Anda di halaman 1dari 36

PROSES PERBAIKAN DAN PERAWATAN PROPELLER PADA KAPAL

TUNDA SUBALI II DI PT PELINDO MARINE SERVICE

Oleh:
Budi Prayogo
12050524006

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi
memegang peranan penting dalam memajukan kualitas
sumber daya manusia selangkah lebih ke depan. Berkaitan
dengan itu, Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya
memberikan kesempatan kepada mahasiswanya untuk
melakukan pengamatan dan membandingkan secara
langsung aplikasi ilmu yang sudah di peroleh di bangku kuliah
dengan kondisi nyata yang ada di lapangan atau tempat kerja
melalui program Praktek Industri ( PI ). Karena itu, penulis
sebagai mahasiswa program studi S1 Pendidikan Teknik Mesin
Produksi FT. UNESA memilih tempat praktik industri di PT
PELINDO MARINE SERVICE yang bergerak dibidang perbaikan
dan perawatan kapal.

Tujuan Praktek Industri


A. Tujuan Umum

Membuka wawasan mahasiswa agar dapat mengetahui


dan memanfaatkan aplikasi ilmunya di dunia industri
Memadukan teori yang diperoleh selama perkuliahan
dengan keadaan sebenarnya di lapangan atau dunia
industri.
Meningkatkan hubungan sinergis antara perguruan
tinggi dan perusahaan.
Mengamati prosedur kerja di PT. PELINDO MARINE
SERVICE.

B. Tujuan Khusus
Mengetahui peralatan dan fasilitas yang ada untuk
memperbaiki dan merawat propeller KT. Subali II di
PT. PELINDO MARINE SERVICE.
Mengamati proses perbaikan dan perawatan
propeller KT. Subali II PT. PELINDO MARINE SERVICE
Mengetahui proses quality control propeller KT.
Subali II di PT. PELINDO MARINE SERVICE.
Mengetahui prosedur keselamatan kerja di PT.
PELINDO MARINE SERVICE.

Manfaat Praktek Industri


Terciptanya pola link dan match antara
Perguruan Tinggi dan dunia industri.
Mahasiswa mengetahui dan memahami dunia
industri sekaligus mampu mengadakan
pendekatan masalah secara utuh.
Membentuk sumber daya manusia yang
berkualitas dan siap pakai.
Memperoleh pengalaman-pengalaman
mengenai teknologi yang dipakai dan yang
sedang berkembang di dunia industri saat ini.

KAJIAN PUSTAKA
Quality Control
Pengendalian mutu ditujukan untuk mempertahankan
standar kualitas perbaikan dan perawatan kapal yang dijanjikan
oleh perusahaan kepada pelanggan. Tindakan pengendalian
dapat membantu mempertahankan kinerja proses perbaikan
dan perawatan kapal dalam batas-batas toleransi yang diijinkan.
(Nasutiaon, 2005:301).
Kualitas adalah segala sesuatu yang memenuhi keinginan
atau kebutuhan pelanggan. Kualitas juga berarti kecocokan
penggunanya (Montgomery, 1990 : 1-2).
Kualitas suatu jasa perbaikan dan perawatan kapal ditentukan
oleh ciri-ciri kapal itu. Segala ciri yang mendukung kapal itu
memenuhi persyaratan disebut karakteristik kualitas.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Proses


Pengendalian Kualitas
1. Tingkat Kesulitan
Dalam proses pengendalian kualitas, tingkat kesulitan merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi kualitas perbaikan dan perawatan kapal
yang dihasilkan.Ketelitian, kejelian dan kesabaran sangat diperlukan.
2. Mesin
Faktor alat dan mesin-mesin juga merupakan salah satu factor penting
dalam proses pengendalian kualitas. Mesin sebagai alat pendukung
perbaikan dan perawatan suatu kapal memungkinkan berbagai variasi,
proses penyelesaian kerja.
3. Manusia
Sumber daya manusia adalah unsur utama yang memungkinkan
terjadinya proses penambahan nilai (value added). Manusia juga menjadi
faktor yang sangat menentukan dalam proses pengendalian kualitas yaitu
tenaga kerja yang kurang teliti dalam mengerjakan proses perbikan dan
perawatan kapal.

