Anda di halaman 1dari 1

NAPZA merupakan singkatan dari narkotik, alkohol, psikotropika dan zat aditif

lainnya. Di dunia era modern sekarang ini, sudah semakin banyak penyebarluasan
pemakaian dan pengedaran NAPZA secara ilegal. Para penggunanya bukan lagi
hanya di kalangan orang-orang dewasa saja melainkan sudah merambah pada
remaja dan anak-anak.
Di Indonesia, ketergantungan dan penyalahgunaan zat bukan menjadi masalah
baru, sudah sejak 300 tahun yang lalu, bahan opioid telah diperdagangkan dan
disalahgunakan oleh sekelompok masyarakat di Jawa dan Sumatera. Kemudian
peredaran morfin di tahun 1970an menyebar di berbagai kota besar di Indonesia,
disusul penyalahgunaann dari turunan opiod yaitu petidin, kemudian diikuti dengan
golongan stimulant seperti amfetamin, ectasy, shabu-shabu. Pada dahulu kala,
masyarakat sudah mengenal beberapa tanaman yang merupakan zat psikoaktif
serta obat-obat golongan sedative-hipnotik yang sering dipakai sebagai penghilang
nyeri dan obat untuk menangani cemas serta agar bisa tidur. Namun sekarang ini
sudah banyak penyelewengan dalam penggunaan NAPXA. Di Indonesia ini,
diperkiran terdapat lebih dari 3,5 juta pengguna zat aktif (Badan Narkotika Nasional
2006). Dalam jumlah tersebut, hanya kurang dari 10 ribu orang yang tersentuh
layanan terapi dan rehabilitasi.

Anda mungkin juga menyukai