (Shodikin, 2011) :
1.
reaktor china. Dinamakan demikian karena reaktor ini dibuat pertama kali
di China sekitar tahun 1930 an, kemudian sejak saat itu reaktor ini
berkembang dengan berbagai model. Pada reaktor ini memiliki dua bagian
yaitu digester sebagai tempat pencerna material biogas dan sebagai rumah
bagi bakteri,baik bakteri pembentuk asam ataupun bakteri pembentu gas
metana. bagian ini dapat dibuat dengan kedalaman tertentu menggunakan
batu, batu bata atau beton. Strukturnya harus kuat kaerna menahan gas
agar tidak terjadi kebocoran. Bagian yang kedua adalah kubah tetap (fixeddome). Dinamakan kubah tetap karena bentunknya menyerupai kubah dan
bagian ini merupakan pengumpul gas yang tidak bergerak (fixed). Gas
yang dihasilkan dari material organik pada digester akan mengalir dan
disimpan di bagian kubah. Keuntungan dari reaktor ini adalah biaya
konstruksi lebih murah daripada menggunaka reaktor terapung, karena
tidak memiliki bagian yang bergerak menggunakan besi yang tentunya
harganya relatif lebih mahal dan perawatannya lebih mudah. Sedangkan
kerugian dari reaktor ini adalah seringnya terjadi kehilangan gas pada
bagian kubah karena konstruksi tetapnya.
2.
reaktor India. Memiliki bagian digester yang sama dengan reaktor kubah,
perbedaannya terletak pada bagian penampung gas menggunakan
peralatan bergerak menggunakan drum. Drum ini dapat bergerak naik
turun yang berfungsi untuk menyimpan gas hasil fermentasi dalam
digester. Pergerakan drum mengapung pada cairan dan tergantung dari
jumlah gas yang dihasilkan. Keuntungan dari reaktor ini adalah dapat
melihat secara langsung volume gas yang tersimpan pada drum karena
pergerakannya. Karena tempat penyimpanan yang terapung sehingga
tekanan gas konstan. Sedangkan kerugiannya adalah biaya material
konstruksi dari drum lebih mahal. faktor korosi pada drum juga menjadi
masalah sehingga bagian pengumpul gas pada reaktor ini memiliki umur
yang lebih pendek dibandingkan menggunakan tipe kubah tetap.
3.
Reaktor balon.
2.4
pengisian pertama kran gas yang ada diatas digester dibuka agar pemasukan
lebih mudah dan udara yang ada didalam digester terdesak keluar. Pada
pengisian pertama ini dibutuhkan lumpur kotoran sapi dalam jumlah yang
banyak sampai digester penuh.
3.
liter dan isi rumen segar dari rumah potong hewan (RPH) sebanyak 5 karung
untuk kapasitas digester 3,5 - 5,0 m2. Setelah digester penuh, kran gas ditutup
supaya terjadi proses fermentasi.
4.
adalah gas CO2, setelah itu baru terbentuk biogas. Pada komposisi CH4 54%
dan CO2 27% maka biogas akan menyala.
5.
Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk menyalakan
api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya. Mulai hari ke-14 ini sudah bisa
menghasilkan energi biogas yang selalu terbarukan. Biogas ini tidak berbau
seperti bau kotoran sapi. Selanjutnya, digester terus diisi lumpur kotoran sapi
secara kontinyu sehingga dihasilkan biogas yang optimal Pengolahan kotoran
ternak menjadi biogas selain menghasilkan gas metan untuk memasak juga
mengurangi pencemaran lingkungan, menghasilkan pupuk organik padat dan
pupuk organik cair dan yang lebih penting lagi adalah mengurangi
ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar minyak bumi yang tidak bisa
diperbaharui (Jaya, 2011).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Tabung Digester.