Maintenance Mesin dan Pabrik


Pemeliharaan/maintenance adalah kegiatan untuk
menjaga fasilitas/ peralatan (mesin-mesin) bengkel,
laboratorium maupun perusahaan/ pabrik dan melakukan
perbaikan/pergantian atau penyesuaian yang diperlukan
agar tercapai suatu aktivitas produksi yang memuaskan
dan sesuai yang direncanakan.
a. Jenis-jenis pemeliharaan
1.

Preventive Maintenance

2. Corrective atau breakdown Maintenance


3. Overhul dan semi Overhoul
4. Predictive maintenance
5. Shut-down Terprogram
6. General Repair

Propeller

Propeller kapal (baling baling kapal)merupakan alat gerak


mekanikkapal, alat gerak kapaldiklasifikasikan menjadi 2 jenis,
yaitualat gerak non-mekanik kapaldanalat gerak mekanik
kapal.
Alat
gerak
kapal
yang
non-mekanik
adalahDayungdanLayar kapal, sedangkan alat gerak kapal
yang mekanik adalah propeller kapal yang sumber tenaganya
dihasilkan dari mesin.


Prinsip Kerja Propeller
Baling-baling bebas
putar atau
Propeller pertama kali diperkenalkan
Grimdari Federal Minister of Research
Jerman, oleh karena itulah baling-baling
dengan nama Grims Vane Wheel.

Free Rotating
oleh Professor
and Technology
ini dikenal pula

Prinsip kerja dari baling-baling ini adalah berputar


secara bebas pada poros baling-baling utama dengan
memanfaatkan aliran bebas dari baling-baling utama
dengan demikian akan dapat meningkatkan effisiensi
energi.

Peranan Propeller Pada Gerakan Kapal

Sistem propulsi yang terdiri dari propulsor, mesin


penggerak dan badan kapal harus dirancang yang
paling efisien yaitu jumlah energi yang diperlukan
untuk propulsi atau pendorongan kapal harus sekecil
mungkin namun dapat mencapai kecepatan yang
direncanakan. Baling-baling adalah alat yang
berperan untuk menggerakkan kapal berlayar dari
satu tempat ke tempat lain dengan waktu tempuh
yang dapat direncanakan.

Komponen Propeller

Hub
: Solid cylinder, terletak di center propeller
Keyway
: Berfungsi sebagai pengunci
Blade
:Daun propeller
Blade Face : Sisi daun yang bertekanan tinggi
Blade Back
: Sisi daun yang bertekanan rendah
Blade root : pangkal daun

Leading Edge
: Bagian tepi dari daun propeller yang berdekatan
dengan bagian depan Hub
Trailing Edge
: Bagian tepi dari daun propeller yang berdekatan
dengan bagian belakang hub

Perawatan Propeller
Melepas Propeller
Pelepasan Poros Propeller
Pemeriksaan Kelurusan Poros
Propeller
Pengujian Colour Check
Balancing Propeller
Pemasangan Propeller

Pengelasan Gas

Pengelasan dengan gas adalah suatu Pengelasan yang


dilakukan dengan membakar bahan bakar gas dengan O2
sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu yang dapat
mencairkan logam induk dan logam pengisi. Bahan bakar yang
dapat digunakan dalam pengelasan ini adalah gas gas asitelin,
propan atau hydrogen.

