Anda di halaman 1dari 4

Pengolahan Feronikel

Home Kegiatan Kami Nikel Pengolahan Feronikel


Salah satu strategi utama ANTAM adalah bergerak ke arah hilir untuk menghasilkan produkproduk bernilai tambah. Salah satu produk pegolahan yang telah diproduksi ANTAM adalah
feronikel yang memiliki kandungan besi sekitar 80% dan nikel sebesar 20%. Komoditas
feronikel ANTAM yang dibedakan dari kandungan karbon tinggi atau rendah, dijual dalam
bentuk buliran (pellets) ke produsen baja nirkarat di Eropa dan Korea. Sekitar 70% dari
konsumsi nikel dunia berasal dari industri baja nirkarat, sementara sisanya digunakan untuk
beragam industri seperti baterai, elektronik, industri antariksa dan turbin gas.

Pabrik FeNi III ANTAM di Pomalaa

Proses Produksi Feronikel

Untuk memproduksi feronikel, bijih nikel feronikel yang memiliki kadar nikel minimum 1,8%
dan kadar besi maksumum 25%, diolah untuk menjadi calcine melalui proses penghancuran,
pengeringan, pemanasan, dan penambahan beberapa material untuk mengurangi tingkat
keasaman melalui beberapa alat. Bijih nikel yang telah diolah kemudian dilebur dengan rasio
antara 70-80 wmt bijih nikel, tergantung dari kadar bijih nikel, untuk setiap ton feronikel yang
dihasilkan. Teknologi phyrometalurgi yang digunakan membutuhkan energi yang besar dan
suplai listrik yang konsisten.
ANTAM memiliki tiga pabrik feronikel yakni pabrik FeNi I, FeNi II dan FeNi III. Kapasitas
terpasang ketiga pabrik tersebut adalah 26.000 TNi dengan mengasumsikan beban puncak
42MW serta menggunakan umpan bijih nikel dengan kadar 2,38%. Meski demikian, untuk
konservasi cadangan, ANTAM umumnya menggunakan umpan bijih dengan kadar rata-rata
1,8%-2,0% dan beban pabrik sekitar 38-40MW, sehingga total produksi ketiga pabrik feronikel
berada di kisaran level 18.000-20.000 TNi.

PLTD ANTAM berkapasitas 102 MW di Pomalaa


engolahan dan Pemurnian Logam Mulia
Home Kegiatan Kami Emas Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia
Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia memurnikan dore bullion yang berasal
dari tambang Pongkor dan Cibaliung menjadi emas dan perak murni yang merupakan byproduct dari proses pemurnian. Produk-produk emas dan perak Logam Mulia memiliki standar
kemurnian internasional sebesar 999,9 untuk emas dan 999,5 untuk perak. Komoditas emas dan
perak Logam Mulia memiliki sertifikasi dari London Bullion Market Association (LBMA).
UBPP Logam Mulia memiliki kapasitas produksi 60 ton emas (1,9 juta toz) dan 250 ton (8 juta
toz) perak yang kesemuanya terakreditasi secara internasional. Selain memurnikan dore bullion
yang berasal dari tambang ANTAM di Pongkor dan Cibaliung, Logam Mulia juga menyediakan
jasa pemurnian bagi pihak ketiga yang berkontribusi setengah dari pendapatan Logam Mulia.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Logam Mulia, silakan kunjungi situs Logam Mulia.

Menperin Resmikan Pabrik Semen Holcim di Tuban

Menteri Perindustrian Saleh Husin meresmikan pabrik semen terbaru PT Holcim


Indonesia Tbk di Tuban, Jawa Timur, Senin (24/8). Pabrik yang memiliki nilai investasi sebesar
USD 800 juta ini akan memenuhi kebutuhan pasar di Jawa Timur dan Kawasan Indonesia Timur
dengan kapasitas mencapai 3,4 juta ton per tahun sekaligus memberikan tambahan sebesar 40%

terhadap total kapasitas produksi semen Holcim Indonesia sehingga menjadi 12,5 juta ton per
tahun.

Pabrik Tuban melengkapi pabrik Holcim Indonesia yang sudah ada sebelumnya di
Narogong, Jawa Barat dan Cilacap, Jawa Tengah. Pada peresmian tersebut, Menperin didampingi
Dirjen IKTA Harjanto menandatangani prasasti dengan disaksikan Bupati Tuban Fathul Huda,
Exco LafargeHolcim Group Mr. Ian Thackwray, dan Presiden Direktur PT. Holcim Indonesia
Tbk. Gary Schutz.