Penggunaan biogas saat ini sudah cukup populer dikalangan peternak
sapi. Pemanfaatan biogas sebagai energi alternatif memang sangat efektif dan
efisien dalam segi biaya dan pemanfaatan energi alam. Namun beberapa
model tabung digester memerlukan biaya yang cukup mahal untuk
membuatnya. Dalam pembuatannya saat ini banyak yang tetap jadi setelah
kotoran sapi terurai secara penuh dan sudah tidak menghasilkan biogas lagi
maka untuk mengganti dengan kotoran sapi yang baru harus menggali dan
memindahkan kotoran sapi yang lama dan hal ini sangat membutuhkan waktu
dan energi. Maka diperlukan digester khusus agar saat penggantian kotoran
sapi tidak begitu susah.
3.
Buka kran yang ada di jalur pemasukan kotoran sapi, kemudian masukan
kotoran sapi yang telah di aduk ke dalam digester dan setelah kotoran sapi dimasukan
tutup kembali kran nya
4.
Buka kran yang paling bawah yaitu kran pembuangan, ambil kotoran sapi yang
telah didegradasi sama dengan volume kotoran sapi yang telah dimasukan
Model tabung digester yang ditanam di bawah tanah atau mirip dengan
sapiteng tersebut jika kotoran sapi sudah penuh dan sudah terdegradasi maka jika
mengeluarkannya dan untuk mengganti yang baru maka harus mengeluarkanya
secara manual. Hal ini akan membutuhkan energi dan waktu yang cukup banyak
selain itu proses penguraian selanjutnya akan memerlukan waktu juga (masa adaptasi
bakteri).
Perombakan bakteri yang terdapat dalam digester menghasilkan gas metana
yang digunakan untuk keperluan dan kebutuhan sehari-hari, yakni sebagai
penerangan (listrik) dan penerapan energi panas (melalui pembakaran). Penerapan
biogas ini tepatnya digunakan pada daerah daerah yang terpencil dan jauh dari
pusat kota sehingga mampu memanfaatkan hasil limbah menjadi barang yang
berguna. Sedangkan hasil sisa perombakan kotoran sapi yang berupa padatan
namun masih kaya akan sumber nitrogen digunakan menjadi pupuk pada tanaman.
perombakan dan sehingga tidak memakan waktu yang lama dalam pembuatannya
10
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan.
1.
pengolah biogas.
2.
3.
Setiap 160 liter bahan + air mampu menghasilkan 1 meter kubik gas
setiap hari.
4.
5.
4.2
Saran.
Pengembangan biogas masih sangat luas untuk dikembangkan jadi
generasi muda harus mengembangkan biogas ini sebagai energi alternatif
sebagai energi pengganti.
11
BAB V
PENUTUP
5.1
Penutup.
12
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan taufik dan hidayat-Nya kepada kita semua, sehingga penyusun dapat
meyelesaikan penyusunan dan penulisan Makalah Energi Alternatif Biogas ini dengan
baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga laporan ini bermanfaat
bagi penulis dan pembaca.
Karena keterbatasan wawasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki
penyusun, sehingga dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk
itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan dalam pembuatan makalah selanjutnya.
13
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................................
ii
BAB I
BAB II
BAB III
PENDAHULUAN
1.1
1.2
Tujuan.................................................................................................
1.3
Manfaat...............................................................................................
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Biogas.................................................................................................
2.2
Komposisi Biogas................................................................................
2.3
Reaktor Biogas....................................................................................
2.4
PEMBAHASAN
3.1
BAB IV
BAB V
Tabung Digester...................................................................................
Kesimpulan............................................................................................ 10
4.2
Saran....................................................................................................
10
PENUTUP
5.1
Penutup................................................................................................. 11
14
DAFTAR PUSTAKA
Jaya,
Putra.2011.
Membuat
Biogas
Dari
Kotoran
Ternak.
N.Agung.2008.
Pemanfaatan
Biogas
sebagai
Energi
Alternatif.
Ali.
2011.
Memanfaatkan
Limbah
Menjadi
Energi
Biogas.
15
KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT
LEMBAGA PENGKAJIAN TEKNOLOGI
Oleh,
Serda Rizky P.A
(C-20142331-D)