Teori Dasar Las Oxy gas


Las oxy gas adalah semua proses yang menggunakan campuran
oksigen dan bahan bakar gas untuk membuat api sebagai sumber panas
untuk mencairkan benda kerja. Oksigen dan gas dicampur dalam suatu
alat dengan komposisi tertentu sehingga api yang dihasilkan bisa
mencapai suhu maksimum. Alat tadi berada pada moncong alat
pembakar sehingga dapat diarahkan secara efektif ke arah bagian benda
kerja yang akan disambung.

Nyala Oksi Asitelin


a) Nyala Netral : Nyala ini terjadi bila perbandingan antara oksigen dan
asitelin sekitar satu.
b) Nyala asitelin lebih : Bila asitelin yang digunakan melebihi dari jumlah
untuk mendapatkan nyala netral maka di antara kerucut dalam dan
luar akan timbul kerucut nyala biru yang berwarna biru.
c) Nyala oksigen lebih : Bila gas oksigen lebih dari jumlah yang
diperlukan untuk menghasilkan nyala netral maka nyala menjadi
pendek dan warna kerucut dalam berubah dari putih bersinar menjadi
ungu.

Alat alat Oksi asitelin


Peralatan utama las oxi - acetylene adalah api oxi acetylene
sehingga las ini sering disebut las api. Kualitas api sangat
berpengaruh terhadap lasan. Alat - alat yang diperlukan dalam
peralatan
Generatorlas menggunakan gas adalah:
Manometer
acetylene
Katup
Pengaman

Selang gas
bahan bakar
dan oksigen

Tabung asetilin

Brander

Tabung Oksigen
Regulator

Posisi Pengelasan
Pengelasan di bawah tangan
Pengelasan mendatar (horisontal)
Pengelasan tegak (vertikal)
Pengelasan di atas kepala (over
head)
Pengelasan dengan arah ke kiri
(maju)
Pengelasan dengan arah ke kanan
(mundur)

Keuntungan dari pengelasan dengan gas


Mampu menghasilkan lasan yang lebih baik
dan lebih cepat pada benda kerja setebal 2
mm.
Pengelas dapat mengontrol dengan mudah
panas yang masuk ke benda kerja.
Dapat menghindari adanya oksidasi pada
lasan.
Peralatan relatif murah dan hanya
memerlukan pemeliharaan sedikit.
Cara penggunaannya sangat mudah,
sehingga mudah untuk dipelajari.

PELAKSANAAN KEGIATAN PI DAN


PEMBAHASAN

Sejarah Perusahaan
PT Pelindo Marine Service didirikan berdasarkan Akta Notaris
Stephanus R. Agus Purwanto, SH Nomor: 08 tanggal 31
Desember 2011 dan efektif berkegiatan sebagai entitas
perusahaannya sejak tanggal 1 Januari 2012, berkantor pusat di
Surabaya dengan alamat Jalan Prapat Kurung Utara No. 58
Surabaya.

Bidang Usaha PT Pelindo Marine Service


antara
lain
: angkutan di perairan
1. Penyediaan
jasa
2. Penyediaan fasilitas dan / atau pelayanan jasa pemanduan
dan / atau jasa penundaan kapal
3. Penyediaan fasilitas dan / atau pelayanan jasa mendorong dan
/ atau menarik kapal
4. Penyediaan fasilitas dan / atau pelayanan jasa berbagai jenis
kapal dan tongkang untuk kegiatan spesifik
5. Penyediaan fasilitas dan / atau pelayanan jasa galangan untuk
pemeliharaan dan / atau perbaikan kapal
6. Penyediaan fasilitas dan / atau pelayanan pemenuhan
kebutuhan logistik kapal dan / atau perbaikan kapal
7. Penyediaan kru kapal
8. Penyediaan fasilitas dan / atau pelayanan lainnya yang
berhubungan dengan pengelolaan dan pengoperasian kapal

Selain itu terdapat usaha lain diluar bisnis


utama, antara lain :
1. Penyediaan fasilitas dan / atau pelayanan wisata bahari
di sekitar Surabaya
2. Penyediaan dan pengelolaan jasa konsultasi, surveyor,
pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan
manajemen operasi perkapalan.
3. Penyediaan peralatan dan/atau perawatan peralatan
dibidang perkapalan;
4. Jasa penyelamatan dan penyelaman.

