Anda di halaman 1dari 21

Thermodinamika pt 15

Yuliani HR., ST., M.Eng

SIKLUS-SIKLUS DASAR MESIN PANAS


Mesin

panas merubah panas menjadi kerja


dengan
dibatasi
oleh
hukum
kedua
termodinamika. Menurut cara pemasukan panas
ke dalam fluida kerja, mesin panas ada dua jenis,
yaitu:
1.
2.

Mesin yang menyebabkan perubahan fasa pada


fluida kerja
Mesin yang tidak menyebabkan perubahan fasa
fluida kerja.

1. Siklus Otto
Enam langkah yaitu udara masuk, kompressi adiabatik
(isentropik), perpindahan panas pada volume konstan,
ekspansi adiabatic, perpindahan panas pada volume
konstan, dan pengeluaran.

Pada umumnya, langkah pertama dan terakhir diabaikan,


sehingga siklus Otto hanya terdiri dari empat langkah yang
dapat dilihat pada gambar dibawah ini

Langkah A-B merupakan kompressi adiabatik, dimana


udara dikompressi kearah dalam torak. Tingkat keadaan
B berada pada temperatur dan tekanan yang lebih
tinggi dari keadaan A.
Selama proses B-C, panas dipindahkan ke sistem pada
volume konstan. Interaksi sistem dan reservoir
bertemperatur tinggi mengakibatkan peningkatan
temperature, tekanan, dan entropi. Jumlah kalor yang
berpindah ke sistem
Proses C-D merupakan ekspansi adiabtaik reversiobel
yang terjadi begitu torak bergerak pada langkah
keluarnya. Pada langkah ini, temperatur dan tekanan
turun.
Selama proses D-A, panas dipindhkan pada volume
konstan. Interaksi kalor antara sistem dan reservoir
bertemperatur rendah (sekeliling) mengakibatkan
penurunana tempertur, tekanan, dan entropi.Jumlah
panas yang dipindahkan dari sistem, Q2 n CV TA TD

Kerja

bersih yang dilakukan dalam siklus (Wnet ) =


WAB + WCD dan
Q1 + Q2 = WAB + WCD
Effisiensi termal siklus udara standar Otto
o

Wnrt Q1 Q2

Q1
Q1

substitusi

ke persamaan pada langkah b dan d


diperoleh
TD TA
o 1
TC TB

Mesin

pembakaran dalam dibandingkan dengan


menggunakan perbandingan kompressi (r) yaitu
perbandingan volume A terhadap B, r = VA/VB

Dengan

adiabatik

menggunakan hubungan untuk proses


VA
TB TA
VB

PC
k 1 PC
TC TB
TA r
PB
PB

Jika TA, TB, TC,

o 1

k 1

TA r k 1
V
TD TC B
VA

k 1

TC'

1
r

TA
k 1

PC
PB

dan TD disubstitusikan

1
r k 1

Effisiensi

hanya tergantung pada ratio kompressi.


Kerja poros yang dilakukan dalam satu siklus dapat
dihitung :
R
TC TB
WS o n CV TC TB o n
k 1

Suatu

siklus Otto udara standar yang beroperasi


terhadap udara dengan kondisi udara masuk 0,08
Mpa dan 37 oC. Rasio kompressi yang digunakan 10
dan 500 kJ panas ditambahkan selama
pengapian. Tentukan Q, W, P, dan T untuk setiap
langkah proses dan efisiensi proses keseluruhan

2. Siklus Diesel

Siklus diesel terdiri dari empat langkah:

Langkah A-B, udara dikompressi secara adiabtik


reversibel sehingga tekanan dan suhunya akan
meningkat
Langkah B-C perpindahan kalor dari lingkungan ke
sistem pada tekanan konstan (Q1). Dalam siklus nyata,
energi yang dipasok ke dalam motor bakar ini dicapai
dengan penginjeksian bahan bakar. Temperatur setelah
kompressi akan melebihi titik nyala bahan bakar,
sehingga bahan bakar tersulut secara spontan pada
saat diinjeksikan dalam ruang bakar.
Langkah C-D, merupakan proses ekspansi adiabatik
reversibel sehingga tekanan dan suhu akan turun
Langkah D-A, proses pembuangan kalor (Q2) sehingga
tekanan dan suhu akan turun

QBC n CP TC TB

QDA n CV TA TD

Dimana

:
Wnet = QBC + QDA
Efisiensi siklus
D

Wnet
Q
C T TD
1 DA 1 V A
QBC
QBC
CP TC TB

1
Perbandingan

1 TD TA
k TC TB

tekanan rC = VA/VB, tidak sama


dengan siklus Otto, berbeda dari perbandingan
ekspansi, re = VD/VC .
Definisikan suatu perbandingan pancung ( cut off ratio)
, rl = VC /VB, , selanjutnya rC = rl re

TB TA rC

k 1

TC TA rC

k 1

rl

TD TA rl

Substitusikan

D 1

rl 1
k rl 1
k

1
rC

hubungan suhu

k 1

Sehingga

kerja poros per siklus dapat dihitung

Ws n D CP TC TB n D R

Dimana
Efisiensi

k
TC TB
k 1

Patm VA VB
R Tatm

siklus Otto lebih besar dari pada siklus Diesel


pada perbandingan tekanan yang sama

3. Siklus Gabungan udara standar (Dual Cycle)


Siklus

gabungan udara-standar merupakan siklus


aktual yang menggabungkan siklus Otto dan siklus
Diesel.