Saya memberikan apresiasi sebesar-besarnya terhadap upaya yang telah dilakukan PT.
Holcim Indonesia Tbkdalam mengembangkan dan meningkatkan kapasitasnya melalui
pembangunan pabrik ini, yang jugasebagai salah satu wujud kontribusi dan komitmennya
terhadap industri semen di Indonesia, tegas Menperin dalam sambutannya.

Dapat disampaikan, produsen semen terintegrasi yang sudah beroperasi secara penuh saat
ini mencapai 13 perusahaan. Sementara itu, investasi pabrik semen baru pada tahun 2015 yang
sedang dalam proses pembangunan sebanyak 17 unit dengan nilai sebesar USD 6,4 miliar.

Sedangkan, kapasitas produksi semen Indonesia pada tahun 2014 telah mencapai 70 juta
ton per tahun dengan kebutuhan dalam negeri sebanyak 62 juta ton per tahun. Dengan demikian,
pengembangan yang dilakukan para pelaku industri semen, diharapkan dapat meningkatkan
kapasitas produksi semen nasional sebesar 39% atau menjadi 100 juta ton pada tahun 2017.
Dengan berdirinya pabrik baru PT. Holcim Indonesia Tbk.di Tuban ini
tentunya akan menambah kapasitas produksi semen nasional secara signifikan,
kata Menperin. Hal ini mendorongprogram percepatan pembangunan infrastruktur
terpadu yang telah dicanangkan Pemerintah, sehingga potensi pengembangan
industri semen dalam negeri terus meningkat.
Di samping itu, Menperin meminta kepadapara pelaku industri khususnya
manajemen PT. Holcim Indonesia, Tbk. agar secara konsisten menerapkan program
Pemerintah untuk mengembangkan industri berwawasan lingkungan (industri hijau)
yang mewujudkan komitmen sustainable development.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan diversifikasi produk, aspek


kualitas serta keselamatan, keamanan dan lingkungan hidup menjadi faktor penting
yang perlu terus mendapat perhatian untuk dikembangkan oleh para pelaku
industri, paparnya.
Menperin menyampaikan, PT. Holcim Indonesia, Tbk. telah membuktikan
sebagai perusahaan yang telah menerapkan aspek-aspek utama dalam
pembangunan industri tersebut pada setiap lini produksi. Berbagai penghargaan
yang telah diperoleh PT. Holcim Indonesia, Tbk.seperti Green Award atas
prestasinya sebagai industri hijau, diharapkan dapat menjadi contoh bagi industri
semen lainnya untuk terus melakukan upaya efisiensi energi, pemanfaatan bahan
baku dan energi alternatif, serta melakukan diversifikasi produk.
Selain itu, dalam rangka memperlancar jalur distribusi, PT. Holcim Indonesia,
Tbk. telah membangun grinding plant, packing plant, batching plant dan sarana
gudang penyimpanan lainnya terutama di luar pulau Jawa, sehingga sangat
membantu mengurangi biaya logistik, yang mampu mendukung ketersediaan
semen secara merata khususnya di Kawasan Indonesia Timur.
Pada kesempatan tersebut, Menperin juga menghimbau kepada jajaran
manajemen PT. Holcim Indonesia, Tbk. untuk terus berkontribusi menjadi salah satu
motor penggerakpercepatan pertumbuhan ekonomi daerah, antara lain dengan
penyerapan tenaga kerja lokal, serta keterlibatan komunitas lokal dalam
pemberdayaan rakyat melalui program-program Corporate Social Responsibility
(CSR). Yang tak kalah penting juga yaitu selalu mengoptimalkan penggunaan
produk dalam negeri dalam setiap pengadaan barang atau jasa di lingkungan
perusahaan, ujarnya.
Selanjutnya, Menperin memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi
Jawa Timur dan Pemerintah Daerah Kabupaten Tuban atas dukungan yang telah
diberikan hingga terwujudnya pabrik semen terbaru PT. Holcim Indonesia, Tbk di
Tuban, Jawa Timur.Harapan saya agar Pemerintah Daerah dapat menciptakan iklim
kemitraan yang saling menguntungkan antara pihak industri dengan masyarakat
guna membawa kemajuan bersama dan memberikan dampak langsung pada
pertumbuhan industri, penyerapan tenaga kerja, peningkatan kesejahteraan
masyarakat melalui kewirausahaan di lingkungan masyarakat dan sekaligus
meningkatkan infrastruktur sosial masyarakat, pungkasnya.

Demikian Siaran Pers ini untuk disebarluaskan.

Tuban, 24 Agustus 2015


Kepala Pusat Komunikasi Publik

Anda mungkin juga menyukai