Visi & Misi


PT. Pelindo Marine Service selalu berusaha untuk
menjalankan fungsi organisasi dan bisnis perusahaan untuk
memberikan peran strategis dan fungsi untuk mendukung
kelancaran transportasi laut nasional dan internasional.
VISI
MENJADI PERUSAHAAN JASA PERKAPALAN DENGAN
TINGKAT PELAYANAN PRIMA
MISI
1. Menyediakan dan memberikan jasa pelayanan perkapalan yang
bermutu dan berdaya saing tinggi.
2. Menciptakan pengelolaan manajemen operasi / produksi yang
profesional berbasis teknologi modern.
3. Menyediakan SDM yang kompeten & berkinerja handal.
4. Menciptakan nilai tambah ekonomis bagi stakeholders melalui jasa
penyediaan fasilitas dan pelayanan perkapalan serta jasa lainnya
dengan mempertimbangkan etika usaha yang sehat.

GALANGAN / SHIPYARD di PT Pelindo


Marine Service Surabaya
Terdapat 3 Graving Dock dengan fasilitas :
1. Pompa dock.
2. Crane atas kepala maksimal 5 ton.
3. Air Tawar 5 ton.
4. Tangki Bahan Bakar 5 ton x 3.
5. Workshop 1650 meter persegi.
6. Tempat Penampungan Limbah 120 meter persegi.
7. Luas area perbaikan lebar 6.5 meter, panjang 84.5
meter.
8. Generator.

Profil Kapal Tunda Subali II

Profil Kapal Tunda Subali II


VESSEL NAME

KT. SUBALI II

KIND OF VESSEL

KAPAL TUNDA

PLACE OF BUILT

KODJA GALANGAN II

YEAR OF BUILT

1989

CALL SIGN

YD. 5006

GRT

201

NRT

61

LOA

24.30 m

BREADTH

8.60 m

DEPTH

3.50 m

2 (dua) buah Mesin CATERPILLAR, C18 ACERT 4

MAIN ENGINE

TAK Kerja Tunggal

DAYA ENGINE

2 x 600 HP

FUEL OIL TANK

136 m3

FRESH WATER
SPEED

38 m3
10 Knots

Proses Perawatan dan Perbaikan


Propeller Kapal Tunda Subali II
Kerusakan pada propeller khususnya pada daun propeller
berpengaruh terhadap performa dari kapal dimana daya yang
ditransferkan dari mesin tidak dapat di serap secara maksimal
(dengan kata lain terjadi losses daya pada propeller).
Proses reparasi propeller kapal dilakukan ketika kapal berada di
dalam dok (proses docking), umumnya kerusakan pada propeller
terjadi pada bagian daunnya (blade) dimana daun propeller inilah
yang menjadi prantara antara kapal dan air sehingga kapal dapat
berjalan, sebagai contoh kerusakan pada daun propeller seperti :
mengalami fouling, terjadi pengikisan akibat kavitasi, terjadi
keretakan dan bengkokan (bending) akibat berbenturan dan
sebagainya.

Dengan kondisi propeller yang tidak optimum maka performa


propeller akan turun.

Langkah- langkah Pengerjaan Proses


perbaikan Propeller Kapal Tunda Subali II
Melepas propeller kapal dan membawanya keatas dok
untuk diperbaiki.
Menggerinda permukaan daun propeller yang cacat.
Proses perbaikan daun propeller dengan menggunakan
las gas.
Proses penggerindaan untuk memperhalus permukaan
daun propeller.
Proses balancing, dilakukan untuk memastikan bahwa
masing-masing daun propeler sama
Proses penggerindaan seluruh bagian propeller
Pemasangan kembali propeller ke kapal.