Siklus ini terdiri dari lima rangkaian proses reversibel


internal sbb:
Proses

A-B :
Kompressi adiabatik.
Proses B-B :
Pemasukan kalor pada volume
konstan.
Proses B-C :
Pemasukan kalor pada tekanan
konstan dan merupakan bagian pertama langkah
kerja.
Proses C-D :
Ekspansi adiabatik yang
merupakan sisa langkah kerja.
Proses D-A :
Pelepasan kalor pada volume
konstan.

Perpindahan

kalor ke sistem dapat dianggap


terjadi pertama pada volume konstan dan
kemudian pada tekanan konstan. Efisiensi siklus
dapat dihitung.

Soal

: Siklus Diesel udara standar yang beroperasi


terhadap udara yang masuk dengan kondisi 0,08
Mpa dan 37 oC. Pada efisiensi yang sama pada
contoh
8.1
untuk
siklus
Otto,
tentukan
perbandingan tekanan yang diperlukan jika TC dan
TD sama

4. Siklus Joule dan Brayton (Siklus Turbin Gas)

Turbin gas merupakan motor pembakaran dalam jenis


putar yang biasanya beroperasi pada siklus terbuka.

Siklus turbin gas terdiri dari kompressi isentropik udara


dalam kompressor (A-B), pemanasan pada tekanan
konstan dalam ruang bakar (B-C), ekspansi isentropik
melalui suatu turbin (C-D), dan pendinginan pada
tekanan konstan (D-A)

Siklus

ideal turbin gas ideal pada diagram PV .

Efisiensi

siklus didefinisikan
J

siklus

Wn et

H C

Brayton

Wnet Wturbin WKompressor ( H C H D ) H B H A

= HC - H B
Maka :
( H C H D ) H B H A
J

Jika

HC H B

kapasitas panas dianggap sama


J

TC

TD TB TA
TD TA
1
TC TB
TC TB

Karena

perbandingan tekanan sama, langkah


kompessi dan ekspansi, maka :
P
PB PC
T T

dan B C B
PA PD
TA TD PA

Dan

PB
J 1
PA

1 k / k

k 1 / k

T
1 A
TC

PB

PA

k 1 / k

Tentukan

efisiensi termal suatu turbin gas yang


menerima udara pada 25 oC dan 0,1 Mpa. Udara
ini ditekan sehingga sehingga suhu udara masuk
turbin 900 K dan perbandingan tekanan 4.
Penurunan tekanan dalam ruang bakar 0,01 Mpa
dan dalam pipa keluar dari turbin 0,005 Mpa.
Tentukan juga kondisi pada setiap titik dalam siklus

5. Siklus Rankine
Dalam pembangkit daya uap dan turbin uap, air
sebagai
fluida
kerja
mengalami
deretan
perubahan keadaan. Untuk merubah air menjadi
uap digunakan suatu alat yang disebut boiler.

Siklus Rankine (a) diagram siklus Rankine (b) diagram PV


(c) diagram TS

Langkah proses dalam sikulus sebagai berikut:


Langkah AB, air dipompa dari PA ke PB dengan kenaikan
entalpi dari HA menjadi HB dan kenaikan suhu diabaikan.Air
biasanya mempunyai suhu sedikit lebih rendah dari suhu
jenuh pada tekanan PB. Entropi tetap. Kerja yang dilakukan
W
vdP
Karena spesifik volume cairan
tidak ada perubahan secara
signifikan, - WAB = v( PB PA). Kerja ini akan sama dengan
kenaikan entalpinya, - WAB = HB - HA
Langkah BCD: air dipanas sampai jenuh pada titik C dan
kemudian diuapkan pada suhu konstan yang membentuk
S
uap jenuh pada titik D
AB

QBCD H D H B

TdS

SB

Langkah DD: jika superheater digunakan , suhu uap jenuh


akan dinaikkan suhunya dengan penambahan panas QDD =
HD - HD
Langkah DE atau DE: Ekspansi isentropik melalui turbin
WDE = HD HE atau WDE = HD HE
Langkah E atau EA: Kondensasi uap
QEA = HA HE atau QEA = HA HE

Kerja

siklus bersih merupakan kerja yang dilakukan


turbin dikurangi kerja pompa dan harus sama
dengan panas yang masuk dengan mengabaikan
energi potensial, energi kinetik, dan perubahan
energi dalam. Kerja siklus bersih tanpa pemanasan
lanjut (superheating)
Wnet = ( HD HE ) ( HB HA ) = QBCD + QEA
Efisiensi siklus
R

Wnet QBCD QEA

QBCD
QBCD

Karena

H D H E H B H A
HD HB

HB HA nilanya sangat kecil sehingga dapat


diabaikan

HD HE
R
HD HB

Jika

uap yang keluar dari boiler dipanaskan lanjut


dalam superheater
W net = ( HD HE ) ( HB HA) = QBCD + QDD + QEA

R,S
Bila

Wnet
H D ' H E H B H A

QBCD QDD ' H D H B H D ' H D

HB HA diabaikan, efisinsi menjadi

H D ' H E
R,S
H D ' H B

Anda mungkin juga menyukai