Melepas propeller kapal dan


membawanya keatas dok untuk
diperbaiki.
Adapun proses pengerjaannya:
1. Membuat paju dan memasang
pelat tebal, tackle dan baut pada
propeller.
2. Memasang paju pada pelat tebal.
3. Pelat tebal ditekan sekeras
mungkin dengan mengeraskan
baut.
4. Paju dipukul sampai masuk.
5. Propeller akan lepas dengan
sendirinya dan diangkat dengan
tackle.
6. Jika diperlukan dilakukan
pemanasan setempat di sela
daun propeller.

Menggerinda permukaan daun propeller


yang cacat.

Gambar Cacat Pada Daun


Propeller
Setelah propeller dilepas, lalu dibawa ke atas dok untuk
dilakukan pengerjaan selanjutnya yaitu menggerinda
permukaan daun propeller yang cacat.

Proses perbaikan daun propeller dengan


menggunakan las gas.

Lakukan penambahan bahan (sesuai material


propeller) dengan las Pada bagian-bagian propeller
yang mengalami pengikisan. Pengelasan
menggunakan las gas LPG dan oksigen dengan
bahan kuningan. Dengan menggunakam boras
untuk pelengket, adapun perbandingan pemakaian
boras yaitu boras untuk 40 batang kuningan, 1
batang kuningan beratnya 100,10 gram jadi untuk 1
kilogram kuningan yang dipakai untuk memperbaiki
propeller memerlukan 9 batang kuningan.

Proses penggerindaan untuk


memperhalus permukaan daun propeller.

Pada sisi penyambungan digerinda hingga halus dan


ketebalannya sesuai dan pada sisi tip propeller
dibentuk sesuai dengan bentuk awal (dengan grinda).
Pada proses penggerindaan ini harus memakai
kacamata khusus agar percikan dari kuningan yang
digerinda tidak masuk ke dalam mata.

Proses balancing
Membuat poros sesuai dengan poros sebenarnya
(diameternya sama).
Menandai masing-masing daun propeller (dengan
nomor atau angka).
Memasang propeller pada poros propeller.
Memasang poros dan propellernya pada mesin
balancing.
Memutar dan mengamati poros dan propeller.
Daun propeller yang beratnya tidak sama saat berputar
daun propeller yang terberat akan selau berhenti di
bawah. Jika terjadi hal demikian daun propeller yang
terberat digerinda merata dan balancing lagi sampai
didapat berat masing-masing daun propeller sama.
Hal yang sama untuk daun propeler yang dominan
paling ringan, dilas dulu kemudian digerinda sampai

Proses penggerindaan seluruh bagian


propeller

Proses penggerindaan seluruh bagian propeller agar seluruh


bagian propeller bersih dari noda dan karat. Pada proses ini
juga daun propeller diberi pola seperti sirip ikan yang
bertujuan untuk memperlancar aliran air yang melewati
propeller kapal.

Pemasangan kembali propeller ke kapal


Proses pengerjaan :
Tali baja diikat pada propeller dan ditarik
menuju poros propeller.
Dengan hoist, propeller diletakkan pada
tepat pada lubang dengan poros.
Propeller ditarik sampai terpasang
dengan baik pada porosnya, demikian
juga dengan pasek/spee-nya.
Poros didorong sampai ujung poros
masuk ke dalam boss propeller.
Propeller di tarik masuk dengan
menggunakan crane tackle selain dengan
dorongan para pekerja sampai propeller
terpasang secara keseluruhan.
Dipasang ring shield dan rubber gasket di
luar dan di dalam badan kapal untuk
menjaga kekedapan sambungan boss
poros dengan ujung poros

Peralatan yang
digunakan : hoist, tali baja,
hammer, kunci L, kunci pas
baut propeller, brander
potong, kunci ring.

Propeller yang telah terpasang

SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai